ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI SEBARAN BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN 2014/2015.

(1)

ANALISIS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF

TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS

(

STAD) DAN

NUMBERED HEADS TOGETHER

(

NHT

)

PADA MATERI SEBARAN

BARANG TAMBANG INDONESIA DI KELAS XI IPS

SMA NEGERI 11 MEDAN TAHUN AJARAN

2014/2015

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi

Sebagian Persyaratan

Memperolah Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

MAHRANI DARMA

NIM. 3103131041

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

iii

ABSTRAK

Mahrani Darma NIM 3103131041 Judul skripsi “Analisis Penerapan Model

Pembelajaran Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Heads Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015”. Skripsi, Jurusan Pendidikan Geograf Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan, 2014.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : (1) Kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran STAD dan NHT di kelas XI IPS SMAN 11 Medan pada materi Sebaran Barang Tambang di Indonesia, (2) Apakah penerapan model Pembelajaran STAD dan NHT ini dapat disesuaikan dengan pendekatan saintifik.

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI IPS SMAN 11 Medan dan sampel penelitian ini siswa kelas XI IPS 1 dan siswa kelas XI IPS 2 pada tahun ajaran 2014/2015 dengan jumlah 73 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi dan wawancara. Tehnik analisa datanya menggunakan deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat kendala dalam penerapan Model STAD yaitu masih kurang kondusifnya kelas dan masih terdapat siswa pasif. sedangkan kendala dalam penerapan model NHT yaitu masih kurang kondusifnya kelas, keberanian siswa masih kurang dalam memeberikan tanggapan dikarenakan terbiasa pasif didalam kelas dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together, masih terdapat siswa yang tidak terpanggil nomornya. (2) Hasil penelitian menjelaskan bahwa model pembelajaran STAD dan NHT dilihat dari partisipasi siswa yaitu STAD memperoleh skor 3,56 dan NHT memperoleh skor 3,41 dapat dikatakan cukup sesuai dengan pendekatan saintifik namun belum baik dalam penerapannya.


(6)

v

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun dapat menyelesaikan penulisan Skripsi mengenai penelitian tindakan kelas yang berjudul ” Analisis Penerapan Model Pembelajaran

Koperatif Tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) Dan Numbered Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI SMA Negeri 11 Medan Tahun Ajaran 2014/2015

Penulisan Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat dalam memperoleh gelar sarjana pendidikan di Jurusan Geografi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negri Medan.

penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak mengalami rintangan, namun karena bantuan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya dapat diselesaikan. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan trimakasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Univrsitas Negeri Medan.

2. Bapak Dr. Restu, M.S Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial, sekaligus dosen pembimbing skripsi yang telah membimbing dalam penulisan skripsi. 3. Ibu Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial.

4. Bapak Drs Ali Nurman, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi. 5. Ibu Dra. Asnidar, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Geografi,

Sekaligus dosen Penguji yang telah memberikan saran dan perbaikan dalam penulisan skripsi ini.

6. Bapak Drs. Muhammad Arif, M.Pd selaku dosen pembimbing akademik. 7. Ibu Dra Elfayetti, M.P selaku Dosen Penguji.

8. Bapak/Ibu dosen khususnya Jurusan Pendidikan Geografi yang telah membekali penulis dengan segudang ilmu di masa perkuliahan.


(7)

vi

10.Bapak Drs. Karapan Lubantoruan, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMAN 11 Medan dan Ibu Nurbaiti Panggabean S.Pd selaku guru bidang Studi Gografi di SMA N 11 Medan.

11.Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda (Darmawi), Ibunda (Darmawaty), Kakak (Agustina) dan Abang (Ricky) yang selalu berdoa, dan memberi dorongan, dan dana kepada penulis dalam Menyelesaikan Studi di UNIMED.

12.Buat teman Terbaikku Sally Medianti, Inriyatni, Febry, Nurjannah Harahap, Nurjannah aja, dan Terkhusus buat Nanang Pujat Miko, Karina, Dina, Gusti dan Mentari Tawarniate yang selalu memberikan dorongan dan Motivasi.

13.Seluruh teman Stambuk 2010 kelas A, B, C Reguler dan A, B Ekstensi, serta terutama kelas B reguler yang tidak dapat penulis ucapkan satu persatu.

