Langkah-langkah dalam Mendirikan Token Ekonomi

ini. Jadi, token harus segera diberikan segera setelah perilaku yang diharapkan terjadi. 2 Pemberian token dilakukan dengan konsisten Pemberian token yang terus-menerus continuous mempercepat peningkatan perilaku sasaran. Hal ini dikarenakan dengan mendapatkan token, maka klien akan semakin termotivasi untuk meningkatkan perilaku yang diharapkan guna mendapatkan reinforcer yang diidamkannya. 3 Memperhitungkan kuantitas pengukuh Perlu direncanakan agar banyaknya token yang akan diterima cukup untuk ditukar dengan pengukuh idaman. Token yang terlalu banyak atau dihargai terlalu tinggi akan menimbulkan kejenuhan. Begitu juga token yang terlalu sedikit atau dihargai terlalu rendah akan membuat klien merasa mudah atau tidak tertarik. Dengan demikian diperlukan adanya rancangan sistem penilaian yang tepat untuk menentukan perilaku yang diharapkan, serta jumlah token yang dapat ditukar dengan pengukuh idaman. 4 Persyaratan dan aturan hendaknya jelas Aturan yang jelas akan mudah untuk diikuti oleh klien, terlebih jika aturan dan persyaratan untuk memperoleh token didiskusikan terlebih dahulu dengan klien. Kejelasan mengenai persyaratan dan aturan memegang peran penting dalam pelaksanaan program. Oleh karena itu, kesukaran program perlu disesuaikan dengan kemampuan klien untuk memahami peraturan agar tidak terjadi kekeliruan-kekeliruan pada saat pelaksanaan program. 5 Memilih token yang kualitasnya memadai Semua hal yang dapat dihitung dan terlihat dapat digunakan sebagai suatu token. Token diutamakan yang disukai, menarik, mudah untuk dibawa dan dibagikan, serta sulit untuk dipalsukan dan tidak mudah rusak. Biasanya token berupa chip poker, sticker, kelereng, potongan puzzle yang akan diakumulasikan menjadi sebuah puzzle bergambar, atau uang permainan. 6 Kelancaran pengadaan pengukuh idaman Untuk mengadakan pengukuh idaman yang berharga diperlukan cara-cara tertentu, misalnya mengumpulkan dana dari dermawan atau berbagai pihak jika program ini dilakukan untuk sekelompok individu. 7 Pemasaran pengukuh idaman Pengukuh idaman yang banyak peminatnya diperlukan token yang banyak untuk mendapatkannya, begitu sebaliknya jika pengukuh idaman tidak banyak peminatnya maka diperlukan token sedikit saja untuk mendapatkannya. Hal ini sangat perlu diperhatikan, karena tingkat minat klien terhadap pengukuh idaman akan akan sangat mempengaruhi motivasinya melakukan perilaku yang diharapkan guna memperoleh pengukuh idaman. 8 Selalu sertakan pengukuhan sosial positif Pemberian token terhadap klien yang mampu melakukan perilaku yang diharapkan sebaiknya disertai dengan pengukuhan sosial positif, seperti pujian dan senyuman. Sebab, salah satu tujuan yang harus dicapai dalam penggunaan metode token ekonomi adalah agar klien tidak tergantung pada token saat melakukan perilaku yang diharapkan melainkan akan berpindah pada pengukuhan sosial. Klien juga harus mampu mengubah motivasi eksterinsiknya mendapat pengukuh idaman menjadi motivasi interinsik dalam melakukan perilaku yang diharapkan. Sehingga pada akhirnya klien akan menjadi mandiri dan terus melakukan perilaku yang diharapkan meski tanpa diberikan token maupun pengukuhan sosial. 9 Perhitungan efeknya terhadap orang lain Penggunaan metode token ekonomi pada suatu kelompok dan pemberian maupun penukaran token di hadapan klien lain kemungkinan akan membuat iri klien yang tidak mendapatkannya. Namun, dengan hal ini klien akan terpacu bersaing untuk mendapatkan token dengan cara melakukan perilaku yang diharapkan. 