tinggi dari sebagian besar minuman ringan soft drink merupakan faktor penting dari segi penawaran.
Seperti halnya pada unsur warna, adanya bau dan rasa pada air minum akan mengurangi penerimaan masyarakat terhadap air tersebut. Bau dan rasa
biasanya terjadi bersama-sama dan biasanya disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik yang membusuk, tipe-tipe tertentu organisme mikroskopik, serta
persenyawaan-persenyawaan kimia seperti phenol. Bahan-bahan yang menyebabkan bau dan rasa ini berasal dari berbagai sumber. Intensitas bau dan
rasa dapat meningkat, bila terhadap air dilakukan khlorinasi. Karena pengukuran rasa dan bau itu tergantung pada reaksi individual, maka hasil yang dilakukan
tidak mutlak. Intensitas bau dilaporkan sebagai berbanding berbalik dengan ratio pencemaran bau sampai pada keadaan yang nyata tidak berbau Sutrisno, 1996.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari analisa kadar aluminium pada PT. Coca Cola Bottling Indonesia adalah untuk menganalisa apakah kadar aluminium dalam air yang
digunakan telah memenuhi standart PT. Coca Cola Bottling Indonesia, Dep. Kes. R.I. maupun badan kesehatan Dunia WHO.
1.3 Manfaat
Dapat mengetahui kadar aluminium dalam air dari masing-masing tempat pada tahap pengolahan air, sehingga dapat memberikan informasi penting bila
pada saat tertentu kadar aluminium terlalu tinggi pada air baku.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 AIR
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit. Peningkatan kuantitas air adalah merupakan syarat kedua setelah kualitas, karena semakin maju tingkat hidup seseorang, maka akan
semakin tinggi pula tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut. Air merupakan salah satu dari ketiga komponen yang membentuk bumi zat padat, air
dan atmosfer. Bumi dilingkupi air sebanyak 70 sedangkan sisanya 30 berupa daratan dilihat dari permukaan bumi Sutrisno, 1996.
Air tanah disebut juga air tawar oleh karena tidak terasa asin. Berdasarkan lokasi air maka air tanah dapat dibagi dua bagian yaitu:
1. Air permukaan tanah
2. Air jauh dari permukaan tanah
Air Permukaan Tanah Termasuk air permukaan tanah adalah sungai, rawa-rawa, danau, waduk
buatan. Kesemuanya itu sangat tergantung curah hujan. Apabila curah hujan lebat, air sungai, danau akan pasang. Air permukaan tanah ini sering dicemari
oleh sampah keluarga, kotoran hewan, limbah industri sehingga dalam mengkomsumsi air ini perlu ekstra hati-hati. Dari hasil
penelitiananalisis,elemenmineral yang terkandung didalam air permukaan dapat
Universitas Sumatera Utara
dinyatakan sebagai berikut dikutip dari buku penyediaan air bersih disusun oleh Sanropie dan buku penyediaan air bersih bagi masyarakat oleh Sugiarto, 1983
adalah: -
Hardness 120 mgI sebagai CaCO
3
- Calsium 80 mgI sebagai CaCO
3
- Magnesium 40 mgI sebagai CaCO
3
- Sodium dan postadium 19 mgI sebagai Na
- Bicarbonate 106 mgI sebagai CaCO
3
- Chlorida 23 mgI sebagai Cl
- Sulfat 38 mgI sebagai SO
4
- Nitrate 0,44 mgI sebagai N
- Besi 0,3 mgI sebagai Fe
- Silica 13 mgI sebagai SiO
3
- Karbon dioksida 4 mgI sebagai CaCO
3
dan -
pH 7,8 Air jauh dari permukaan tanahair tertekan
Disebut pula air tertekan yaitu air yang tersimpan didalam lapisan tanah, termasuk air tanah adalah sumur gali, sumur bor. Diameter sumur gali antara 0,8-
1 meter, lazim 0,8 meter, kedalaman sumur gali tergantung lapisan tanah, ketinggian dari permukaan air laut, ada tidaknya air bebas dibawah lapisan tanah.
Umumnya: a. Tanah sawah, sumur gali cukup 3-5 meter telah memperoleh air bebas.
b. Tanah berpasir, sumur gali cukup 6-8 meter tela memperoleh air bebas.
Universitas Sumatera Utara
c. Tanah liat,berpadas, kedalaman sumur 12 meter baru memperoleh air bebas. d. Tanah kapurberbukit, umumnya sumur gali harus 40 meter.
Sumur yang terbentuk melalui pengeboran disebut sumur bor. Alat yang dapat dipakai dalam membuat sumur bor:
- Secara manual dikerjakan oleh 4 empat orang dengan mata bor baja.
- Memakai mesin, mata bor fidia atau mata bor intan.
