LAMPIRAN ABSTRAK GAMBAR, TABEL, LAMBANG, SATUAN SINGKATAN DAN CETAK MIRING.

g. Derajat kesajarnaan, misalnya : Prof., DR., Ir., Dr., Drs., S.H., S.E., S.Kom., S.T., B.Sc., M.A., M.Sc., dan lain – lain dalam daftar pustaka tidak perlu dicantumkan. h. Susunan penulisan pustaka sebagai berikut: 1. Nama pengarang,- 2. Koma- 3. Tahun penerbit- 4 . Titik- 5. Judul Buku- 6. Koma- 7. Nama penerbit- 8. Koma- 9. Tempat Penerbit- 10. Titik. Contoh penulisan daftar pustaka dapat dilihat pada lampiran 15.

7.2 LAMPIRAN

Lampiran merupakan tempat untuk menyajikan keterangan – keterangan atau angka – angka tambahan. Didalamnya dapat dihimpun penurunan rumus, contoh perhitungan statistik, peta, tabel dan sebagainya yang kalau dimasukkan kedalam tubuh utama skripsi akan menganggu kelancaraan pengutaraan skripsi. Lihat lampiran 12

3.3 ABSTRAK

Abstrak dibaca untuk menarik informasi secara cepat dari apa yang terkandung secara keseluruhan. Setelah membaca abstrak, seseorang dengan cepat dapat dimengerti signifikan dari artikelpenelitian dan menentukan apakah perlu membaca isi lebih lanjut atau tidak. Karena fungsinya yang penting itu, abstrak harus ditulis dengan cermat. Abstraknya pada prinsipnya merupakan versi mini dari artikel secara keseluruhan, karena mengandung elemen penulisan yang sama, yakni: a. Alasan singkat penelitian dilakukan b. Tujuan penelitian c. Gambaran singakt metode yang digunakan d. Hasil e. Kesimpulan Meskipun terdiri dari elemen yang berbeda pada umumnya abstrak hanya ditulis dalam satu paragraph. Panjang abstrak yang disarankan umumnya tidak melebihi 250 kata.

7.4 GAMBAR, TABEL, LAMBANG, SATUAN SINGKATAN DAN CETAK MIRING.

7.4.1 Gambar Istilah gambar menyangkut gambar, ilustrasi, grafik, diagram, denah, peta, bagan, monogram, potret dan lain – lain. Gambar harus dibuat pada kertas naskah skripsi. Semua tanda dalam gambar harus serasi dan jelas. Usahakan gambar dimuat pada halaman khusus, ditempatkan simetris dari batas tepi ketikan, penempatan dapat sejajar panjang kertas. Gunakan tinta Cina untuk tanda-tanda yang dimuat dalam gambar. Nomor urut dan judul gambar diketik dibawah gambar dan dimulai dua spasi dibawahnya. Jarak antara baris dalam judul adalah satu spasi. Judul gambar tanpa diakhiri tanda titik. Judul gambar diketik dengan huruf kecil, termasuk kata penghubung,kecuali huruf pertama tiap perkataan diketik dengan huruf besar, dan ditempatkan simetris. Gambar berukuran lebih kecil dari ukuran kertas disarankan untuk diperkecil skalanya bila gambar itu dimasukkan dalam teks skripsi. Ukuran lebih besar diperkenankan untuk dimuat dalam lampiran misalnya gambar peta. Lampiran 14. 7.4.2 Tabel Tabel adalah salah saru bentuk penyajian data penelitian. Penyajian tabel merupakan metode sistematis untuk menyajikan data kuantitatif dalam kolom-kolom dan baris- baris yang berhubungan dengan masalah penelitian. Penyajian bdata penelitian dalam bentuk tabel dimaksudkan agar pembaca dengan mudah dan cepat memahami dan menelaah apa yang disajikan. Tabel yang baik yaitu apabila disusun relatif sederhana dan memuat sejumlah terbatas variabel penelitian. 1. F F o o r r m m a a t t T T a a b b e e l l Komponen utama tabel terdiri dari : nomor tabel, judul tabel, judul kolom-kolom daripada tabel, judul baris-baris daripada tabel, badan daripada tabel atau sel-sel yang ada dalam tabel, sumber data dalam table. 2. P P e e m m b b e e r r i i a a n n N N o o m m o o r r d d a a n n J J u u d d u u l l T T a a b b e e l l Tabel diberi nomor urut dari awal sampai akhir Skripsi dengan angka Romawi besar misalnya : TABEL I, TABEL II dan seterusnya. Judul tabel ditulis dibawahnya, seluruhnya dengan huruf besar, tanpa tanda baca, berbentuk piramida apabila lebih dari satu baris dan simetris kiri-kanan. Catatan : alternatif lain yaitu angka Arab dengan urutan sampai akhir bab misalnya : Tabel 1.1,Tebel 1.2., Tabel.2.2., Tebel 3.1., Tbel 3.2, dan seterusnya. Judul tabel dituliskan disebelah bawahnya dengan huruf kapital setiap permulaan kata-kata pokok. Tabel diberi nomor urut dari awal sampai akhir Skripsi dengan angka Romawi besar misalnya : TABEL I, TABEL II dan seterusnya. Judul tabel ditulis dibawahnya, tanpa tanda baca, berbentuk piramida termabli apabila lebih dari datu baris dan simetris kiri- kanan. Catatan: alternatif lain yaitu angka Arab dengan urutan sampai akhir bab misalnya : Tabel 1.1.,Tebel 1.2., Tabel.2.2., Tebel 3.1., Tbel 3.2, dan seterusnya. Judul tabel dituliskan disebelah kanannya dengan huruf kapital setiap permulaan kata-kata pokok. Jarak antara baris akhir dari judul tabel dengan tabel adalah dua spasi, jarak antara baris yang satu dengan baris yang lain dalam judul adalah satu spasi serta judul tabel tanpa diakhiri dengan tanda titik. Tabel yang dikutip dari sumber lain pustaka wajib dicantumkan nama penulis dan tahun publikasinya dalam tanda kurung dibelakang judul tabel. Lihat lampiran 13

