BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum
Penanganan yang biasanya dilakukan pada bangunan yang mengalami kerusakan atau kesalahan desain adalah retrofit yang berupa perbaikan atau perkuatan struktur, sehingga
struktur mampu memikul berbagai kombinasi beban. Salah satu metode perbaikanperkuatan struktur adalah dengan pemberian bahan Fiber Reinforced Polymer
FRP yang dilakukan dengan cara menempelkannya pada permukaan beton dengan bantuan perekat epoxy. Perbaikanperkuatan struktur dengan bahan ini berupa komposit
dengan tulangan external yang direkatkan pada permukaan beton. Pada prinsipnya sama dengan metode steel plat bonding, steel concrete jacketing dan prategang external.
Secara umum perbaikan perkuatan struktur dengan metode ini dapat diterapkan pada kolom, pelat dan balok beton bertulang.
Dalam tugas akhir ini akan dibahas metode perkuatan pada pelat beton bertulang yang menggunakan Fiber Reinforced Polymer FRP. Sebelumnya akan disajikan tentang
kerusakan struktur pada pelat akibat lentur. Kemudian dengan menggunakan rumus praktis untuk analisa pelat yang diperkuat dengan Fiber Reinforced Polymer FRP dengan
keuntungan dan kerugian pemakaian FRP tersebut.
1.2 Latar Belakang Masalah
Carbon Fiber Reinforced Polymer adalah material bangunan yang dibuat untuk memperkuat struktur bangunan yang memakan tempat seminimal mungkin sehingga tidak
mempersempit ruangan ataupun merusak nilai arsitektural bangunan.
Masalah kerusakan struktur bangunan akibat beban gempa maupun akibat kekurangan daya dukung karena kesalahan dalam perencanaan ataupun pembangunan dan
membutuhkan perkuatan seperti penambahan lempengan baja atau membuat balok
Universitas Sumatera Utara
penyokong bukan hal yang baru lagi, namun penggunaan fiber reinforced polymer adalah
sesuatu hal yang baru dan perlu diteliti lebih lanjut karena penggunaan FRP hampir dapat dikatakan tidak memakan tempat.
Metode ini diperkenalkan oleh Meier 1995 dan Neale 2000. Konsep Carbon Fiber Reinforce Polymer umumnya digunakan pada struktur bangunan untuk melakukan
perkuatan terutama pada daerah yang mengalami daerah tarik dan geser.
1.3 Maksud Dan Tujuan