Akhir kata penulis ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah banyak memberikan bantuan yang namanya tidak dapat ditulis satu-persatu, Penulis Berharap semoga skripsi ini dapat brmanfaat bagi pmbaca khususnya Jurusan Pndidikan Gografi fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan


(8)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ... i

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... iii

ABSTRAK ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Indentifikasi Masalah ... 5

C.Batasan Masalah ... 6

D.Rumusan Masalah ... 6

E.Tujuan Penelitian ... 7

F.Manfaat Penelitian ... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 8

A.Kerangka Teori ... 8

B. Penelitian Relevan ... 34

C. Kerangka Berfikir ... 35

BAB III METODE PENELITIAN ... 38

A.Lokasi Penelitian ... 38

B. Populasi dan Sampel ... 38

C. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasioanal ... 39

D. Teknik Pengumpul Data ... 40


(9)

viii

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH ... 44

A.Keadaan Fisik ... 44

B.Keadaan Nonfisik ... 48

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 54

B. Pembahasan ... 70

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

A.Kesimpulan ... 74

B. Saran ... 75

DAFTAR PUSTAKA ... 76


(10)

ix

DAFTAR TABEL

No. Uraian Halaman

1. Langkah-langkah pembelajaran Kooperatif ... 17

2. Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD ... 19

3. Perhitungan Skor Perkembangan STAD ... 21

4. Tingkat Penghargaan Kelompok STAD ... 22

5. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Tipe NHT ... 26

6. Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ... 29

7. Kisi-kisi Lembar Pengamatan Pengelolahan Pembelajaran Kooperatif . 40 8. Kisi-kisi Lembar pengamatan partisipasi siswa ... 42

9. Rincian Penggunaan Lahan Di SMA Negeri 11 Medan ... 47

10. Guru Dan Pegawai SMA Negeri 11 Medan ... 49

11. Daftar Nama Guru Pendidik SMA Negeri 11 Medan ... 49

12. Jumlah Siswa Menurut Tingkat Kelas Dan Jenis Kelamin ... 51

13. Fasilitas Belajar Geografi SMA Negeri 11 Medan... 52

14. Hasil Observasi Penerapan STAD Di Kelas XI IPS 1 SMAN 11 Medan ... 55

15. Hasil Partisipasi Siswa ... 59

16. Hal yang ditemukan ... 60

17. Hasil Observasi Penerapan NHT Di Kelas XI IPS 2 SMAN 11 Medan ... 62

18. Hasil Partisipasi Siswa ... 66


(11)

x

DAFTAR GAMBAR

No. Uraian Halaman

1. Kerangka Berfikir ... 37

2. SMAN 11 Medan ... 44

3. Administrasi Kota Medan ... 45

4. Administrasi Kecamatan Medan Tembung ... 46

5. Struktur Organisasi ... 53

6. Situasi Saat Menyampaikan Materi ... 91

7. Situasi Saat Diskusi Kelompok ... 91

8. Suasana Saat Presentasi Kelompok ... 91

9. Saat Guru Memberikan Kuis ... 91

10 Saat Kegiatan Penutup ... 92

11. Kegiatan Pendahuluan Proses Pembelajaran Menggunakan NHT ... 92

12. Situasi Mengatur Posisi Duduk ... 92

13. Situasi Diskusi Kelompok Menggunakan Model NHT ... 93

14. Saat Nomor Urut Dipanggil Untuk Melaporkan Hasil Diskusi ... 93

15. Saat Siswa Memberi Tanggapan ... 93


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Uraian Halaman

1. Silabus ... 78

2. RPP ... 81

3. Tugas Diskusi ... 89

4. Dokumentasi Penerapan STAD dan NHT ... 91

5. Lembar Pengelolaan Pembelajaran Kooperatif dengan Pendekatan Saintifik ... 94

6. Lembar Pengamatan Partisipasi Siswa Terhadap Pendekatan Saintifik . 96 7. Lembar wawancara dan hasil wawancara... 97

8. Hasil observasi pengelolaan pembelajaran kooperatif ... 99


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah suatu proses yang akan mempengaruhi dalam diri peserta didik untuk menyesuaikan dirinya terhadap perubahan zaman agar peserta didik mampu bersaing dalam kehidupan masyarakat. Pendidikan dapat diperoleh dimana saja, namun tidak lepas dari seoarang pengajar, pengajar bertugas membimbing dan mengarahkan proses ini dalam diri peserta didik agar sasaran dari perubahan itu dapat tercapai sebagai mana yang diinginkan.

