Motivasi dalam penelitian ini adalah untuk melihat kinerja PDAM Kota Pekalongan  jika  diukur  dengan  menggunakan  metode  Balanced  Scorecard
yang  berdasarkan  pada  aspek  keuangan  dan  non  keuangan.  Penelitian  ini diharapkan dapat menghasilkan konsep mengenai  sistem pengukuran kinerja
dengan  menggunakan  metode    Balanced  Scorecard  yang  dapat  dijadikan sebagai  acuan  bagi  PDAM  Kota  Pekalongan  untuk  melihat  apakah
pengukuran  kinerja  yang  dilakukan  sudah  tepat  atau  belum  dan  melengkapi penilaian kinerja yang sudah ada.
1.2 Perumusan Masalah
PDAM  Kota  Pekalongan  sebagai  penyedia  air  bersih  memiliki tanggung  jawab  untuk  memberikan  pelayanan  terbaik  kepada  masyarakat
sebagai  pelanggan  dan  pemerintah  daerah  selaku  stakeholder  utama,  oleh karena  itu  penting  untuk  mengetahui  kinerja  PDAM  Kota  Pekalongan.
Selama  ini  pengukuran  kinerja  PDAM  Kota  Pekalongan  masih  menitik beratkan pada aspek keuangan saja, belum mengukur kinerjanya berdasarkan
aspek  non  keuangan,  maka  dari  itu  untuk  mengetahui  apakah  sistem pengukuran  kinerja  yang  telah  dilakukan  PDAM  Kota  Pekalongan  sudah
tepat  atau  belum  dan  melengkapi  pengukuran  kinerja  yang  sudah  ada digunakan  konsep  Balanced  Scorecard  sebagai  alternatif  penilaian  kinerja
perusahaan  untuk  melihat  bagaimana  kinerja  PDAM  Kota  Pekalongan  yang diukur berdasarkan empat prespektif.
Keempat  perspektif  tersebut  adalah  prespektif  keuangan,  yang mengukur  kinerja  perusahaan  berdasarkan  metode  ekonomi,  efisiensi  dan
efektivitas  value  for  money  yang  dikembangkan  oleh  Mardiasmo  2002: 133-134.  Prespektif  pelanggan  yang  mengukur  kinerja  perusahaan
berdasarkan  pangsa  pasar,  retensi  pelanggan,  akuisisi  pelanggan,  kepuasan pelanggan  dan  profitabilitas  pelanggan  Kaplan  dan  Norton  2000:59.
Prespektif  bisnis  internal  yang  mengukur  kinerja  perusahaan  berdasarkan tahapan  yang telah dilakukan perusahaan  yaitu, operasi, inovasi dan layanan
purna  jual  Kaplan  dan  Norton  2000:85.  Prespektif  pertumbuhan  dan pembelajaran  yang  mengukur  kinerja  perusahaan  berdasarkan  kepuasan
karyawan,  retensi  karyawan  dan  produktivitas  karyawa  Kaplan  dan  Norton 2000:112.
Penelitian  ini  dibatasi  hanya  pada  PDAM  Kota  Pekalongan,  untuk pengukuran perspektif keuangan digunakan data keuangan tahun 2012 sampai
dengan 2014. Dari fungsi Balanced Scorecard yang berkembang sampai saat ini  peneliti  hanya  mengambil  fungsi  Balanced  Scorecard  sebagai  alat
pengukuran  kinerja  perusahaan  yang  berdasarkan  pada  aspek  keuangan  dan non keuangan.
Sebagaimana  uraian  di  atas,  dapat  diidentifikasi  permasalahan  yang diangkat dalam penelitian ini, yaitu  :
1. Bagaimana kinerja PDAM Kota Pekalongan dalam perspektif keuangan
dengan menggunakan metode Balanced Scorecard ? 2.
Bagaimana kinerja PDAM Kota Pekalongan dalam perspektif pelanggan dengan menggunakan metode Balanced Scorecard ?
3. Bagaimana  kinerja  PDAM  Kota  Pekalongan  dalam  perspektif  proses
bisnis internal dengan menggunakan metode Balanced Scorecard ? 4.
Bagaimana  kinerja  PDAM  Kota  Pekalongan  dalam  perspektif pembelajaran  dan  pertumbuhan  dengan  menggunakan  metode  Balanced
Scorecard ?
1.3 Tujuan Penelitian