maksud mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara intensif dan berulang-ulang. Pada
penelitian kualitatif, wawancara mendalam menjadi alat utama yang dikombinasikan dengan observasi partisipasi.
Menurut Patton 2009:182 Wawancara mendalam adalah: wawancara secara mendalam meliputi menanyakan pertanyaan dengan
format terbuka, mendengarkan dan merekamnya, dan kemudian menindak- lanjuti dengan pertanyaan tambahan yang terkait. Melakukan wawancara
secara mendalam merupakan sumber penting bagi data kualitatif dalam evaluasi.
b. Observasi Lanjutan Melanjutkan penelitian dengan mengumpulkan data melalui pengamatan
langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan informasi yang di butuhkan. Observasi lanjutan yangdi lakukan adalah observasi non participant yaitu peneliti
tidak terlibat secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang terjadi pada objek penelitian. Peneliti hanya mengamati aktivitas pemasaran beserta bauran pemasaran
yang di kembangkan Syafia Plaza Jember. Mencatat, menganalisis, dan selanjutnya membuat kesimpulan mengenai implementasi bauran pemasaran yang dijalankan oleh
Syafia Plaza Jember. c. Dokumentasi
Merupakan tahap pengumpulan data dari pihak perusahaan. Dalam penelitian ini dokumentasi yang dipelajari bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental seseorang dan bisa berupa arsip dokumen perusahaan antara lain tentang sejarah perusahaan, mengenai struktur organisasi, keadaan ketenagakerjaan, maupun
tugas masing-masing pegawai. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.
3.5 Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data
Pemeriksaan keabsahan data diperlukan untuk mengetahui apakah data maupun informasi yang diperoleh memiliki kesesuaian dengan keadaan yang
sebenarnya. Pemeriksaan keabsahan data bertujuan untuk mendapatkan data yang akurat dan dapat dipertanggung jawabkan serta dapat digunakan untuk menjawab
permasalahan penelitian. Menetapkan keabsahan trustworthiness data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan di dasarkan atas sejumlah
kriteria tertentu.
Berikut tabel 3.1 kriteria teknik pemeriksaan keabsahan data
KRITERIA TEKNIK PEMERIKSAAN
Kredibilitas derajat kepercayaan 1
Perpanjangan keikutsertaan 2
Ketekunan pengamatan 3
Triangulasi 4
Pengecekan sejawat 5
Kecukupan referensial 6
Kajian kasus negative 7
Pengecekan anggota Kepastian
Uraian inti Kebergantungan
Audit kebergantungan Kepastian
Audit kepastian
Sumber :
Moleong 2014:327
Berdasarkan Tabel 3.1 diatas peneliti menggunakan teknik pemeriksaan keabsahan data sebagai berikut:
a. Ketekunankeajegan pengamatan cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan atau tertatif. Ketekunan
pengamatan bermaksud menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang dicari dan
kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. b. Triangulasi
Triangulasi adalah teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding
terhadap data itu. Teknik triangulasi yang paling banyak digunakan adalah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Triangulasi berarti cara terbaik untuk
menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian
dan hubungan dari berbagai pandangan. Dengan kata lain bahwa dengan
triangulasi, peneliti
dapat me-recheck
temuannya dengan
jalan membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu
maka peneliti dapat melakukannya dengan jalan: 1 Mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan
2 Mengeceknya dengan berbagai sumber data 3 Memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat
dilakukan. c. Pemeriksaan sejawat melalui diskusi
Teknik ini dilakukan dengan cara mengekspos hasil sementara atau hasil akhir yang diperoleh dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat. Teknik ini
mengandung beberapa maksud sebagai salah satu teknik pemeriksaan keabsahan data.
d. Analisis Kasus negatif Teknik analisis kasus negatif dilakukan dengan jalan mengumpulkan contoh
dan kasus yang tidak sesuai dengan pola dan kecenderungan informasi yang telah dikumpulkan dan digunakan sebagai bahan pembanding.
3.6 Model Analisis Data