Latar Belakang KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahan yang digunakan dalam proses elektrolisa peleburan alumunium yang berlangsung di PT. INALUM yaitu anoda, katoda, dan juga alumina bahan dasar dalam proses elektrolisis. Anoda adalah elektroda dengan muatan listrik positif dalam proses elektrolisa sebagai reduktor sedangkan katoda adalah elektroda yang bermuatan listrik negatif dalam proses elektrolisa yang merupakan elektroda tempat terjadinya reaksi reduksi sebagai oksidator. Anoda karbon yang digunakan berasal dari material karbon C yang terdiri dari kokas coke, puntung anoda sisa butt, dan skrap mentah sebagai filter serta hard picth sebagai pengikat. Kokas merupakan bahan pengisi filter anoda yang berasal dari sisa-sisa hasil fraksinasi minyak bumi dengan batu bara. Kokas coke yang biasa digunakan adalah kokas yang terkalsinasi calcinated coke. Anoda karbon yang diproduksi oleh PT. INALUM harus memenuhi standar mutu dan karakteristik yang telah ditentukan. Anoda karbon yang digunakan, diolah dan Universitas Sumatera Utara dicetak sendiri oleh PT. INALUM. Bahan baku yang digunakan untuk memproduksi anoda karbon merupakan bahan baku impor dan bahan baku ini cukup mahal sehingga diperlukan optimasi pemakaian anoda karbon pada saat proses elektrolisa. Kualitas anoda karbon harus ditingkatkan untuk mencapai pemakaian anoda yang optimal, terutama kualitas yang menyangkut komposisi anoda karbon dari kokas dan butt terhadap kasar satu C 1 . Untuk meningkatkan kualitas anoda karbon terutama yang menyangkut komposisi kasar satu C 1 kokas dan butt maka perlu diketahui persentasi komposisi kasar satu C 1 kokas dan butt dengan perbandingan 1 : 5. Karena apabila komposisi kasar satu C 1 dari kokas yang digunakan untuk anoda karbon lebih besar dari butt maka porositas anoda karbon tinggi permukaannya kasar sedangkan apabila komposisi kasar satu C 1 dari kokas yang digunakan untuk anoda karbon lebih rendah dari butt maka akan menimbulkan keretakan dan pemakaiannya tidak sesuai dengan waktu yang ditentukan. Oleh karena itu, komposisi kasar satu C 1 kokas dan butt harus tetap diperhatikan untuk mencapai pemakaian anoda yang optimal. Berdasarkan latar belakang diatas, penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai pembahasan dalam tugas akhir dengan judul : ”ANALISA KUANTITATIF KOKAS DAN PUNTUNG ANODA SISA BUTT TERHADAP PERSENTASE KASAR SATU C 1 DENGAN METODE PENGAYAKAN UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS ANODA DI PT. INALUM KUALA TANJUNG” Universitas Sumatera Utara

1.2. Permasalahan