❏ Mulyadi
Struktur Frasa Adjektival dalam Bahasa Indonesia
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume IV No. 1 April Tahun 2008 Halaman 22
STRUKTUR FRASA ADJEKTIVAL DALAM BAHASA INDONESIA
Mulyadi
Fakultas Sastra Universitas Sumatera Utara
Abstract
This article discusses the internal structure of adjectival phrase in Bahasa Indonesia. The study of this phrase structure applies X-bar theory as one of the generative syntax
subtheories. The research corpus is gained from the writen resources and analysed by using distributional method. From the data analysis results it is showed that general
properties of adjectival phrase structure in Bahasa Indonesia basically consist of specifier + nucleus + complement + adjunct. The gramatical function has different category.
Specifier has adverb category, complement has prepositional phrase category, and adjunct has noun and prepositional phrases categories.
Key words: phrase structure, adjectival phrases, syntactic category
1. PENDAHULUAN
Struktur frasa adjektival FA dalam bahasa Indonesia belum pernah diteliti dengan
menggunakan teori X-bar. Jika diberi contoh 1 dan 2, tidak diketahui dengan pasti fungsi FP
[akan kekeliruannya] pada 1 dan FP [pada malam itu] pada 2 dalam struktur FA. Dengan
kata lain, apakah kedua konstituen itu mempunyai fungsi yang sama atau berbeda?
1 Dia [belum sadar akan kekeliruannya]. 2 Dia [sangat takut pada malam itu].
Diasumsikan bahwa FP pada 1 berfungsi sebagai komplemen dan FP pada 2
sebagai keterangan. Bukti sintaksisnya adalah kehadiran FP pada 1 bersifat wajib, sedangkan
kehadiran FP pada 2 bersifat opsional. Perhatikan contoh berikut:
1a Dia belum sadar. 2a Dia sangat takut.
Bukti lain melalui tes perpindahan. Apabila kedua konstituen FP pada kalimat itu
dipindahkan, 1b menjadi tidak gramatikal, sedangkan 2b justru tidak bermasalah.
1b Dia akan kekeliruannya belum sadar. 2b Dia pada malam itu sangat takut.
Persoalannya ialah jika komplemen didominasi langsung oleh intinya, mengapa di
antara kedua konstituen itu, seperti pada 3, dapat disisipi oleh FAdv sama sekali dan FP pada
malam itu. Apakah fungsi kedua frasa itu di dalam struktur FA dan bagaimanakah struktur FA itu
direpresentasikan dalam diagram? 3 Dia [belum sadar sama sekalipada malam itu
akan kekeliruannya]. Perlu juga dipertanyakan apakah relasi
semantis pada FA berkorelasi dengan relasi strukturalnya. Misalnya, FA pada 4a secara
semantis adalah sama dengan FA pada 4b, tetapi pada 5 struktur kedua konstituen itu menjadi
berbeda. 4a Kakak [lebih gemuk daripada ibu].
4b Ibu [sangat kurus dibandingkan dengan
kakak]. Bandingkan:
5 a. Kakak [lebih gemuk]. b. Ibu [sangat kurus].
Penelitian ini mencoba mengungkapkan struktur FA bahasa Indonesia dalam perspektif
teori X-bar. Juga dipaparkan perilaku fungsi gramatikal dan kategori sintaktis dari komplemen,
keterangan, dan spesifier dalam membentuk struktur FA.
2. METODE PENELITIAN
Data penelitian ini bersumber dari surat kabar, majalah, dan novel dengan memakai metode
simak. Data dikelompokkan berdasarkan kesamaan tipe dan perilakunya dan dikaji dengan metode
distribusional. Beberapa teknik analisis yang diterapkan adalah teknik ganti, lesap, sisip,
perluas, balik, dan ubah wujud. Penerapan teknik itu bertujuan membuktikan keberadaan A’ dalam
struktur FA, dan untuk menjelaskan status dan perilaku fungsi gramatikal seperti komplemen,
keterangan, dan spesifier.
Perumusan struktur internal FA bahasa Indonesia didasarkan pada organisasi dan urutan
data sesuai dengan pola dan kategorinya. Prosedurnya sebagai berikut: 1 Data yang sudah
diseleksi menurut pola-pola tertentu diuji perilakunya dalam kalimat; 2 Data itu kemudian
dianalisis berdasarkan teori X-bar, dan 3 Data- data yang sudah dianalisis dirumuskan
generalisasinya.
❏ Mulyadi
Struktur Frasa Adjektival dalam Bahasa Indonesia
LOGAT JURNAL ILMIAH BAHASA DAN SASTRA
Volume IV No. 1 April Tahun 2008 Halaman 23
3. LANDASAN TEORI