Tugas dan Wewenang Kepala Daerah Kewajiban Kepala Daerah

53 dipilih oleh DPRD. Lepas dari sejauh mana kesiapan rakyat, pada umumnya Pilkada secara langsung disambut antusias oleh rakyat di daerah-daerah.

2.5.2 Tugas dan Wewenang Kepala Daerah

Adapun tugas Kepala Daerah menurut Pasal 65 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yaitu: 1. memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan dan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD; 2. memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat; 3. menyusun dan mengajukan rancangan Peraturan Daerah perda tentang RPJPD dan rancangan perda tentang RPJMD kepada DPRD untuk dibahas bersama DPRD, serta menyusun dan menetapkan RKPD; 4. menyusun dan mengajukan rancangan perda tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, rancangan perda tentang perubahan APBD, dan rancangan perda tentang pertanggungjawaban pelaksanaan APBD kepada DPRD untuk dibahas bersama; 5. mewakili daerahnya di dalam dan di luar pengadilan, dan dapat menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 6. mengusulkan pengangkatan Wakil Kepala Daerah; dan 7. melaksanakan tugas dan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Adapun wewenang dari Kepala Daerah sesuai dengan yang diamanatkan oleh Pasal 65 ayat 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah yaitu: 1. mengajukan rancangan perda; 2. menetapkan perda yang telah mendapat persetujuan bersama DPRD; 3. menetapkan perkada dan keputusan Kepala Daerah; 4. mengambil tindakan tertentu dalam keadaan mendesak yang sangat dibutuhkan oleh daerah danatau masyarakat; 54 5. melaksanakan wewenang lain sesuai dengan peraturan perundang- undangan.

2.5.3 Kewajiban Kepala Daerah

Sesuai dengan Pasal 67 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, selain tugas dan wewenang Kepala Daerah mempunyai kewajiban: 1. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang- Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 2. menaati seluruh ketentuan peraturan perundang-undangan; 3. mengembangkan kehidupan demokrasi; 4. menjaga etika dan norma dalam pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah; 5. menerapkan prinsip tata pemerintahan yang bersih dan baik; 6. melaksanakan program strategis nasional; dan 7. menjalin hubungan kerja dengan seluruh instansi vertikal di daerah dan semua perangkat daerah. Selain mempunyai kewajiban sebagaimana telah dikemukakan oleh Pasal 67 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah, Kepala Daerah mempunyai kewajiban pula untuk: 1. memberikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada Pemerintah Pusat; 2. memberikan laporan keterangan pertanggungjawaban kepada DPRD; dan 3. menginformasikan laporan penyelenggaraan pemerintahan daerah kepada masyarakat. 79 BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dokumen yang terkait

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122

KAJIAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA HASIL PEMILUKADA OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (Berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi No. 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Putusan Mahkamah Konstitusi No.

0 4 15

KAJIAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA HASIL PEMILUKADA OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (Berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi No. 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Putusan Mahkamah Konstitusi No.

0 2 15

KAJIAN YURIDIS PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 41/PHPU.D-VI/2008 TENTANG PENYELESAIAN PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR

0 3 18

PENDAHULUAN PERTIMBANGAN YURIDIS MAHKAMAH KONSTITUSI DALAM PUTUSANNYA MENGENAI PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN UMUM PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TAHUN 2009 TERKAIT DENGAN DPT.

0 2 20

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 3 Tahun 2016 Tentang Tahapan, Kegiatan, dan Jadwal Penaganan Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

0 0 15

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, Dan Walikota Dengan Satu Pasangan Calon

0 0 12

Perubahan Atas Peraturan Mahkamah Konstitusi Nomor 1 Tahun 2016 Tentang Pedoman Beracara dalam Perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota

0 0 11

TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG PEDOMAN BERACARA DALAM PERKARA PERSELISIHAN HASIL PEMILIHAN GUBERNUR, BUPATI, DAN WALIKOTA

0 0 11

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2015 (Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PHP.BUP-XIV/2016

0 0 26