10 Perlu persetujuan berbagai pihak Sebelum penerapan program token ekonomi dilakukan, perlu adanya persetujuan dari berbagai pihak terdekat klien seperti guru dan orang tua, karena kemungkinan gangguan yang akan timbul adalah klien terlalu mencurahkan perhatian pada program token ekonomi, sehingga tugas- tugas yang lain terabaikan. Pemberian pengukuh idaman sebagai imbalan juga sering tidak disetujui, dengan anggapan mendidik klien untuk mengharap imbalan dalam melakukan perilaku yang diharapkan. 11 Perlu kerjasama dari klien Berhasil tidaknya program dilaksanakan tergantung pada klien. Semakin jelas peraturan dan semakin besarnya persetujuan klien terhadap program yang akan dilaksanakan, maka pelaksanaan program akan dapat berjala dengan lancar dan efektif. 12 Perlu latihan bagi pelaksanaan Bila pelaksanaan program diembankan pada guru, orang tua, atau pihak lain, maka pengemban program ini perlu mendapatkan pelatihan, pengetahuan, serta pemahaman yang baik mengenai program ini. 13 Perlu dilakukan pencatatan Pencatatan mengenai perubahan frekuensi perilaku yang diharapkan dan perilaku pendukung lain perlu dilakukan. Hal ini sangat bermanfaat guna pertanggung jawaban mengenai keefektifan program untuk dilaksanakan atau ketidak efektifan program untuk dilaksanakan sehinggga diperlukan adanya perubahan atau penghentian program. 14 Kombinasi dengan prosedur lain Program token ekonomi ini dapat dikombinasikan dengan teknik modifikasi perilaku lain, seperti modeling dimana klien diminta untuk meniru perilaku percaya diri orang lain yang dikaguminya sehingga pengukuh idaman tidak diperlukan. Dengan demikian klien akan mulai terbiasa untuk melakukan perilaku yang diharapkan tanpa mendapatkan suatu pengukuh idaman. 15 Follow up : penundaan pengukuh Jika program token ekonomi telah berhasil meningkatkan perilaku yang diharapkan, namun pengukuh sosial belum dapat menggantikan keseluruhan dari program token ekonomi, maka perlu diadakan latihan penundaan pemberian token atau token dihargai lebih tinggi dan pengukuh sosial lebih sering dilakukan. Dengan memperhatikan berbagai hal diatas, maka dapat dilakukan penyusunan langkah-langkah dalam mendirikan token ekonomi adalah sebagai berikut : 1 Mengenali dengan jelas perilaku yang akan diubah menggunakan token ekonomi Tentukan sasaran spesifik perilaku akan dimodifikasi serta tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai, sehingga perubahan perilaku dapat diamati dan terukur guna menjaga konsistensi dalam implementasinya. Perlu diperhatikan pula jenis anak yang akan diberikan perlakuan, setidaknya token disesuaikan dengan dengan jenis tingkatan prilaku dan jenis kelompok yang akan diberikan perlakuan. 2 Mengambil baseline Sebelum memulai prosedur yang akan diberikan, diperlukan adanya perolehan data dasar mengenai anak dan sasaran spesifik perilaku. Hal ini sangat berguna untuk memahami karakteristik anak dan potensi yang bisa dimanfaatkan serta diperoleh guna efisisensi berbagai hal seperti waktu, tenaga, dan biaya dalam melakukannya. Setelah program dimulai, perlu dilakukan pembandingan antara data dari pelaksanaan program dengan data dasar untuk menentukan efektivitas program yang dilakukan. 3 Memilih pengutan Tentukan pengukuh idaman yang dapat ditukar dengan token yang telah dkumpulkan anak. Pengukuh idaman perlu disesuaikan dengan apa yang diharapkan anak. Pengukuh idaman ini tidak perlu mahal, mungkin seperti uang saku tambahan atau waktu santaiistimewa privilage. Misalnya dengan memberikan atau membuatkan makanan kesukaan atau boleh menonton acara kesukaan di televisi. Reinforcer diberikan kepada anak segera setelah respon perilaku yang diharapkan terjadi. 