ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)

(1)

ABSTRAK

ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG

(Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)

Oleh

JOHANSYAH

Individual characteristic merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mewujudkan kinerja yang tinggi. Rumusan masalah penelitian ini adalah untuk melihat, “apakah ada pengaruh yang signifikan antara individual characteristics terhadap kinerja kepala kampung, Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung. Jenis penelitian ini adalah explanatory research dengan menggunakan metode kuantitatif. Sampel dalam penelitian terdapat 94 responden dari populasi survei yaitu 1547 masyarakat dengan menggunakan teknik probability sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa angket. Adapun teknik analisis data yang digunakan adalah uji regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa individual characteristics mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kinerja kepala kampung dengan nilai F-hitung yaitu 29.401 lebih besar dari pada F-tabel yaitu 2.76 dan nilai probabilitas yaitu 0.000 lebih kecil dari pada alpha 0.10. Hasil regresi linear sederhana menunjukkan persamaa Y (Kinerja) = 19.099+1.090+e. Nilai tersebut mempunyai arti nilai konstanta Kinerja jika tidak ada variabel independen yaitu invidivual characteristics adalah sebesar 19.099, sementara nilai koefisien variabel

individual characteristics yaitu sebesar 1.090. Kontribusi pengaruh individual characteristics terhadap kinerja kepala kampung yaitu 0.242 atau 24.2%, sedangkan sisanya yaitu 75.8% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan.


(2)

ABSTRACT

ANALYSIS THE INFLUENCE OF INDIVIDUAL CHARACTERISTICS ON HEADMAN’S PERFORMANCE

(Study In Negeri Besar Village, Subdistrict of Negeri Besar, Way Kanan Regency)

By

JOHANSYAH

The individual characteristic is one of the factors that determine the success or the failure of the organization in realizing the high performance. The problem formulation of this research is to see “if there a significant influence between the individual characteristics on headmad’s performance, Study in Negeri Besar Village, Subdistrict of Negeri Besar, Way Kanan regency”. The purpose of this research to determine, describe, and analyze the influence of individual characteristics on headman’s performance. Type of this research is explanatory research by using quantitative methods. The samples used were 94 respondents from the population of 1574 people by using probability sampling techniques. The data collection techniques used in this research a questionnaire. The data analysis technique used in this research is simple regression test. The results of this research show that individual characteristics have a significant influence on headman’s performance with value F-Count is 29.401 bigger than F-Table is 2.76 and probability value is 0.000 smaller than alpha 0.10. Results of simple linear regression showed the equation Y (Performance) = 19.099+1.090+e. This value has meaning constant value of peformance if there’s not independent variabel is individual characteristics is equal to 19.099, while the value of variable coefficients are 1.090. The contribution influence of individual characteristics on headmad’s performance is equal to 0.242 or 24.2%, while the remaining is 75.8% (100-24.2%) influenced by other factors that was not examined in this research such as the organizational characteristics and work characterictics


(3)

ANALISIS PENGARUH INDIVIDUAL CHARACTERISTICS TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG

(Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)

Oleh Johansyah

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar SARJANA ADMINISTRASI NEGARA

Pada

Jurusan Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG 2016


(4)

(5)

(6)

(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama lengkap Johansyah, lahir di Kabupaten Way Kanan pada tanggal 03 September 1993. Penulis merupakan anak kedua dari pasangan Bapak Zainabun dan Ibu Rohana. Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SD N 1 Negeri Besar dan lulus tahun 2006. Pada tahun 2006 penulis terdaftar sebagai siswa di SMP N 2 Negeri Besar dan lulus tahun 2009, serta menyelesaikan pendidikan menengah atas di SMA N 1 Negeri Besar pada tahun 2012. Selanjutnya pada tahun 2012, penulis diterima di jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNILA. Kegiatan ekstra kulikuler dimulai sejak duduk dibangku SMP saat menjadi anggota Osis dan terasah dibangku SMA menjadi anggota Pramuka dan Paskibraka. Ketertarikan akan dunia organisasi dilanjutkan penulis hingga jenjang perkuliahan dengan menjadi, anggota HIMAGARA, Laskar Muda FSPI, Korps Muda BEM U KBM UNILA pada tahun 2012-2013. Kemudian menjadi Staff Ahli Kementerian Sosial Politik BEM U KBM UNILA, dan Kepala Kaderisasi Ikatan Mahasiswa Way Kanan pada tahun 2013-2014, anggota DPM U KBM UNILA dan DPM F FISIP UNILA periode 2014-2015. Selama kuliah penulis mendapatkan beasiswa pendidikan berupa, beasiswa PPA pada tahun 2012-2013, beasiswa LIPPO GROUP pada tahun 2014 dan beasiswa PPA pada tahun 2014-2015.


(8)

PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati ku ucapkan syukur kepada Allah

SWT dan dengan Segenap Cinta, Ku dedikasikan karya sederhana

ini kepada:

Kedua orang tua ku

Bapak Zainabun dan Ibu Rohana

Kakak ku

Liyana

Adik-adik ku

Nila Wati

Lena

Yunda

Desi

Terimakasih atas segala cinta, kasih sayang, pengorbanan, kesabaran,

motivasi, keikhlasan dan doa yang tiada hentinya kalian berikan dalam

menanti keberhasilan ku.

Seluruh keluarga besar ku, Sahabat, Teman, Kakak dan adik

tingkat ku yang selalu mendukung dan memberikan warna dalam

hidup ku.


(9)

MOTTO

Aturan emas dalam pelayanan adalah posisikan diri Anda pada posisi

pelanggan

(OS Marden)

Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan

(Q.S Al-Insyirah: 5-6)

“Orang hebat

tidak dilahirkan dan ditempa dalam waktu sekejap,

namun telah melalui proses panjang yang mengorbankan banyak hal

dalam dirinya”

(Johansyah)

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak

menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka

menyerah


(10)

SANWACANA

Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta yang menguasai ilmu seluas langit dan bumi, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Individual Characteristics Terhadap Kinerja Kepala Kampung (Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan)” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Administrasi Negara (SAN) pada Jurusan Ilmu Administasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

Dengan segala keterbatasan kemampuan yang penulis miliki maka selama penulisan Skripsi ini, penulis banyak mendapat bimbingan, dukungan, motivasi dan bantuan dari berbagai pihak. Penulis mengakui dan menyadari sepenuhnya, bahwa dalam penulisan Skripsi ini sangatlah sederhana dan masih banyak kekurangannya. Untuk itu penulis sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini yaitu:

1. Bapak Drs. Hi. Agus Hadiawan, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung.

2. Bapak Dr. Dedy Hermawan, S.Sos, M.Si., selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP UNILA.

3. Bapak Simon Sumanjoyo Hutagalung, M.AP., selaku Sekretaris Jurusan S-I Ilmu Administrasi Negara yang telah banyak membantu dan mendukung serta memotivasi penulis selama menyelesaikan program studi Ilmu Administrasi Negara Fisip Unila.

4. Bapak Eko Budi Sulistio, S.Sos., M.AP., selaku Pembimbing Akademik penulis yang telah meluangkan waktu dan memberikan banyak pelajaran,


(11)

Skripsi ini.

5. Ibu Dewie Brima Atika, S.IP, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Utama penulis. Terimakasih ibu untuk semua arahan, kritik, saran ataupun masukan yang sangat berarti, dan waktu, kesabaran, ketulusan, keikhlasan hati serta bimbingannya yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Bapak Dr. Bambang Utoyo S., M.Si., selaku Dosen Pembahas penulis. Terimakasih bapak atas semua arahan, saran, nasehat serta waktu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Meiliyana, S.IP, M.A., sekalu Dosen yang selalu memberikan semangat, masukan dan saran, arahan kepada penulis yang berguna demi kemajuan dan kesuksesan penulis kedepan.

8. Seluruh Dosen Ilmu Administrasi Negara, terima kasih atas ilmu dan pengalaman hidup yang berharga yang telah peneliti peroleh selama proses perkuliahan, semoga dapat selalu menjadi bekal yang sangat berharga dalam kehidupan peneliti kedepannya terutama dalam menggapai cita-cita penulis. 9. Ibu Nur selaku Staf Jurusan Ilmu Administrasi Negara yang banyak

membantu kelancaran administrasi skripsi ini.

10.Segenap aparatur Pemerintah Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan yang telah banyak membantu penulis dalam kelancaran penelitian ini. Terkhusus pada Kepala Kampung Negeri Besar dan Sekretaris Kampung dan jajarannya serta segenap warga yang sudah ikut berpartisipasi dalam membantu menyelesaikan skripsi ini.

11.Untuk Ibu ku tercinta Rohana dan Ayah tercinta Zainabun yang telah tulus ikhlas mendidik, memberikan do’a dan kasih sayang yang tak pernah usai, kesabaran, serta motivasi yang tiada hentinya. Orang tua yang unik yang memberikan teladan dengan cara yang khusus, teruntuk ibu yang selalu berdoa agar anak-anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah. Tulusnya hati, cinta dan pengorbanan kalian tak akan mampu untuk terbalaskan, semoga Allah memberikan kedamaian dalam hidup kalian, putih kasih kalian berdua


(12)

12.Kakak dan Adik-adikku: Mbak Liyana yang kini sudah duluan mendapatkan gelar S.AB, beliau adalah sosok yang selalu menyebalkan namun tetap menjadi teladan yang baik untuk ku, Adik ku Nila Wati yang sangat rajin dalam keluarga dan selalu sabar mendengarkan segala wejangan ku, dan Adik ku Lena, Yunda serta Desi yang kadang-kadang membuat emosi tapi tetap menyenangkan dan tetap selalu ku banggakan. Kita adalah inventaris berharga dikeluarga yang selalu mengemban banyak harapan terutama dari Ibu dan Ayah agar menjadi anak yang soleh dan solehah.

