Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
(Skripsi)
Oleh HARDIANSAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(2)
The Analysis of Dividend’s Influence to Stock Price on Mining Company Registered in Indonesia Stock Exchange
Hardiansah Abstract
This research aims to know the extent of increasing dividend and decreasing divindend’s announcement will affect market reaction, in this case investor. The presence of market reaction can be seen from the change of stock price around dividend announcement’s date by issuer from the mining companies registered in Indonesia Stock Exchange. This research use secondary data, sample retrieval use purposive sampling method. The period of research conducted over three years (book year 2009—2011) by using research sample of 6 companies. Increasing dividend group consist of 3 companies on 2009, 4 companies on 2010, and 3 companies on 2011. Meanwhile decreasing dividend group consist of 3 companies on 2009, 2 companies on 2010, and 3 companies on 2011. This research use observation window for 5 days before dividend announcement and 5 days after dividend announcement. The method used in this research is event study by observing the fluctuation of stock price in Indonesia Stock Exchange. Furthermore to test whether market reaction is present, abnormal return test was conducted, in this case cumulative average abnormal return concerning the increasing dividend and decreasing dividend around dividend announcement’s date using T-test. In statistic test result, overall group whether increasing dividend announcement group or decreasing dividend announcement group didn’t have the information that can affect market reaction which can be seen from stock price around dividend announcement’s date. The absence of significant relation between increasing dividend announcement and decreasing dividend announcement to stock price indicating that investor lack of using dividend as the only factor to be considered. In sense of other factors believed to be more important to be taken into consideration than dividend announcement.
Keyword : dividend announcement, stock price and cumulative average abnormal return.
(3)
Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
Hardiansah Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengumuman dividen meningkat dan dividen menurun yang dipublikasikan akan mempengaruhi reaksi pasar, dalam hal ini investor. Ada tidaknya reaksi pasar dapat dilihat dari perubahan harga saham diseputar tanggal pengumuman dividen oleh emiten dari perusahaan-perusahaan pertambangan yang terdaftar di bursa Efek indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder, pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Periode penelitian dilakukan selama 3 tahun (tahun buku 2009-2011) dengan menggunakan sampel penelitian sebanyak 6 perusahaan. Kelompok dividen meningkat terdiri dari 3 perusahaan pada tahun 2009, 4 perusahaan pada tahun 2010, dan 3 perusahaan pada tahun 2011. Sedangkan kelompok dividen menurun terdiri dari 3 perusahaan pada tahun 2009, 2 perusahaan pada tahun 2010, dan 3 perusahaan pada tahun 2011. Penelitian ini menggunakan jendela pengamatan selama 5 hari sebelum pengumuman dividen dan 5 hari setelah pengumuman dividen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah event study dengan mengamati pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia. Kemudian untuk menguji apakah terdapat reaksi pasar maka dilakukan pengujian abnornal return, dalam hal ini cumulative average abnormal return terhadap dividen meningkat dan dividen menurun disekitar tanggal pengumuman dividen menggunakan uji-T. Pada hasil uji statistik, keseluruhan kelompok apakah kelompok pengumuman dividen meningkat dan kelompok pengumuman dividen menurun tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terlihat dari harga saham diseputar tanggal pengumuman dividen. Tidak adanya hubungan yang signifikan antara pengumuman dividen meningkat dan dividen menurun terhadap harga saham, telah menunjukkan bahwa investor atau pemodal kurang menjadikan dividen sebagai satu-satunya faktor yang harus dijadikan pertimbangan. Dalam arti ada faktor-faktor lainnya yang dianggap lebih penting untuk dijadikan pertimbangan daripada pengumuman dividen tersebut.
Kata Kunci : Pengumuman dividen, harga saham dan cumulative average abnormal return
(4)
ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
Oleh HARDIANSAH
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar SARJANA EKONOMI
Pada
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG 2013
(5)
Judul Skripsi : ANALISIS PENGARUH PENGUMUMAN DIVIDEN TERHADAP HARGA SAHAM
Nama Mahasiswa : Hardiansah Nomor Pokok Mahasiswa : 0641031171
Jurusan : Akuntansi
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
MENYETUJUI 1. Komisi Pembimbing
Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. Komarudin, S.E., M.Si., Akt. NIP 195809191995011001 NIP 195708151995121001
2. Ketua Jurusan Akuntansi
Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. NIP 195606201986031003
(6)
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Ketua : Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. ...
Sekretaris : Komarudin, S.E., M.Si., Akt. ...
Penguji Utama : Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. ...
2. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. NIP 196109041987031001
(7)
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISM
Saya yang bertandatangan di bawah ini :
Nama : Hardiansah
NPM : 0641031171
Jurusan : Akuntansi
menyatakan bahwa skripsi ini telah ditulis dengan sungguh-sungguh dan tidak merupakan penjiplakan hasil karya orang lain.
Apabila dikemudian hari terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar maka saya siap menerima hukuman sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
Bandar Lampung, 08 Mei 2013 Penulis
(8)
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 22 November 1986, sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, dari Bapak Abdurahman dan Ibu Silfa Refnon. Penulis memiliki kakak laki-laki bernama Eka Kurniawan dan adik perempuan bernama Meity Irlani.
Pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) Al-Azhar kedaton diselesaikan tahun 1992, Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 2 Kedaton, Bandar Lampung pada tahun 1998, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTPN 9 Bandar Lampung pada tahun 2001, dan Sekolah Menengah Umum (SMU) di SMUN 3 Bandar Lampung pada tahun 2004.
Tahun 2004, penulis terdaftar sebagai mahasiswa reguler Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Lampung melalui jalur UMPTN dengan NPM 0411031065. Dan pada tahun 2010 penulis melakukan konversi dari mahasiswa reguler menjadi mahasiswa non-reguler Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dengan NPM 0641031171.
(9)
MOTTO
“Tidak ada yang perlu ditakuti selain rasa takut itu sendiri”
“Allah SWT akan menjadikan kita seperti apa yang kita fikirkan”
“Jangan berorientasi kepada hasil, lakukan saja yang terbaik dan hasilnya pun akan yang terbaik”
“Komandan yang handal memimpin prajurit yang buruk, lebih memungkinkan memenangkan pertempuran, dari pada prajurit yang handal dipimpin komandan yang buruk”
“Mencari untuk dunia yang akan ditinggalkan, dan mencari untuk akherat yang akan ditinggalin”
(10)
PERSEMBAHAN
Dengan mengucap alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT atas karuniaNya, kupersembahkan sebuah karya
kecil buah pemikiran dan kerja keras untuk kedua orang tuaku tercinta yang telah membesarkan dan mendidikku
dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hati. Ayahandaku tercinta Abdurahman,
Bundaku tercinta Silfa Refnon, Kakakku tersayang Eka Kurniawan,
Adikku tersayang Meity Irlani, Almamaterku yang kucinta,
(11)
SANWACANA
Bismillahirrohmanirrohim
Alhamdulillahirobbil‘alamin, segala puji hanya milik Allah SWT, Rob sekalian alam yang telah memberikan cahaya dan hikmah sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Baginda Muhammad Rosululloh SAW, yang telah memberikan teladan dalam setiap kehidupan, juga kepada keluarga, sahabat, dan penerus-penerus risalahnya yang mulia.
Dalam penyelesaian skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham” banyak pihak yang telah memberikan sumbangsih, bantuan, nasihat, serta saran-saran yang membangun, karena itu dengan rendah hati penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga nilainya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Satria Bangsawan, S.E., M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan Penguji Utama skripsi, terimakasih atas bimbingan dan arahan yang telah diberikan selama ini.
