Pengertian dan Unsur Tindak Pidana Pencabulan Menurut Pasal 82 UU

yang dibenarkan undang-undang dan mengatur mengenai alat bukti yang boleh yang digunakan hakim guna membuktikan kesalahan terdakwa.” 33 b. Sistem Pembuktian Di dalam teori dikenal adanya 4 sistem pembuktian, yaitu : teori pembuktian berdasarkan undang-undang secara positif, teori pembuktian berdasarkan keyakinan hakim, teori pembuktian berdasarkan keyakinan hakim atas alasan yang logis, dan teori pembuktian berdasarkan undang-undang secara negatif. Keempat sistem pembuktian tersebut dapat diuaraikan sebagai berikut: 1. Teori pembuktian berdasarkan undang-undang secara positif positief wettelijk bewijstheorie Dikatakan positif, karena hanya didasarkan kepada undang-undang saja. 34 Artinya jika telah terbukti suatu perbuatan sesuai dengan alat-alat bukti yang disebut oleh undang-undang, maka keyakinan hakim tidak diperlukan sama sekali. Sistem ini disebut juga teori pembuktian formal. 2. Teori pembuktian berdasarkan keyakinan hakim conviction intime Didasarkan kepada keyakinan hati nurani hakim sendiri dalam menetapkan terdakwa telah melakukan perbuatan yang didakwakan. 35 Pemidanaan dimungkinkan tanpa didasarkan kepada alat-alat bukti dalam undang-undang. Hakim dapat memidana terdakwa berdasarkan keyakinannya bahwa ia telah melakukan apa yang didakwakan. 3. Teori pembuktian berdasarkan keyakinan hakim atas alasan yang logis laconviction raisonnee Hakim dapat memutuskan seseorang bersalah berdasar keyakinannya, keyakinan yang didasarkan kepada dasar-dasar pembuktian disertai dengan suatu kesimpulan conclusie yang berlandaskan kepada peraturan-peraturan pembuktian tertentu. Putusan hakim dijatuhkan dengan suatu motivasi. Sistem 33 Lilik Mulyadi 2012, op. cit., hlm. 92. 34 Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta,2004, hlm.247. 35 Ibid.. hlm. 278. atau teori pembuktian ini disebut juga pembuktian bebas karena hakim bebas untuk menyebut alasan-alasan keyakinannya vrije bewitstheorie. 36 4. Teori pembuktian berdasarkan undang-undang secara negatif negatief wettelijk Teori pembuktian yang berdasarkan undang-undang negatif negatief wettelijk bewijstheorie ini, pemidanaan didasarkan kepada pembuktian yang berganda dubbel en grondslag. Menurut simons pembuktian berdasarkan pada peraturan undang-undang dan pada keyakinan hakim, dan menurut undang-undang, dasar keyakinan hakim itu bersumberkan pada peraturan undang-undang. 37

2.4.2 Macam – Macam Alat Bukti dan Barang Bukti

Alat bukti adalah sesuatu yang ada hubungannya dengan perbuatan, dapat dipergunakan sebagai bahan pembuktian guna menimbulkan keyakinan hakim atas kebenaran adanya suatu tindak pidana yang telah dilakukan oleh terdakwa. 38 Pasal 184 KUHAP memberikan ketentuan bahwa terdapat lima alat-alat bukti yang sah dalam persidangan, yaitu : keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, keterangan terdakwa. Uraian perihal alat bukti berpangkal tolak pada penjabaran dari masing- masing alat bukti sebagaimana tersebut dalam Pasal 184 KUHAP, yaitu : 1. Keterangan Saksi Pasal 1 angka 27 KUHAP, memberikan ketentuan mengenai pengertian keterangan saksi yaitu “salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, Ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dan pengetahuannya itu”. 36 Ibid.. hlm. 279. 37 Ibid.. hlm. 280. 38 Hari Sasangka dan Lily Rosita, Hukum Pembuktian Dalam Perkara Pidana Untuk Mahasiswa Dan Praktisi, CV Mandar Maju, Bandung, 2003, hlm. 11