13.Sepupu dan saudara-saudara ku: Adop Sudirman, Suparyani, Joni Saputra, Elvi, Andi Yulizar (Wanni), Chandra Tri Putra, Fitri, Prengki, Milda, Kelvin, Rendi, Billy, Aliansyah, yang selalu menjadi penyemangat ku dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Sahabat seperjuangan ku: Kiyay Muhammad Eko Prasetyo yang sudah tiga tahun berturut-turut menemani dan membantu ku dalam setiap kesulitan ku. Kiyay Solehuddin Ridlwan yang selalu menjadi kawan dalam meningkatkan ibadah kepada Allah SWT serta Kiyay Nadiril Syah yang selalu asyik untuk diajak ngobrol dan tempat terbaik untuk menghibur diri dengan sifatnya yang sangat humoris. Terimakasih untuk kebersamaan Kita. Entah karena unsur ketidak sengajaan, atau mungkin karena kesamaan prinsip hidup atau bahkan karena kecocokan hati, tapi kini Kita masih bisa terus bersama, walaupun kadang harus berjauhan karena sudah mulai sibuk dengan Skripsi masing-masing. Semoga cepat menyusul sahabat, kalian adalah keluarga dalam perantauan ku!!.

15.Sahabat pengampu ku: Kiyay Ikhwan Arifan yang selalu menjadi sahabat berdiskusi dan debat tentang politik masa kini, Adin Ariswan Barmawi yang selalu bersedia menjadi pelindung demi rasa amanku dan kadang menjadi pahlawan disaat kesulitan ku, solmetku Bung Andri Pratama Saputra si pria tamak dan penuh perhitungan namun tetap menyenangkan serta Wakhey Nadiril Hakim yang kadang menjadi teman diskusi dalam segala hal.


(13)

wanita yang sangat calm tapi kadang suka leletan. Herlina, wanita tenang dan penuh prinsip tapi kadang menyebalkan juga. Dewi Kartika Rini, wanita yang sangat baik hati namun kadang bikin ilpil. Melisa Mandasari, wanita melankolis yang unik dengan suara valsetnya, dan Siti Muslimah yang selalu belajar untuk terus istiqomah), terimakasih untuk kebersamaan dan kebahagiaan yang sudah Kita bangun selama ini. Awalnya Kita tidak saling mengenal namun mungkin karena keseringan ngerjain tugas bareng dengan Gengs (Johan, Eko, Sholeh, Nadiril) akhirnya banyak hari telah dilalu oleh Kita secara bersama-sama. Meskipun Kita punya kekurangan satu dengan yang lainnya tetapi hal tersebut tak berarti saat Kita sangat menghargai atas nama perbedaan.. .

17.Teman-teman ku yang membanggakan: Yeen Gustiance si gadis Lahat yang menginspirasi, Ridha si cewek Kandis yang selalu tegar, Antonia si gadis ringkih penuh semangat, Anisa si cewek ringkih namun Idealis, Erna si gadis Lampung berwajah jawa, Chairani Salamah wanita pendiam namun sedikit jutek, Kirana si cewek amatir penuh kekuatan, Stefani yang selalu ramah namun kadang rewel, Novita waghey si cewek perkasa, Yuyun si cewek perkasa penuh keriangan, Kholifatul Munawaroh (Mona) yang easy going, Melda si cewek kreatif namun menyebalkan, Oliva Valerin yang selalu ramah dan begitu tenang, Guruh si pria bewok, Ageng si laki-laki akademik, Kiyay Alan pria ringkih sok camdik, Bang Ihsan yang unyu-unyu, Alfajar teman bersaing di kelas, Putu yang sedikit membingungkan, Qugila yang bikin gregetan, Taupik yang hobby Hunting, Iyaji yang sibuk dengan para wanita-wanitanya, Rifki/Cibi yang selalu banyak modusnya.

18.Teman-teman ku lainnya yang walaupun jarang berkomunikasi namun tetap dekat dihati yaitu, Dani yang sangat perkasa, Bery yang selalu humble, Lianse si pria tampan, Nyum si pria ringkih, Firdaus dan Endri si pria agamis, Ali firdaus si pria calm, Satria, Mamad, Akbar, Bayu, Imam/Koy, Yogi yang selalu menyenangkan, Bagus, Ari, Yuli dan Syerli yang pandai menyapa, Icay yang selalu sibuk dengan bisnisnya, ana dan Anggi yang selalu tampil apa


(14)

selfy (Hanbul, Emi Marta, Ayu Sanita, Tiara, Syela, Aliza), Anisa Rahma yang sibuk dengan lipstiknya, Fadila si cewek menyebalkan namun tetap asyik, Intan yang selalu tampil tidak berlebihan, Novaria yang sibuk dengan Alis matanya, Betty dan Silvia yang sulit untuk dipisahkan, Imam dan Saipul simanusia kembar yang labil. Terima kasih atas kekompakan untuk terus mengharumkan nama jurusan terbaik kita di FISIP Unila, semoga kalian tetap menjadi keluarga yang membanggakan karena kalian adalah insan yang luar biasa. Tetap semangat merancang masa depan untuk menjadi pemuda-pemudi kebanggaan bangsa ya !!!.

19.Keluarga Besar BEM U KBM UNILA: Mbak Ani Dahlia, Mbak Maya, Mbak Evi, Yona, Ning, Nurul Chaniago, Oci, Herda, Boy, Lintang, Nahdia, Marwan, Raisya, Desma, Renata, Adis, Desi, Ratih, Erika, Haves, Damanta, Inang, Aldino, Agung, Agung Ardiansyah, Fendi, Husen, Purna, Jeck, Bang Ridwan, Bang Hendi, Kak Nanda, Kak Amin, Kak Pimal, Kak Arjun, Kak Andi Kusnadi, Kak Rudi, Mbak Eli, Mbak Qyoko, Mbak Diah Rodiati, Mbak Diah Palupi, Bang Eza, dan lain-lainnya. Terimakasih untuk semua cinta, perjuangan, dan ilmu serta pengalaman yang telah kalian bagikan, semoga akan selalu menjadi bekal ku untuk menggapai segala mimpi ku, Amiin. 20.Keluarga Besar DPM U KBM UNILA: Mbak Yuliana, Mbak Bertha, Mbok

Ncha, Mbak Bayu Suci, Mbak Eva, Kak Ari Susanto, Kak Ulek, Kak Isnaini, Kak Virgi, Kak Anggi, Kak Oka, Kak Abdurahman, Ridwan Syaleh, dan lain-lainnya. Trimakasih untuk kebersamaan Kita yang begitu singkat, namun dibalik singkatnya moment kebersamaan Kita, telah banyak llmu pengetahuan yang sudah ku dapatkan dan telah bertambah pula saudara-saudaraku.

21.Teman-teman KKN Posdaya Bina Mandiri Desa Bangun Mulyo: Arif, Andri, Mahda, Mia, Mercia dan Fiona, terimakasih atas kebersamaan kita selama 40 hari di Desa Bangun Mulyo, Kecamatan Simpang Pematang, Mesuji. Semoga kebersamaan Kita yang singkat disana tetap memberikan pelajaran dan pengalaman yang berharga dalam hidup Kita terutama dalam membentuk karakter Kita untuk menjadi lebih baik.


(15)

melengkapi cerita dalam hidup ku, selalu menyemangati serta setia menemani ku hingga saat ini, semoga kita bisa selalu bersama dan selalu dijalan Allah SWT. Amiin.. Semoga cepat menyusul juga ya dan raih mimpi-mimpi Kita,,. 23.Mbak-mbak dan Abang-abang ANE: Bang Yori, Bang Rendy, Bang Uyung,

Bang Toto, Bang Resky, Bang Fredy, Bang Fauzi, Bang David, Mbak Laras, Mbak Mut, Mbak Jenny, Mbak Esa, Mbak Amanda, Mbak Novilia, Mbak Tami, Mbak I’id, Mbak Kristi, Mbak Vike. Terimakasih atas seluruh dukungan dan motivasi serta doa yang kalian berikan sehingga penulis bisa sampai pada tahap ini.

24. Adik-Adik ANE dan kawan-kawan ku lainnya: Desti, Rindu, Tiara, Mahdalia dan Ayu, Faizal, Roihan, Arif Fianto, Renda Fitriayani, Utari, Nekroma, Popi, Elsa,Yeni, Suci, yang selalu memberikan semangat dan motivasi. Terimakasih karena telah menjadi teman dan adik-adik yang terbaik. Semangat ya untuk menggapai mimpi-mimpi kalian, doa ku selalu menyertai kalian...!!.

25.Almamater ku tercinta, Universitas Lampung dan Indonesia. Semoga ku bisa mengabdi kepada mu #Allahuakbar #Save Indonesia.

26.Seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, semangat dan dorongan dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Namun sedikit harapan semoga karya sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin

Bandar Lampung, 1 Januari 2016 Penulis

JOHANSYAH


(16)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

DAFTAR GAMBAR ... iii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 10

C.Tujuan Masalah ... 10

D.Manfaat Penelitian ... 10

BAB II LANDASAN TEORI ... 12

A.Teori Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 12

1. Pengertian Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 12

2. Dimensi Dalam Individual Characteristics (Karakteristik Individu) ... 13

3. Indikator Individual Characteristics ... 30

B. Teori Tentang Kinerja ... 31

1. Pengertian Kinerja ... 31

2. Pengukuran Kinerja ... 32

3. Indikator Kinerja ... 35

C. Pengaruh Individual Characteristics Terhadap Kinerja ... 37

D. Kerangka Pemikiran ... 39

E. Hipotesis ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Tipe Penelitian... 42

B. Lokasi Penelitian ... 42

C. Definisi Konseptual dan Operasional ... 43

1. Definisi Konseptual ... 43

2. Definisi Operasional ... 44


(17)

1. Populasi ... 46

2. Sampel ... 47

3. Teknik Sampling ... 49

E. Jenis dan Sumber Data... 49

F. Metode Pengumpulan Data ... 50

G. Teknik Pengolahan Data ... 53

H. Uji Instrumen Penelitian... 54

1. Uji Validitas ... 54

2. Uji Reliabilitas ... 57

I. Teknik Analisis Data ... 58

1. Statistik Deskriptif ... 59

2. Statistik Inferensial ... 59

3. Analisis Regresi ... 60

J. Uji Asumsi Klasik ... 61

1. Uji Normalitas ... 61

2. Uji Heteroskedastisitas ... 62

K. Uji Hipotesis ... 63

1. Uji F-Statistik ... 63

2. Uji /Koefisien Determinasi ... 64

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ... 65

A.Sejarah Kampung Negeri Besar ... 65

B.Keadaan Umum Wilayah Kampung Negeri Besar ... 65

1. Luas dan Batas Wilayah Kampung Negeri Besar ... 65

2. Orbitrasi Kampung Negeri Besar ... 65

C.Keadaan Penduduk Kampung Negeri Besar ... 66

1. Keadaan Umum Penduduk ... 66

2. Keadaan Penduduk Berdasarkan Agama ... 67

3. Keadaan Penduduk Berdasarkan Golongan Umur ... 68

4. Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 68

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 70

A.Karakteristik Responden ... 70

1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 70

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 71

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 72

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 72

B.Hasil Analisis Data Deskriptif ... 73

1. Deskripsi Variabel X (Individual Characteristics) ... 74

2. Deskripsi Variabel Y (Kinerja Kepala Kampung) ... 84

C.Analisis Regresi Linear ... 102

D.Hasil Analisis Uji Asumsi Klasik ... 104

1. Uji Normalitas ... 104

2. Uji Heteroskedastisitas ... 106

E. Uji Hipotesis ... 108

1. Uji F-Statistik ... 108


(18)