(12)
3. Bapak Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. Selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.
4. Bapak Kiagus Andi, S.E., M.Si., Akt. sebagai Pembimbing Pertama, terimakasih atas bimbingan, motivasi, arahan, dan nasehat yang diberikan hingga terselesainya skripsi ini.
5. Bapak Komarudin, S.E., M.Sc., Akt. sebagai Pembimbing Kedua, terimakasih atas bimbingan, motivasi, arahan, dan nasehat yang diberikan hingga
terselesainya skripsi ini.
6. Bapak Usep Syaifudin, S.E., M.si., Akt. selaku Dosen Pembimbing Akademik, terimakasih atas saran, bimbingan dan arahan selama ini.
7. Seluruh staf dan dosen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung terimakasih atas bantuan, motivasi, dan sarannya dalam penyelesaian skripsi ini dan dimasa- masa perkuliahan.
8. Karyawan-karyawan di Jurusan Akuntansi, Pak Sobari, Mba Sri, Mbak Leni, Mas Leman, Mas Yana, Mas Yono dan Mas Edi atas bantuannya.
Semoga Allah SWT memberikan balasan terbaik atas segala bantuan yang telah diberikan dan tetap menanamkan semangat untuk berbuat baik dalam diri kita, semoga karya kecil yang masih jauh dari kesempurnaan ini dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan. Akhirnya, penulis meminta maaf jika ada kesalahan dan kepada Allah SWT penulis mohon ampun.
Bandar Lampung, Mei2013 Penulis,
(13)
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... ii
PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah ... 5
1.2.1. Perumusan Masalah ... 5
1.2.2. Batasan Masalah... 5
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6
1.3.1. Tujuan Penelitian ... 6
1.3.2. Manfaat Penelitian ... 6
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS ... 8
2.1. Pasar Modal ... 8
2.2. Emiten ... 10
2.3. Saham ... 10
2.3.1. Saham Biasa ... 11
2.3.2. Saham Preferen ... 12
(14)
2.4.1. Jenis-jenis Dividen ... 13
2.4.2. Langkah-langkah Pembayaran Dividen ... 14
2.5. Studi Peristiwa ... 16
2.6. Teori Sinyal ... 17
2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu ... 18
2.8. Kerangka Penelitian ... 19
2.9. Pengembangan Hipotesis ... 22
METODOLOGI PENELITIAN ... 24
3.1. Jenis dan Sumber Data ... 24
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
3.3. Operasional Variabel Penelitian ... 26
3.3.1. Variabel Independen ... 26
3.3.2. Variabel Dependen ... 26
3.4. Alat Analisis ... 26
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31
4.1. Deskripsi Objek Penelitian ... 31
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 34
4.2.1. Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Meningkat ... 34
4.2.2. Perusahaan yang Mengumumkan Dividen Menurun ... 37
4.3. Teknik Analisis Dan Pengujian Hipotesis ... 40
4.3.1. Analisis Studi Peristiwa ... 40
4.3.2. Uji-T ... 41
4.4. Pembahasan ... 44
(15)
5.1. Kesimpulan ... 48 5.2. Keterbatasan ... 49 5.3. Saran ... 50 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Meningkat Tahun Buku 2009 Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Meningkat Tahun Buku 2010 Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Meningkat Tahun Buku 2011 Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Menurun Tahun Buku 2009 Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Menurun Tahun Buku 2010 Pengujian Market Model Adjusted Return Dividen Menurun Tahun Buku 2011 Uji-T
(16)
(17)
ii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Daftar Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Terdaftar di BEI ... 31
2. Daftar Perusahaan Yang Mengumumkan Dividen Per Share Meningkat ... 33
3. Daftar Perusahaan Yang Mengumumkan Dividen Per Share Menurun ... 33
4. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Meningkat Tahun 2009 ... 34
5. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Meningkat Tahun 2010 ... 35
6. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Meningkat Tahun 2011 ... 34
7. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Menurun Tahun 2009 ... 37
8. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Menurun Tahun 2010 ... 38
9. Rata-rata Return Selama Periode Pengamatan Dividen Menurun Tahun 2011 ... 39
10.Uji-T Meningkat ... 42
11.Uji-T Menurun ... 43
12.Matriks Hasil Pengujian CAAR Selama Periode Pengamatan ... 44
(18)
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pasar modal memberikan peranan penting dalam dunia perekonomian modern, yaitu dengan memberikan kesempatan bagi pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor) untuk menginvestasikan dananya agar memperoleh manfaat atau tingkat pengembalian di masa mendatang dengan berharap akan memperoleh imbalan (return) yang maksimal dari dana yang diinvestasikannya. Dan sebaliknya akan memberikan kemudahan bagi pihak perusahaan yang memerlukan atau kekurangan dana untuk memperoleh dana yang diperlukan untuk keperluan investasi. Pasar modal mempunyai dua fungsi, yaitu fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Di dalam fungsi ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana dari pihak yang memiliki dana lebih (investor) kepada pihak yang memerlukan dana. Dengan menginvestasikan dananya, pemilik dana mendapatkan kesempatan
memperoleh imbalan (return) sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilihnya. Kemampuan pasar modal memberikan kesempatan memperoleh imbalan (return) inilah yang disebut dengan fungsi keuangan (Slevanda, 2011).
(19)
2
Dari proses inilah diharapkan akan terjadi peningkatan kinerja dan profitabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba, sehingga secara keseluruhan terjadi peningkatan kemakmuran baik pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor) maupun pihak perusahaan yang
memerlukan atau kekurangan dana.
Salah satu jenis investasi yang paling familiar di pasar modal adalah investasi pada saham, disamping investasi pada surat berharga lainnya. Pada umumnya pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor) menanamkan investasinya pada saham dengan maksud untuk memperoleh dividen dan atau capital gain.
Yulianto (1999) mengemukakan dividen merupakan bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi dan disahkan oleh Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) untuk dibagikan kepada para pemegang saham pada setiap periode selama saham masih dimiliki. Proporsi pembagian laba perusahaan menjadi laba ditahan maupun dividen, tergantung pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan kondisi perusahaan saat itu. Bisa saja, suatu waktu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) memutuskan untuk tidak membagikan dividen, dan mengalokasikan seluruh labanya sebagai laba ditahan sebab perusahaan sedang melakukan ekspansi, tetapi bisa saja diputuskan laba perusahaan untuk dibagikan sebagai dividen.
Pembagian dividen kepada para pemegang saham menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang berkembang pesat dan memiliki laba yang besar tentunya menjadi bahan
(20)
3
pertimbangan bagi pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor). Dalam melakukan pertimbangan tersebut, pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor) sangat membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut.
Setiap tahun hampir seluruh perusahaan yang listing di Bursa Efek mengumumkan pembagian dividen pada setiap periodenya. Tujuan dari pengumuman dividen adalah untuk memberikan informasi kepada pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor), berapa besarnya laba yang dibagikan kepada para pemegang saham, dan berapa besarnya laba ditahan. Dari informasi tersebut, secara tidak langsung pihak yang memiliki surplus atau kelebihan dana (investor) akan mengetahui dengan meramalkan tingkat
pertumbuhan perusahaan di masa mendatang. Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa dividen merupakan isyarat bagi aliran kas mendatang (laba) perusahaan. Aliran kas mendatang (laba) yang diperoleh perusahaan dapat dibagikan kepada para pemegang saham sebagai dividen atau digunakan untuk pembiayaan investasi di masa mendatang dalam bentuk laba ditahan.