4 Memilih jenis token Banyak benda yang dapat dijadikan sebagai token, seperti uang, kerang, chip poker, menandai pada grafik di dinding, bintang atau perangko yang akan disisipkan dalam buku, dan banyak kemungkinan lain disesuaikan dengan kebutuhan token ekonomi tertentu, tergantung pada jenis anak yang terlibat. Pada umumnya, token harus menarik, ringan, aman digunakan, tahan lama, dan tidak mudah dipalsukan. Apabila menghadapi anak yang lebih kecil usia dini perlu diperhatikan keamanan token supaya tidak terjadi anak menelan token atau memasukan dalam hidung atau telinga. 5 Penghitungan nilai token untuk suatu perilaku Perlu adanya aturan mengenai berapa nilai token untuk suatu perilaku yang diinginkan. Misalnya saja apabila di kelas tidak menangis saat ditinggal ibunya maka bernilai 1 token, apabila berani menjawab pertanyaan yang diajukan bernilai 2 token dan 3 token untuk berani bernyanyi di depan kelas. Dapat pula diterapkan apabila anak menunjukan perilaku yang negatif maka dapat diambil sejumlahsebagian token sebagai bentuk punishment. Namun perlu diperhatikan perilaku apa yang jelas untuk dijadikan patokan sebagai hukuman. 6 Penentuan harga untuk hadiah yang akan ditukar dengan token Perlu adanya pengaturan mengenai berapa harga hadiah yang dapat ditukar dengan sejumlah token. Misalnya saja 10 token dapat ditukar dengan penghapus, pensil senilai 10 token, atau kotak pensil senilai 20 token. Dalam pemberian dan penukaran token perlu mengatur dan menjaga konsistensinya. 7 Membuat Bank Token Perlu adanya pengorganisasian dan pencatatan perolehan token dengan teratur, oleh karena itu diperlukan adanya bank token. Bank Token dapat berbentuk toples untuk token yang berupa kancing, kelereng, atau hal lain yang tidak dapat ditempel. Bisa pula berupa papankertas yang dapat ditempel bisa pula papan tulis sehingga dapat leluasa mengganti jumlah token. Guna menghindari kecurangan dari anak didik bank token perlu ditempatkan di tempat yang dapat terlihat oleh semua anak. 8 Menentukan waktu menukar token Perlu dibuat adanya kesepakatan kapan anak dapat menukarkan token yang telah terkumpul secara berkala.

4. Implementasi Program Token Ekonomi

Implementasi dari program token ekonomi agar dapat berjalan dengan lancar serta sesuai dengan harapan yang hendak dicapai adalah sebagai berikut : 1 Menjelaskan program Hal pertama untuk dilakukan adalah menjelaskan bagaimana program ini akan berkerja, seluruh aspek dalam token ekonomi, bagaimana dan kapan program ini akan memberikan dampak positif. Perlu dijelaskan pula mana ekonomi token yang akan dilakukan setiap hari dan mana ekonomi token yang berlaku pada waktu yang insidentil atau diperlukan. Hal ini akan memerlukan diskusi yang intens dan hati-hati, perlu juga dilakukan roleplaying untuk mendemonstrasikan program ini. Pada siswa sangat baik apabila orang tua murid mengetahui bagaimana program ini. Karena dukungan orang tua akan sangat mempengaruhi sistem ini bekerja. 2 Memberikan token beserta pujian Dalam implementasi program ini, pujian harus selalu menyertai untuk perilaku positif yang diinginkan. Saat anak menunjukan perilaku yang diinginkan token dan pujian harus diberikan dengan cepat dan tidak boleh ditunda. 