F. Pembahasan ... 111

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 115

A. Kesimpulan ... 115

B. Saran ... 115

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(19)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1: Enam kriteria utama yang digunakan menilai kinerja ... 35

Tabel 2: Variabel penelitian dan definisi operasional ... 45

Tabel 3: Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ... 47

Tabel 4: Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur tahun 2014 ... 48

Tabel 5: Klasifikasi nilai kategorisasi rata-rata ... 52

Tabel 6: Hasil uji validitas instrumen ... 56

Tabel 7: Hasil uji reliabilitas instrumen ... 58

Tabel 8: Jumlah penduduk menurut jenis kelamin ... 67

Tabel 9: Jumlah penduduk berdasarkan agama yang dianut ... 67

Tabel 10: Jumlah penduduk berdasarkan golongan umur ... 68

Tabel 11: Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ... 69

Tabel 12: Responden berdasarkan jenis kelamin ... 70

Tabel 13: Karakteristik responden berdasarkan umur ... 71

Tabel 14: Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir 72

Tabel 15: Karakteristik responde berdasarkan pekerjaan ... 73

Tabel 16: Deskripsi variabel individual characteristics ... 74

Tabel 17: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung memberikan sanksi tegas bagi perangkat kampung yang tidak melayani kepentingan masyarakat. ... 75

Tabel 18: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung melakukan hal-hal yang baru untuk meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat ... 76


(20)

Tabel 20: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung ramah saat sedang melayani masyarakat ... 77 Tabel 21: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung sopan

saat sedang melayani masyarakat ... 78 Tabel 22: Distribusi responden mengenai kepala kampung santun saat

sedang melayani masyarakat ... 79 Tabel 23: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

berbuat adil di tengah-tengah kehidupan masyarakat... 80 Tabel 24: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung dalam

merencanakan program-program pembangunan infrastruktur kampung ... 80 Tabel 25: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung saat

berbicara didepan masyarakat. ... 81 Tabel 26: Distribusi jawaban responden mengenai komitmen kepala

kampung sebagai aparatur pemerintah kampung dalam menjalankan tugas-tugasnnya ... 82 Tabel 27: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

terbuka perihal informasi pembangunan infrastruktur yang akan dilaksanakan dikampung. ... 82 Tabel 28: Distribusi jawaban responden mengenai tingkat pengalaman

kepala kampung dalam melaksanakan tugas pemerintahan kampung ... 83 Tabel 29: Distribusi jawaban responden mengenai pengalaman kerja

kepala kampung sebelum menjadi kepala kampung. ... 84 Tabel 30: Deskripsi variabel kinerja kepala kampung ... 85 Tabel 31: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menentukan tujuan-tujuan yang akan dicapai pemerintahan kampung mengikutsertakan perwakilan dari masyarakat ... 86 Tabel 32: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

membuat sasaran-sasaran yang akan dicapai pemerintahan kampung dengan musyawarah atau mufakat ... 86


(21)

Tabel 34: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyiapkan informasi program-program pembangunan kampung dalam bentuk laporan ... 88 Tabel 35: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mengumpulkan informasi kegiatan-kegiatan pembangunan kampung dalam bentuk pengumuman ... 89 Tabel 36: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

bertukar pemikiran dengan perangkat kampung dalam menyusun program-program pembangunan kampung. ... 90 Tabel 37: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

bertukar pemikiran dengan masyarakat dalam menyusun program-program pembangunan kampung ... 90 Tabel 38: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mengevaluasi proposal kegiatan-kegiatan kerja pemerintahan kampung ... 91 Tabel 39: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menilai laporan program-program kerja pemerintahan kampung . 92 Tabel 40: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mengevaluasi kinerja perangkat kampung ... 93 Tabel 41: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mengarahkan masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam program pemberdayaan kampung ... 94 Tabel 42: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mengembangkan kemampuan perangkat pemerintah kampung .... 95 Tabel 43: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menjaga perangkat kampung yang berkinerja baik ... 95 Tabel 44: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

mempertahankan perangkat kampung yang berkinerja baik ... 96 Tabel 45: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

membeli perlengkapan pelayanan sesuai dengan aspirasi masyarakat ... 97


(22)

Tabel 47: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung menyampaikan visi dan misi pemerintahan kampung dengan cara pidato... 98 Tabel 48: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menyampaikan visi dan misi pemerintahan kampung dengan cara konsultasi. ... 99 Tabel 49: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menyampaikan kegiatan-kegiatan pemerintahan kampung dengan cara berpidato ... 100 Tabel 50: Distribusi jawaban responden mengenai kepala kampung

menyampaikan kegiatan-kegiatan pemerintahan kampung dengan cara konsultasi ... 101 Tabel 51: Hasil koefisien regresi ... 102 Tabel 52: Hasil uji F-statistik ... 108 Tabel 53: Model summary ... 109 Tabel 54: Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien kolerasi ... 110


(23)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1: Kerangka Pemikiran ... 40 Gambar 2: Grafik Normal Probability ... 105 Gambar 3: Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 107


(24)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejak disahkannya Rancangan Undang Desa menjadi Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa pada tanggal 18 Desember 2013 yang telah masuk dalam Lembaran Negara Nomor 7 Tahun 2014 pada tanggal 15 Januari 2014. Akhirnya menempatkan desa memiliki otonominya sendiri dan telah membentuk tatanan desa sebagai masyarakat self-governing community dengan local-self goverment. Sebuah tatanan kehidupan masyarakat yang diharapkan mampu mengakomodasi kesatuan dan persatuan masyarakat hukum adat sebagai konstruksi kebhinekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Demi menciptakan kondisi desa yang sangat kuat, maju, mandiri, dan demokratis, tidak terlepas dari peran seluruh elemen desa terutama peran pemerintah desa. Adanya pemerintah desa akan mempermudah tercapainya tujuan pengaturan desa terutama dalam proses akselerasi percepatan pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan desa.


(25)

Sebagai organisasi yang menjadi perpanjangan tangan pemerintah pusat dan daerah, pemerintahan desa memiliki kewajiban untuk tampil sebagai organisasi yang melayani masyarakat, menjadi mitra kerja (partner) masyarakat dan mampu menciptakan situasi maupun kondisi desa yang kondusif. Pemerintahan desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa).

Pemerintahan desa sebagai sistem organisasi yang tersusun dari individu-individu yang bekerja didalamnya dituntut untuk memiliki performance

(kinerja) yang tinggi. Adapun ciri-ciri individu yang berkinerja tinggi adalah adanya tanggung jawab masing-masing individu yang tinggi, berani mengambil dan menanggung risiko yang dihadapi, dan memiliki tujuan yang realistis, memiliki rencana kerja yang menyeluruh serta berjuang untuk merealisasi tujuannya, memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkret dalam seluruh kegiatan kerja yang dilakukannya, mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan (Mangkunegara,2002).

Dalam organisasi pemerintahan desa, apabila kinerja pemerintah desa sangat baik, maka akan berdampak positif bagi proses percepatan pembangunan desa dan pelayanan masyarakat. Seperti halnya ketersediaan infrastruktur desa yang cukup dan pelayanan prima (excelent service) yang tidak sekedar formalitas. Begitu pula sebaliknya, apabila kinerja pemerintah desa buruk maka berdampak pula pada proses akselerasi pembangunan desa dan buruknya kualitas pelayanan yang diberikan.


(26)

Pemerintah desa yang tersusun dari individu-individu, mereka akan menyumbangkan kinerjanya kepada kelompok, selanjutnya kelompok akan menyumbangan kinerja mereka kepada organisasi atau masyarakat. Kinerja merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi yang bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika (Prawirosentono dalam Sinambela, 2012:5). Menurut Rivai dan Basri dalam Sinambela (2012:6), kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Pada dasarnya, tingkat kinerja aparatur pemerintah desa yang tinggi hanya mungkin terjadi apabila individu-individu yang ada di dalam organisasi ini tahu apa yang seharusnya dilakukan dan bagaimana cara mereka melakukannya. Begitu pula dalam mewujudkan kondisi desa yang kondusif dan sejahtera tidak terlepas dari banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kinerja pemerintah desa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja seseorang diantaranya adalah karakteristik individu (individual characteristic), karakteristik organisasi (organizational charasteristic), dan karakteristik pekerjaan (work characteristic) (Kopelman dalam Rojuaniah, 2015:6). Selaras dengan pendapat tersebut Panggabean dalam (Prasetyo, 2008:29-40) menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja


(27)

adalah karakteristik individual, karakteristik organisasi dan karakteristik pekerjaan. Hal yang tidak jauh berbeda juga disebutkan Castetter dalam Peoni (2014:3) menyatakan bahwa, secara umum terdapat tiga sumber utama yang mempengaruhi efektif tidaknya kinerja seseorang yaitu faktor individu, faktor organisasi dan faktor lingkungan.

Pendapat beberapa ahli ini juga selaras dengan yang disampaikan Gibson dkk (1985:52) yang menyatakan bahwa, ada 3 (tiga) faktor yang berpengaruh terhadap kinerja diantaranya yaitu: 1) Faktor individu yang meliputi; kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang. 2) Faktor psikologis yang meliputi; persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja, dan 3) Faktor organisasi yang meliputi; struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system). Jika individu-individu dalam pemerintahan desa memiliki karakteristik-karakteristik diatas dengan baik, maka hal ini akan membuat kinerja aparatur pemerintah desa terutama kondisi pembangunan dan pelayanan desa akan jauh lebih baik.