Undang-undang tentang pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003 menjelaskan pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual keterampilan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pendidikan dapat diartikan secara umum sebagai usaha dasar yang dilakukan oleh pendidik melalui suatu bimbingan, pengajaran dan latihan untuk membantu peserta didik dalam mencapai tujuannya. Dengan demikian, seorang pndidik harus serius mengarahkan peserta didik agar menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing dalam masyarakat luas dengan memiliki budi pekerti yang luhur dan moral yang baik. dapat diartikan pendidikan sebagai usaha manusia untuk membentuk kepribadian sesuai dengan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat sekitar. Selain itu, peserta didik dituntut harus mampu untuk menerapkan secara nyata di


(14)

2

dalam masyarakat sekitarnya, namun hal ini tidak terlepas dari keterampilan guru dalam melakukan pendekatan yang digunakan dalam pembelajarannya. Oleh Sebab itu peranan seorang guru sangat penting dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dalam proses pembelajaran.

Namun sebagian besar peserta didik tidak serius dalam kegiatan pembelajaran dan tidak memperdulikan guru serta mengerjakan sesuatu yang tidak sesuai dari materi yang di ajarkan, bahkan terkadang peserta didik tidak segan tidur di dalam kelas ketika proses pembelajaran berlangsung, bukan hanya itu saja jumlah siswa yang terlalu banyak dalam satu kelas dapat menyebabkan siswa kurang konsentrasi dan juga mengakibatkankan seorang guru kurang cakap dalam menangani siswa yang jumlahnya banyak.

Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu guru Geografi di SMA Negeri 11 Medan yaitu (Ibu Nurbaiti Pangabean, S.Pd) pada tanggal 24 maret 2014, Dari hasil wawancara tersebut diketahui bahwa guru geografi dalam memberikan pelajaran masih menggunakan model pembelajaran konvensional, yaitu model pembelajaran yang menggunakan metode ceramah, dimana pembelajarannya berpusat kepada guru, padahal menurut kurikulum 2013 yang sekarang diterapkan di sekolah tersebut, pembelajaran saat ini sudah menuntut keaktifan siswa. Sehingga bukan hanya pengetahuan (kognitif) sang anak saja yang dinilai, tetapi juga aspek afektif (sikap) dan psikomotorik (keterampilan). Selain itu, guru belum sepenuhnya menguasai model-model pembelajaran kooperatif yang bervariasi, interaksi antara guru dan siswa kurang merata dimana siswa yang pintar saja yang selalu aktif sedangkan beberapa siswa lain duduk diam tanpa berani mengeluarkan pokok pikirannya sendiri. Guru juga menggambarkan bahwa kondisi peserta didik yang


(15)

3

berbeda-beda juga merupakan salah satu kendala yang membuat proses pembelajaran tidak efektif. Bukan hanya itu saja di SMAN 11 ini jumlah siswa dalam satu kelas terdiri dari 36 – 40 siswa dalam satu kelas, jumlah siswa tersebut tergolong banyak dan tidak ideal sehingga sehingga kurang efisien dalam proses pembelajaran, hal ini juga merupakan permasalahan seorang guru dalam mengendalikan siswa agar siswa dapat berkonsentrasi dalam pembelajarannya sehingga dapat meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa.

Adapun salah satu upaya yang harus dilakukan seorang guru untuk meningkatkan mutu dan hasil belajar siswa adalah dengan cara menguasai dan mampu menerapkan berbagai metode serta model pembelajaran yang bervariasi pada materi yang akan disampikannya. Penggunaan model pembelajaran adalah salah satu cara untuk dapat mendesain pembelajaran yang responsif dan berpusat pada siswa agar aktifitas mereka terus meningkat. Selain itu model pembelajaran pada dasarnya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar siswa karena prestasi belajar sebagai salah satu indikator kualitas pendidikan. Prestasi belajar dapat menggambarkan kemampuan yang telah dicapai selama proses pendidikan.

