Latar Belakang Analisis Kadar Aluminium Pada Proses Pengolahan Treated Water Secara Spektrofotometri Di PT.Coca-Cola Bottling Indonesia Unit Medan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat ditinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air diperlukan untuk berbagai macam kegiatan seperti minuman, pertanian, industri, perikanan dan rekreasi. Air yang dapat diminum dapat diartikan sebagai air yang bebas dari bakteri yang berbahaya dari ketidakmurnian secara kimiawi Alaerts dan Sumestri, 1987. Melalui penyediaan air bersih baik dari segi kualitas maupun kuantitasya di suatu daerah, maka penyebaran penyakit menular dalam hal ini adalah penyakit perut di harapkan bias di tekan seminimal mungkin. Penurunan penyakit perut ini di dasarkan atas pertimbangan bahwa air merupakan salah satu mata rantai penularan penyakit perut. Agar seseorang menjadi tetap sehat sangat dipengaruhi oleh adanya kontak manusia tersebut dengan makanan dan minuman Sutrisno, 1996. Air untuk keperluan publik adalah air yang digunakan untuk kepentingan manusia. Air untuk konsumsi domestik maksudnya ialah air yang dikonsumsikanoleh sektor rumah tangga, meliputi air untuk kebutuhan makan, minum, mandi, memasak dan mencuci termasuk juga air untuk kebutuhan menyiram tanaman di halaman atau di pekarangan rumah, untuk tanaman dan juga kebun. Dalam air, terdapat beberapa logam yang dominan. Hal ini sangat tergantung pada asal sumber air air tanah dan air sungai. Di samping itu, jenis Universitas Sumatera Utara air juga mempengaruhi kandungan logam di dalamnya air tawar, air payu, dan air laut. Air sungai di daerah hulu mungkin kandungan logamnya akan berbeda dengan air sungai dekat muara. Hal ini disebabkan dalam perjalanannya air tersebut mengalami beberapa kontaminasi, baik karena erosi maupun pencemaran dari sepanjang tepi sungai Alaerts dan Sumestri, 1987. Peningkatan kualitas air minum dengan jalan mengadakan pengelolaan terhadap air yang akan diperlukan sebagai air minum mutlak diperlukan terutama apabila air tersebut berasal dari permukaan. Pengolahan yang dimaksud bias dimulai dari yang sangat sederhana sampai yang pada pengolahan yang mahirlengkap, sesuai dengan tingkat kekotoran dari sumber asal air tersebut. Semakin kotor semakin berat pengolahan yang dibutuhkan, dan semakin banyak ragam zat pencemaran akan semakin banyak pula teknik-teknik yang diperlukan untuk mengolah air tersebut, agar bias dimanfaatkan sebagai air minum. Oleh karena itu maka pengolahan air adalah menjadi pertimbangan yang utama untuk menentukan apakah sumber tersebut bias dipakai sebagai sumber persediaan atau tidak Sutrisno, 1996. Air yang kita minum dapat dijadikan sebagai minuman yang berkarbonasi atau lainnya. Teknologi pembuatan minuman berkarbonasi ini terus berkembang, baik dari segi rasa, wangi maupun dari segi aroma. Oleh karena itu pengendalian mutu air sangatlah penting terutama untuk pembuatan minuman ringan ini. Karena kesadahan karbonat yang tinggi atau alkalinitas dapat menyebabkan minuman asam menjadi tidak lezat dan rasanya menjadi tawar. Kejernihan yang Universitas Sumatera Utara tinggi dari sebagian besar minuman ringan soft drink merupakan faktor penting dari segi penawaran. Seperti halnya pada unsur warna, adanya bau dan rasa pada air minum akan mengurangi penerimaan masyarakat terhadap air tersebut. Bau dan rasa biasanya terjadi bersama-sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikroskopik, serta persenyawaan-persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas bau dan rasa dapat meningkat, bila terhadap air dilakukan khlorinasi. Karena pengukuran rasa dan bau itu tergantung pada reaksi individual, maka hasil yang dilakukan tidak mutlak. Intensitas bau dilaporkan sebagai berbanding berbalik dengan ratio pencemaran bau sampai pada keadaan yang nyata tidak berbau Sutrisno, 1996.

1.2 Tujuan