Menciptakan performance (kinerja) pemerintahan desa yang tinggi, tentunya faktor kepemimpinan juga sangat penting dan tidak bisa dilepaskan terutama dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dan meningkatkan kualitas pelayanan yang akan diberikan kepada masyarakat. Kepemimpinan dalam pemerintahan desa memainkan peranan yang dominan dan krusial dalam keseluruhan upaya untuk meningkatkan produktivitas kerja, baik pada tingkat


(28)

individu, pada tingkat kelompok, maupun pada tingkat organisasi pemerintahan desa.

Kehadiran figur pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sangat penting dan bahkan kadang-kadang menjadi kunci keberhasilan pemerintahan desa dalam mencapai tujuan-tujuan maupun sasaran-sasaran yang telah direncanakan. Pemimpin (leader) adalah orang yang mempengaruhi pihak lain melalui proses kewibawaan komunikasi sehingga orang lain tersebut bertindak sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu (Syafiie, 2003:11).

Adanya pemimpin dalam penyelenggaraan pemerintahan desa akan membantu meningkatkan kinerja terutama proses akselerasi pembangunan infrastruktur dan pemberian pelayanan kepada masyarakat. Kemampuannya dalam memanajemen dan memimpin perangkat desa serta masyarakat sangat diperlukan, terutama dalam menghilangkan berbagai bentuk ancaman yang dapat menjadi penghalang bagi keberhasilan mencapai tujuan dan berbagai sasaran-sasaran pemerintahan desa. Oleh sebab itu, pemimpin dimanapun letaknya akan selalu memiliki beban untuk mempertanggungjawabkan kepemimpinannya.

Sebagai aktor utama yang menggerakkan roda organisasi, pemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar. Pengaruh ini bisa dilihat dari fungsi atau tugas pokok pemimpin sebagai pengambil keputusan (decision making), mengorganisasikan dan menempatkan pekerjaan anggota, menetapkan sasaran dan menyusun kebijaksanaan organisasi, mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan organisasi baik secara vertikal maupun secara horisontal,


(29)

serta mengawasi pelaksanaan pekerjaan dari seluruh perangkat yang tergabung dalam struktur pemerintahan desa. Tugas pemimpin yang mengarahkan, mengatur, dan membina orang-orang yang dipimpinnya agar selalu senang, sehaluan serta terbina dalam menuruti kehendak dan tujuan dari pemimpin maupun tujuan organisasi. Melalui peran atau fungsinya ini diharapkan akan tercipta suasana pemerintahan desa yang kondusif.

Pemimpin sebagai bagian dari individu dalam organisasi, untuk menampilkan kinerja yang baik tentu dipengaruhi oleh kondis-kondisi tertentu. Kondisi tersebut salah satunya adalah kondisi yang berasal dari dalam diri pemimpin yang disebut dengan karakteristik individu (individual characteristics). Pemimpin akan membawa karakteristik yang ada pada dirinya baik dalam organisasi maupun dalam kehidupan masyarakat.

Meskipun setiap orang memiliki karakteristik individu yang berbeda-beda, namun karakteristik individu (individual characteristics) yang ada pada diri seorang pemimpin akan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan organisasi yang dipimpin dalam rangka mencapai tujuan-tujuan yang sudah direncanakan. Karakteristik individu merupakan karakter seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu (Panggabean dalam Prasetyo, 2008:29). Menurut Robbins dalam Prasetyo (2008:29), karakteristik individu adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya.

Setiap individu memiliki karakteristik individu (individual caracteristics)


(30)

(individual characteristics) mencakup sejumlah sifat dasar yang melekat pada individu tertentu. Menurut Winardi dalam Rahman (2013:77), karakteristik individu (individual characteristics) mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan ketrampilan, latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman, umur, bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis tertentu serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula. Menurut Thoha (2012:34), individu membawa ke dalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Ini semuanya adalah karakteristik yang dimiliki individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya ketika memasuki lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Menurut Ivancevich (2006:11), adanya variabel individu seperti kepribadian, kemampuan dan keterampilan, persepsi, dan sikap, semua variabel tersebut mempengaruhi perilaku kerja utama seperti produktivitas karyawan, kreativitas, dan kinerja.

Dalam kaitannya dengan konsep kinerja terlihat bahwa individual characteristics seperti kepribadian, sikap, kemampuan, kepercayaan, pengalaman kerja akan menentukan kinerja, baik pada tingkat individu maupun organisasi sehingga hal tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi seluruh masyarakat. Karakteristik individu (individual characteristics) yang dimiliki pemimpin organisasi khususnya dalam pemerintahan desa dapat menunjang kinerjanya saat sedang melaksanakan tugas-tugasnya. Hal ini disebabkan oleh dimensi inti dari setiap aspek pekerjaan yang dilakukan tentu


(31)

akan memberikan pengetahuan dan membuat pekerjaan yang sedang dijalankan menjadi lebih baik bagi pemegang pekerjaan tersebut.

Dalam menyelenggarakan pemerintahan desa, aktor yang paling dominan dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan desa terutama dalam melaksanakan pembangunan infrastruktur dan memberikan pelayanan kepada masyarakat adalah kepala desa. Kepala desa yang bertanggung jawab terhadap seluruh keamanan dan kenyamanan desa, termasuk pemerintahan desa yang dipimpin olehnya. Seperti halnya di Kampung Negeri Besar yang terletak di Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan, kepala desa disebut kepala kampung karena berbentuk kampung.

Dalam struktur pemerintahan Kampung Negeri Besar, kepala kampung adalah pemimpin dalam penyelenggaraan tugas-tugas pemerintahan kampung. Adapun tugas-tugas yang harus dijalankan oleh kepala desa adalah menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan masyarakat desa (UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa). Setiap tugas-tugas tersebut harus di jalankan demi menjaga kondisi kampung Negeri Besar agar selalu tetap kondusif.

Kepala kampung yang berkedudukan sebagai pemimpin organisasi dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan kampung, harus mampu tampil profesional, memiliki etos kerja yang tinggi, memiliki disiplin kerja yang baik dan memiliki keunggulan yang kompetitif serta memiliki kemampuan memegang teguh etika birokrasi dalam menjalankan tugas pemerintahan


(32)

kampung melebihi anggota-anggota atau perangkat kampung lainnya. Kepala kampung dituntut untuk mampu melaksanakan tugas-tugas pemerintahan kampung dengan baik. Sebagai bukti kepala kampung telah melaksanakan tugas-tugas pemerintahan kampung adalah adanya prestasi kerja (kinerja) yang dihasilkan seperti terdapat kemajuan yang signifikan dalam bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial budaya masyarakat kampung Negeri Besar.

Seiring dengan semakin kompleksnya perkembangan dan pertumbuhan masyarakat Kampung Negeri Besar, kebutuhan akan pelayanan yang cepat, tepat dan baik (excelent service) sangat diharapkan oleh seluruh element masyarakat. Kepala kampung sebagai pemimpin dan bagian terpenting dari aparatur pemerintah Kampung Negeri Besar yang tinggal ditengah-tengah masyarakat tidak boleh tinggal diam, tetapi harus memberikan prestasi kerja (kinerja) yang terbaik terutama dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan apa yang menjadi kebutuhan masyarakat.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa karakteristik individu (individual characteristics) yang dimiliki kepala kampung akan menentukan keberhasilan atau kegagalan penyelenggaraan pemerintahan kampung. Oleh sebab itu, penulis tertarik untuk meneliti bagaimana pengaruh karakteristik individu (individual characteristics) terhadap kinerja kepala kampung dengan judul “Analisis Pengaruh Individual Characteristics

Terhadap Kinerja Kepala Kampung” (Studi di Kampung Negeri Besar,


(33)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, maka permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh yang signifikan antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang akan dibahas penulis diatas, maka tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah “Untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisis pengaruh antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung”.

D. Manfaat Penelitian

Terkait dengan tujuan penelitian, maka penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1) Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan sebagai sarana pembanding bagi dunia ilmu pengetahuan dalam memperkaya informasi tentang pengaruh Individual Characteristics

terhadap Kinerja Kepala Kampung terutama dalam pengembangan konsep ilmu administrasi negara.


(34)

2) Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapakan menjadi sumber acuan atau referensi dan memberikan sumbangan pemikiran bagi aparatur pemerintah kampung, terutama Kepala Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way Kanan sebagai pemimpin organisasi pemerintahan kampung, untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraaan pemerintahan kampung terutama dalam proses akselerasi pembangunan dan pelayanan kepada seluruh masyarakat Kampung Negeri Besar.


(35)

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Teori Individual Characteristics (Karakteristik individu)

1. Pengertian Individual Characteristics(Karakteristik Individu)

Setiap manusia mempunyai karakteristik individu yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang dimaksud dengan karakteristik adalah ciri atau sifat yang berkemampuan untuk memperbaiki kualitas hidup. Sedangkan individu adalah perorangan; orang seorang.

Berikut adalah pengertian-pengertian individual characteristics

(karakteristik individu) menurut para ahli yaitu:

a. Menurut Panggabean dalam Prasetyo (2008:29), karakteristik individu merupakan karakter seorang individu yang mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.

b. Menurut Robbins dalam Prasetyo (2008:29), karakteristik individu adalah cara memandang ke obyek tertentu dan mencoba menafsirkan apa yang dilihatnya.


(36)

c. Menurut Rahman (2013:77), karakteristik individu adalah ciri khas yang menunjukkan perbedaan seseorang tentang motivasi, inisiatif, kemampuan untuk tetap tegar menghadapi tugas sampai tuntas atau memecahkan masalah atau bagaimana menyesuaikan perubahan yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi kinerja individu.

Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa faktor individu atau individual characteristics (karakteristik individu) adalah karakter seorang individu atau ciri-ciri seseorang yang menggambarkan keadaan individu tersebut yang sebenarnya dan membedakannya dari individu yang lain.

