Metode Pendekatan Sistem Metode Pengembangan Sistem Alat Bantu Analisis dan Perancangan

3.4 Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Berikut ini merupakan metode pendekatan dan pengembangan system yang dipakai.

3.4.1 Metode Pendekatan Sistem

Dalam melakukan penelitian ini metode pendekatan yang dipakai adalah pemodelan berorientasi objek karena metode ini dikembangkan sebagai suatu alat analisis dan desain yang sering dipakai dalam pengembangan system berbasis mobile.

3.4.2 Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan system yang penulis pakai adalah metode penelitian prototyping. Langkah – langkah metode pengembangan prototype adalah sebagai berikut : Gambar 3.1 Mekanisme Pengembangan Sistem Dengan Prototype Sumber: Abdul Kadir 2003 hal : 89 Dari gambar di atas proses prototyping terdiri atas : 1. Mengumpulkan Kebutuhan Pengembanga dan pelanggan bersama-sama mendefinisikan format seluruh perangkat lunak, mengidentifikasikan semua kebutuhan dan garis besar system yang akan dibuat. 2. Membangun Prototype Membangun prototyping dengan membuat perancangan sementara yang berfokus pada penyajian kepada pelanggan. 3. Evaluasi Prototype Evaluasi ini dilakukan oleh pelanggan apakah prototyping yang sudah dibangun sudah sesuai dengan keinginan pelanggan. Jika sudah sesuai maka langkah 4 akan diambil. Jika tidak prototyping direvisi dengan mengulang langkah 1 dan 2. 4. Mengkodekan Sistem Dalam tahap ini prototyping yang sudah disepakati diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman yang sesuai. 5. Menguji Sistem Setelah system siap pakai, harus ada pengujian terlebih dahulu sebelum digunakan. 6. Evaluasi Sistem Pelanggan mengevaluasi apakah system sudah sesuai dengan yang diharapkan. Jika sudah sesuai, melanjutkan ke langkah 7, jika tidak, ulangi langkah 4 dan 5. 7. Menggunakan Sistem Perangkat lunak yang sudah di uji dan diterima pelanggan siap digunakan.

3.4.3 Alat Bantu Analisis dan Perancangan

1. Use Case Diagram Use case diagram menggambarkan himpunan Use Case dan Actor-Actor jenis khusus dari kelas. Diagram ini penting untuk mengorganisasi dan memodelkan perilaku dari suatu sistem yang dibutuhkan serta diharapkan pengguna. 2. Class Diagram Class diagram menggambarkan himpunan kelas-kelas, antarmuka-antarmuka, kolaborasi-kolaborasi dan relasi-relasi. Diagram ini umum ditemui pada pemodelan sistem berorientasi objek. Meski sifatnya statis, sering pula memuat kelas-kelas aktif. 3. Activity Diagram Activity diagrams menggambarkan aliran dari suatu aktifitas ke aktifitas lainnya dalam suatu sistem. Diagram ini terutama penting dalam pemodelan fungsi-fungsi dalam suatu sistem dan member tekanan pada aliran kendali antar objek. 4. Sequence Diagram Sequence diagram adalah diagram interaksi yang menekankan pada pengiriman pesan message dalam suatu waktu tertentu. Diagram ini menggambarkan alur kerja dari fungsi-fungsi dalam sistem dengan Use Case dimana didalamnya terdapat aktor. 5. Deployment Diagram Deploymentphysical diagram memperlihatkan konfigurasi saat aplikasi dijalankan run-time, memuat simpul-simpul atau node beserta komponen- komponen yang ada didalamnya, dan menggambarkan bentuk layout secara fisik bentuk jaringan dan posisi komponen-komponen dari sistem.

3.5 Pengujian