Kelemahan Weaknesses ANALISA SITUASI A. Kekuatan Strenght

tentang Kebijakan Dasar Puskesmas yang telah ditetapkan oleh Peraturan Daerah. vii. Adanya Standar Operating Procedure SOP Prosedur tetap Protap, sesperti Protap pelayanan kesehatan di dalam gedung Puskesmas, Protap Posyandu, dan sebagainya. viii. Adanya dukungan dan kerjasama serta kemitraan lintas program di Puskesmas dan lintas sektoral tingkat kecamatan. ix. Adanya sistem informasi manajemen Puskesmas SIMPUS yang bersumber dari sitem pencatatan dan pelaporan Puskesmas SP3, Sistem Informasi Posyandu SIP, laporan sarana kesehatan swasta, laporan lintas sektor dan lain lain. x. Adanya Sistem Kesehatan Nasional dan Undang-undang tentang Kesehatan serta peraturan perundang-undangan lainya sebagai pedoman dalam penyelenggaraan pembangunan kesehatan.

B. Kelemahan Weaknesses

i. Visi, misi dan tujuan Puskesmas belum dipahami sepenuhnya oleh pimpinan dan staf Puskesmas . Hal ini dapat melemahkan komitmen, dukungan dan keikutsertaan mereka dalam mengembangkan fungsi Puskesmas. Mereka terperangkap oleh tugas-tugas rutin yang bersifat kuratif yang kebanyakan dilakukan didalam gedung puskesmas. Akibatnya kegiatan Puskesmas di luar gedung yang bersifat promotif dan preventif kurang mendapat perhatian. ii. Upaya kesehatan masih menitikberatkan pada upaya kuratif dan belum menitiberatkan pada upaya promotif dan preventif. Dengan kata lain belum berlandaskan paradigma sehat. iii. Beban kerja Puskesmas sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD kesehatan kabupatenkota terlalu berat. Pertama, karena rujukan kesehatan ke dan dari Dinas kesehatan kabupatenkota kurang berjalan. Kedua, karena Dinas kesehatan kabupatenkota yang sebenarnya bertanggung jawab penuh terhadap keberhasilan pembangunan kesehatan secara menyeluhuh di wilayah kabupatenkota lebih banyak melaksanakan tugas-tugas administratif. iv. Puskesmas dan daerah belum memiliki keleluasaan menetapkan kebijakan program yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. v. Kegiatan yang dilaksanakan Puskesmas kurang berorientasi pada masalah masyarakat setempat. vi. Waktu kerja efektif pegawai Puskesmas dibeberapa puskesmas berlangsung antara jam 08.00 sampai dengan 11.00. Selama waktu tersebut, kegiatan mereka hanya melayani masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas. Waktu antara jam 11.00 sampai jam 14.00 belum dimanfaatkan secara optimal untuk mengembangkan peran mereka sebagai petugas kesehatan masyarakat. vii. Citra Puskesmas masih kurang baik, terutama berkaitan sengan mutu, lingkunagn puskesmas yang kurang bersih dan kurang nyaman, disiplin, profesionalisme dan keramahan petugas dalam pelayanan kesehatan masih lemah viii. Belum tersedianya SDM yang memadai dan penyebarannya tidak merata. ix. Ketersediaan oabt-obatan baik jenis dan jumlahnya terbatas, alat kesehatan kurang memadai, dana operasional maupun program sangat kurang. x. Jumlah kader kesehatan masih kurang, tingginya drop out kader, adanya kejenuhan dari kader, sulitnya mencari kader baru, kurangnya dana stimulasi kader, kurangnya sarana dan prasarana kegiatan kader dan sebagainya

C. Kesempatan Opportunities