2. Dimensi Dalam Individual Characteristics (Karakteristik Individu)

Karakteristik individu mencakup sejumlah sifat dasar yang melekat pada individu tertentu. Menurut Winardi dalam Rahman (2013:77), karakteristik individu mencakup sifat-sifat berupa kemampuan dan keterampilan; latar belakang keluarga, sosial, dan pengalaman, umur, bangsa, jenis kelamin dan lainnya yang mencerminkan sifat demografis tertentu; serta karakteristik psikologis yang terdiri dari persepsi, sikap, kepribadian, belajar, dan motivasi. Lanjutnya, cakupan sifat-sifat tersebut membentuk suatu nuansa budaya tertentu yang menandai ciri dasar bagi suatu organisasi tertentu pula.


(37)

Menurut Gibson dkk (1985:52) variabel yang melekat pada individu dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu:

a. Kemampuan dan keterampilan baik mental maupun fisik. b. Demografis meliputi umur, asal-usul, jenis kelamin.

c. Latar belakang yaitu keluarga, tingkat sosial dan pengalaman serta variabel psikologis individu yang meliputi persepsi, sikap dan kepribadian, belajar, dan motivasi.

Menurut Ardana dkk (2009:31) karakteristik individu meliputi sebagai berikut:

a. Minat.

b. Sikap tehadap diri sendiri, pekerjaan, dan situasi pekerjaan. c. Kebutuhan individual.

d. Kemampuan dan kompetensi. e. Pengetahuan tentang pekerjaan.

f. Emosi, suasana hati, perasaan keyakinan dan nilai-nilai.

Menurut Nimran dalam Kurniawati (2007:17-18) karakteristik individual meliputi sebagai berikut:

1. Kepribadian

Menurut Nimran dalam Kurniawati (2007:17) kepribadian dapat didefinisikan sebagai keseluruhan cara bagaimana individu bereaksi dan berinteraksi dengan orang lain. Menurut Robbins (2008:127), kepribadian adalah keseluruhan cara dimana seseorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Menurut Sofyandi


(38)

dan Garniwa (2007:74), kepribadian seseorang ialah seperangkat karakteristik yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan. Menurut Gibson dkk (1985:70), kepribadian ialah pola perilaku dan proses mental yang unik, yang mencirikan seseorang. Dari beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa, kepribadian adalah seperangkat karakteristik yang relatif mantap, kecenderungan dan perangai yang sebagian besar dibentuk oleh faktor keturunan dan oleh faktor-faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan.

Menurut John, Donahue, dan Kentle dalam Purnomo dan Lestari (2010:146-147) membagi dimensi kepribadian menjadi lima yaitu:

openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness dan neuroticism (OCEAN).

a. Kepribadian openness to experience atau keterbukaan terhadap pengalaman hidup antara lain penuh dengan ide baru, imajinasi yang aktif, cerdik dan mendalam, suka refleksi diri, penasaran dengan banyak hal, inovatif, dan artistik. Individu dengan

openness to experience yang rendah atau closed to experience

memiliki kepribadian yang berkebalikan dari karakter tersebut di atas seperti: tidak inovatif, suka sesuatu yang rutin, praktis, dan cenderung tertutup.


(39)

b. Kepribadian conscientiousness atau keterbukaan mata dan telinga antara lain: suka bekerja keras, bekerja sesuai dengan rencana, dapat diandalkan, teratur, melakukan pekerjaan dengan cermat dan terperinci, dan cenderung rajin. Individu dengan kepribadian ini disebut memiliki conscientiousness yang tinggi. Sedangkan individu dengan conscientiousness yang rendah memiliki kepribadian: ceroboh, malas, tidak teratur, dan tidak dapat diandalkan.

c. Kepribadian extraversion atau keterbukaan terhadap orang lain antara lain: aktif berbicara, penuh dengan energi, antusias, kepribadian yang tegas dan pasti, ramah dan suka bergaul. Individu dengan kepribadian ini disebut memiliki extaversion

yang tinggi.

d. Agreeableness atau keterbukaan terhadap kesepakatan memiliki kepribadian antara lain: suka bekerja sama, dapat dipercaya, penuh perhatian dan baik pada orang lain, suka menolong, tidak mementingkan diri sendiri, pemaaf, dan tidak suka berselisih dengan orang lain. Individu dengan kepribadian tersebut dikatakan memiliki agreeableness yang tinggi.

e. Neoriticism atau keterbukaan terhadap tekanan memiliki kepribadian antara lain: sering merasa tertekan, penuh ketegangan dan kekhawatiran, mudah murung dan sedih, dan mudah gelisah. Individu dengan kepribadian ini dikatakan memiliki emosi yang tidak stabil. Sebaliknya, individu dengan


(40)

emosi yang stabil memiliki kepribadian antara lain: dapat mengatasi stress dengan baik, tidak mudah kecewa, tenang dalam situasi menegangkan, dan tidak mudah tertekan.

2. Persepsi

Menurut Thoha (2012:141-142), persepsi pada hakikatnya adalah proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi tentang lingkungannya, baik lewat penglihatan, pendengaran, penghayatan, perasaan, dan penciuman. Menurut Robbins (2008:175), persepsi adalah sebuah proses dimana individu mengatur dan menginterpretasikan kesan sensori mereka guna memberikan arti bagi lingkungan mereka. Menurut Gibson dkk (1985:56), persepsi adalah proses kognitif yang dipergunakan oleh seseorang untuk menafsirkan dan memahami dunia sekitarnya. persepsi mencakup kognisi (pengetahuan). Persepsi mencakup penafsiran obyek, tanda, dan orang dari sudut pengalaman yang bersangkutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa persepsi merupaka proses perlakuan individu yaitu pemberian tanggapan, arti, gambaran, atau menginterpretasikan terhadap apa yang dilihat, didengar, atau dirasakan oleh indra yang dapat mempengaruhi tingkah laku dan pembentukan sikap, pendapat individu tersebut.


(41)

Menurut Thoha (2012:145-146), ada beberapa subproses dalam persepsi dan dapat dipergunakan sebagai bukti bahwa sifat persepsi itu merupakan hal yang kompleks dan interaktif diantaranya adalah: a. Stimulus atau situasi yang hadir. Mula terjadi persepsi diawali

ketika seseorang dihadapkan dengan suatu situasi atau suatu stimulus. Situasi yang dihadapi ini mungkin bisa berupa stimulus penginderaan dekat dan langusung atau berupa lingkungan sosial-kultur dan fisik yang menyeluruh.

b. Registrasi, dan interpretasi. Dalam masa registrasi suatu gejala yang nampak ialah mekanisme fisik yang berupa penginderaan dan syaraf seseorang terpengaruh, kemampuan fisik untuk mendengar dan melihat akan mempengaruhi persepsi. Setelah terdaftarnya semua informasi yang sampai kepada seseorang subproses berikut yang bekerja adalah interpretasi. Interpretasi merupakan suatu aspek kognitif dari persepsi yang amat penting. c. Umpan balik (feedback). Sub proses ini dapat mempengaruhi

persepsi seseorang.

3. Sikap

Menurut Sigit dalam Kurniawati (2007:18), sikap adalah tanggapan (response) yang mengandung komponen-komponen kognitif, afektif, dan konaktif yang dilakukan oleh seseorang terhadap sesuatu obyek atau stimulasi dari lingkungan. Menurut Robbins (2008:92), sikap (attitude) merupakan pernyataan evaluatif-baik yang menyenangkan maupun yang tidak tentang suatu objek, orang, atau peristiwa.


(42)

Menurut Gibson dkk (1985:63), sikap adalah kesiap-siagaan mental, yang dipelajari dan diorganisasi melalui pengalaman, dan mempunyai pengaruh tertentu atas cara tanggap seseorang terhadap orang lain, obyek, dan situasi yang berhubungan dengannya.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa sikap adalah pernyataan evaluatif baik yang menguntungkan atau tidak yang mencerminkan bagaimana seseorang merasakan sesuatu tentang sebuah objek, orang atau peristiwa.

Menurut Robbins (2008:93), ada tiga komponen sikap yaitu: afektif (keharuan), kognitif (pengertian), dan psikomotorik.

a. Komponen afektif berkenaan dengan komponen emosional atau perasaan seseorang.

b. Komponen kognitif berkaitan dengan proses berpikir yang menekankan pada rasionalitas dan logika.

c. Komponen psikomotorik merupakan kecenderungan seseorang dalam bertindak terhadap lingkungannya.

Sikap dalam hal ini mempunyai arti penting dalam perilaku organisasi, karena anggota yang sikapnya positif terhadap tugas/pekerjaannya cenderung menghasilkan prestasi kerja (kinerja) yang lebih baik dari pada individu yang sikapnya negatif terhadap pekerjaan/atau tugasnya.


(43)

Sedangkan Thoha (2012:35) menyatakan bahwa, karakteristik individu meliputi kemampuan, kebutuhan, kepercayaan, pengalaman, pengharapan, dan lain-lain.

1. Kemampuan

Menurut Wahjono (2010:56), kemampuan adalah suatu kapasitas individu untuk mengerjakan berbagai tugas dalam suatu pekerjaan. Menurut Gibson dkk (1985:54), kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Robbins (2008:57) kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Selanjutnya Sofyandi dan Garniwa, (2007:53) menyatakan bahwa, kemampuan adalah sifat yang dibawa lahir atau dipelajari yang memungkinkan seseorang menyelesaikan pekerjaannya. Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa, kemampuan adalah suatu kapasitas yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan berbagai kegiatan dalam suatu pekerjaan.

Menurut Wahjono (2010:56-58), seluruh kemampuan seorang individu pada hakikatnya tersusun dari dua perangkat faktor yaitu: a. Kemampuan intelektual yaitu, kemampuan yang dibutuhkan

untuk melakukan berbagai aktivitas mental berpikir, menalar, dan memecahkan masalah. Tujuan dimensi yang paling sering dikutip yang membentuk kemampuan intelektual adalah kemahiran berhitung, pemahaman (comprehension) verbal,


(44)

kecepatan perseptual, penalaran induktif, visualisasi ruang, dan ingatan (memori).

b. Kemampuan fisik, yaitu kemampuan melakukan tugas yang menuntut stamina (daya tahan), ketangkasan fisik, dan kekuatan.