Lubang sumur bor biasanya 4 dim atau 5 dim dan kedalaman sumur bor tergantung struktur dan lapisan tanah:
a. Tanah berpasir biasanya kedalaman 30-40 meter sudah memperoleh air.
Biasanya airnya naik sampai 5-7 meter dari permukaan tanah. b.
Tanah liatpadas biasanya kedalaman 40-60 meter akan diperoleh air yang baik dan akan naik mencapai 7 meter dari permukaan tanah.
c. Tanah berkapur biasanya sumur dibuat dengan kedalaman diatas 60 meter.
Kemungkinan baru mendapat air dan apabila ada air, airnya sukartidak bias naik keatas dengan sendirinya.
d. Tanah berbukit biasanya sumur dibuat diatas 100 meter atau 200 meter
kemungkinan tipis sekali untuk memperoleh air. Air yang diperoleh sukartidak bisa naik keatas dengan sendirinya.
Setelah membuat sumur bor, lubang sumur bor harus dipasang casing atau PVC paralon, terutama pada tanah berpasir peneboran baru beberapa meter
harus segeramemasang casing agar pasir tidak rontok menutupi hasil pengeboran tersebut Gabriel, 2001.
Universitas Sumatera Utara
Sifat air sumur bor: a.
Air jernih dan rasa sejuk. b.
Pencemaran air tidak terjadisukar terjadi. c.
Jumlah bakteri jauh lebih kecil dari sumur gali. d.
Jumlah algae didalam air sumur br jauh lebih banyak dibandingkan dengan air sumur gali.
e. Posisi kedudukan air sumur bor:
- Hasil pengeboran sumur terjadi kenaikan permukaan air disbanding
dengan sumur gali disebut air tertekan positif atau disebut air artenis positif.
- Apabila hasil pengeboran sumur, ternyata permukaan air tetap atau
dibawah permukaan sumur gali disebut air artenis negative. -
Hasil pengeboran sumur tampak ada kenaikkan permukaan air disebut artesis positif.
Apabila air dipompadisedot keluar: a.
Ada penurunan permukaan air sekitar ½-1 meter, hasil pengeboran air dikatakan baikcukup baik.
b. Ada penurunan permukaan air sekitar 3 meter berarti hasilpengeboran kurang
dalam, perlu dibor kembali Gabriel, 2001. Air adalah suatu zat yang terjadi secara ilmiah, kadang-kadang tidak
cukup bersih sehingga tidak dapat dipergunakan untuk kehidupan manusia atau kebutuhan industri tanpa adanya pengolahan. Air yang tersirkulasi dalam tanah,
pada permukaan bumi bahkan diudara maka air tersebut menjadi kotor dan
Universitas Sumatera Utara
mengandung zat-zat padat dalam bentuk suspensi atau larutan seperti misalnya, partikel-partikel tanah liat, humus, mikroorganisme plankton, bakteri, zat-zat
organik dan gas. Berdasarkan sumber air dapat dibedakan menjadi tiga yaitu: -
Air lut -
Air hujan - Air permukaan air sungai dan air tawar
- Air tanah
Untuk proses industri bisanya pabrik menggunakan air permukaan dan air tanah. Namun pada umumnya air yang lebih baik kualitasnya adalah air tanah. Air
tanah ini dapat dibedakan atas: 1.
Air tanah dangkal, terjadi karena daya proses peresapan air dari tanah permukaan tanah. Lumpur akan tertahan, demikian pula dengan sebagian
bakteri, sehingga air tanah akan jernih. 2.
Air tanah dalam, yaitu air yang tersimpan didalam lapisan tanah. Pada umumnya lebih baik dari air tanah dangkal, karena adanya penyaringannya
lebih sempurna dan bebas dari bakteri. 3.
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah Sutrisno, 1996.
Sistem pengolahan air bersih dengan sumber air baku sungai, tanah dan air pegunungan, dengan skala atau standart air murni, memerlukan beberapa proses
mengenai apa yang perlu diterapkan tergantung dari kualitas air baku tersebut. Proses yang diterapkan dalam sistem pengolahan air bersih antara lain:
Universitas Sumatera Utara
a Proses penampungan air dalam bak penampungan air yang bertujun sebagai tolak ukur dari debit air bersih yang dibutuhkan. Ukuran bak penampungan
disesuaikan dengan kebutuhan debit air yang mana ukuran bak 2 kali dari kebutuhan.
b Proses oksidasi atau penambahan oksigen kedalam air agar kadar-kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya yang terkandung dalam air mudah terurai.
