memperlihatkan penurunan produktivitasnya serta setelah mencapai tingkat keluaran maksimal setiap penambahan tenaga kerja akan mengurangi
pengeluaran. Payaman J. Simanjuntak 1985 menyebutkan bahwa tenaga kerja adalah mencakup penduduk yang sudah atau sedang bekerja, sedang mencari
pekerjaan dan melakukan kegiatan lain, seperti bersekolah dan mengurus rumah tangga.
Menurut BPS penduduk berumur 10 tahun ke atas terbagi sebagai AngkatanKerja AK dan bukan AK. Angkatan Kerja dikatakan bekerja bila mereka melakukan
pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 satu jam secara kontinu
selama seminggu yang lalu. Sedangkan penduduk yang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan disebut menganggur Budi Santosa,2001. Jumlah angkatan
kerja yang bekerja merupakan gambaran kondisi dari lapangan kerja yang tersedia. Semakin bertambah besar lapangan kerja yang tersedia maka akan
menyebabkan semakin meningkatkan total produksi di suatu daerah.
B. Tinjauan Empiris
Sebelum melakukan penelitian ini, penulis mencoba mempelajari berbagai litelatur-litelatur yang relevan tentang topik utama yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya. Dan beberapa tinjauan empiris berupa jurnal-jurnal penelitian yang penlis pelajari dan mengambil inti sari diantaranya:
1. Ahmad Irsan A. Moeis 2012 Penelitian ini berjudul “pengaruh besaran ruang fiscal pemerintah pusat
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia periode 1984-2010”. Menggunakan variable ruang fiscal, capital labor ratio dan tenaga kerja
pada sisi kanan dan pertumbuhan ekonomi pada sisi kiri. Metode yang dih=gunakan adalah metode regresi linier berganda. Tujuannya untuk
mengetahui pengaruh ruang fiscal terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Hasil dari penelitian ini ruang fiscal berpengaruh positif
terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. 2. Peter S. heller
Paper berjudul Fiscal Space ini mendefinisikan konsep ruang fiskal dan hubungannya dengan fiscal sustainability, menjelaskan cara-cara
alternative dimana ruang fiskal dapat diciptakan, dan mencatat bagaimana IMF dapat mendukung upaya yang tepat untuk menciptakan ruang fiskal.
Makalah ini menggarisbawahi bahwa masalah yang timbul dalam menciptakan ruang fiskal yang tidak baru, tetapi selalu dihadapkan untuk
menilai adakan pengeluaran tambahan. 3. Deddy Rustiono
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh angkatan kerja, investasi : realisasi PMA, realisasi PMDN dan belanja pemerintah daerah
terhadap PDRB Propinsi Jawa Tengah selama kurun waktu 1985-2006. Penelitian ini menggunakan data runtut waktu tahun 1985-2006 dan
menggunakan analisa regresi “Ordinary Least Square” OLS dengan bantuan perangkat lunak SPSS 11.5. Temuan dari penelitian ini
menunjukkan bahwa angkatan kerja, investasi swasta PMA dan PMDN dan belanja pemerintah daerah memberi dampak positif terhadap
perkembangan PDRB Propinsi Jawa Tengah.
III. METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penulisan ini adalah jenis sumber data sekunder dalam runtun waktu time Series yang diperoleh dari BPS Badan Pusat Statistik,
Kementrian Keuangan,dan sumber – sumber lain yang relevan. Untuk menunjang penulisan ini, digunakan juga metode kepustakaan guna mencari literatur yang
berkaitan dengan tema penulisan.
B. Definisi Variabel Penelitian
1. Ruang Fiskal Data ruang fiskal dalam penelitian ini diolah menggunakan data yang di peroleh
dari nota keuangan dan apbn dari website kementrian keuangan tahun 2001-2013. Data ruang fiskal tersebut memiliki satuan dalam triliun.
2. Produktivitas Tenaga Kerja Data produktivitas tenaga kerja diolah menggunakan data tenaga kerja dan PDB
riil yang diperoleh dari website badan pusat statistik. Data produktivitas tenaga kerja memiliki satuan rupiahjiwa.