46
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengujian Spektrum Sinar Laser
Berdasarkan pada pengujian sinar laser menggunakan Optical Spectrum Analyzer, didapati hasil sebagai berikut.
Gambar 4.1 Hasil analisis spektrum untuk laser 1310 nm
47
Gambar 4.2 Hasil analisis spektrum untuk laser 1610 nm Berdasarkan dari hasil analisis OSA tersebut, diketahui bahwa nilai
panjang gelombang yang sebenarnya dari sinar laser yang digunakan adalah 1304,304 nm dan 1605,462 nm dengan daya optik masing-masing 1 dBm dan
-7,7 dBm
4.2 Hasil Pengujian Atenuasi
Sebagai bahan pengukuran pertama, akan dilihat hubungan antara tegangan output dengan daya optik dari sinar laser. Tegangan output
divariasikan dari mulai tegangan tertinggi rangkaian hingga tegangan terendah yang diinginkan dengan penurunan setiap 0,5 volt. Pada pengujian ini
divariasikan juga panjang gelombang sinar laser yang digunakan, yaitu sinar laser dengan panjang gelombang 1310 nm dan sinar laser dengan panjang
48
gelombang 1610 nm. Selain variasi di atas, dilakukan juga variasi antara rangkaian pengkondisi sinyal 1 dengan rangkaian pengkondisi sinyal 2.
Data tegangan diambil oleh rangkaian pengkondisi sinyal yang kemudian terbaca pada program di PC, sementara data daya optik laser
diambil oleh power meter. Data daya optik diambil setelah data tegangan diamati kestabilannya selama 30 detik pada program Weight In Motion Based
Optikal Fiber. Berikut hasil yang didapat dari pengujian rangkaian Transimpedansi Amplifier Ganda:
Sinar Laser dengan panjang gelombang 1310 nm
a b
Gambar 4.3 Grafik hasil pengukuran daya optik laser. a Transimpedansi Amplifier 1 sebagai sensor dan Transimpedansi Amplifier 2 sebagai refrensi.
b Transimpedansi Amplifier 1 sebagai refrensi dan Transimpedansi Amplifier 2 sebagai sensor
49
Dari grafik di atas, dapat dilihat bahwa nilai daya optik pada serat optik sensor ketika tegangan tertinggi adalah sekitar -15 dBm, sedangkan nilai
daya optik pada tegangan terrendahnya adalah sekitar -23 dBm. Dengan demikian, nilai atenuasi yang bisa diukur dengan menggunakan rangkaian
transimpedansi amplifier ganda pada laser 1310 nm adalah sekitar -15 – -23 = 8 dB. Sedangkan untuk nilai daya optik pada serat optik refrensi adalah
berada sekitar -11 dBm Sinar Laser dengan panjag gelombang 1610 nm
a b
Gambar 4.4 Grafik hasil pengukuran daya optik laser. a Transimpedansi Amplifier 1 sebagai sensor dan Transimpedansi Amplifier 2 sebagai refrensi.
b Transimpedansi Amplifier 1 sebagai refrensi dan Transimpedansi Amplifier 2 sebagai sensor [3]
50
Dari grafik di atas terdapat perbedaan dengan percobaan sebelumnya. Pada serat optik sensor ketika mendapat tegangan tertinggi, terukur daya optik
sebesar sekitar -11 dBm, sedangkan untuk tegangan terrendahnya, nilai daya optik yang terukur adalah sekitar -22 dBm. Dengan demikian nilai atenuasi
yang bisa diukur adalah sekitar -11 – -22 = 11 dB. Sementara untuk nilai daya optik pada serat optik refrensi adalah sekitar -22.5 dBm. [3]
Berikut hasil yang didapat dari pengujian rangkaian Fotokonduktif Ganda:
Sinar Laser dengan panjang gelombang 1310 nm:
a b
Gambar 4.5 Grafik hasil pengukuran daya optik laser. a Fotokonduktif 1 sebagai sensor dan Fotokonduktif 2 sebagai refrensi. b Fotokonduktif 1
sebagai refrensi dan Fotokonduktif 2 sebagai sensor.
51
Pada grafik di atas dapat kita lihat nilai tegangan yang diambil adalah dari mulai 8 volt hingga 1 volt. Pada tegangan 8 volt, nilai daya optik untuk
serat optik sensor yang terukur adalah sekitar -12.6 dBm, sedangkan pada keadaan tegangan keluaran 1 volt, nilai daya optik pada serat optik sensor
yang terukur adalah sekitar -22.5 dBm. Dari sini dapat dianalisa bahwa dari nilai tegangan output tertinggi hingga nilai tegangan 1 volt, nilai atenuasi
yang bisa diukur dengan menggunakan rangkaian ini adalah sekitar -12.6 – - 22.5 = 9.9 dB. Sedangkan untuk serat optik refrensi, nilai daya optik
cenderung stabil pada nilai -12.5 dBm. Sinar Laser dengan panjang gelombang 1610 nm.
a b
Gambar 4.6 Grafik hasil pengukuran daya optik laser. a Fotokonduktif 1 sebagai sensor dan Fotokonduktif 2 sebagai refrensi. b Fotokonduktif 1
sebagai refrensi dan Fotokonduktif 2 sebagai sensor
52
Berbeda dengan hasil sebelumnya, ketika menggunakan laser dengan panjang gelombang 1610 nm, ternyata nilai daya optik pada serat optik sensor
saat tegangan tertinggi yaitu sekitar -10.5 dBm, sedangkana untuk nilai daya optik terrendahnya masih tetap sekitar -22.5 dBm. Sehingga nilai atenuasi
yang bisa diukur dengan menggunakan rangkaian pada panjang gelombang tersebut adalah sekitar: -10.5 – -22.5 = 12 dB. Sementara untuk serat optik
refrensi, nilai daya optik yang terukur mengalami perbedaan. Dari pengujian atenuasi di atas, maka didapat nilai jangkauan atenuasi
untuk setiap rangkaian dan panjang sinar laser yang digunakan. Untuk rangkaian Fotokonduktif Ganda, jangkauan atenuasi pada saat menggunakan
laser 1310 dan laser 1610 tidaklah jauh berbeda, namun pada penggunaan sinar laser 1610. Sementara untuk rangkaian Transimpedansi Amplifier
Ganda, terdapat perbedaan nilai jangkauan atenuasi pada laser 1310 dan laser 1610. Berikut tabel yang menyajikan jangkauan atenuasi dari masing-masing
rangkaian dengan laser yang berbeda:
Tabel 4.1 Hasil perhitungan jangkauan atenuasi dari masing-masing rangkaian
53
4.3 Hasil Pengujian Kestabilan