Dalam proses ini ada beberapa perlakuan yang bisa dilakukan seperti dengan penambahan oksigen dengan sistem aerasi dengan menggunakan alat aerator
dan juga dapat dilakukan dengan menggunakan katalisator bahan kimia untuk mempercepat proses terurainya kadar logam berat serta zat kimiawi lainnya
dengan menggunakan clorine, kaporite, kapur dll. c Proses pengendapan atau koagulasi, proses ini bisa dilakukan dengan
menggunakan bahan kimia seperti bahan koagulan HipokloritePAC dengan rumus kimia juga proses ini bisa dilakukan dengan menggunakan teknik
lamella plate. d Proses filtrasi carbon actived, proses ini bertujuan menghilangkan kotoran-
kotoran yang masih terkandung didalam air dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas air agar air yang dihasilkan tidak mengandung bakteri
sterile dan rasa serta aroma air. Biasanya proses ini menggunakan bahan sand filter yang disesuikan dengan kebutuhan baik debit maupun kualitas air
dengan media filter silica sandquarsa, zeolite, dll. e Proses terakhir adalah proses pembunuhan bakteri, virus, jamur, mikroba dan
bakteri lainnya yang tujunnya mengurangi pathogen yang ada, proses ini
Universitas Sumatera Utara
menggunakan proses chlorinator dan sterilisasi dengan menggunakan kaporit Sutrisno, 1996.
Penyediaan air bersih selain kuantitasnya, kulitasnya juga harus memenuhi standart. Untuk ini perusahaan air minum dan minuman ringan, selalu memeriksa
kulitas airnya sebelum diolah ataupum distribusikan. Jadi air minum yang ideal harusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau. Air minum pun
seharusnya tidak mengandung kuman pathogen dam segala makhluk yang tidak membahayakan kesehatan manusia. Tidak mengandung zat kimia, yang dapat
mengubah fungsi tubuh, tidak diterima secara estetis, dan dapat merugikan secara ekonomis. Air itu juga seharusnya tidak korosif dan tidak meninggalkan endapan
pada seluruh jaringan distribusinya. Pengambilan air tanah dalam, tidak semudah pada pengambilan air tanah
dangkal. Pada air tanah dalam pengambilan air dengan menggunakan bor dan memasuki pipa kedalamnya dengan kedalaman yang berkisar antara 100-300
meter. Jika tekanan air tanah ini besar, maka air dapat menyembur keluar, dalam keadaan seperti ini sumur disebut sumur artesis. Apabila air tidak dapat keluar
dengan sendirinya digunakanlah pompa untuk membantu pengeluaran air tanah ini Sutrisno, 1996 .
Air tanah dalam pada umumnya tergolong bersih dilihat dari segi mikrobiologis, karena sewaktu proses pengaliran ia mengalami penyaringan
alamiah dan dengan demikian kebanyakan mikroba sudah tidak lagi terdapat didalamnya. Namun demikian, kadar kimia dalam air tanah dalam ataupun yang
artesis tergantung sekali dari formasi litosfir yang dilaluinya. Pada proses ini
Universitas Sumatera Utara
mineral-mineral yang dilaluinya dapat larut dan terbawa, sehingga mengubah kualitas air tersebut Slamet, 1994.
Air yang bersih mempunyai pH 7, dan oxigen terlarut. Air merupakan pelarut yang universal, hampir semua jenis zat dapat larut dalam air. Air juga
merupakan cairan biologis, yakni didapat didalam tubuh semua organisme. Dengan demikian, spesies kimiawi yang ada didalam air berjumlah sangat besar
Slamet, 1994. Air di alam sangat jarang dalam keadaan murni. Sekalipun air hujan,
meskipun awalnya murni, tetapi telah mengalami reaksi dengan gas-gas diudara dalam perjalanannya turun ke bumi dan selanjutnya terkontaminasi selama
mengalir diatas permukaan bumi dan didalam tanah. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuain air terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan
hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung seperti mandi, mencuci, air irigasi, atau pertanian, perternakan, rekreasi, industri, dan
transportasi. Kualitas air mencakup dalam tiga karakteristik yaitu:
a. Karekteristik fisik yaitu:
- Bebas dari bahan padat keseluruhan.
- Tidak ada pengaruh kandungn sedimen dalam air.
- Tingkat kekeruhan air tidak melebihi 5 mg L.
- Air yang murni tidak memiliki warna.
- Air yang murni tidak berbau.
- Air yang ideal tidak memiliki rasa.
Universitas Sumatera Utara
- Temperature air yang ideal berkisar antara 5-100 C.
b. Karekteristik kimia yaitu:
- Interval pH air murni berkisar antara 6-9.
- Alkalinitas.
- Kesadahan.
c. Karekteristik biologi yaitu:
Air harus bebas dari bakteri-bakeri pathogen, selain itu kualitas air bersih ditentukan dengan keberadaan dan ketidakberadaan bakteri coli melalui E-coli
Test. Dengan ketentuan dalam 100 ml. contoh air tidak terdapat bakteri Coli dan MPN bakteri Coli tidak melebihi 1100 ml, air dari segala macam contoh air
Suripin, 2004.
2.2 Aluminium