yang disebut kandidiasis candidiasis atau kandidosis candidosis Suprihatin, 1982. Jamur C. albicans dianggap sebagai spesies patogen dan menjadi penyebab
utama kandidiasis. Kandidiasis adalah suatu infeksi akut atau subakut yang dapat menyerang berbagai jaringan tubuh Siregar, 2004. Misalnya kandidiasis mulut
sariawan, kandidiasis vagina vaginitis, kandidiasis kulit yang sifatnya sistemik Tjay dan Rahardja, 2003. C. albicans merupakan jamur opportunistik penyebab
sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin kandiduria, gastrointestinal kandidiasis yang dapat menjadi komplikasi kanker Kurniawan,
2009 dan Mutschler, 1991. Beberapa faktor yang menyebabkan Candida albicans menjadi patogen
adalah daya tahan tubuh menurun, pemberian antibiotik yang terlalu lama dan berlebihan. Mulanya penyakit kandidiasis dianggap hanya sebagai penyakit
ringan, tetapi setelah ditemukan kasus yang fatal pada penderita kandidiasis, maka dapat disimpulkan bahwa kandidiasis juga dapat menyerang organ dalam seperti
jantung, ginjal, paru-paru Mansur, 1990.
B. Botani Tanaman Sangket Basilicum polystachyon L. Moench
Sangket Basilicum polystachyon memiliki tinggi maksimal 60 cm, berdiri tegak dan berbatang persegi Gambar 2.2. Sangket memiliki daun tunggal,
berbentuk segitiga dengan pangkal dan ujung meruncing, tepi daun bergerigi halus, dan memiliki tulang daun menyirip Afin, 2013. Klasifikasi tanaman
sangket menurut ITIS Integrated Taxonomy Information System adalah sebagai berikut:
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Lamiales
Famili : Lamiaceae
Genus : Basilicum
Spesies : Basilicum polystachyon L. Moench
Syn. Moschosma polystachyon L. Benth.
Gambar 2.2 Morfologi tanaman Sangket Basilicum polystachyon L. Moench
Sumber: Australian Plant Image Index APII
C. Manfaat dan Kandungan Kimia Tanaman Sangket Basilicum
polystachyon L. Moench
Sangket Basilicum polystachyon L. Moench masuk dalam kelompok herba yang berbau harum aromatic herb, termasuk ke dalam famili Lamiaceae
yang terkenal memiliki khasiat tinggi untuk pengobatan. Rebusan daun sangket diberikan kepada penderita epilepsi, serangan jantung, neuralgia, dan sawan
Amutha, et al., 2008. Ekstrak rebusan dari tanaman famili Lamiaceae dilaporkan kaya akan komponen Fenolik seperti hydroxycinnamic acids dan flavonoid,
sebagian besar terbentuk dari derivat-derivat seperti ester dan glikosida. Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa air rebusan yang diperoleh dari herba
aromatik seperti tanaman famili Lamiaceae mempunyai pengaruh terhadap perlindungan melawan oksidasi lipid Triantaphyllou, et al., 2001.
Tumbuhan yang termasuk famili Lamiaceae mengandung sejumlah besar senyawa polifenol Zgorka, et al., 2001 yang terlibat dalam mempengaruhi
pertahanan bakteri, jamur, dan infeksi virus Bais, et al., 2002. Aktifitas antijamur dari komponen polifenol berpengaruh terhadap perusakan susunan sel
dengan memutus intersepta pada miselium dan merusak pada permukaan sel Chakraborty et. al., 2007. Senyawa polifenol yang terdapat dalam famili
Lamiaceae yaitu senyawa berkhasiat antioksidan, dan senyawa yang paling melimpah yakni rosmarinic acid dan caffeic acid Petersen, et al., 2003.
Rosmarinic acid ditemukan dapat melawan dan mencegah pembentukan mikroorganisme rhizosphere, termasuk spesies patogen pada manusia Bais, et
al., 2002. Flavonoid larut dalam air dan merupakan senyawa fenol. Fenol dan
derivatnya golongan alkohol, dan asam-asam merupakan kelompok zat kimia yang aktif sebagai antiseptik yang bekerja menghambat pertumbuhan
mikroorganisme dengan mendenaturasikan protein sel dan merusak membran sel Benson, 1980 dalam Rachmatika, 2009. Mekanisme senyawa fenol sebagai zat
antifungal adalah dengan cara meracuni protoplasma, merusak dan menembus dinding sel, serta mengendapkan protein sel mikroba. Komponen fenol juga dapat
mendenaturasi enzim yang bertanggung terhadap germinasi spora atau berpengaruh terhadap asam amino yang terlibat dalam proses germinasi
Rahmawati, 2012.
Alkaloid adalah suatu golongan senyawa organik yang terbanyak ditemukan di alam. Hampir seluruh senyawa alkaloid berasal dari tumbuh-
tumbuhan dan tersebar luas dalam berbagai jenis tumbuhan. Alkaloid dapat ditemukan pada biji, daun, ranting, dan kulit batang. Umumnya alkaloid
mempunyai rasa pahit, dalam tumbuhan berada dalam bentuk bebas atau dalam bentuk garam, yaitu dalam bentuk kristal yang umum terdapat dalam tumbuhan.
Alkaloid dalam bentuk garamnya mudah larut dalam air Robinson, 1991.
D. Metode Pengujian Antifungal