Faktor intern Faktor ekstern Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

12 Pendapat Slameto 2003: 54 menunjukkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar itu dapat dibagi menjadi 2 bagian besar yaitu faktor intern dan faktor ekstern.

1. Faktor intern

a. Faktor jasmaniah Keadaan jasmani yang perlu diperhatikan, pertama kondisi fisik yang normal atau tidak memiliki cacat sejak dalam kandungan sampai sesudah lahir. Kedua, kondisi kesehatan fisik. Kondisi fisik yang sehat dan segar sangat mempengaruhi keberhasilan belajar. b. Faktor Psikologis Faktor psikologis yang mempengaruhi keberhasilan belajar ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan kondisi mental seseorang. Ada tujuh faktor yang tergolong dalam faktor psikologis. Faktor- faktor itu meliputi inteligensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan dan kelelahan.

2. Faktor ekstern

Faktor ekstern yang berpengaruh terhadap belajar dapat dikelompokkan menjadi tiga faktor, yaitu faktor keluarga, faktor sekolah dan faktor masyarakat. a. Faktor lingkungan keluarga Suasana lingkungan rumah yang cukup tenang, adanya perhatian orangtua terhadap perkembangan proses belajar dan pendidikan anak-anaknya maka akan mempengaruhi keberhasilan belajarnya. 13 b. Faktor lingkungan sekolah Hal yang paling mempengaruhi keberhasilan belajar para siswa disekolah mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, pelajaran, waktu sekolah, tata tertib atau disiplin yang ditegakkan secara konsekuen dan konsisten. c. Faktor lingkungan masyarakat Beberapa faktor yang dapat menunjang keberhasilan belajar diantaranya adalah, lembaga-lembaga pendidikan nonformal, seperti kursus bahasa asing, bimbingan tes, pengajian remaja dan lain-lain. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar seseorang dan dapat mencegah siswa dari penyebab-penyebab terhambatnya pembelajaran.

