Kegagalan suatu apotek pada saat melakukan kegiatan dapat disebabkan minimnya masyarakat yang datang ke apotek sehingga kapasitas kerja jauh
melebihi pekerjaan yang ada sehingga kegiatan berlangsung tidak efisien.
2.3.1. Survei dan Pemilihan Lokasi
Sebelum mendirikan suatu apotek, sangat penting untuk terlebih dahulu melakukan survei dan pemilihan lokasi. Lokasi sangat mempengaruhi kemajuan
suatu usaha apotek dan merupakan pemikiran awal yang paling penting, oleh karena itu pemilihan lokasi harus benar-benar diperhitungkan sebelum apotek
berdiri. Agar usaha apotek dapat hidup secara berkesinambungan, apotek harus berada pada lokasi yang memungkinkan untuk memperoleh pelanggan yang terus
bertambah. Dengan kata lain, lokasi apotek harus strategis sehingga menjadi pilihan konsumen.
Lokasi yang baik harus memenuhi kriteria-kriteria diantaranya terjamin keamanannya, ramai, tingkat kemampuan ekonomi, mudah dijangkau, dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, praktek dokter, klinik dan tempat pelayanan kesehatan lainnya, pusat perbelanjaan, sarana lalu lintas yang
tersedia serta memiliki tempat parkir yang memadai dan aman. Dengan lokasi yang demikian diharapkan apotek sebagai tempat usaha akan dapat terus bertahan
dan meningkatkan pelayanannya.
2.3.2. Penyusunan Rencana Anggaran Belanja
Jika seseorang akan mendirikan suatu usaha apotek, maka diperlakukan dana atau modal untuk membiayai semua pengadaan sarana. Modal merupakan
unsur utama yang menjamin berdiri dan hidupnya sebuah apotek. Pada dasarnya dalam suatu usaha dikenal dua bentuk modal yaitu modal
aktif dan modal pasif. 1.
Modal aktif modal tetap adalah dana yang digunakan membiayai pengadaan semua kebutuhan fisik dan non fisik sebagai aset apotek, baik yang mengalami
penyusutan maupun tidak, contoh: tanah, bangunan, inventaris apotek. 2.
Modal pasif modal kerja adalah dana yang diperlukan untuk menjalankan operasional apotek, seperti pengadaan obat-obatan dan perbekalan farmasi
lainnya, upah pegawai, listrik, air dan lain-lainnya. Modal kerja ini berdasarkan sumbernya maka dapat digunakan:
a. Modal sendiri, yaitu modal yang dihimpun sendiri merupakan milik
pribadi. b.
Modal berasal dari pihak lain, yaitu modal yang berasal dari pinjaman yang berupa hutang yang harus dikembalikan sesuai perjanjian, misalnya
pinjaman dari bank.
2.3.3. Target yang akan dicapai