Menurut Wibowo (2007:91-92), tipe kompetensi yang berbeda dikaitkan dengan aspek perilaku manusia dan dengan kemampuannya mendemonstrasikan kemampuan perilaku tersebut. Ada beberapa tipe kompetensi yang dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Planning competency, dikaitkan dengan tindakan tertentu seperti menetapkan tujuan, menilai resiko dan mengembangkan urutan tindakan untuk mencapai tujuan.

b) Influence competency, dikaitkan dengan tindakan seperti mempunyai dampak pada orang lain, memaksa melakukan tindakan tertentu atau membuat keputusan tertentu, dan memberi aspirasi untuk bekerja menuju tujuan organsasional. c) Communication competency, dalam bentuk kemampuan

berbicara, mendengarkan orang lain, komunikasi tertulis dan nonverbal.

d) Interpersonal competency, meliputi: emapati, membangun konsensus, networking, persuasi, negosiasi, diplomasi, manajemen konflik, menghargai orang lain, dan menjadi team player.

e) Thinking competency, berkenaan dengan: berpikir stategis, berpikir analitis, berkomitmen terhadap tindakan, memerlukan


(45)

kemampuan kognitif, mengidentifikasi mata rantai dan membangkitkan, gagasan kreatif.

f) Organizational competency, meliputi kemampuan: merencanakan pekerjaan, mengorganisasi sumber daya, mendapatkan pekerjaan dilakukan, mengukur kemajuan dan mengambil resiko yang diperhitungkan.

g) Human resources management competency, merupakan kemampuan dalam bidang: team building, mendorong partisipasi, mengembangkan bakat, mengusahakan umpan balik kinerja, dan menghargai keberagaman.

h) Leadership competency, merupakan kompetensi, meliputi kecakapan memosisikan diri, pengembangan organisasional, mengelola transisi, orientasi strategis, membangun visi, merencanakan masa depan, menguasai perubahan dan mempelopori kesehatan tempat kerja.

i) Client service competency, merupakan kompetensi berupa: mengindentifikasi dan menganalisis pelanggan, orientasi pelayanan dan pengiriman, bekerja dengan pelangga, tidak lanjut dengan pelanggan, membangun partnership dan berkomitmen terhadap kualitas.

j) Business competency, merupakan kompetensi yang meliputi: manajemen finasial, keterampalin pengambilan keputusan bisnis, membuat keputusan bisnis dan membangkitkan pendapatan.


(46)

k) Self management competency, kompetensi berkaitan dengan menjadi motivasi diri, bertindak dengan percaya diri, mengelola pembelajaran sendiri, mendemonstrasikan fleksibilitas dan berinisiatif.

l) Technical/operational competency, berkaitan dengan mengerjakan tugas kantor, bekerja dengan teknologi komputer, menggunakan peralatan lain, mendemonstrasikan keahlian teknis dan profesional serta membiasakan bekerja dengan data dan angka.

2. Kebutuhan

Menurut Sukwiaty dkk (2006:2), kebutuhan ialah keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberikan kepuasan kepada manusia itu sendiri, baik kepuasan jasmani maupun kepuasan rohani. Menurut Mangkunegara dalam Kurniawati (2007:19), kebutuhan dapat didefinisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertanganan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada didalam diri. Setiap pekerjaan pasti memiliki motiv tertentu, salah satunya adalah terpenuhinya kebutuhan individu. Apabila kebutuhannya terpenuhi maka individu tersebut akan menunjukkan kinerja yang baik sebagai manifestasi rasa puasnya, dan begitu pula sebaliknya. Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan adalah hasrat atau keinginan manusia untuk memiliki dan menikmati kegunaan barang atau jasa yang dapat memberikan kepuasan bagi jasmani dan rohani demi kelangsungan hidup.


(47)

Dalam teori kebutuhan Maslow dikemukakan bahwa hirarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut:

a. Kebutuhan fisiologis (physiological needs), yaitu kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang, seperti makan, minum, udara, perumahan dan lain-lainnya. Keinginan untuk memenuhi kebutuhan fisik ini merangsang seseorang berperilaku dan bekerja giat.

b. Kebutuhan keamanan dan keselamatan (safety and securty needs), yaitu kebutuhan akan keamanan dan ancaman yakni merasa aman dari ancaman kecelakaan dan keselamatan dalam melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini mengarah pada dua bentuk, yaitu:

1) Kebutuhan akan keamanan dan keselamatan jiwa ditempat pekerjaan pada saat mengerjakan pekerjaan di waktu jam-jam kerja.

2) Kebutuhan akan keamanan harta ditempat pekerjaan pada waktu jam-jam kerja.

c. Kebutuhan untuk merasa memiliki (affiliation or acceptance needs), adalah kebutuhan sosial, teman, dicintai dan mencintai serta diterima dalam pergaulan kelompok karyawan dan lingkungannya. Karena manusia adalah makhluk sosial, sudah jelas ia menginginkan kebutuhan-kebutuhan sosial yang terdiri dari empat kelompok yaitu:


(48)

1) Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia hidup dan bekerja (sense of belonging). 2) Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia

merasa dirinya penting (sense of importance).

3) Kebutuhan akan perasaan kemajuan dan tidak seorang pun yang menyenangi kegagalan.

4) Kebutuhan akan perasaan ikut serta (sense of participation). d. Kebutuhan akan penghargaan diri (esteem or status or needs),

yaitu kebutuhan akan penghargaan diri, pengakuan serta penghargaan prestise dari karyawan dan masyrakat lingkungannya.

e. Kebutuhan akan aktualisasi diri (self actualization), yaitu kebutuhan akan aktualisasi diri dengan menggunakan kecakapan, kemampuan, keterampilan, dan potensi optimal untuk mencapai prestasi kerja yang sangat memuasan atau luar biasa yang sulit dicapai orang lain.

3. Kepercayaan

Menurut Prasetyo dalam Kurniawati (2007:21), berasa dari kata-kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan dan keyakinan dan kebenaran. Menurut Robbins (2002:139), tim yang berkinerja tinggi dicirikan dengan adanya kepercayaan yang tinggi antar sesama anggota yakni, para anggota percaya akan


(49)

integritas, karakter dan kemampuan satu sama lain. Lanjutnya, ada lima dimensi yang mendasari konsep dari kepercayaan yaitu :

1. Integritas: Kejujuran dan kepercayaan.

2. Kompetensi: Pengetahuan, keterampilan interpersonal dan teknis. 3. Konsistensi: Dapat diandalkan, mudah diprediksi, dan penilaian

yang baik dalam mengendalikan situasi.

4. Loyalitas: Keinginan untuk melindungi dan menutupi aib orang lain.

5. Keterbukaan: Keinginan untuk membagi ide dan informasi dengan bebas.

Lebih jauh lagi, integritas dan kompetensi merupakan karakteristik yang paling penting yang dicari oleh para individu dalam menentukan kepercayaan orang lain. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kepercayaan adalah derajat dimana seseorang menaruh sikap positif terhadap keinginan baik dan keandalan orang lain yang dipercayainya dalam situasi yang berubah-ubah dan beresiko.

4. Pengalaman kerja

Pada pekerjaan sejenis perlu mendapatkan pertimbangan dalam penempatan tenaga kerja. Kenyataan menunjukkan makin lama tenaga kerja bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki tenaga kerja yang bersangkutan. Sebaliknya, makin singkat masa kerja, makin sedikit pengalaman yang diperoleh.


(50)

Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja. Sebaliknya, terbatasnya pengalaman kerja mengakibatkan tingkat keahlian dan keterampilan yang dimiliki makin rendah. Pengalaman bekerja yang dimiliki seseorang, kadang-kadang lebih dihargai dari pada tingkat pendidikan yang menjulang tinggi. Pepatah klasik mengatakan, pengalaman adalah guru yang paling baik (experience is the best of teacher). Menurut Sastrohadiwiryo dalam Rofi (2012:2), pengalaman bekerja merupakan modal utama seseorang untuk terjun dalam bidang tertentu. Menurut Nitisemito dalam Rofi (2012:5-6), pengalaman kerja adalah sesuatu atau kemampuan yang dimiliki oleh para karyawan dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pengalaman kerja adalah kemampuan yang dimiliki oleh individu baik dari pendidikan formal atau non formal yang dapat mempengaruhinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.

Pengalaman kerja merupakan suatu bagian yang penting dalam proses pengembangan keahlian seseorang, tetapi hal tersebut juga tergantung pada pendidikan serta latihan. Melalui pengalaman kerja tersebut seseorang secara sadar atau tidak sadar belajar, sehingga akhirnya dia akan memiliki kecakapan teknis, serta keterampilan dalam menghadapi pekerjaan. Selain itu dengan pengalaman dan latihan kerja yang dilakukan oleh karyawan, maka karyawan akan lebih mudah dalam menyelesaikan setiap pekerjaan yang


(51)

dibebankan. Pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan usaha suatu organisasi. Dengan memperoleh pengalaman kerja, maka tugas yang dibebankan dapat dikerjakan dengan baik.

Menurut Nitisemito dalam Rofi (2012:6) menyebutkan bahwa ada berbagai macam tujuan seseorang dalam memperoleh pengalaman kerja. Adapun tujuan pengalaman kerja adalah sebagai beriku:

1. Mendapat rekan kerja sebanyak mungkin dan menambah pengalaman kerja dalam berbagai bidang.

2. Mencegah dan mengurangi persaingan kerja yang sering muncul dikalangan tenaga kerja.

Pengalaman kerja sangat penting dalam menjalankan usaha suatu organisasi. Dengan memperoleh pengalaman kerja, maka tugas yang dibebankan dapat dikerjakan dengan baik. Sedangkan pengalaman kerja jelas sangat mempengaruhi kinerja, karena dengan mempunyai pengalaman kerja, maka prestasi kerja dan kinerja pun akan meningkat.

Menurut Bill (2001:33) indikator pengalaman kerja adalah sebagai berikut:

a. Lama waktu masa kerja.

Ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugas-tugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakannya dengan baik.


(52)

Pengetahuan merujuk pada konsep, prinsip, prosedur, kebijakan atau formasi lain yang dibutuhkan oleh pegawai. pengetahuan juga mencakup kemampuan untuk memahami dan menerapkan informasi pada tanggung jawab pekerjaan. Sedangkan keterampilan merujuk pada kemampuan fisik yang dibutuhkan untuk mencapai atau menjalankan suatu tugas atau pekerjaan. c. Penguasaan terhadap pekerjaan dan peralatan.

Tingkat penguasaan seseorang dalam aspek-aspek tehnik peralatan dan tehnik pekerjaan.