Aharony dan Swary (1980), dalam Yulianto (1999), mengemukakan bahwa dua dari isyarat paling penting yang tersedia yaitu pengumuman dividen dan laporan keuangan. Kedua isyarat tersebut digunakan oleh perusahaan untuk
menyampaikan informasi kepada publik.
Sedangkan capital gains adalah pendapatan yang diperoleh karena harga jual saham lebih tinggi daripada harga belinya. Pendapatan ini baru diperoleh jika saham dijual. Capital gains banyak dimanfaatkan oleh para spekulator karena
(21)
4
lebih bersifat harian sesuai dengan perubahan harga saham yang terjadi pada setiap hari diperdagangan saham. Spekulator harus mempunyai informasi
mengenai faktor pemicu perubahan harga saham. Kemungkinan salah satu faktor pemicu adalah besarnya dividen yang dibayarkan perusahaan.
Jika adanya reaksi harga saham yang diakibatkan dari suatu pengumuman, maka bisa diartikan bahwa pengumuman itu mengandung informasi. Reaksi tersebut dapat berupa reaksi positif dan reaksi negatif. Reaksi harga saham dapat diukur dengan menggunakan abnormal return saham sebagai nilai perubahan harga. Pengumuman pembayaran dividen dikatakan mengandung informasi apabila memberikan return yang signifikan kepada pasar. Hal sebaliknya juga bila pengumuman pembayaran dividen tidak memberikan abnormal return yang tidak signifikan maka itu tidak mengandung informasi.
Beberapa penelitian yang dilakukan baik di Indonesia maupun di luar negeri masih memberikan hasil yang beragam, seperti hasil penelitian yang dilakukan Kartini (2001). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa pengumuman dividen mengandung informasi. Penelitian yang dilakukan Yulianto (1999) tidak menemukan bukti adanya kandungan informasi dividen.
Penelitian yang dilakukan di luar negeri pun sama, seperti dalam Jogiyanto (2003) bahwa hasil kesimpulan dari penelitian yang dilakukan Watts(1973, 1976),
Ang(1975) dan Gonedes(1978) tidak menemukan bukti jika dividen mengandung informasi. Namun hasil lain mengungkapkan bahwa pengumuman dividen
mengandung informasi, seperti hasil Mande (1994), Eddy dan Seifert(1992) Chang dan Chen(1991), Laub (1976) Woolridge (1982).
(22)
5
Ketidak konsistenan hasil penelitian-penelitian terdahulu mengenai pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham, mendorong penulis untuk mereplikasi penelitian Tri Mukti Waluyo (2010)
Dari uraian di atas maka penulis mencoba melakukan pembahasan dan penyusunan skripsi dengan judul “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham “.
1.2. Perumusan Masalah dan Batasan Masalah 1.2.1. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan, maka perumusan masalah yang akan dikaji dan dianalisis adalah :
“Apakah pengumuman dividen akan mempengaruhi harga saham di sekitar tanggal pengumuman?”
1.2.2. Batasan Masalah
Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka peneliti memberikan batasan masalah sebagai berikut:
1. Varibel kontrol yang akan diteliti dalam hubungan tersebut adalah tanggal pengumuman dividen, dividen (naik dan turun,), harga saham, abnormal return (AR), cumulative average abnormal return (CAAR) . Faktor-faktor yang selain disebutkan di atas tidak menjadi sorotan penelitian ini.
2. Periode pengamatan yang digunakan untuk menghitung cumulative average abnormal return (CAAR) adalah 5 hari sebelum pengumuman dividen dan 5
(23)
6
hari setelah pengumuman dividen. Digunakan periode jendela 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah pengumuman dividen untuk melihat pengaruh dari
pengumuman dividen, karena dalam kurun waktu tersebut diperkirakan pasar mampu menyerap suatu pengumuman atau informasi yang diterbitkan. 3. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan periode pengamatan pada
tahun 2008-2012.
4. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan yang likuid dan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012 yang bergerak pada sektor pertambangan.
1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah :
“Untuk mengetahui pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham di sekitar tanggal pengumuman”
1.3.2. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Bagi peneliti, penelitian ini dapat menjadi sarana dalam memahami,
menambah wawasan berfikir dan mengaplikasikan pengetahuan teoritis yang telah dipelajari.
2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat memperkaya konsep atau teori yang mendorong perkembangan ilmu pengetahuan. Dan juga sebagai referensi
(24)
7
maupun bahan kajian dalam penelitian sejenis, tentang pengaruh
pengumuman dividen, khususnya terhadap harga saham di seputar tanggal pengumuman.
3. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan sebagai pertimbangan pentingnya melakukan analisis pengaruh pengumuman dividen terhadap harga saham sebelum melakukan investasi.
(25)
8
BAB II
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS
2.1. Pasar Modal
Pasar modal menurut Keppres No.60 tahun 1988 ialah bursa yang merupakan sarana untuk mempertemukan penawar dan peminta dana jangka panjang dalam bentuk efek. Sedangkan menurut Husnan (2009), pasar modal dapat didefinisikan sebagai pasar untuk berbagai instrument keuangan (atau sekuritas) jangka panjang yang dapat diperjual belikan, baik dalam bentuk hutang ataupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah, public authorities, maupun perusahan swasta. Dengan demikian pasar modal merupakan konsep yang lebih sempit dari pasar keuangan (financial market). Dalam financial market, diperdagangkan semua bentuk hutang dan modal sendiri baik dana jangka panjang maupun jangka pendek, baik negotiable ataupun tidak.
Berdasarkan beberapa pengertian pasar modal diatas, maka pasar modal dapat disimpulkan :
1. Pasar modal merupakan pasar dalam pengertian abstrak, sedangkan dalam bentuk kongkritnya adalah bursa efek atau stock exchange.
(26)
9
2. Komoditas yang dapat diperdagangkan adalah surat berharga jangka panjang, yang dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok yaitu :
a) Saham merupakan bukti penyertaan modal / kepemilikan pada suatu perusahaan, imbalannya berupa dividen.
b) Oblgasi meupakan bukti hutang dari perusahaan yang mengeluarkannya, imbalannya berupa bunga.
c) Sekuritas lainnya, sering disebut sekuritas hutang seperti right, warranty, option, future, dan forward.
3. Surat berharga yang diperdagangkan adalah surat berharga yang diterbitkan oleh suatu badan hukum berbentuk PT (Perseroan Terbatas), baik swasta maupun pemerintah.
Pasar modal sendiri terdiri dari pasar primer dan pasar sekunder. Pasar primer adalah pasar untuk surat-surat berharga yang baru diterbitkan. Pada pasar ini dana berasal dari pembeli sekuritas kepada perusahaan yang menerbitkan sekuritas tersebut (sektor investasi). Sedangkan dalam pasar sekunder terjadi jual beli sekuritas yang sudah ada (sekuritas lama). (Van Horne dan Wachowicz, 1997, 528). Transaksi–transaksi pada pasar sekunder tidak memberikan tambahan dana bagi investasi modal keuangan. Pasar sekunder juga dikenal sebagai bursa efek.
Mulai tanggal 1 Desember 2007, Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya berganti nama menjadi Bursa Efek Indonesia. Sebelum bergabung menjadi satu, Bursa efek (pasar modal) yang terbesar di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) yang juga dikenal dengan nama asingnya sebagai Jakarta Stock Exchange
(27)
10
(JSX). Saham biasa mendominasi volume transakasi di BEJ. Bursa efek terbesar setelah BEJ adalah Bursa Efek Surabaya (BES) atau Surabaya Stock Exchange (SSX). Sekuritas yang terdaftar di BEJ juga diperdagangkan di BES.
