3. Badan Permusyawaratan Kampung BPK
Badan Permusywaratan Kampung BPK dalam ketentuan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah pasal 209 berfungsi
menetapkan peraturan desa bersama kepala desa, menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat. Anggota badan ini adalah wakil dari penduduk desa
bersangkutan yang ditetapkan dengan cara musyawarah dan mufakat dengan masa jabatan enam tahun kedepan dan dapat dipilih kembali untuk satu periode
masa jabatan berikutnya. Syarat dan tata cara penetapan anggota dan pimpinan Badan Permusyawaratan DesaKampung diatur dalam peraturan daerah yang
berpedoman pada peraturan pemerintah. Badan Permusyawaratan Kampung atau desa yang disingkat BPK dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 Tentang desa adalah lembaga yang merupakan perwujudan demokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan desa
sebagai unsur penyelenggaraan pemerintah desa. Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Kampung BPK ditentukan berdasarkan jumlah ganjil, paling
sedikit lima orang paling banyak sebelas orang, dengan memperhatikan luas, jumlah penduduk, dan kemampuan keuangan desa.
Fungsi dan kewenangan Badan Permusyawaratan Kampung BPK diatur dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan No. 6 Tahun 2007 tentang Badan Permusyawaratan Kampung, adapun wewenang BPK adalah sebagai berikut:
a. Membahas rancangan peraturan kampung bersama kepala kampung
b. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan kampung dan
peraturan kepala kampung. c.
Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala kampung d.
Membentuk panitia pemilihan kepala kampung e.
Menggali, menampung, menghimpung, merumuskan dan menyalurkan aspirasi masyarakat
f. Menyusun tata tertib BPK
Hak dan kewajiban Badan Pemusyawaratan Kampung BPK ditiap-tiap kabupaten di Indonesia kemungkinan tidak sama persis. Adapun yang menjadi
hak Badan Permusyawaratan Kampung di Kabupaten Way Kanan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Way Kanan No. 6 Tahun 2007 tentang Badan
Permusyawaratan Kampung adalah sebagai berikut : a.
Meminta keterangan kepada pemerintah kampung b.
Menyatakan pendapat
Anggota Badan Permusyawaratan Kampung BPK mempunyai hak diantaranya yaitu :
a. Mengajukan rancangan peraturan kampung
b. Mengajukan pertanyaan
c. \menyampaikan usul dan pendapat
d. Memilih dan dipilih
e. Memperoleh tunjangan
Anggota Badan Permusyawaratan Kampung BPK mempunyai kewajiban sebagai berikut :
a. Mengamalkan pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 dan mentaati segala peruran perundang- undangan.
b. Melaksanakan
kehidupan demokrasi
dalam penyelenggaraan
pemerintahan kampung. c.
Mempertahankan dan memelihara hukum nasional serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
d. Menyerap, menampung, menghimpun dan menindak lanjuti aspirasi
masyarakat. e.
Memproses pemilihan kepala kampung f.
Mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, kelompok dan golongan.
g. Menghormati nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat
setempat. h.
Menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan.
Berdasarkan uraian di atas Badan Permusyawaratan Kampung BPK mempunyai peran sebagai lembaga yang mewujudkan demokrasi di desa, BPK
mempunyai kedudukan sejajar dan menjadi mitra kerja Pemerintahan Desa diharapkan dapat menjalankan fungsinya sebagai penampung dan penyalur