Katoda Alumina KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

mekanik bahan lebih tinggi pada temperatur yang tinggi dibandingkan pada temperatur yang rendah 2. Konduktifitas elektrik yang tinggi 4-10. 10 -3 Ohmcm 3. Konduktifitas panas yang tinggi sama dengan logam rata-rata 4. Ekspansi panas yang rendah 0,5 kali tembaga 5. Ketahanan yang tinggi terhadap perubahan panas yang mendadak 6. Densitas yang rendah yaitu apprent density : 1,4-1,7, Spesific grafity max 2,6 7. Ketahanan yang tinggi terhadap bahan-bahan kimia 8. Harga relatif murah, namun demikian material karbon memiliki kelemahan, karena karbon mudah teroksidasi oleh perlakuan sebagai berikut : a. Oksigen pada temperatur 500 o C b. Karbon dioksida pada temperatur 900 o C c. Air pada temperatur 700 o C

2.2. Katoda

Katoda adalah elektroda dengan muatan listrik negatif pada proses elektrolisis. Ditinjau dari bahan baku dan proses pembuatannya, blok katoda dibagi dalam empat jenis yaitu : 1. Blok katoda amorphous, bahan bakunya antrasit, dipanggang pada temperatur 1200 o C 2. Blok katoda semigraphiti, bahan bakunya grafit, dipanggang pada temperatur 1200 o C 3. Blok katoda semigraphitized, bahan bakunya grafit, mengalami proses heat traetment sampai temperatur 2300 o C Universitas Sumatera Utara 4. Blok katoda graphitized, bahan bakunya kokas, mengalami proses grafitasi sampai temperatur 3000 o C Pemilihan jenis katoda ditentukan oleh design pot dan arus listrik yang digunakan. Pada pot jenis PAF Prebaked Anoda Furnace dengan arus listrik yang tinggi, biasanya digunakan blok anoda graphitized. Reaksi utama yang terjadi di dalam katoda adalah reaksi penangkapan elektron oleh ion alumunium Al 3+ menjadi alumunium Al, ini diperlihatkan menurut persamaan reaksi sebagai berikut : Al 3+ s + 3e - Al l

2.3. Alumina

Alumina Al 2 O 3 merupakan material keramik non silikat yang paling penting. Material ini meleleh pada suhu 2051 o C dan mempertahankan kekuatannya bahkan pada suhu 1500 sampai 1700 o C. Alumina mempunyai ketahanan listrik yang tinggi dan tahan terhadap kejutan termal dan korosi. Sifat ini membuatnya menjadi material yang baik untuk isolator busi, dan sebagaian besar busi sekarang menggunakan alumina 94 . Alumina kerapatan tinggi difabrikasikan sedemikian rupa sehingga pori terbuka di antara butir- butirnya nyaris tertutup sempurna, butir-butirnya kecil. Tidak seperti keramik lain, keramik ini memiliki kekuatan mekanis penahan dampak yang baik, yang menyebabkannya digunakan sebagai pelapis baja. Alumina dengan kerapatan tinggi juga digunakan dalam perkakas pemotong berkecepatan tinggi untuk logam permesinan. Universitas Sumatera Utara Jika Al 2 O 3 yang didadah doped dengan sedikit MgO dibakar dalam vakum atau atmosfer hidrogen bukan udara pada suhu 1800 sampai 1900 o C, pori yang sangat kecil sekalipun yang membaurkan cahaya dan membuat material tampak putih dapat dihilangkan. Keramik yang dihasilkan jadi bening. Alumina Al 2 O 3 diperoleh dari pengolahan biji bauksit dengan proses Bayer. Proses Bayer terdiri dari tiga tahap reaksi yaitu : 1. Proses Ekstraksi Al 2 O 3 . xH 2 O + 2 NaOH → 2 NaAlO 2 + x+1 H 2 O 2. Proses Dekomposisi 2 NaAlO 2 + 4 H 2 O → 2 NaOH + Al 2 O 3 .3 H 2 O 3. Proses Kalsinasi Al 2 O 3 .3 H 2 O + kalor → Al 2 O 3 + H 2 O Pada proses kalsinasi akan dihasilkan jenis alumina sandy jika operasi berlangsung pada temperatur rendah, jenis alumina floury untuk operasi pada temperatur tinggi. PT. INALUM tidak menghasilkan alumina sendiri tetapi diperoleh dari Negara lain terutama dari Australia.

2.4. Alumunium