2.2. Emiten
Melalui pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana jangka panjang, baik berupa modal sendiri maupun modal jangka panjang. Apabila ingin memperoleh modal sendiri, maka perusahaan yang bersangkutan dapat menjual saham, dan bila ingin memperoleh pinjaman maka perusahaan dapat menjual obligasi. Untuk mendapatkan modal melalui penjualan saham atau pinjaman obligasi, maka perusahaan tersebut harus mencatatkan efeknya di pasar modal melalui go public. Menurut Hartono (2003), dinyatakan bahwa :
“Emiten adalah perusahaan yang memperoleh dana melalui pasar modal”. Menurut Husnan (2009), dinyatakan bahwa :
“Emiten adalah pihak yang membutuhkan dana guna membelanjakan operasi maupun rancangan investasi”.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa emiten adalah perusahaan yang menerbitkan atau menjual saham untuk memperoleh dana melalui pasar modal guna membelanjakan operasi maupun rancangan investasi.
2.3. Saham
Saham (stocks) adalah surat tanda bukti kepemilikan bagian modal suatu perseroan terbatas. Dalam transaksi jual beli di bursa efek, saham atau sering disebut shares merupakan instrumen yang paling dominan diperdagangkan. Selanjutnya saham dapat dibedakan menjadi saham biasa (common stock) dan
(28)
11
saham preferen (preffered stock). (Jogiyanto, 2003). Perbedaan kedua jenis saham ini antara lain adalah sebagai berikut:
2.3.1. Saham Biasa (common stocks)
Pemegang saham ini adalah pemilik perusahaan yang mewakilkan kepada manajemen untuk menjalankan operasi perusahaan. Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa mempunyai beberapa hak yaitu:
1) Hak kontrol
Pemegang saham biasa mempunyai hak untuk memilih dewan direksi. Hal ini berarti bahwa pemegang saham mempunyai hak untuk mengontrol siapa saja yang akan memimpin perusahaannya. Pemegang saham dapat melakukan hak kontrolnya dalam bentuk memveto dalam pemilihan direksi di rapat tahunan pemegang saham atau tindakan-tindakan yang membutuhkan persetujuan pemegang saham.
2) Hak menerima pembagian keuntungan
Sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak mendapatkan bagian dari keuntungan perusahaan. Tidak semua laba dibagikan, tetapi sebagian laba akan ditanamkan kembali ke dalam perusahaan. Laba yang ditahan ini (retained earning) merupakan sumber dana intern perusahaan sedangkan laba yang tidak ditahan diberikan kepada pemilik saham dalam bentuk dividen.
3) Hak preemtive
Hak preemtive (preemtive right) merupakan hak untuk mendapatkan
(29)
12
lembar saham. Jika perusahaan mengeluarkan tambahan lembar saham yang beredar akan lebih banyak dan akibatnya persentase kepemilikan saham yang lama akan turun. Hak preemtive memberi prioritas kepada pemegang saham lama untuk membeli tambahan saham baru, sehingga persentase kepemilikan tidak berubah.
2.3.2. Saham Preferen (preffered stocks)
Saham preferen mempunyai gabungan antara obligasi dan saham biasa. Seperti obligasi, saham preferen yang membayarkan bunga atas pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa dividen preferen. Seperti saham biasa, dalam hal likuidasi, klaim pemegang saham preferen dibawah klaim pemegang obligasi. Dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen mempunyai hak, yaitu hak atas dividen tetap dan hak atas pembayaran lebih dahulu jika terjadi likuidasi.
Bebarapa karakteristik saham preferen adalah sebagai berikut:
1) Preferen terhadap dividen
a. Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima dividen terlebih dahulu dibandingkan pemegang saham biasa.
b. Saham preferen umumnya memberikan hak dividen kumulatif, yaitu
memberikan hak kepada pemegangnya untuk menerima dividen tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayarkan, dan dibayarkan sebelum pemegang saham biasa menerima dividennya.
(30)
13
2). Preferen pada waktu likuidasi
Saham preferen mempunyai hak terlebih dahulu atas aktiva perusahaan dibandingkan dengan hak yang dimiliki oleh saham biasa pada saat terjadi likuidasi. Besarnya hak atas aktiva adalah sebesar nilai nominal saham preferennya termasuk semua dividen yang belum dibayarkan jika bersifat kumulatif.
2.4. Deviden
Dividen adalah pembagian laba kepada pemegang saham berdasarkan banyaknya saham yang dimiliki. Selanjutnya menurut Hartono (2003), “Dividen adalah bagian dari laba bersih yang dibagikan kepada para pemegang saham (pemilik modal sendiri, equity)”. Sedangkan menurut Husnan (2009) dividen sebagai pembagian laba kepada para pemegang saham perusahaan sebanding dengan jumlah saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik.
Pembagian ini akan mengurangi laba ditahan dan kas yang tersedia bagi
perusahaan. Dividen dibagikan kepada para pemegang saham sebagai keuntungan dari laba perusahaan. Jika perusahaan memutuskan untuk membagi keuntungan dalam dividen, maka semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Dividen ditentukan berdasarkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan jenis pembayarannya tergantung kepada kebijakan pemimpin.
2.4.1. Jenis-Jenis Dividen
Berdasarkan bentuk dividen, menurut Darmadji (2001), jenis-jenis dividen dibagi menjadi empat, yaitu:
(31)
14
1. Dividen tunai (Cash Dividend)
Dividen jenis ini dibagikan dalam bentuk kas atau uang tunai. Dividen tunai paling umum dibagikan oleh perusahaan kepada para pemegang saham.
2. Dividen saham (Stock Dividend)
Pembayaran dividen dalam bentuk saham yaitu berupa pemberian tambahan saham kepada para pemegang saham dalam jumlah saham yang sebanding dengan saham yang dimiliki.
3. Dividen properti (Property Dividend)
Dividen ini dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk aktiva tetap dan surat-surat berharga.
4. Dividen likuidasi (Liquidating Dividend)
Dividen yang dibagikan kepada pemegang saham sebagai akibat dilikuidasinya perusahaan.
2.4.2. Langkah-langkah Pembayaran Dividen
Menurut Darmadji (2001), pengumuman emiten atas dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham yang disebut juga dengan tanggal pengumuman dividen. Adapun rincian tanggal yang diperhatikan dalam pembayaran dividen adalah sebagai berikut:
1. Tanggal pengumuman (declaration date)
Tanggal pengumuman merupakan tanggal yang mana secara resmi
diumumkan oleh emiten tentang bentuk dan besarnya serta jadwal pembayaran dividen yang akan dilakukan. Pengumuman ini biasanya untuk pembagian
(32)
15
dividen regular. Isi pengumuman tersebut menyampaikan hal-hal yang dianggap penting yakni: tanggal pencatatan, tanggal pembayaran, besarnya dividen kas per lembar.
2. Tanggal cum-dividend
Tanggal ini merupakan tanggal hari terakhir perdagangan saham yang masih melekat hak untuk mendapatkan dividen baik dividen tunai maupun dividen saham.
3. Tanggal ex-dividend
Tanggal perdagangan saham tesebut sudah tidak melekat lagi hak untuk memperoleh dividen. Jadi jika investor membeli saham pada tanggal ini atau sesudahnya, maka investor tersebut tidak dapat mendaftarkan namanya untuk mendapatkan dividen.