Keberhasilan suatu model pembelajaran ditentukan oleh patokan yaitu kriteria tujuan dan kriteria peserta didik, situasi, kemampuan guru, dan penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi yang di ajarkan. Suatu model pembelajaran yang baik harus dikuasai guru dalam menyajikan materi pelajaran kepada siswa di dalam kelas agar materi pelajaran tersebut dapat diterima, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Hal lain yang harus diperhatikan dalam memilih model pembelajaran harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, materi


(16)

4

pelajaran, dan bentuk pengajaran (individu dan kelompok). Pada dasarnya tidak ada model pembelajaran yang paling baik, sebab setiap model pembelajaran yang digunakan pasti memiliki kelemahan dan kelebihan. Oleh sebab itu penggunaan model dan metode pembelajaran harus sesuai dengan materi yang diajarkan.

Model pembelajaran bukan hanya sekedar disesuaikan dengan materi yang diajarkan saja, namun harus di perhatikan apakah model pembelajaran tersebut sesuai dengan situasi, baik dari peserta didik maupun fasilitas yang disediakan di sekolah. Banyak model pembelajaran yang menuntut fasilitas ruang belajar yang cukup memadai dan jumlah siswa yang tidak banyak, hal ini dapat menjadi kelemahan suatu model pembelajaran karena sesuai kenyataannya masih ada sekolah-sekolah yang belum lengkap fasilitasnya serta mempunyai jumlah siswa yang banyak dalam satu kelas, hal ini dapat menjadi kendala guru saat mencari dan menggunakan model pembelajaran secara tepat.

Sesuai dengan kurikulum 2013 yang ada menuntut model pembelajaran harus sesuai dengan pendekatan saintifik, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran yang ada. Namun demikian, apakah model-model pembelajaran yang biasanya digunakan dalam kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dapat juga kita gunakan dalam Kurikulum 2013, dimana model pembelajaran tersebut harus dapat kita sesuaikan dengan pendekatan saintifik?.

Oleh karena itu peniliti dalam penelitian ini ingin menganalisis penerapan model pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Numbered Head Together (NHT) pada materi sebaran bahan tambang Indonesia karena kompetensi yang diharapkan dalam materi ini adalah Menganalisis Sebaran Barang Tambang di Indonesia berdasarkan nilai Strategisnya. Proses menganalisis bukanlah


(17)

5

suatu hal yang mudah, apabila jika hanya dilakukan seorang diri, maka dari itu penggunaan pembelajaran kooperatif yang menekankan pada aktifitas kelompok sangat membantu siswa untuk bekerja sama dan berinteraksi secara positif untuk saling bertukar pikiran dan berpikir kritis dalam mencapai tujuan bersama.

Pada kesempatan ini, peneliti memilih model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) dikarenakan model pembelajaran ini dapat memberikan siswa lebih banyak waktu untuk berfikir, untuk merespon dan saling membantu, Pada dasarnya model ini dirancang untuk memotivasi peserta didik agar saling membantu antara peserta didik satu dengan yang lain dalam menguasai keterampilan atau pengetahuan yang disajikan oleh guru, model pembelajaran ini juga menuntut para peserta didik untuk aktif dan dapat memahami materi. peneliti ingin mengetahui kendala-kendala dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan pembelajaran model Number Head Together (NHT) serta peneliti ingin mengetahui apakah model-model pembelajaran tersebut sudah sesuai dengan pendekatan saintifik?.

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah yang diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah, yaitu : (1) Pembelajaran di kelas sering menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu menggunakan metode ceramah, (2) model pembelajaran kurang bervariasi, (3) Kurang mengertinya guru mata pelajaran dalam menerapkan model-model pembelajaran, (4) Jumlah siswa yang kurang efisien


(18)

6

didalam kelas, (5) Masih kurangnya pemahaman guru tentang pendekatan saintifik yang harus diterapkan dalam kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup permasalahannya agar tidak terlalu luas yaitu Pada Analisis Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah disebutkan, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa sajakah Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah ?


(19)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

2. Untuk Mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai sumbangan pemikiran ke dinas pendidikan dalam rangka perbaikan pengajaran khususnya bagi tempat penelitian

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru dalam menentukan variasi penggunaan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan pendekatan ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi rekan penulis lainnya yang ingin meneliti masalah yang sama di lokasi yang berbeda.