3. Model Pembelajaran Langsung Direct Instruction

Pembelajaran Langsung merupakan suatu model pembelajaran yang sebenarnya bersifat teacher center. Dalam menerapkan model pembelajaran langsung guru harus mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan yang akan dilatihkan kepada siswa secara langkah demi langkah. Karena dalam pembelajaran peran guru sangat dominan, maka guru dituntut agar dapat menjadi seorang model yang menarik bagi siswa. Model pembelajaran langsung terdiri dari lima fase yang sangat penting. Guru mengawali pelajaran dengan pekerjaan tentang tujuan dan latar belakang pembelajaran, serta mempersiapkan siswa untuk menerima penjelasan guru. 14 Fase persiapan dan motivasi ini kemudian diikuti oleh presentasi materi ajar yang diajarkan atau demonstrasi tentang keterampilan tertentu. Pelajaran ini termasuk juga pemberian kesempatan kepada siswa untuk melakukan pelatihan dan pemberian umpan balik terhadap keberhasilan siswa. Pada fase pelatihan dan pemberian umpan balik tertentu, guru perlu selalu mencoba mem-berikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan pengetahuan atau keterampilan yang dipelajari kedalam situasi kehidupan nyata. Tahapan atau sintaks model pembelajaran langsung menurut Bruce dan Weil dalam Sudrajat 2011 dapat dilihat pada Tabel 2.2 Tabel 2.2 Implementasi Pembelajaran Langsung Menurut Bruce dan Weil yang diterapkan dalam penelitian Tahapan Pembelajaran Langsung Implementasi Pembelajaran Langsung  Orientasi Sebelum menyajikan dan menjelaskan materi baru, guru memberikan kerangka pelajaran dan orientasi terhadap materi yang akan disampaikan. 1 Kegiatan pendahuluan untuk mengetahui pengetahuan yang relevan dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa 2 Mendiskusikan atau menginformasikan tujuan pelajaran 3 Memberikan penjelasan mengenai kegiatan yang akan dilakukan 4 Menginformasikan materikonsep yang akan digunakan dan kegiatan yang akan dilakukan selama pembelajaran 5 Menginformasikan kerangka pelajaran.  Presentasi Guru dapat menyajikan materi pelajaran baik berupa konsep- konsep maupun keterampilan 1 Penyajian materi dalam langkah-langkah kecil sehingga materi dapat dikuasai siswa dalam waktu relatif pendek 2 Pemberian contoh-contoh konsep 3 Pemodelan atau peragaan keterampilan dengan cara demonstrasi atau penjelasan langkah-langkah kerja terhadap tugas 4 Menjelaskan ulang hal-hal yang sulit.  Latihan terstruktur Guru memandu siswa untuk melakukan latihan-latihan. Memberikan umpan balik terhadap respon siswa dan memberikan penguatan serta mengoreksi respon siswa. 15  Latihan terbimbing Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih konsep atau keterampilan. 1 Memonitor dan memberikan bimbingan jika diperlukan. 2 Mengasesmenilai kemampuan siswa untuk melakukan tugasnya.  Latihan mandiri Siswa berlatih secara mandiri Sumber : Modifikasi dari Sudrajat 2011 Di lain pihak, menurut Slavin dalam Sudrajat 2011 mengemukakan tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung. Tujuh langkah dalam sintaks pembelajaran langsung yaitu:  Menginformasikan tujuan pembelajaran dan orientasi pelajaran kepada siswa.  Me-review pengetahuan dan keterampilan prasyarat.  Menyampaikan materi pelajaran.  Melaksanakan bimbingan.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk berlatih.  Menilai kinerja siswa dan memberikan umpan balik.  Memberikan latihan mandiri. Dari Tabel sintaks pemebelajaran langsung direct instruction pada Tabel 2.3 maka peneliti membuat rancangan implementasi pembelajaran lang-sung direct instruction yang akan dilakukan pada saat penelitian seperti pada Tabel 2.3 Tabel 2.3 Tabel Sintaks Pembelajaran Langsung Direct Instruction Fase-fase Kegiatan guru Fase 1 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan siswa Guru menyampaikan tujuan, informasi latar belakang pelajaran, pentingnya pelajaran ini, mempersiapkan siswa untuk belajar Fase 2 Mendemonstrasikan pengetahuan atau keterampilan Guru mendemonstrasikan keterampilan yang benar, atau menyajikan informasi tahap demi tahap. Fase 3 Membimbing pelatihan Guru merencanakan dan memberi bimbingan pelatihan awal Fase 4 Mengecek pemahaman dan memberikan umpan balik Mengecek apakah siswa telah berhasil melakukan tugas dengan baik, memberi umpan balik Fase 5 Memberikan kesempatan untuk pelatihan untuk pelatihan lanjutan dan penerapan Guru mempersiapkan kesempatan melakukan pelatihan lanjutan, dengan perhatian khusus pada penerapan kepada situasi lebih kompleks dan kehidupan sehari-hari. Sumber : Modifikasi dari Nurman 2009 16

4. Learning Cycle 5 Fase LC5E

Dokumen yang terkait

PERBANDINGAN MOTIVASI BERPRESTASI DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA ANTARA MODEL PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DENGAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 3E(LC3E)

0 7 59

HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 Surakarta Tahun

0 4 12

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN MODEL LEARNING CYCLE 5E BERBANTUAN MEDIA KOMIK Efektifitas Pembelajaran Matematika Menggunakan Model Learning Cycle 5e Berbantuan Media Komik Ditinjau Dari Gaya Belajar Siswa Kelas Vii SMP Muhammadiyah 1 S

0 1 16

PENERAPAN MODEL LEARNING CYCLE 5E UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN FISIKA.

0 0 38

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI DITINJAU DARI TINGKAT KREATIVITAS SISWA KELAS X SMAN 2 KARANGANYAR.

1 1 14

PENINGKATAN HASIL BELAJAR KEWIRAUSAHAAN MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5E PADA SISWA KELAS X DI SMK N 1 KARANGANYAR.

0 0 237

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE) 5E DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN FISIKA.

0 0 1

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X SMAN 02 BATU

0 0 6

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE 5 FASE TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA Anwar Salam Al-Anshori

0 0 9

PENGARUH MODEL LEARNING CYCLE 7E TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X SMA

0 2 9