7.4.3 Lambang Lambang untuk peubah variabel dipakai untuk memudahkan penulisan peubah

tersebut dalam rumus dan dalam pernyataan aljabar lainnya. Semua huruf harus dinyatakan dalam abjad Latin dan abjad Yunani,, baik huruf besar maupun huruf kecil, lambang dapat terdiri satu atau dua huruf. Lambang dapat diberi subskrip atau superskrip atau dua – duanya. Subskrip dan superskrip dapat berupa huruf atau angka. Pilihlah lambang yang sudah lazim dipergunakan dalam bidang ilmu anda. Awal suatu kalimat tidak dibenarkan dimulai dengan lambang, karenanya susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga tidak perlu diawali dengan lambang peubah. 7.4.4 Satuan dan Singkatan Hindarkan pemakaian angka pada awal suatu kalimat. Gunakan angka untuk tanggal, nomor halaman, persentase, waktu dan sebagainya, seperti ; 22 Juli 2012; 09.00 pagi, halaman 83, 75. Jadi dalam skripsi sebaiknya jumlah dan satuan ukuran dinyatakan dalam angka dan singkatan satuannya, terkecuali bila satuan itu tidak didahului oleh suatu angka, misalnya tabung diukur dengan milimeter dan lebarnya adalah 10 cm. Perlu diperhatikan bahwa penulisan suatu ukuran tidak diberi tanda titik dibelakangnya, untuk angka kurang dari 10 digunakan angka, seperti empat bagian, 15 ekor kambing. 7.4.5 Cetak Miring Italic atau Cetak Tebal Bold Huruf yang dipakai untuk cetak miring sama besar dengan huruf untuk naskah. Contoh pada mesin ketik IBM, huruf italic dimuat pada kepala Light Static 12 pitch. Bila mana tidak tersedia huruf italic dapat diubah tebal. Kata – kata atau bahasa latin diketik dengan huruf miring atau digaris bawahi, misalnya : et al., i.e., apriori, tet a tet dan sebagainya. Demikian pula dengan nama latin atau daerah sautu tanaman atau binatang misalnya Oryza sativa L. Pare, Thio Bacillus ferrooxidans Tempe dan Calmer, Rhizopus nigricans.

