Tujuan Bimbingan dan Konseling Fungsi Bimbingan dan Konseling

18 penanganan masalah dalam rangka melaksanakan fungsi pengentasan diperlukan langkah-langkah penyelesaiannya, sebagai berikut: 1 Identifikasi Identifiksi adalah tahap paling awal dalam mengentaskana masalah siswa. Dalam hal ini yang diidentifikasi adalah segala sesuatu, data, atau kejadian yang berkenaan dengan masalah yang dihadapi siswa. 2 Analisis sintesis Langkah kedua yakni analisis sintesis, kegiatan yang dilakukan dalam analisis sintesis ini adalah memilah-milah serta mengelompokan data-data yang telah diidentifikasi. Dalam hal ini akan nampak data-data yang berkaitan dengan masalah siswa karena telah dikelompokan sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. 3 Diagnosis Langkah ketiga yakni diagnosis, setelah melihat hasil dari analisis sintesis maka dalam diagnosis akan dirumuskan apa sebenarnya masalah yang dihadapi oleh siswa. Dalam merumuskan masalah tidak boleh ada kesalahan, karena tahap selanjutnya adalah menentukan bantuan apa yang sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa. 19 4 Prognosis Langkah yang keempat yakni prognosis, kegiatan yang dilakukan dalam langkah prognosis ini adalah menentukan rencana bantuan atau perlakuan yang sesuai dengan masalah yang dihadapi oleh siswa. Jadi pada dasarnya langkah prognosis ini adalah menentukan bentuk perlakuan apa yang sesuai dengan masalah siswa. 5 Treatment Langkah kelima yakni treatment atau biasa disebut perlakuan, kegiatan yang dilakukan dalam treatment adalah memberikan perlakuan kepada siswa yang mengalami masalah sesuai dengan hasil dari langkah prognosis. Perlakuan yang diberikan harus mengacu pada dasar keilmuan melaului berbagai pendekatan dalam konseling. 6 Evalusi dan Tindak lanjut Langkah keenam yakni melakukan evaluasi, kegiatan yang dapat dilakukan dalam langkah ini adalah melihat perubahan yang terjadi pada diri siswa. Hasil dari proses evaluasi digunakan dalam menentukan proses tindak lanjut. 20 d. Fungsi Pemeliharaan dan Pengembangan Yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan menghasilkan terpelihara dan terkembangkannya berbagai potensi dan kondisi positif peserta didik dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan. Fungsi bimbingan dan konseling yang telah dijelaskan diatas harus benar- benar berfungsi sebagai mana mestinya dan dirasakan oleh seluruh warga sekolah pada umumnya dan siswapeserta didik pada khususnya. Fungsi- fungsi tersebut dapat dirasakan oleh seluruh warga sekolah bila guru bimbingan konseling melaksanakan segenap program bimbingan konseling yang telah disusun. Keempat fungsi tersebut saling berkesinambungan antara satu dengan yang lain demi tercapainya perkembangan potensi peserta didik secara optimal.

4. Prinsip-Prinsip Bimbingan dan Konseling

Prinsip-prinsip bimbingan dan konseling adalah hal fundamental yang dijadikan sebagai dasar dalam pelayanan bimbingan dan konseling. Berikut adalah prinsip –prinsip bimbingan dan konseling yang dikemukakan oleh Prayitno 1999:218-223. a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan sasaran layanan 1 Bimbingan dan konseling melayani semua individu tanpa memandang umur, jenis kelamin, suku, agama, dan status sosial ekonomi. 21 2 Bimbingan dan konseling berurusan dengan pribadi dan tingkah laku individu yang terbentuk dari berbagai aspek kepribadian yang kompleks dan unik. 3 Untuk mengoptimalkan pelayanan bimbingan dan konseling sesuai dengan kebutuhan individu itu sendiri perlu dikenali dan dipahami keunikan individu dengan berbagai kekuatan, kelemahan, dan permasalahannya. 4 Setiap aspek pola kepribadian yang kompleks seorang individu mengandung faktor-faktor yang secara potensial mengarah kepada sikap dan pola tingkah laku yang tidak seimbang. Oleh karena itu pelayanan bimbingan dan konseling mempertimbangkan berbagai aspek perkembangan individu. a. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan masalah individu 1 Bidang bimbingan pada umumnya dibatasi hanya pada hal-hal yang menyangkut pengaruh kondisi mental dan sikap individu terhadap penyesuaian diri di rumah, di sekolah serta dalam kaitannya dengan kontak sosial dan pekerjaan, dan sebaliknya pengaruh kondisi lingkungan terhadap kondisi mental dan fisik individu. 2 Keadaan sosial, politik dan ekonomi yang kurang menguntungkan merupakan salah satu faktor pada diri individu dan hal itu menjadi perhatian seksama dari guru bimbingan konseling untuk mengentaskan masalah tersebut. 22 b. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan program layanan 1 Bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan dan pengembangan individu, karena itu program bimbingan harus disesuaikan dan dipadukan dengan program pendidikan serta pengembangan peserta didik. 2 Program bimbingan dan konseling harus fleksibel, disesuaikan dengan kebutuhan individu, masyarakat dan kondisi lembaga. 3 Program bimbingan dan konseling disusun secara berkelanjutan dari jenjang pendidikan yang terendah sampai yang tertinggi. 4 Terhadap isi dan dan pelaksanaan program bimbingan dan konseling perlu adanya penilaian yang teratur dan terarah. c. Prinsip-prinsip yang berkenaan dengan pelaksanaan layanan 1 Bimbingan dan konseling harus diarahkan untuk pengembangan individu yang akhirnya mampu membimbing diri sendiri dalam menghadapi permasalahan. 2 Dalam proses bimbingan dan konseling keputusan yang diambil dan hendak dilakukan oleh individu hendaknya atas kemauan individu itu sendiri, bukan karena kemauan atas desakan dari pembimbing atau pihak lain. 3 Permasalahan individu harus ditangani oleh tenaga ahli dalam bidang yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi. 4 Kerjasama antara pembimbing, guru dan orang tua sangat menentukan hasil pelayanan bimbingan.