(20)

74

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT dilihat dari pendekatan saintifik.

a. Kendala dalam penerapan STAD di Kelas XI IPS 1 yaitu 1) kurang kondusifnya kelas akibat pembagian kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan siswa dan ketika mengatur posisi duduk dalam kelompok. 2) sebagian siswa masih pasif dan cenderung diam. hal ini dilihat partisipasi dari 37 siswa masih terdapat 6 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengamati, 18 siswa yang tidak melakukan aktivitas bertanya, 5 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi, 14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

b. Kendala dalam penerapan NHT di kelas XI IPS 2 yaitu 1) Suasana kelas tidak kondusif, 2) keberanian siswa masih kurang dalam memeberikan tanggapan dikarenakan terbiasa pasif didalam kelas dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. 3) masih terdapat siswa yang tidak terpanggil nomornya. Hal ini dapat dilihat dari terdapat 9 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengamati, 20 siswa yang tidak melakukan aktivitas bertanya, 6 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi,


(21)

75

14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

2. Penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT telah sesuai dengan Pendekatan saintifik dilihat dari hasil lembar partisipasi siswa yang menyatakan bahwa Model pembelajaran STAD mempunyai rata-rata Skor 3,56 dengan persentase 71,35% dan pada Model Pembelajaran NHT mempunyai rata-rata skor 3,41 dengan persentase 68,23%. Sehingga dapat dikatakan model pembelajaran STAD dan NHT telah cukup sesuai namun belum baik dalam penerannya.

B. Saran

1. Guru dan Calon guru harus lebih meningkatkan kembali pemahamannya mengenai model pembelajaran STAD dan NHT agar dalam penerapannya tidak mengalami kendala-kendala yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

2. Guru dan calon Guru harus lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran lebih baik lagi agar tidak menimbulkan kendala-kendala dalam penerapannya. 3. Guru dan calon guru harus lebih memahami pelaksanaan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, agar dalam pelaksanaannya dapat terlaksanakan dengan baik.


(22)

76

DAFTAR PUSTAKA

Ariningsih. 2003. Pengaruh metode kooperatif student team achievement divisions (STAD) lebih baik dibandingkan dengan metode Team Assisted Individualization(TAI)yangdimodifikasidenganpraktikumdenganmemperha tikanEq(EmotionalQuotient)siswaterhadapprestasibelajarpadamateripoko

kpenentuanΔhreaksikelas IX ilmuAlam Semester 1 SMA Negeri 8.

Surakarta. Program studipendidikanfisika.UniversitasSebelasMaret.

Arikunto, 2011. Dasar-dasar evaluasi pendidikan.yogjakarta:Bumi Aksara

Arnawati. 2011. Penerapan model pembelajarankooperatiftipe STAD (student team

achievementdivisions)untukmeningkatkanaktifitasdanhasilbelajarmatapela jaransurat- menyuratkelas IX AP di SMK Negeri 1 StabatTahunAjaran 2010/2011 Skripsi.FE.Medan:UNIMED

DimyatidanMudjiono.2006.BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta

Djamarah.2006.StrategiBelajarMengajar. Jakarta :RinekaCipta

Hamalik,Oemar.2008. KurikulumdanPembelajaran.Jakarta :BumiAksara

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/NumberedHeadsTogether (diakses 28 Maret 2014)

Ibrahim,H Muslim. 2005. PembelajaranKooperatif. Surabaya : UNESA Universitas Press

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkab Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik).Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ismail.2006.Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif.jakarta:Grafindo

Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovatif”.Medan: Mediapersada

Khairunnisa. 2008. Penerapan Model Pembelajran Kooperatif Tipe NHT Untuk Mreningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri Stabat T.A 2008/2009. Skripsi.FE.Medan:UNIMED


(23)

77

Kosasih, E.2014.Strategi belajar dan pembelajaran implementasi kurikulum 2013. Bandung.Yramata Widya

Lie, Anita.2004.Cooperatif Learning. Jakarta :Grasindo

Nasution, S.2008. Berbagai pendekatan dalam Proses belajara & mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Rahayu.2012.Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Metode STAD dan TAI pada Kompetensi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas IX SMA Negeri 6 Medan T.A 2011/2012. Medan : FIS Unimed Jurusan Pendidikan Geografi.