BAB VII SYARAT

– SYARAT PENGETIKAN 8 8 . . 1 1 M M a a c c a a m m d d a a n n u u k k u u r r a a n n k k e e r r t t a a s s Macam kertas yang diangap memenuhi syarat standar untuk pengetikan makalah adalah kertas HVS dengan berat 80 gramm 2 , ukuran 210 x 290 mm A4. Pemakaian kertas diluar standar diperlukan dalam hal-hal tertentu seperti penyisipan kertas grafik, kertas gambar, lampiran surat keterangan asli, lembaran-lembaran kuisioner dan semacamnya. 8 8 . . 2 2 M M e e n n g g a a t t u u r r k k e e r r t t a a s s Ti dak se ua kertas ketik erisi ketika . Ada rua g ketika da ada rua g tepi yang diberikan kosong hanya untuk memuat nomor halaman. Ruang ketikan kira-kira 14,5 x 22 cm. Lebar ruang tepi diatur sebagai berikut : Ruang tepi kiri lebar 4 cm dari tepi sebelah kiri : Ruang tepi kanan lebar 3 cm dari tepi sebelah kanan. Ruang tepi atas lebar 4 cm dari tepi sebelah atas dan Ruang tepi bawah lebar 3 cm dari tepi sebelah bawah. 8 8 . . 3 3 M M e e n n g g a a t t u u r r j j a a r r a a k k b b a a r r i i s s s s p p a a s s i i Dalam pengetikan makalah seminar, spasi pada umumnya lebih sering digunakan adalah spasi do el double spaced typing. Pengetikan spasi single spaced typing terbatas pada beberapa penggunaan saja misalnya dalam mengetik kutipan langsung panjang, daftar pustaka. Pengetikan tiga spasi triple spaced typing jarang juga penggunaanya, misalnya antara nomor bab dengan judul bab, antara judul bab dengan baris pertama dari bab itu, dan antara sub bab dengan baris diatasnya dan bawahnya. Jumlah baris tiap halaman dengan pengetikan spasi ganda, sebaiknya tidak melebihi 26 baris. 8 8 . . 4 4 I I n n d d e e n n s s i i s s e e l l a a k k e e t t u u k k a a n n Tidak semua uraian teks diulai dari batas tepi kiri ruang ketikan. Untuk beberapa hal tertentu dimulai agak menjorok kedalam, seperti misalnya baris pertama dari suatu alinea tertentu, kutipan langsung panjang. Lebar jorokan ke dalam indensi dihitung dengan ketukan huruf yaitu 5 lima huruf. 8 8 . . 5 5 N N o o m m o o r r h h a a l l a a m m a a n n Jenis angka dan peletakan nomor halaman untuk pengetikan makalah seminar adalah sebagai berikut : 1. Untuk bagian awal Premilinary Section nomor halamannya menggunakan angka romawi kecil dan ditempatkan ditengah halaman bagian bawah I, ii, iii, i , ….. da seterus ya . 2. Untuk bagian tengah body dan bagian akhir Reference Section nomor halamannya menggunakan angka arab dan ditempatkan ditepi sebelah kanan atas , , ………da seterus ya . Catatan : Halaman judul Makalah Seminar, nomor halaman tidak dicantumkan tetapi tetap diperhitungkan, dan setiap halaman judul bab baru nomor halaman ditempatkan di tengah halaman bagian bawah.

8.6 Pemakaian Bahasa Indonesia Baku

Bahasa Indonesia yang wajib diguakan dalam naskah harus Bahasa Indonesia dengan tingkat keresmian yang tinggi. Kaidah tata bahasa harus ditaati. Kalimat haruslah utuh dan lengkap, gunakan tanda baca seperlunya agar dapat dibedakan anak kalimat induknya, kalimat keterangan dari kalimat yang diterangkan dan sebagainya. Kata ganti orang, terutama kata ganti orang pertama saya, kami, jangan dipergunakan dalam kalimat naskah, kecuali dalam kalimat kutipan. Susunlah kalimat sedemikian rupa sehingga kalimat tersebut tidak perlu memakai kata ganti orang. Pemisahan kata dari suku kata pada batas pengetikan sebelah kanan harus mengikuti ketentuan tata bahasa. Kata terakhir pada baris kalimat pada dasar halaman tidak boleh dipotong.