Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
2.1.3. Frame Portal
Definisi frame portal adalah kerangka yang terdiri dari dua atau lebih bagian konstruksi yang disambungkan guna stabilitas, umumnya dapat menahan gaya momen,
gaya geser dan aksial. Frame 2 dimensi adalah frame yang dapat menahan beban pada arah datar saja
sumbu x, y umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang. Frame 3 dimensi adalah frame yang dapat menahan beban pada semua arah
sumbu x, y dan z umumnya beban yang bekerja adalah beban terpusat nodal dan beban batang.
2.2 Jenis-jenis balok bersilang
Balok bersilanggrid banyak terdapat pada struktur bangunan sipil seperti pada bangunan gedung, rangka atap, pelat lantai, jembatan dan lain-lain Beberapa jenis atau
pola pada balok bersilang dapat dilihat pada gambar 2.1 dimana arah balok bersilang dapat horizontal, vertikal maupun diagonal
Gambar 2.1 JenisPola balok bersilang
Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
2.3 Struktur pada balok bersilang
Pada balok bersilang strukturnya terdiri dari 2 bagian dimana terdapat balok utama main girder dan pengaku stiffner, biasanya penampang pada balok bersilang
dapat mempunyai ukuran yang sama ataupun berbeda dalam hal ini ukuran balok utama lebih besar dibandingkan pengakunya seperti pada gambar 2.2
Gambar 2.2 Struktur balok bersilang 2.4 Gaya-gaya pada balok bersilang
Pada balok bersilang karena bebannya pada arah sumbu z maka gaya-gaya yang terjadi
adalah momen akibat lentur murni, gaya geser serta torsi . Untuk momen dan geser sama seperti pada balok baja biasa
Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
2.5 Bidang Torsi 2.5.1 Perletakan Torsi
Pada jenis perletakan tanpa torsi dikenal dengan sendi, jepit dan rol lihat gambar 2.3. Khusus pada torsi maka diadakan simbol perletakan seperti pada gambar 2.3. d.
Y
X x = 0
y = 0 Y
X x = 0
y = 0 = 0
a. sendi b. jepit
Y
X Y
X y = 0
v = 0
c. rol d. sudut puntir
pada perletakan = 0
x = 0 y = 0
v = 0 Y
X Z
y = 0 v = 0
Y
X Z
x = 0 y = 0
= 0 v = 0
Y
X Z
Gambar 2.3 Perletakan torsi
Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
2.5.2 Penggambaran bidang Torsi
Momen torsi dapat dibuat dengan simbol seperti pada gambar 2.4 a, tetapi dapat juga dibuat analog dengan gambar 2.4 b seperti gaya terpusat atau beban terbagi rata.
Dalam penggambaran bidang torsi dapat dilakukan seperti penggambaran gaya lintang seperti pada gambar 2.5.
a. M
T
L. M
T
L.
b. M
T
L. M
T
L. Gambar 2.4 Torsi terpusat dan torsi terbagi rata
a M
T
A B
M
T
M
T
- QA = M
T
QB = M
T
L
Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
Gambar 2.5. Gambar bidang Torsi
Penggambaran tanda bidang momen sama seperti menutup dan membuka skrup. Kalau arah Momen Torsi kearah menutup maka digambarkan negatif dan kalau kearah
membuka maka digambar positif. M
T
A B
c.
L
- +
M
TA
M
TB
M
TA
= ½. M
T
.L M
TB
= ½. M
T
.L M
T
A B
b.
QA = M
T
QB = M
T
M
TA
= MT . b
L
M
TA
M
TB
- +
a b
M
TA
= MT . a
L M
T
A B
Dapot H Malau : Analisa Torsi, Lentur, Lendutan Dan Lintang Pada Tampang I, 2009. USU Repository © 2009
2.6 Momen Primer dan Sekunder Akibat Torsi Pada Tampang I 2.6.1 Inertia Polar pada tampang I