28
BAB 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Analisis Kimia
Analisis kimia dilakukan berdasarkan daerah pengambilan contoh tanah. Lima contoh tanah berdasarkan titik pengambilan contoh tanah dihomogenkan
berdasarkan daerah pengambilan contoh. Kegiatan analisis kimia hanya melihat sedikit kondisi kimia contoh tanah pada masing-masing daerah pengambilan
contoh tanah.
Tabel 4.1 Analisis kimia berdasarkan daerah pengambilan contoh tanah Lokasi Pengambilan
Contoh Tanah pH
Kalium Total Kalium Dapat Ditukar
ppm ppm
Asem Bagus 3,86
1457 0,15
364 0,04
Pradjekan 5,44
1248 0,12
363 0,03
Semboro 5,48
723 0,07
217 0,02
Berdasarkan klasifikasi pH menurut Pusat Penelitian Tanah 1983 dalam Hardjowigeno 1987, contoh tanah yang diambil dari Daerah Asembagus
tergolong tanah yang sangat masam. Sedangkan contoh tanah yang diambil di Daerah Pradjekan dan Semboro tergolong dalam tanah masam. Berdasarkan Tabel
4.1, nilai pH tanah yang berbeda memberikan pengaruh terhadap kandungan kalium total pada contoh tanah tersebut. Jumlah kalium total pada contoh tanah
juga berpengaruh terhadap jumlah kalium dapat ditukar pada contoh tanah. Berdasarkan Tabel 4.1, semakin tinggi tingkat kemasaman tanah maka jumlah
kalium total pada tanah juga semakin tinggi. Jumlah kalium dapat ditukar pada contoh tanah juga semakin tinggi seiring dengan semakin tingginya jumlah kalium
total pada contoh tanah. Persentase jumlah kalium dapat ditukar yang tersaji pada Tabel 4.1 merupakan persentase kalium dapat ditukar dari contoh tanah.
Kalium dapat ditukar merupakan bentuk kalium yang tersedia dan dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Menurut Rhem 1997, jumlah kalium tersedia bagi
tanaman sekita 2-10. Jumlah kalium dapat ditukar pada semua contoh tanah
yang tidak mencapai 1 menunjukkan bahwa kandungan kalium yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman pada contoh tanah tersebut sangat sedikit.
Tabel 4.2 Nilai kalium dapat ditukar berdasarkan jumlah kalium total pada daerah pengambilan contoh tanah
Lokasi Pengambilan Contoh Tanah
pH Kalium Dapat Ditukar
Asembagus 3,86
24,98 Pradjekan
5,44 29,08
Semboro 5,48
30,01 Tabel 4.2 menunujukkan persentase kalium dapat ditukar dari jumlah
kalium total pada contoh tanah. Berdasarkan Tabel 4.2, semakin tinggi nilai pH suatu tanah maka semakin besar nilai kalium dapat ditukar dari jumlah kalium
total pada tanah tersebut. Tingkat kemasaman tanah juga dapat mempengaruhi kehidupan mikroba yang ada di dalam tanah. Tidak semua mikroba hidup pada
nilai pH tanah yang sama. Umumnya mikroba tumbuh pada pH sekitar 7. Namun ada beberapa mikroba yang mampu tumbuh pada pH 2 dan pH 10. Bakteri
biasanya tumbuh dengan baik pada pH sekitar 7 meskipun dapat juga tumbuh pada kisaran pH 5 – 8. Fungi dapat tumbuh pada kisaran pH yang lebih luas.
Kelompok fungi dapat tumbuh dengan baik pula pada kisaran pH masam Lay, 1994.
4.1 Inventarisasi Mikroba Pelarut Kalium