Rohani, Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: PT Rinekacipta

Sagala, syaiful.2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses pendidikan.

Jakarta:Kencana

Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: NusaMedia

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D).

Tika, Moh. Pandu. 2005. MetodePenelitianGeografi. Jakarta: BumiAksara

Trianto. 2006. Model Pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.


(1)

yang harus diterapkan dalam kurikulum 2013.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan dari hasil identifikasi masalah, maka yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini perlu dibatasi ruang lingkup permasalahannya agar tidak terlalu luas yaitu Pada Analisis Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan pembatasan masalah seperti yang telah disebutkan, maka dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

1. Apa sajakah Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015?

2. Apakah Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah ?


(2)

7

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Untuk mengetahui Kendala-kendala yang dialami dalam Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

2. Untuk Mengetahui Penerapan Model Pembelajaran Student Teams-Achievement Divisions (STAD) dan Pembelajaran Model Number Head Together (NHT) sudah sesuai dengan Pendekatan Ilmiah Pada Materi Sebaran Barang Tambang Indonesia Di Kelas XI IPS SMA Negeri 11 Medan T.P 2014/2015.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini antara lain:

1. Sebagai sumbangan pemikiran ke dinas pendidikan dalam rangka perbaikan pengajaran khususnya bagi tempat penelitian

2. Sebagai bahan masukan bagi guru dan calon guru dalam menentukan variasi penggunaan model pembelajaran kooperatif yang sesuai dengan pendekatan ilmiah.

3. Sebagai bahan masukan dan referensi bagi rekan penulis lainnya yang ingin meneliti masalah yang sama di lokasi yang berbeda.


(3)

74 A. Kesimpulan

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil analisis yang dilakukan maka kesimpulan yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Kendala dalam penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT dilihat dari pendekatan saintifik.

a. Kendala dalam penerapan STAD di Kelas XI IPS 1 yaitu 1) kurang kondusifnya kelas akibat pembagian kelompok yang tidak sesuai dengan keinginan siswa dan ketika mengatur posisi duduk dalam kelompok. 2) sebagian siswa masih pasif dan cenderung diam. hal ini dilihat partisipasi dari 37 siswa masih terdapat 6 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengamati, 18 siswa yang tidak melakukan aktivitas bertanya, 5 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi, 14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

b. Kendala dalam penerapan NHT di kelas XI IPS 2 yaitu 1) Suasana kelas tidak kondusif, 2) keberanian siswa masih kurang dalam memeberikan tanggapan dikarenakan terbiasa pasif didalam kelas dan belum terbiasa dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. 3) masih terdapat siswa yang tidak terpanggil nomornya. Hal ini dapat dilihat dari terdapat 9 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengamati, 20 siswa yang tidak melakukan aktivitas bertanya, 6 siswa yang tidak melakukan aktivitas mengumpukan informasi,


(4)

75

14 siswa yang tidak ikut menganalisis serta 9 siswa yang tidak ikut berpartisipasi dalam mengkomunikasikan.

2. Penerapan Model Pembelajaran STAD dan NHT telah sesuai dengan Pendekatan saintifik dilihat dari hasil lembar partisipasi siswa yang menyatakan bahwa Model pembelajaran STAD mempunyai rata-rata Skor 3,56 dengan persentase 71,35% dan pada Model Pembelajaran NHT mempunyai rata-rata skor 3,41 dengan persentase 68,23%. Sehingga dapat dikatakan model pembelajaran STAD dan NHT telah cukup sesuai namun belum baik dalam penerannya.

B. Saran

1. Guru dan Calon guru harus lebih meningkatkan kembali pemahamannya mengenai model pembelajaran STAD dan NHT agar dalam penerapannya tidak mengalami kendala-kendala yang dapat mengganggu proses pembelajaran.

2. Guru dan calon Guru harus lebih mempersiapkan perencanaan pembelajaran lebih baik lagi agar tidak menimbulkan kendala-kendala dalam penerapannya. 3. Guru dan calon guru harus lebih memahami pelaksanaan pendekatan saintifik dan model pembelajaran yang sesuai dengan pendekatan saintifik, agar dalam pelaksanaannya dapat terlaksanakan dengan baik.