5. Pengharapan

Menurut Gitosudirmo dan Sudita dalam Kurniawati (2007:20), pengharapan adalah suatu keyakinan atau kemungkinan bahwa suatu usaha atau tindakan tertentu akan menghasilkan suatu tingkat prestasi tertentu. Menurut Davis dan Newstrom (1996:91), harapan adalah kadar kuatnya keyakinan bahwa upaya kerja akan menghasilkan penyelesaian suatu tugas. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengharapan adalah suatu keyakinan bahwa usaha/tindakan yang sudah dilakukan akan menghasilkan prestasi tertentu. Seseorang dalam melakukan suatu pekerjaan sangat dipengaruhi oleh besar kecilnya harapan yang ia inginkan. Jika seseorang melakukan pekerjaan dengan dipengaruhi oleh harapan yang tinggi, maka membuat orang tersebut akan bekerja keras dan menghasilkan produktivitas tinggi. Oleh sebab itu, tingginya harapan seseorang menimbulkan perilaku yang positif terutama dalam meningkatkan


(53)

prestasi kerjanya dan rendahnya harapan seseorang akan menimbulkan perilaku yang negatif dan akan berdampak pada kinerjanya.

3. Indikator Individual Characteristics

Dari indikator-indikator yang dikemukakan oleh beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator individual characteristics

yang sesuai dengan lokasi penelitian penulis yaitu: a. Kepribadian

Kepribadian digunakan untuk mengukur bagaimana kepribadian Kepala Kampung sebagai pemimpin didalam kehidupan masyarakat Kampung Negeri Besar.

b. Sikap

Sikap digunakan untuk mengukur bagaimana sikap kepala kampung selama memimpin dan melayani masyarakat di kampung Negeri Besar.

c. Kemampuan

Kemampuan digunakan untuk mengukur bagaimana kapasitas Kepala Kampung Negeri Besar dalam melaksanakan tugas-tugas pemerintahan kampung.

d. Kepercayaan

Indikator kepercayaan digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar dalam menjaga kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat.


(54)

e. Pengalaman kerja

Pengalaman kerja digunakan untuk mengukur seberapa tinggi dan lamanya pengalaman kerja yang telah dimiliki Kepala Kampung Negeri Besar selama menjadi abdi masyarakat.

B. Teori Tentang Kinerja

1. Pengertian Kinerja

Kinerja bisa mempengaruhi berlangsungnya kegiatan suatu organisasi, semakin baik kinerja yang ditunjukkan oleh seseorang akan semakin membantu dalam perkembangan organisasi tersebut. Berikut adalah pengertian-pengertian kinerja menurut para ahli diantaranya:

a. Menurut Wibowo (2007:7), kinerja berasal dari pengertian

performance. Ada pula yang memberikan pengertian performance

sebagai hasil kerja atau prestasi kerja. Namun, sebenarnya kinerja mempunyai makna yang lebih luas, bukan hanya hasil kerja, tetapi termasuk bagaimana proses pekerjaan berlangsung. Kinerja adalah tentang melakukan pekerjaan dan hasil yang dicapai dari pekerjaan tersebut. Kinerja menyangkut tentang apa yang dikerjakan dan bagaimana cara mengerjakannya.

b. Menurut Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2007:7), kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan memberikan kontribusi pada ekonomi.


(55)

c. Menurut Prawirosentono dalam Sinambela (2012:5), kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam rangka upaya pencapaian tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan norma dan etika.

d. Menurut Rivai dan Basri dalam Sinambela (2012:6), kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu didalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran, atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.

Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah suatu hasil yang telah dikerjakan dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang dilaksanakan secara legal, tidak melanggar hukum serta sesuai dengan moral dan tanggung jawab yang dibebankan kepadanya.

2. Pengukuran Kinerja

Menurut Wibowo (2007:319-320), pengukuran terhadap kinerja perlu dilakukan untuk mengetahui apakah selama pelaksanaan kinerja terhadap deviasi dari rencana yang telah ditentukan, atau apakah kinerja dapat dilakukan sesuai jadwal waktu yang ditentukan, atau apakah hasil kinerja telah tercapai sesuai dengan yang diharapkan. pengukuran kinerja hanya dapat dilakukan terhadap kinerja yang nyata dan terukur.


(56)

Menurut Wibowo (2007:325-326), sebenarnya banyak faktor yang dapat dijadikan ukuran kinerja. Namun ukuran kinerja harus relevan, signifikan, dan komprehensif. Keluarga ukuran tersebut berkaitan dengan tipe ukuran yang dapat diklasifikan sebagai berikut:

a) Produktivitas

Produktivitas biasanya dinyatakan sebagai hubungan antara input dan output fisik suatu proses. Produktivitas merupakan hubungan antara jumlah output dibandingkan dengan sumber daya yang dikonsumsi dalam memproduksi output.

b) Kualitas

Pada kualitas biasanya termasuk baik ukuran internal seperti susut, jumlah ditolak, dan cacat per unit, maupun ukuran eksternal rating seperti kepuasan pelanggan.

c) Ketepatan waktu

Ketepatan waktu menyangkut persentase pengiriman tepat waktu atau persentase pesanan dikapalkan sesuai dijanjikan. Pada dasarnya, ukuran ketepatan waktu mengukur apakah orang melakukan apa yang dikatakan akan dilakukan.

d) Cycle time

Menunjukkan jumlah waktu yang diperlukan untuk maju dari satu titik ke titik lain dalam proses.

e) Pemanfaatan sumber daya

Merupakan pengukuran sumber daya yang dipergunakan lewat sumber daya tersedia untuk dipergunakan.


(57)

f) Biaya

Ukuran biaya terutama berguna apabila dilakukan kalkulasi dalam per unit.

Menurut Heneman dalam Mas’ud (2010:11), manager dapat mengevaluasi kinerja pekerjaannya sendiri atau supervisor dalam kegiatan-kegiatan sebagai berikut:

a. Perencanaan, meliputi menentukan tujuan, sasaran, kebijakan dan tindakan.

b. Investigasi, meliputi mengumpulkan dan menyiapkan informasi, biasanya dalam bentuk laporan, catatan dan rekening.

c. Koordinasi, meliputi pertukaran informasi dengan orang dalam organisasi tidak hanya dengan anak buah, tetapi juga pihak lain untuk menyesuaikan program-program.

d. Evaluasi, meliputi mengevaluasi dan menilai proposal, laporan dan kinerja (prestasi kerja)

e. Mengawasi (Supervisi) meliputi mengarahkan, memimpin dan mengembangkan anak buah.

f. Staffing, meliputi memelihara dan mempertahankana anak buah dalam unitnya atau beberapa unit.

g. Negosiasi, meliputi pembelian, penjualan, kontrak untuk barang dan jasa.

h. Perwakilan meliputi menyampaikan visi, misi dan kegiatan-kegiatan organisasi dengan cara pidato, konsultasi dan lain-lain kepada pihak luar organisasi.


(58)

Menurut Bernardin dan Russel dalam Kaswan (2012:187) ada enam kriteria utama yang digunakan sebagai dasar menilai kinerja yaitu:

Tabel 1:

Enam kriteria utama yang digunakan menilai kinerja

1 Kualitas: Seberapa jauh/baik proses atau hasil menjalankan aktivitas mendekati kesempurnaan, ditinjau dari kesesuaian dengan cara ideal menjalankan suatu kegiatan atau memenuhi tujuan yang dikehendaki oleh suatu aktivitas

2 Kuantitas: Jumlah yang dihasilkan, dinyatakan dalam nilai dollar/rupiah, jumlah unit, atau jumlah siklus kegiatan yang telah diselesaikan.

3 Ketepatan waktu: Seberapa jauh/baik sebuah aktivitas diselesaikan, atau hasil yang diproduksi, pada waktu yang paling awal yang dikehendaki dari sudut pandang koordinasi dengan output yang lain maupun memaksimum waktu yang ada untuk kegiatan-kegiatan yang lain.

4 Efektifitas biaya: Seberapa jauh/baik sumber daya organisasi (misalnya manusia, moneter, teknologi, bahan) dimaksimumkan dalam pengertian memperoleh keuntungan tertinggi atau pengurangan dalam kerugian dari masing-masing unit, atau contoh penggunaan sumber daya.

5 Kebutuhan untuk supervisi: Seberapa jauh/baik seorang karyawan dapat melaksanakan fungsi kerja tanpa harus meminta bantuan pengawasan atau memerlukan intervensi pengawasan untuk mencegah hasil yang merugikan.

6 Dampak interpersonal: Seberapa jauh/baik karyawan meningkatkan harga diri, itikad baik (goodwill), dan kerja sama antar sesama karyawan dan bawahan.

Sumber: Kaswan (2012:187)

3. Indikator Kinerja

Dari beberapa pendapat pakar diatas, dapat disimpulkan bahwa indikator-indikator alat pengukuran kinerja yang sesuai dengan lokasi penelitian yaitu:

a. Perencanaan, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar membuat perencanaan-perencanaan yang menyangkut pembangunan Kampung Negeri Besar.


(59)

b. Investigasi, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar melakukan investigasi terhadap informasi-informasi yang akan disampaikan ke masyarakat.

c. Koordinasi, digunakan untuk mengukur bagaimana koordinasi Kepala Kampung Negeri Besar baik dengan anggota organisasi maupun dengan masyarakat.

d. Evaluasi, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar mengevaluasi kinerja anggota dan program-program yang ada di masyarakat.

e. Mengawasi, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar mengawasi kinerja perangkat kampung dan kegiatan-kegiatan yang sedang berjalan dimasyarakat.

f. Staffing, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar memelihara dan mempertahankana anak buah dalam unitnya atau beberapa unit.

g. Negosiasi, digunakan untuk mengukur bagaimana kepala kampung bernegosiasi dalam hal pembelian dan penjualan barang/jasa kantor.

h. Perwakilan, digunakan untuk mengukur bagaimana Kepala Kampung Negeri Besar melakukan perwakilan dalam hal penyampaian visi dan misi serta kegiatan-kegiatan pemerintahan kepada pihak lain.