4. Tanggal pencatatan (date of record)
Tanggal ini perusahaan melakukan pencatatan nama-nama pemegang saham. Para pemilik saham yang terdaftar pada daftar pemegang saham tersebut diberikan hak, sedangkan pemegang saham yang tidak terdaftar pada tanggal pencatatan tidak diberikan hak untuk memperoleh dividen.
5. Tanggal pembayaran (payment date)
Tanggal ini merupakan saat pembayaran dividen oleh perusahaan kepada para pemegang saham yang telah mempunyai hak atas dividen. Jadi pada tanggal tersebut, para investor sudah dapat mengambil dividen sesuai dengan bentuk dividen yang telah diumumkan oleh emiten (dividen tunai, dividen saham).
(33)
16
2.5. Studi Peristiwa (Event Study)
Event study merupakan studi yang mempelajari reaksi pasar terhadap suatu
peristiwa yang informasinya dipublikasikan sebagai suatu pengumuman dan dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi dari pengumuman tersebut
(Jogiyanto, 2003, 392). Event study dapat digunakan untuk menguji kandungan informasi (information content) dari suatu pengumuman dan dapat juga digunakan untuk menguji efisiensi pasar bentuk setengah kuat.
Pengujian kandungan informasi dimaksudkan untuk melihat reaksi dari suatu pengumuman. Jika pengumuman mengandung informasi (information content) , maka diharapkan pasar akan bereaksi di sekitar waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukan dengan adanya perubahan harga dari sekuritas yang bersangkutan. Reaksi dapat diukur dengan menggunakan return sebagai nilai perubahan harga atau dengan menggunakan abnormal return. Jika digunakan abnormal return, maka dapat dikatakan bahwa suatu pengumuman yang memiliki kandungan informasi akan memberikan abnormal return kepada pasar. Pengujian kandungan informasi hanya menguji reaksi pasar tetapi tidak menguji berapa cepat pasar itu bereaksi. Jika pengujian melibatkan kecepatan reaksi pasar untuk menyerap informasi yang diumumkan, maka pengujian ini merupakan pengujian efisiensi bentuk setengah kuat. Pasar dikatakan efisien bentuk setengan kuat jika tidak ada investor yang dapat memperoleh abnormal return dari informasi yang diumumkan atau jika memang ada abnormal return, pasar harus bereaksi dengan cepat menyerap abnormal return untuk menuju ke harga keseimbangan baru.
(34)
17
2.6. Teori Sinyal (Signaling Theory)
Teori Sinyal (Signaling Theory) menjelaskan mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi laporan keuangan pada pihak eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat asimetri informasi antara perusahaan dan pihak luar. Kurangnya informasi pihak luar mengenai perusahaan menyebabkan mereka melindungi diri dengan memberikan harga yang rendah untuk perusahaan. Perusahaan dapat meningkatkan nilai perusahaan dengan mengurangi informasi asimetri. Salah satu cara untuk
mengurangi informasi asimetri adalah dengan memberikan sinyal pada pihak luar. Salah satunya berupa informasi keuangan yang dapat dipercaya dan akan
mengurangi ketidakpastian mengenai prospek perusahaan yang akan datang. (Aharony dan Swary, 1980).
Signaling Theory berguna untuk menggambarkan perilaku ketika dua pihak (individu atau organisasi) memiliki akses ke informasi yang berbeda. Biasanya, salah satu pihak, pengirim harus memilih apakah dan bagaimana berkomunikasi (atau sinyal) memberikan informasi. Dan pihak lain, penerima harus memilih bagaimana menafsirkan sinyal tersebut.
Sekilas bahwa teori ini merupakan teori yang beresensikan bagaimana sinyal-sinyal yang mempengaruhi naik turunya harga saham pada pasar modal. Oleh karena itu, investor diwajibkan untuk memahami bagaimana setiap informasi sebagai sinyal.
Berpijak pada pengertian teori sinyal di atas, diketahui bahwa asumsi dasar dari teori ini adalah rasional, dalam artian bahwa pelaku pasar modal memiliki
(35)
18
kemampuan melakukan penyesuaian keyakinan yang tepat sehingga tidak salah menanggapi setiap informasi atau sinyal untuk membuat keputusan transaksi. Selain itu, diketahui juga bahwa teori ini sangat mengandalkan kepekaan sang pelaku untuk mencerna dengan baik apakah suatu sinyal merupakan peluang ataukah suatu tantangan. Dari pemahaman tersebut, pelaku akan menentukan sikapnya yang termanifestasi dalam keputusan yang dibuat.
Pada prinsipnya teori ini relevan pada konteks pasar modal dan perusahaan, namun tidak tertutup kemungkinan juga dapat diaplikasikan pada konteks lainnya. Penalarannya yakni pada masa ini merupakan era informasi yang mana informasi begitu derasnya dan memiliki kecepatan berganti yang sangat cepat sehingga pelaku dituntut untuk memiliki kecermatan dalam membuat keputusan. Oleh karena itu kemampuan kognitif sangat dharapkan berfungsi guna menyaring setiap informasi yang kiranya mempengaruhi akumulasi aset keuangan.
2.7. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Penelitian yang dilakukan oleh Yulianto (1999) menunjukkan bahwa pada kelompok perusahaan baik dividen naik, maupun yang turun, ternyata
kesemuanya menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh pengumuman dividen terhadap hargasaham.
Hal ini mengindikasikan bahwa sebelum informasi pengumuman dividen baik yang naik maupun yang turun diumumkan, kemungkinan informasi tersebut telah diketahui publik. Biasanya investor sudah memperoleh informasi tersebut melalui press realease sebelum RUPS perusahaan, sehingga pasar sudah menyerap dan bereaksi sebelum dividen diumumkan. Selain itu, investor pada saat ini lebih
(36)
19
menyukai pendapatan yang berasal dari capital gain, karena tingkat pajak yang rendah dengan harapan pendapatan bersihnya besar.
Sularso (2003) menyatakan bahwa pengumuman dividen meningkat, baik AR maupun CAAR menunjukkan tidak ada reaksi signifikan terhadap harga saham, sedangkan peristiwa pengumuman dividen tetap dan turun, AR tidak
menunjukkan reaksi signifikan terhadap harga saham, namun untuk CAAR menunjukkan reaksi negatif yang signifikan.
Apriani (2005) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara CAAR selama 11 hari sesudah periode pengamatan dibandingkan dengan CAAR selama 11 hari sebelum periode pengamatan, baik pada pengumuman dividen meningkat maupun yang menurun. Informasi dividen meningkat maupun menurun yang diumumkan oleh perusahaan, secara signifikan berpengaruh positif terhadap harga saham perusahaan manufaktur di BEJ.
2.8. Kerangka Penelitian
Dividen adalah pembagian laba perusahaan kepada pemegang saham berdasarkan jumlah saham yang dimilikinya. Dividen merupakan bagian laba atau pendapatan perusahaan yang ditetapkan oleh direksi dan disahkan oleh RUPS untuk dibagikan kepada pemegang saham.
Pembagian dividen kepada pemegang saham menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki kemampuan untuk menghasilkan laba. Perusahaan yang berkembang pesat dan mempunyai prospek yang cerah tentunya menjadi bahan pertimbangan bagi investor. Dalam melakukan pertimbangan tersebut, investor
(37)
20
sangat membutuhkan informasi-informasi yang berkaitan dengan perusahaan tersebut. Salah satunya adalah informasi mengenai pengumuman dividen.