(5)

76

Individualization(TAI)yangdimodifikasidenganpraktikumdenganmemperha tikanEq(EmotionalQuotient)siswaterhadapprestasibelajarpadamateripoko

kpenentuanΔhreaksikelas IX ilmuAlam Semester 1 SMA Negeri 8.

Surakarta. Program studipendidikanfisika.UniversitasSebelasMaret.

Arikunto, 2011. Dasar-dasar evaluasi pendidikan.yogjakarta:Bumi Aksara

Arnawati. 2011. Penerapan model pembelajarankooperatiftipe STAD (student team

achievementdivisions)untukmeningkatkanaktifitasdanhasilbelajarmatapela jaransurat- menyuratkelas IX AP di SMK Negeri 1 StabatTahunAjaran 2010/2011 Skripsi.FE.Medan:UNIMED

DimyatidanMudjiono.2006.BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta

Djamarah.2006.StrategiBelajarMengajar. Jakarta :RinekaCipta

Hamalik,Oemar.2008. KurikulumdanPembelajaran.Jakarta :BumiAksara

http://hasanahworld.wordpress.com/2009/02/04/NumberedHeadsTogether (diakses 28 Maret 2014)

Ibrahim,H Muslim. 2005. PembelajaranKooperatif. Surabaya : UNESA Universitas Press

Isjoni, H. 2009. Pembelajaran Kooperatif (Meningkatkab Kecerdasan Komunikasi Antar Peserta Didik).Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Ismail.2006.Ciri-Ciri Pembelajaran Kooperatif.jakarta:Grafindo

Istarani. 2011. “58 Model Pembelajaran Inovatif”.Medan: Mediapersada

Khairunnisa. 2008. Penerapan Model Pembelajran Kooperatif Tipe NHT Untuk Mreningkatkan Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI SMA Negeri Stabat T.A 2008/2009. Skripsi.FE.Medan:UNIMED


(6)

77

Kosasih, E.2014.Strategi belajar dan pembelajaran implementasi kurikulum 2013. Bandung.Yramata Widya

Lie, Anita.2004.Cooperatif Learning. Jakarta :Grasindo

Nasution, S.2008. Berbagai pendekatan dalam Proses belajara & mengajar. Jakarta. Bumi Aksara

Rahayu.2012.Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan Metode STAD dan TAI pada Kompetensi Pelestarian Lingkungan Hidup di Kelas IX SMA Negeri 6 Medan T.A 2011/2012. Medan : FIS Unimed Jurusan Pendidikan Geografi.

Rohani, Ahmad.2004.Pengelolaan Pengajaran.Jakarta: PT Rinekacipta

Sagala, syaiful.2009. Konsep dan makna pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Sanjaya, Wina.2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar Proses pendidikan.

Jakarta:Kencana

Slameto. 2010. BelajardanFaktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: RinekaCipta.

Slavin, R.E. 2005. Cooperative Learning. Bandung: NusaMedia

Sugiyono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif Kualitatif Dan R&D).

Tika, Moh. Pandu. 2005. MetodePenelitianGeografi. Jakarta: BumiAksara

Trianto. 2006. Model Pembelajaran Inovatif berorientasi kontruktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka.


Dokumen yang terkait

ANALISIS HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) DENGAN MEMPERHATIKAN KEMAMPUAN AWAL SISWA

2 12 53

PERBEDAAN HASIL BELAJAR GEOGRAFI SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER (NHT) DAN STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) KELAS XI IPS SMAN 4 METRO TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 33 110

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER MENGGUNAKAN MEDIA PETA TERHADAP PRESTASI BELAJAR GEOGRAFI KELAS XI IPS SMA NEGERI 3 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2012-2013

0 12 62

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN TEMATIK KELAS IV A SD NEGERI 6 METRO PUSAT

0 26 96

PEMBELAJARAN TARI BEDANA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DI SMA NEGERI 1 SEPUTIH MATARAM TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 12 76

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATERI GERAK PARABOLA DAN GERAK MELINGKAR MELALUI KEGIATAN LESSON STUDY

0 0 11

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA FISIKA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 6 PADANG

0 0 9

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PpEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS-ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) (mardani)

0 0 10

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER DALAM OPERASI BENTUK AKAR

0 0 9

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII D SMP NEGERI 1 NGLIPAR TAHUN AJARAN 20132014

0 0 8