Tingkat Pendapatan Masyarakat Petani Di Sulawesi Tengah

Tengah, kendala penerapan serta kebijakan yang diperlukan untuk mensukseskan penerapannya ditingkat petani akan diteliti dalam penelitian ini. Hasil Kajian menunjukkan bahwa pengendalian OPT pada tanaman padi yang dilakukan oleh petani masih didominan penggunaan racun 97,5 . Penggunaan racun dilakukan karena tingkat efektivitasnya masih dirasakan tinggi. Namun demikian terlihat bahwa petani yang pernah mengikuti SLPHT tanaman padi umumnya telah menerapkan komponen PHT walaupun belum secara tidak lengkap, dan hanya 25 yang tidak menerapkannya. Adanya kesadaran petani untuk menerapkan komponen PHT disebabkan karena adanya manfaat yang dirasakan diantaranya bahwa dengan melakukan pemantauan lapangan maka serangan hama dapat dilakukan secara awal dan berpengaruh terhadap penurunan jumlah racun yang digunakan. z http:sulteng.litbang.deptan.go.idindex, [diakses 9 Agustus 2009]

3.3.6 Tingkat Pendapatan Masyarakat Petani Di Sulawesi Tengah

Target Pertumbuhan PDRB Per-kapita Sulawesi Tengah adalah sekitar 1,700 US 2.5 kali pada tahun 2024, meningkat dari 600 US pada tahun 2005. PDRB Sulawesi pada tahun 2024 diperkirakan sekitar Rp. 265 triliun menurut angka peningkatan tahunan 7 . 4.5 pada sektor pertanian dan 8 pada sektor non-pertanian. PDRB untuk propinsi Sulawesi Tengah pada tahun 2005 sebesar 15 dari Rp. 73,1 miliyar dan akan meningkat sebesar 17 dari Rp. 265,000 miliyar pada tahun 2024 Badan Pusat Statistik Sulawesi Tengah Pada tahun 2007 jumlah penduduk miskin di pedesaan Sulawesi Tengah berjumlah 490.3000 orang 24,97 dan mengalami penurunan pada tahun 2008 sebesar 463.8000 23,22. Rata-rata upah nominal harian buruh tani selama periode bulan Maret 2007-Maret 2008 meningkat 9,88 persen, naik dari Rp.14.932,- pada Maret 2007 menjadi Rp.16.407,- pada Maret 2008. Pada periode yang sama, rata-rata upah riil harian buruh tani juga mengalami kenaikan 0,90 persen, yaitu dari Rp.2.553,- pada Maret 2007 menjadi Rp.2.576,- pada Maret 2008. z Artinya, z daya z beli z buruh z tani z relatif z sedikit z membaik. 1 http:www.bps. go.id 1 releasesfileskemiskinan-01jul08.pdf, [diakses 21 Maret 2009]. Faktor-faktor yang menghambat tingkat pendapatan masyarakat pedesaan di sulawesi tengah ialah kurangnya akses jalan masuk untuk mendistribusikan hasil pertanian mereka ke pasar, selain itu masalah masih banyaknya masyarakat yang tinggal di daerah terisolasi dan terpencil, sehingga masyarakat pedesaan di sulawesi tengah tidak dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka. Dari uraian yang dikemukakan di atas, maka dapat ditarik satu hubungan bahwa Provinsi Sulawesi Tengah beralasan menjadi Provinsi berbasis Industri Pertanian dan bukan hanya sekedar menjadi Provinsi penyedia bahan baku, raw material. Kenapa harus Industri Pertanian, karena dengan Industri Pertanian akan menyerap tenaga kerja berlipat ganda dan memperoleh nilai tambah yang lebih besar serta mempunyai efek domino yang besar kemudian pada akhirnya akan mendorong PDRB z Sulteng z menjadi z lebih z besar. z http:74.125.153.132search?q=cache:2x8 Ew0bOzgJ:www.radarsulteng.comsektor+pertanian+sulawesi+tengah, [diakses 9 Agustus 2009]. 89

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Perencanaan Pelaksanaan Program READ di Sulawesi Tengah 4.1.1 Komponen A Community Empowerment Pemberdayaan Masyarakat Tujuan komponen ini ialah untuk memberdayakan masyarakat pedesaan yang miskin untuk dapat melakukan perencanaan dan mengelola prioritas pembangunan mereka sendiri secara inklusif dan transparan, sesuai dengan asset, peluang dan kekuatan yang ada pada masyarakat desa. Disamping itu, komponen ini juga akan membangun kapasitas masyarakat, khususnya kelompok miskin sehingga dapat menentukan kebutuhan prioritasnya. Untuk mecapai tujuan tersebut dibutuhkan beberapa strategi yaitu: 1. Pembangunan kapital sosial untuk mendukung proses pengembalian keputusan dan perencanaan di tingkat desa dan pengelolaan aset dan peluang ekonomi di tingkat masyarakat. 2. Perluasan partisipasi dan manfaat bagi kelompok masyarakat yang tersisihkan, seperti masyarakat miskin, dan kaum perempuan. 3. Pengaitan kelembagaan dan kegiatan ditingkat masyarakat dengan kelembagaan antara publik dan swasta di tingkat yang lebih tinggi dan relevan.

4.1.1.1 Sub-Komponen A.1 Pegadaan Fasilitator Desa

Seleksi fasilitator desa dilakukan dengan memperhatikan usulan masyarakat di desa yang bersangkutan. Fasilitator desa akan bertugas secara