Informasi tersebut menyebabkannya investor melakukan transaksi dipasar modal.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat sejauh mana pengumuman dividen yang dipublikasikan akan mempengaruhi reaksi pasar, dalam hal ini investor. Ada tidaknya pengaruh reaksi pasar dapat dilihat dari perubahan harga saham di seputar tanggal pengumuma selama 5 hari sebelum pengumuman dan 5 hari sesudah pengumuman. Periode ini dipilih karena tidak terlalu panjang yang menyebabkan kemungkinan bias akibat pengaruh lain selain pengumuman dividen, serta tidak terlalu pendek yang dimungkinkan pasar belum bereaksi dengan adanya pengumuman dividen tersebut. Reaksi pasar ini biasanya dapat diukur dengan menggunakan harga sebagai nilai perubahan atau dengan menggunakan abnormal return.
(38)
21
Gambar 3.1 Kerangka Pemikiran
Emiten
Laporan Keuangan
Pengumuman Dividen
Event Study
5 Hari Sesudah Pengumuman 5 Hari Sebelum
Pengumuman
Harga Saham : Abnormal Return
Uji T (T-Test)
(39)
22
2.9. Pengembangan Hipotesis
Menurut Kartini (2001) yang dikutip Basyori (2008) menyatakan bahwa jika ada kenaikkan dividen, sering diikuti dengan kenaikan harga saham, karena investor atau pasar cenderung menginterpretasikan kenaikan dividen sebagai sinyal membaiknya kinerja perusahaan saat ini maupun pada masa yang akan datang. Sebaliknya penurunan dividen sebagai sinyal penurunan kinerja perusahaan saat ini maupun prospeknya di masa mendatang.
Investor bisa menganggap pengumuman pembayaran dividen sebagai suatu sinyal positif maupun negatif. Jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal positif, maka harga saham akan meningkat dan berarti akan mendapatkan abnormal return yang positif pada saat pengumuman dividen. Sebaliknya jika investor menganggap perubahan pembayaran dividen merupakan sinyal negatif, maka harga saham akan menurun dan investor akan mendapatkan abnormal return yang negatif pada saat pengumuman pembayaran dividen. Hipotesis yang akan dibuktikan dalam penelitian ini diformulasikan dengan hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha). Apabila hipotesis nol tidak diterima, maka sacara otomatis hipotesis alternatif akan diterima dan sebaliknya.
Berdasarkan hal tersebut, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :
Ha1 : Ada pengaruh signifikan antara pengumuman dividen meningkat dengan harga saham diseputar tanggal pengumuman.
(40)
23
Ha2 : Ada pengaruh signifikan antara pengumuman dividen menurun dengan harga saham diseputar tanggal pengumuman.
(41)
24
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang bersifat sekunder. Data sekunder yang diperlukan terdiri dari :
1. Tanggal pengumuman dividen
Adalah tanggal pada waktu perusahaan mengumumkan dividen per lembar saham yang akan dibayarkan kepada para pemegang saham berdasarkan RUPS pada media masa nasional.
2. Harga saham
Adalah harga penutupan saham harian (daily closing price). 3. IHSG
Adalah harga penutupan saham gabungan harian. 4. Abnormal return (AR)
Merupakan kelebihan dari harga yang sesungguhnya terjadi terhadap harga normal. Harga normal merupakan harga yang diharapkan investor (expected return). Dengan demikian harga tidak normal adalah selisih antara harga sesungguhnya terjadi dengan harga yang diharapkan.
(42)
25
5. Cumulative average abnormal return (CAAR)
Merupakan penjumlahan abnormal return selama periode pengamatan 5 hari sebelum dan 5 hari sesudah tanggal pengumuman dibagi jumlah sampel (N).
Sumber data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory dan dari data base Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) .
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi merupakan keseluruhan pengamatan yang menjadi perhatian penelitian. Penelitian ini menggunakan populasi perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang bergerak di sektor pertambangan.
Sampel adalah bagian atau wakil populasi yang memiliki karakteristik sama dengan populasinya, diambil sebagai sumber data penelitian. Pemilihan sampel penelitian dilakukan secara purposive sampling, yaitu populasi yang dijadikan sampel merupakan populasi yang memenuhi kriteria tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan sampel yang representatif sesuai dengan kriteria yang telah
ditentukan.
Kriteria-kriteria penarikan sampel sebagai berikut:
1. Perusahaan yang bergerak pada sektor pertambangan dan terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008-2012. 2. Perusahaan yang membagikan dividen tunai kepada pemegang saham pada
periode tahun buku 2008 dan 2011.
3. Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) secara lengkap selama periode tahun 2008-2012.
(43)
26
4. Perusahaan yang listing hanya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
5. Perusahaan yang sahamnya masih aktif diperdagangkan selama tahun 2008-2012 dan tidak delisting selama tahun penelitian tersebut.
6. Perusahaan yang memiliki saldo laba positif selama periode penelitian 2008-2012.
3.3. Operasional Varibel Penelitian 3.3.1. Variabel Independen (X)
Variabel independen atau juga dikenal sebagai variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini adalah pengumuman dividen yang diklasifikasikan menjadi :
1. Dividen per share meningkat 2. Dividen per share menurun 3.3.2. Variabel Dependen (Y)
Variabel dependen atau juga dikenal variabel terikat yang dipengaruhi oleh variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah return saham yang dinyatakan dengan Cumulative average abnormal return (CAAR). 3.4. Alat Analisis
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metodologi studi peristiwa (event study) untuk menguji kandungan informasi dari sebuah pengumuman yaitu pengumuman dividen. Hal ini dikarenakan dalam penelitian ini hanya
menggunakan satu sample yaitu abnormal return. Pengujian satu sample ini pada prinsipnya ingin menguji apakah pengumuman dividen yang dipublikasikan oleh
(44)
27
perusahaan tersebut memiliki kandungan informasi atau tidak, yang dapat dilihat dari perubahan harga saham bersangkutan di seputar tanggal pengumuman.