(60)

C. Pengaruh Individual CharacteristicsTerhadap Kinerja

Setiap manusia mempunyai individual characteristics (karakteristik individu) yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya. Menurut Thoha (2012:34), individu membawa kedalam tatanan organisasi kemampuan, kepercayaan pribadi, pengharapan kebutuhan, dan pengalaman masa lalunya. Lanjutnya, ini semuanya adalah karakteristik yang dipunyai individu, dan karakteristik ini akan dibawa olehnya ketika memasuki lingkungan baru, yakni organisasi atau lainnya. Menurut Ivancevich (2006:11), adanya variabel individu seperti kepribadian, kemampuan dan keterampilan, persepsi, dan sikap, semua variabel tersebut mempengaruhi perilaku kerja utama seperti produktivitas karyawan, kreativitas, dan kinerja. Dari pendapat Ivancevich menyatakan bahwa faktor individu atau karakteristik individu berpengaruh terhadap kinerja.

Sedangkan menurut Kopelman dalam Rojuaniah (2015:6) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah: individual characteristics (karakteristik individual), organizational charasteristics (karakteristik organisasi) dan work characteristics (karakteristik pekerjaan). Lebih lanjut oleh Kopelman dijelaskan bahwa kinerja selain dipegaruhi oleh faktor lingkungan juga sangat tergantung dari karakteristik individu seperti kemampuan, pengetahuan, keterampilan, motivasi, norma dan nilai. Karakteristik individu selain dipengaruhi oleh lingkungan juga dipengaruhi oleh: (1) karakteristik organisasi seperti reward system, seleksi dan pelatihan, struktur organisasi,


(1)

69

Tabel 11:

Jumlah penduduk menurut mata pencaharian

No Jenis Mata Pencaharian Jumlah Persentase (%)

1 Pegawai Negeri Sipil 65 3,87%

2 Dagang 50 2,98%

3 Petani 727 43,35%

4 Nelayan 308 18,36%

5 Tukang 14 0,83%

6 Pensiunan 8 0,47%

7 Wiraswasta 505 30,11%

Jumlah 1677 100%

Sumber: Monografi Kampung Negeri Besar, 2014

Berdasarkan keterangan tabel 11 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Kampung Negeri Besar bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebesar 43,35%, untuk bermata pencaharian wiraswasta sebesar 30,11%, untuk penduduk yang bermata pencaharian nelayan yaitu sebesar 20,09%. Sisanya adalah masyarakat dengan pekerjaan seperti dagang, PNS, pensiunan, dan tukang.


(2)

115

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dari pembahasan mengenai analisis pengaruh Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung, Studi di Kampung Negeri Besar, Kecamatan Negeri Besar, Kabupaten Way kanan, maka diperoleh kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara Individual Characteristics terhadap Kinerja Kepala Kampung dengan nilai F-hitung yaitu sebesar 29.401 jauh lebih besar dari pada F-tabel yaitu sebesar 2.76 dan nilai probabilitas yaitu sebesar 0.000 jauh lebih kecil dari alpha yaitu 0.10.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan agar:

a. Keterlibatan masyarakat dalam menyusun rencana program-program pembangunan kampung perlu ditingkatkan dengan cara membiasakan untuk selalu bertukar pemikiran dengan masyarakat melalui forum musyawarah atau mufakat supaya program-program yang direncakan mendapatkan dukungan dan sesuai dengan kehendak masyarakat.

b. Evaluasi kegiatan-kegiatan kerja pemerintahan kampung harus ditingkatkan dengan cara melakukan penilaian kinerja secara periodik,


(3)

116

supaya kegiatan-kegiatan kerja yang telah direncanakan lalu diimplementasikan dalam kehidupan masyarakat jauh lebih terkontrol dan hasilnya maksimal serta manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

c. Selain dengan berpidato, sosialisasi visi dan misi pemerintahan kampung dapat dilakukan dengan cara membuat atribut-atribut pendukung penyelenggaraan pemerintahan kampung, seperti memasang banner atau papan yang sengaja dibuat untuk mengenalkan visi dan misi pemerintahan kampung kepada masyarakat. Selain itu sosialisasi juga dapat dilakukan dengan melakukan pendekatan secara berkelompok melalui forum-forum kegiatan yang diselenggarakan oleh pemerintah kampung.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Ardana, Komang dkk (2009). Perilaku keorganisasian. Edisi 2. Yogyakarta: Graha Ilmu

Bill, Foster. 2001. Pembinaan Untuk Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta: Ppm

Davis, Keith dan John W. Newstrom. 1996. Perilaku Dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga

Gibson, Ivancevich dan Donnelly. 1985. Organisasi (Perilaku, Struktur, Proses). Jakarta: Erlangga

Ivancevich, John M, Dkk. 2006. Perilaku Dan Manajemen Organisasi. Jakarta: Pt Gelora Aksara Pratama

Kaswan. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Keunggulan Bersaing Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu

Kurniawati, Elly. 2007. Pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Birokrasi Terhadap Perilaku Aparat Di Kecamatan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. Skripsi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Lampung. Bandar Lampung Mas’ud, Fuad. 2004. Survai Diagnosis Organisasional Konsep Dan Aplikasi.

UNDIP

Mangkunegara, Anwar Prabu. 2002. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya

Peoni, Herianus. 2014. Pengaruh Karakteristik Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Pt. Taspen (Persero) Cabang Manado. Skripsi Ilmu Administasi Bisnis. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung. Universitas Sam Ratulangi. Manado


(5)

Prasetyo, Dimas. 2008. Pengaruh Karakteristik Individu, Karakteristik Organisasi, Dan Karakteristik Pekerjaan Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt. Polysindo Eka Perkasa Di Kaliwungu, Kendal. Skripsi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Semarang Purnomo, Ratno dan Sri Lestari. 2010. Pengaruh Kepribadian, Self-Efficacy,

Dan Locus Of Control Terhadap Persepsi Kinerja Usaha Skala Kecil Dan Menengah. Jurnal Bisnis Dan Ekonomi (Jbe). Volume.17, Nomor.2. Lembaga Penerbit Universitas Lampung: Bandar Lampung Rahman, Abdul. 2013. Pengaruh Karakteristik Individu, Motivasi dan Budaya

Kerja terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Donggala. e-Jurnal Katalogis, Volume I Nomor 2, April 2013 hlm 77-86

Riduwan. 2012. Belajar Mudah Penelitian. Bandung: Alfabeta

Robbins, Stephen. P. 2002. Prinsip-Prinsip Perilaku Organisasi. Edisi Kelima. Jakarta: Erlangga

Robbins, Stephen. P dan Timothy A. Judge. 2008. Perilaku organisasi. Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat

Rojuaniah. 2015. Pengaruh Pengembangan Karir dan Motivasi Terhadap Kinerja (Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Di Wilayah Tanggerang, Banten). Proceedings Book Seminar dan Konferensi Nasional 2015: ISBN 978-602-17102-3-4. Universitas Negeri Jakarta: Jakarta

Rofi, Ahmad Nur. 2012. Pengaruh Disiplin Kerja Dan Pengalaman Kerja Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Pada Departemen Produksi Pt. Leo Agung Raya Semarang. Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012

Rusman, Tedi. 2015. Bahan Ajar Statistik. Edisi Ke 4. Bandar Lampung

Sangadji, Etta Mamang dan Sopiah. 2010. Metode Penelitian-Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Yogyakarta: Andi

Sinambela, Lijan Poltak. 2012. Kinerja Pegawai; Teori Pengukuran Dan Implikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sofyandi, Herman Dan Iwa Garniwa. 2007. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: Graha Ilmu

Sukwiaty, Sudirman Jamal, Dan Slamet Sukamto. 2006. Ekonomi Sma Kelas X. Bandung: Yudistira


(6)

Syafiie, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia. Bandung: Bumi Aksara

Thoha, Miftah. 2012. Perilaku Organisasi; Konsep Dasar Dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Pers

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa

Wahjono, Sentot Imam. 2010. Perilaku Organisasi Sentot Imam Wahjono. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu

Wibowo. 2007. Manajemen Kinerja. Jakarta: Pt Rajagrafindo Persada Yusri. 2013. Statistik Sosial/Yusri. Edisi Pertama. Yogyakarta: Graha Ilmu


Dokumen yang terkait

Evaluasi Lahan Kecamatan Lintong Nihuta Kabupaten Humbang Hasundutan Untuk Tanaman Kopi Arabika (Coffea arabica)

2 72 89

Motivasi Mahasiswa Akademi Keperawatan Pemerintahan Kabupaten Aceh Selatan Untuk Melanjutkan Pendidikan ke Tingkat Sarjana Keperawatan

0 46 61

Analisis Pekerjaan Alternatif Nelayan Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara (Studi Kasus: Desa Mesjid Lama Kecamatan Talawi Kabupaten Batu Bara)

0 39 74

PENGARUH PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi pada Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat)

0 10 135

PENGARUH PENGAWASAN BADAN PERMUSYAWARATAN KAMPUNG TERHADAP KINERJA KEPALA KAMPUNG (Studi pada Kampung Daya Sakti Kecamatan Tumijajar Kabupaten Tulang Bawang Barat)

0 18 131

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB RENDAHNYA TINGKAT PENDIDIKAN PEKERJA RUMAH TANGGA ANAK (PRTA) DI KELURAHAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN

0 6 78

PERSEPSI SISWA TERHADAP PEMAKAIAN ATRIBUT PRAMUKA TANPA LATIHAN DI SMA NEGERI 1 NEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 21 61

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KURANG OPTIMALNYA DEMOKRATISASI DALAM PENYUSUNAN PERATURAN KAMPUNG TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA KAMPUNG (APBK) TAHUN 2011 (Studi Kasus di Kampung Sidoarjo Kecamatan Blambangan Umpu Kabupaten Way kanan)

0 14 91

PERUBAHAN BENTUK ARSITEKTUR RUMAH MASYARAKAT ADAT DAN PELESTARIAN NILAI – NILAI BUDAYA (STUDI KASUS PERUBAHAN TRADISI MASYARAKAT DI KAMPUNGNEGERI BESAR KECAMATAN NEGERI BESAR KABUPATEN WAY KANAN TAHUN 2015)

6 62 114

BUDAYA LOKAL NGABABALI DALAM PANDANGAN ISLAM ( Studi Di Desa Negeri Besar Kecamatan Negeri Besar Kabupaten Way Kanan ) - Raden Intan Repository

0 2 109