Low Density Lipoprotein LDL
Kolesterol dibawa oleh beberapa lipoprotein yang diklasifikasikan menurut densitasnya. Lipoprotein dalam urutan densitasnya yang
meningkat adalah chylomicron, Very Low Density Lipoprotein VLDL, Low Density Lipoprotein LDL dan High Density Lipoprotein HDL.
Kolesterol dalam jumlah besar terdapat dalam lipoprotein LDL atau membawa hampir 23 kolesterol. Lipoprotein sebagai alat angkut lipida
bersirkulasi dalam tubuh dan dibawa ke sel-sel otot, lemak dan sel-sel lain begitu juga pada trigliserida dalam aliran darah dipecah menjadi
gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim lipoprotein lipase yang berada pada sel-sel endotel kapiler. Reseptor LDL oleh reseptor yang ada di
dalam hati akan mengeluarkan LDL dari sirkulasi. Pembentukan LDL oleh reseptor LDL ini penting dalam pengontrolan kolesterol darah. Di
samping itu dalam pembuluh darah terdapat sel-sel perusak yang dapat merusak LDL, yaitu melalui jalur sel-sel perusak yang dpat merusak
LDL. Melalui jalur ini scavenger pathway, molekul LDL dioksidasi, sehingga tidak dapat masuk kembali ke dalam aliran darah. Kolesterol
yang banyak terdapat dalam LDL akan menumpuk pada dinding pembuluh darah dan membentuk plak. Plak akan bercampur dengan
protein dan ditutupi oleh sel-sel otot dan kalsium yang akhirnya berkembang menjadi artherosclerosis.
Berbeda dengan LDL, HDL mempunyai peran sebaliknya yaitu tidak menyebabkan artherosclerosis sehingga risiko terjadinya PJK menurun.
Mekanisme menurunnya kejadian PJK adalah dengan memindahkan
kolesterol dari jaringan ke hati, tempat kolesterol di metabolisme dan kemudian diekskresikan dari tubuh.
Salah satu faktor yang menyebabkan kadar kolesterol meningkat adalah kelebihan berat badan. Kenaikan kadar kolesterol kira-kira 25 mgdl yang
juga tergantung umur. Di Amerika, rata-rata kenaikan 10 kg berat badan pada usia 25-50 tahun, kenaikan berat badan ini diikuti dengan kadar
kolesterol yang
meningkat. Kebanyakan
orang dengan
hiperkolesterolemia ringan dan kelebihan berat badan diperkirakan konsumsi energi berlebih 300-500 kalorihari.
Karbohidrat mempunyai pengaruh langsung terhadap total kolesterol dan LDL. Meskipun begitu peningkatan karbohidrat tidak dapat menurunkan
asam lemak jenuh, yang terdapat dalam lipoprotein. Hal ini disebabkan karena karbohidrat khususnya polisakarida; serat larut dapat
menurunkan kolesterol dan LDL. Beberapa peneliti menyarankan agar meningkatkan penggunaan serat makanan karena memberikan efek
kenyang dan akhirnya menurunkan asupan asam lemak jenuh dan beberapa makanan yang tinggi energi. Kemudian beberapa contoh
makanan dan kandungan yang mempunyai efek ertherogenesis dan thrombogenesitas.