Besarnya return dari saham ditentukan dari besarnya return yang diharapkan. Untuk menghitung return yang diharapkan menggunakan model pasar (market model) dengan langkah-langkah sebagai berikut :
Model estimasi yang digunakan dalam pengujian ini adalah market model adjusted return, yaitu :
a) Actual Rreturn
Untuk menghitung actual return (Rit) digunakan data harga saham harian untuk periode pengamatan 5 hari di seputar tanggal pengumuman, yang secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
R = – ……….……… (1)
Rit : actual return saham i pada waktu t Pit-1 : harga saham i pada waktu t-1
Pit : harga saham i pada waktu t
b) Market Return
Untuk menghitung market return, digunakan harga pasar harian dengan menggunakan ukuran Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masing-masing saham untuk periode 5 hari disekitar tanggal pengumuman yang di rumuskan sebagai berikut :
(45)
28
R = – ……… (2)
Rmt : market return saham i pada waktu t
IHSGt : indeks harga saham gabungan pada waktu t IHSGt-1 : indeks harga saham gabungan pada waktu t-1
c) Expected Return
Expected return merupakan return yang diharapkan di masa mendatang dan masih bersifat tidak pasti. Untuk menghitung expected return, secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut :
E(Rit) = αi + βi . Rmt ………...………..(3)
E(Rit) : expected Return saham i pada waktu t
α
i : intercept saham untuk sekuritas iβi : koefisien slope yang merupakan beta dari sekuritas i
Rmt : market return pada waktu t
βi = n(∑xy) - (∑x)(∑y) ………..(a) n(∑x²) - (∑x)²
α
i = ∑y - βi (∑x) ……….(b) nx : Rmt (market return saham i pada waktu t) y : Rit (actual return saham i pada waktu t)
(46)
29
d) Abnormal Rreturn
Untuk menghitung abnormal return (ARit) akan digunakan metode harga yang disesuaikan pasar (market model adjusted return) yang dirumuskan sebagai berikut :
ARit = Rit - E(Rit) ………..…………...……..(4)
ARit : abnormal return saham i pada waktu t
Rit : actual return / harga aktualrealisasian saham i pada waktu t E(Rit) : harga saham yang diharapkan
e) Cumulative average abnormal return (CAAR)
Setelah masing-masing saham diketahui, lalu dihitung CAAR untuk semua sampel dengan rumus sebagai berikut :
CAARt=∑ it
N ………..……….(5)
CAARt : rata-rata komulatif harga abnormal (Cumulative average abnormal return)
∑ARit : jumlah abnormal return saham i pada waktu t N : jumlah sampel
(47)
30
Pengujian statisitk ini menggunakan uji-t (t-test) mempunyai tujuan untuk melihat signifikansi harga abnormal return dari pengumuman dividen yang ada dalam periode peristiwa. Signifikansi tersebut untuk menentukan apakah abnormal return secara statistik menerima atau menolak Ho dan Ha. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t (t-test) dengan tingkat keyakinan yang digunakan adalah (1-α) sebesar 95% dan degree of freedom atau derajat kebasan (n-1) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Data yang digunakan diolah dengan SPSS dan Microsoft Excel.
Dalam uji hipotesis nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Jika -ttabel < thitung < ttabel, berarti thitung berada di daerah penerimaan, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Begitu juga sebaliknya jika thitung≤ - ttabel atau thitung
≥ ttabel maka thitung berada di daerah penolakan, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.
(48)
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
pengumuman dividen terhadap harga saham. Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dikemukakan, maka diperoleh beberapa penjelasan untuk memperoleh kesimpulan :
1. Dengan adanya peristiwa pengumuman dividen meningkat, bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormalreturn antara hari sebelum pengumuman dividen dengan hari sesudah pengumuman dividen, pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai untuk thitung = 1,035 berada diantara -ttabel = -1,8331 dan
ttabel = 1,8331 untuk tingkat kesalahan 5%. Dan nilai signifikansi pada
0,335 yaitu jauh diatas 0,05. Oleh karena itu pengumuman dividen
meningkat tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terlihat dari harga saham di seputar tanggal
(49)
49
pengumuman dividen. Berkaitan dengan hipotesis yang diajukan, maka berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dinyatakan tidak berhasil menerima hipotesis alternatif yang pertama atau dengan kata lain Ha1 ditolak dan otomatis Ho1 diterima.
2. Dengan adanya peristiwa pengumuman dividen menurun, bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return antara hari sebelum pengumuman dividen dengan hari sesudah pengumuman dividen, pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai untuk thitung = 0,807 berada diantara -ttabel = -1,8946 dan
ttabel = 1,8946 untuk tingkat kesalahan 5%. Dan nilai signifikansi pada
0,451 yaitu jauh diatas 0,05. Oleh karena itu pengumuman dividen menurun tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terlihat dari harga saham di seputar tanggal
pengumuman dividen. Berkaitan dengan hipotesis yang diajukan, maka berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dinyatakan tidak berhasil menerima hipotesis alternatif yang kedua atau dengan kata lain Ha2 ditolak dan otomatis Ho2 diterima.
5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapat hasil yang lebih baik. Adapaun keterbatasan dari penelitian ini adalah sampel penelitian yang digunakan hanya
(50)
perusahaan-50
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria. Sehingga hasil dari penelitian ini tidak akan berlaku untuk perusahaan-perusahaan dari sektor lain.
5.3. Saran
Mendasar pada keterbatasan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu:
1. Bagi investor atau calon investor yang telah atau ingin melakukan transaksi di pasar modal perlu diinformasikan bahwa berdasarkan penelitian ini, pengumuman dividen yang dipublikasikan tidak mempengaruhi perubahan harga saham di seputar tanggal pengumuman. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan lebih mencakup semua perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada pasar bursa dan memperpanjang periode pengamatan penelitiannya sehingga diharapkan kesimpulan yang didapat akan lebih terarah, lebih baik dan lebih mencerminkan investor yang sebenarnya..
(51)
DAFTAR PUSTAKA
Aharony, Joseph and Itzhak Swary. 1980. “Quarterly Deviden and Earnings Announcements and Stockholders Return”. An Empirical Analysis, The Journal of Finance.
Apriani, Lisa. 2005. “Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan dan Penurunan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Utilitas Publik dan Perusahaaan dalam Industri Tidak Diregulasi)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII solo 15-16 september 2005.
Basyori, Kurnia. 2008. “Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham”. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.
Bisar dan Sumiyana. 2008. “Even study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Modall (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006)”.Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 23-24 juli 2008.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001, “Pasar Modal di Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta.
Hartono. 2003. “Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia”. BPI, Yogyakarta.
Henry Simamora. 2000. “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”, Salemba Empat, Jakarta.
Husnan, Suad. 2009. “Analisis Pasar dan Sekuritas Indonesia”. Yogyakarta. UPP AMP YKPN
Idawati, Sukirno, dan Pujiningsih. 2003. “Pengaruh Perubahan Earnings Per Share terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1; 94–104
Jogiyanto, H.M. 2003. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. 2005. “Pasar Efisien Secara Keputusan”. Gramedia, Jakarta. Kartini. 2001. “Analisis Reaksi Pemegang Saham terhadap Pengumuman
Perubahan Pembayaran Dividen di Bursa Efek Jakarta”, Siasat Bisnis No. 6 Vol. 2, UII, Yogyakarta.
(52)
Lipe, R.C. 1990. “The Relation Between Stock Return, Accounting Earnings and Alternative Information”. The Accounting Review (January). pp. 49-71 Marfuah. 2006. “Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi
Pasar dalam Merespon Pengumuman Dividen Meningkat”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Prihadi Utomo, Yuni . 2008. “Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS”.Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Slevanda, Giska. 2011. “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Terhadap Return Saham”. Skripsi. Universitas Lampung.
Sularso, R. Andi. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividend Terhadap Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei: 1 – 17 Supranto, J. 2001. “Statistik Teori dan Aplikasi”. Erlangga, Jakarta.
Van Horne James C dan Wachowich John M Jr (terjemahan). 1995. “ Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta.
Uyanto, Stanislaus S. 2009. “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Graha Ilmu
Waluyo, Tri Mukti. 2010. “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional.
Yulianto, Haris. 1999. ” Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham Dan Efisiensi Pasar Modal: (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Tahun 1997)”. Skripsi. Universitas Dipenogoro. www.bapepam.go.id www.britama.com www.duniainvestasi.com www.iaiglobal.or.id www.idx.co.id www.ksei.co.id
(1)
signifikansi harga abnormal return dari pengumuman dividen yang ada dalam periode peristiwa. Signifikansi tersebut untuk menentukan apakah abnormal return secara statistik menerima atau menolak Ho dan Ha. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji-t (t-test) dengan tingkat keyakinan yang digunakan adalah (1-α) sebesar 95% dan degree of freedom atau derajat kebasan (n-1) dengan tingkat signifikansi 5% (0,05). Data yang digunakan diolah dengan SPSS dan Microsoft Excel.
