Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter Remaja Peranan Orang Tua

4. Bentuk Karakter Remaja

Menurut pakar pendidikan dan psikologi anak, Ratna Megawangi dalam Rohinah, 2012:87 menjelaskan bahwa, pada zaman globalisasi ini remaja memiliki peran penting untuk meneruskan perjuangan Indoneia tercinta ini. Tetapi dengan seiring berkembangnya zaman banyak perubahan karakter yang terjadi pada remaja Indonesia. Baik positif maupun negatif. Karakter positif antara lain : 1. Semakin kreatif, karena semakin banyaknya fasilitas yang mendukung 2. Semakin berani untuk berpendapat percaya diri untuk beragumen Kemudian di bawah ini ada beberapa karakter negatif dari remaja Indonesia antara lain : 1. Cenderung Malas karena dimanjakannya dengan teknologi 2. Semakin Boros karena banyaknya fasilitas yang diinginkan 3. Kurang menghargai diri sendiri

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembentukan Karakter Remaja

Pembentukan karakter remaja berawal dari dua faktor yaitu lingkungan keluarga dan lingkungan sekitarnyamasyarakat : 1. Faktor keluarga Di dalam kehidupan normal, lingkungan pertama yang berhubungan baik dengan anak adalah orang tuanya, saudara-saudaranya serta mungkin kerabat dekatnya yang tinggal serumah. Melalui lingkungan keluarga inilah si anak mengenal dunia sekitar dan pola pergaulan hidup yang berlaku sehari-hari, melalui lingkungan ini anak mengalami proses sosialisasi awal Soerjono Soekanto dalam Herie, 1996:22. Peran keluarga disini didasarkan pada anggapan umum bahwa waktu terbanyak berada bersama orang tua, saudara-saudaranya di lingkungan yang disebut keluarga. Lingkungan keluarga yang harmonis, saling asih, asah, asuh akan dijadikan sosialisasi awal remaja untuk mengenal dunia di luar keluarga. Lingkungan keluarga yang membudayakan sikap sopan santun, penuh tata krama, saling menghormati akan terbawa pada kepribadian remaja. 2. Faktor lingkungan masyarakat Di luar lingkungan keluarga dalam proses sosialisasi, seorang remaja mau tidak mau mengadakan interaksi dengan masyarakat sebagai bagian dari hidupnya. Oleh karenanya, peran masyarakat baik itu lingkup sepermainan. Teman dalam kelompok atau pada lingkup masyrakat punya andil terhadap perkembangan si remaja.

6. Peranan Orang Tua

Pada keluarga inti, peranan utama dalam pembentukan karakter terletak pada ayah dan ibu. Philips menyarankan bahwa keluarga hendaknya menjadi sekolah untuk kasih sayang school of love, atau tempat belajar yang penuh cinta sejati dan kasih sayang. Menurut Gunadi, ada tiga peran utama yang dapat dilakukan ayah- ibu dalam pembentukan karakter anak dalam hal ini remaja termasuk di dalamnya. 1. Berkewajiban menciptakan suasana yang hangat dan tentram. Tanpa ketentraman, akan sukar bagi anak untuk belajar apa pun dan anak akan mengalami hambatan dalam pertumbuhan jiwa. 2. Menjadi panutan yang positif bagi anak sebab anak belajar terbanyak dari apa yang dilihatnya, bukan dari apa yang didengarnya. 3. Mendidik anak, artinya mengajarkan karakter yang baik dan mendisiplinkan anak agar berperilaku dengan apa yang diajarkannya dalam Zubaedi, 2011:144. Secara perinci, setidaknya terdapat 10 cara yang dapat dilakukan ayah-ibu untuk melakukan pengasuhan yang tepat dalam rangka pembentukan karakter yang baik pada anak, antara lain : 1. Menempatkan tugas dan kewajiban ayah-ibu sebagai agenda utama. 2. Mengevaluasi cara ayah-ibu dalam menghabiskan waktu selama sehariseminggu. 3. Menyiapkan diri menjadi contoh yang baik. 4. Membuka mata telinga terhadap apa saja yang sedang mereka serap atau mereka alami. 5. Menggunakan bahasa karakter. 6. Memberikan hukuman dengan kasih sayang. 7. Belajar untuk mendengarkan anak. 8. Terlibat dalam kehidupan sekolah anak. 9. Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja, dalam hal kegiatan, seperti makan bersama. 10. Tidak mendidik karakter melalui kata-kata saja, dalam hal bersikap dan kebiasaan yang bisa dicontoh anak dalam Zubaedi, 2011:145.

F. Kerangka Pikir