8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Biologi Candida albicans
Candida albicans termasuk dalam famili Saccharomycetaceae. Klasifikasi Candida albicans berdasarkan NCBI National Center for Biotechnology
Information sebagai berikut: Kingdom
: Fungi Filum
: Ascomycota Kelas
: Saccharomycetes Ordo
: Saccharomycetales Famili
: Saccharomycetaceae Genus
: Candida Spesies
: Candida albicans C.P. Robin
Gambar 2.1. Morfologi mikroskopis Candida albicans
Sumber: http:www.doctorfungus.orgthefungiCandida_albicans.php
Morfologi pada sediaan apus eksudat Candida, sel tampak sebagai ragi lonjong, kecil, berdinding tipis, bertunas, gram positif Simatupang, 2009 seperti
pada Gambar 2.1, berukuran 2-5 µ x 3-6 µ hingga 2-5 x 5-28,5 µ, bergantung pada umurnya Suprihatin, 1982. Candida albicans mempunyai struktur dinding
sel yang kompleks, tebalnya 100 sampai 400 nm. Dinding sel Candida albicans berfungsi sebagai pelindung, sebagai target dari beberapa antimikotik dan
memberi bentuk pada sel dan melindungi sel ragi dari lingkungannya. Terdapat beberapa lapisan sel dari luar ke dalam pada dinding sel Candida albicans, yaitu
fibrillar layer, mannoprotein, ß-glucan, ß-glucan-chitin, mannoprotein dan membran plasma Kusumaningtyas, 2009. Candida albicans bersifat dimorfik
Brooks et al., 2007., jamur Candida memperbanyak diri dengan membentuk tunas budding, spora jamur disebut blastopora atau sel ragi sel khamir, jamur
membentuk hifa semu pseudohypha yang sebenarnya merupakan rangkaian dari blastopora yang bercabang-cabang Suprihatin, 1982, C. albicans dapat
membentuk hifa sejati Brooks et al., 2007. Pseudomiselium berkembang dari blastopora melalui proses pemanjangan dan dapat membentuk miselium sejati
seperti miselium jamur lainnya Suprihatin, 1982. Koloni Candida sedikit timbul pada permukaan medium padat, dengan
permukaan halus, licin, atau berlipat-lipat, berwarna putih kekuningan dan berbau ragi. Pada tepi koloni terlihat hifa semu seperti benang-benang halus yang masuk
dalam medium Suprihatin, 1982. Jamur Candida dapat hidup sebagai saprofit, tanpa menyebabkan suatu
kelainan apapun di dalam tubuh baik manusia maupun hewan, tetapi pada keadaan tertentu sifat jamur dapat berubah menjadi patogen dan menyebabkan penyakit
yang disebut kandidiasis candidiasis atau kandidosis candidosis Suprihatin, 1982. Jamur C. albicans dianggap sebagai spesies patogen dan menjadi penyebab
utama kandidiasis. Kandidiasis adalah suatu infeksi akut atau subakut yang dapat menyerang berbagai jaringan tubuh Siregar, 2004. Misalnya kandidiasis mulut
sariawan, kandidiasis vagina vaginitis, kandidiasis kulit yang sifatnya sistemik Tjay dan Rahardja, 2003. C. albicans merupakan jamur opportunistik penyebab
sariawan, lesi pada kulit, vulvavaginistis, candida pada urin kandiduria, gastrointestinal kandidiasis yang dapat menjadi komplikasi kanker Kurniawan,
2009 dan Mutschler, 1991. Beberapa faktor yang menyebabkan Candida albicans menjadi patogen
adalah daya tahan tubuh menurun, pemberian antibiotik yang terlalu lama dan berlebihan. Mulanya penyakit kandidiasis dianggap hanya sebagai penyakit
ringan, tetapi setelah ditemukan kasus yang fatal pada penderita kandidiasis, maka dapat disimpulkan bahwa kandidiasis juga dapat menyerang organ dalam seperti
jantung, ginjal, paru-paru Mansur, 1990.
B. Botani Tanaman Sangket Basilicum polystachyon L. Moench