Dalam uji hipotesis nilai thitung dibandingkan dengan ttabel. Jika -ttabel < thitung < ttabel,
berarti thitung berada di daerah penerimaan, maka hipotesis nol (Ho) diterima dan
hipotesis alternatif (Ha) ditolak. Begitu juga sebaliknya jika thitung ≤ - ttabel atau thitung
≥ ttabel maka thitung berada di daerah penolakan, maka hipotesis nol (Ho) ditolak dan
(2)
48
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh
pengumuman dividen terhadap harga saham. Berdasarkan pengujian dan analisis data yang telah dikemukakan, maka diperoleh beberapa penjelasan untuk memperoleh kesimpulan :
1. Dengan adanya peristiwa pengumuman dividen meningkat, bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormalreturn antara hari sebelum pengumuman dividen dengan hari sesudah pengumuman dividen, pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai untuk thitung = 1,035 berada diantara -ttabel = -1,8331 dan ttabel = 1,8331 untuk tingkat kesalahan 5%. Dan nilai signifikansi pada 0,335 yaitu jauh diatas 0,05. Oleh karena itu pengumuman dividen
meningkat tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terlihat dari harga saham di seputar tanggal
(3)
berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dinyatakan tidak berhasil menerima hipotesis alternatif yang pertama atau dengan kata lain Ha1 ditolak dan otomatis Ho1 diterima.
2. Dengan adanya peristiwa pengumuman dividen menurun, bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return antara hari sebelum pengumuman dividen dengan hari sesudah pengumuman dividen, pengumuman dividen tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap harga saham. Hal ini dapat terlihat dari pengujian hipotesis yang menghasilkan nilai untuk thitung = 0,807 berada diantara -ttabel = -1,8946 dan ttabel = 1,8946 untuk tingkat kesalahan 5%. Dan nilai signifikansi pada 0,451 yaitu jauh diatas 0,05. Oleh karena itu pengumuman dividen menurun tidak memiliki kandungan informasi yang dapat mempengaruhi reaksi pasar yang terlihat dari harga saham di seputar tanggal
pengumuman dividen. Berkaitan dengan hipotesis yang diajukan, maka berdasarkan hasil analisis yang diperoleh dinyatakan tidak berhasil menerima hipotesis alternatif yang kedua atau dengan kata lain Ha2 ditolak dan otomatis Ho2 diterima.
5.2. Keterbatasan
Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat dijadikan pertimbangan bagi peneliti berikutnya agar mendapat hasil yang lebih baik. Adapaun keterbatasan dari penelitian ini adalah sampel penelitian yang digunakan hanya
(4)
perusahaan-50
perusahaan pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang memenuhi kriteria. Sehingga hasil dari penelitian ini tidak akan berlaku untuk perusahaan-perusahaan dari sektor lain.
5.3. Saran
Mendasar pada keterbatasan di atas, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yaitu:
1. Bagi investor atau calon investor yang telah atau ingin melakukan transaksi di pasar modal perlu diinformasikan bahwa berdasarkan penelitian ini, pengumuman dividen yang dipublikasikan tidak mempengaruhi perubahan harga saham di seputar tanggal pengumuman. Terdapat faktor-faktor lain yang dapat
mempengaruhi harga saham.
2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan lebih mencakup semua perusahaan yang mencatatkan sahamnya pada pasar bursa dan memperpanjang periode pengamatan penelitiannya sehingga diharapkan kesimpulan yang didapat akan lebih terarah, lebih baik dan lebih mencerminkan investor yang sebenarnya..
(5)
Aharony, Joseph and Itzhak Swary. 1980. “Quarterly Deviden and Earnings Announcements and Stockholders Return”. An Empirical Analysis, The Journal of Finance.
Apriani, Lisa. 2005. “Reaksi Pasar Terhadap Pengumuman Kenaikan dan Penurunan Dividen (Studi Empiris pada Perusahaan Utilitas Publik dan Perusahaaan dalam Industri Tidak Diregulasi)”. Simposium Nasional Akuntansi VIII solo 15-16 september 2005.
Basyori, Kurnia. 2008. “Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham”. Skripsi. Universitas Islam Indonesia.
Bisar dan Sumiyana. 2008. “Even study: Pengumuman Laba Terhadap Reaksi Modall (Studi Empiris, Bursa Efek Indonesia 2004-2006)”.Simposium Nasional Akuntansi XI Pontianak 23-24 juli 2008.
Darmadji, Tjiptono dan Hendy M. Fakhruddin. 2001, “Pasar Modal di Indonesia”. Salemba Empat, Jakarta.
Hartono. 2003. “Panduan Investasi di Pasar Modal Indonesia”. BPI, Yogyakarta. Henry Simamora. 2000. “Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis”,
Salemba Empat, Jakarta.
Husnan, Suad. 2009. “Analisis Pasar dan Sekuritas Indonesia”. Yogyakarta. UPP AMP YKPN
Idawati, Sukirno, dan Pujiningsih. 2003. “Pengaruh Perubahan Earnings Per Share terhadap Perubahan Harga Saham pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEJ”. Jurnal Pendidikan Akuntansi Indonesia, Vol. 2, No. 1; 94–104
Jogiyanto, H.M. 2003. “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. Edisi Kedua. BPFE, Yogyakarta.
Jogiyanto, H.M. 2005. “Pasar Efisien Secara Keputusan”. Gramedia, Jakarta. Kartini. 2001. “Analisis Reaksi Pemegang Saham terhadap Pengumuman
Perubahan Pembayaran Dividen di Bursa Efek Jakarta”, Siasat Bisnis No. 6 Vol. 2, UII, Yogyakarta.
(6)
Lipe, R.C. 1990. “The Relation Between Stock Return, Accounting Earnings and Alternative Information”. The Accounting Review (January). pp. 49-71 Marfuah. 2006. “Pengaruh Kecanggihan Investor Terhadap Ketepatan Reaksi
Pasar dalam Merespon Pengumuman Dividen Meningkat”. Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.
Prihadi Utomo, Yuni . 2008. “Eksplorasi Data dan Analisis Regresi dengan SPSS”.Surakarta: Muhammadiyah University Press.
Slevanda, Giska. 2011. “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Dan Ketepatan Waktu Penyampaian Laporan Keuangan Terhadap Return Saham”. Skripsi. Universitas Lampung.
Sularso, R. Andi. 2003. “Pengaruh Pengumuman Dividend Terhadap Harga Saham (Return) Sebelum dan Sesudah Ex-Dividend Date di Bursa Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 5, No. 1, Mei: 1 – 17 Supranto, J. 2001. “Statistik Teori dan Aplikasi”. Erlangga, Jakarta.
Van Horne James C dan Wachowich John M Jr (terjemahan). 1995. “ Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan”. Salemba Empat, Jakarta.
Uyanto, Stanislaus S. 2009. “Pedoman Analisis Data Dengan SPSS”. Edisi Ketiga. Yogyakarta : Graha Ilmu
Waluyo, Tri Mukti. 2010. “Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional.
Yulianto, Haris. 1999. ” Analisis Pengaruh Pengumuman Dividen Terhadap Return Saham Dan Efisiensi Pasar Modal: (Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta Tahun 1997)”. Skripsi. Universitas Dipenogoro.
www.bapepam.go.id www.britama.com www.duniainvestasi.com www.iaiglobal.or.id www.idx.co.id www.ksei.co.id