3 Mengurangi token dan mempertahankan pujian Untuk perilaku baru yang positif token hendaknya diberikan dengan dasar keterlanjutan. Token dikurangi apabila perilaku tersebut sudah mulai dimiliki oleh anak, namun pujian tetap diberikan sebagai penguatan apabila anak menunjukan perilaku yang benar. Token tetap diberikan untuk perilaku-perilaku baru yang harus dikuasai oleh anak. Hal ini dilakukan supaya anak tidak tergantung pada token sehingga anak dapat belajar pada kehidupan sosial sebenarnya. 4 Membuat penyesuaian yang dibutuhkan Untuk menjaga motivasi dan ketertarikan anak, sesuaikan harga untuk hadiah yang akan ditukar dengan token dan sesuaikan target tingkat kesulitan perilakuan. Hal ini perlu dilakukan supaya anak tertantang untuk terlibat dalam ekonomi token. apabila perilaku terlalu mudah atau terlalu sulit maka anak akan tidak termotivasi untuk terlibat aktif dalam program token ekonomi. Perlu dibuat keseimbangan dalam program token sehingga sesuai dengan kemampuan, ketertarikan, dan motivasi anak-anak. 5 Melakukan follow up Untuk menilai keberhasilan program dalam mengembangkan perilaku yang diharapkan maka diperlukan evaluasi. Evaluasi dapat dilihat dari hasil perbandingan data perilaku setelah prosedur token ekonomi diberikan dan data baseline. Jika perilaku yang diharapkan meningkat maka program token ekonomi berhasil, tetapi jika tidak terdapat perubahan atau perilaku yang diharapkan tidak meningkat maka perlu diadakan perbaikan dari program token ekonomi. Berdasarkan prosedur diatas, dapat diketahui bahwa metode token ekonomi dapat diterapkan pada anak usia dini, karena peraturan programnya tidak rumit, sehingga mudah dimengerti anak. Jika ditilik dari dari fase perkembangan anak usia dini 3 sampai 5 atau 6 tahun yang senang mencari perhatian serta dinilai baik oleh orang lain, serta senang sanjung dan diberi penghargaan, maka token ekonomi ini dapat digunakan sebagai bentuk penguatan terhadap perilaku yang diharapkan, dalam hal ini adalah percaya diri.

5. Kelebihan dan Kelemahan Token Ekonomi

Dalam penerapannya, metode token ekonomi tentu memiliki berbagai kelebihan dan kekurangan. Miltenberger 2004 mendeskirpsikan keuntungan dan kelemahan dalam penerapan metode token ekonomi sebagai berikut : a. Keuntungan : 1 Token dapat digunakan untuk memperkuat perilaku target segera setelah terjadi. 2 Token ekonomi sangat terstruktur, oleh karena itu target perilaku yang dinginkan diperkuat lebih sering secara konsisten. 3 Pengkondisian token digeneralisasikan sebagai penguatan karena mereka dipasangkan dengan berbagai reinforcer yang lain. Sebagai akibatnya, token berfungsi sebagai reinforce meskipun ada operasi spesifik tertentu yang mungkin ada untuk klien setiap saat. 4 Token dapat dikuantifikasi dengan mudah sehingga perilaku yang berbeda dapat diterima. 5 Perilaku-perilaku yang ditunjukkan individu dapat dihargai dengan segera. 6 Besarnya rewardhadiah adalah sama nilainya untuk semua individu dalam suatu kelompok. 7 Penggunaan hukuman respon cost lebih sedikit resikonya dibandingkan bentuk-bentuk hukuman yang lain. 8 Individu dapat belajar keterampilan-keterampilan yang berhubungan dengan masa depan. b. Kelemahan : 1 Kurangnya pembentukan motivasi interinsik, karena token ekonomi merupakan dorongan dari luar diri. 2 Diperlukan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung back up reinforcer. 3 Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan bantuan. Bagi berbagai pihak yang akan menerapkan metode token ekonomi, diperlukan adaya pelatihan dan perhatian mengenai prosedur yang benar dalam penerapan teknik modifikasi perilaku ini sebelum mulai memberikan program. Hal ini dikarenakan selain dapat memperkuat perilaku anak, token ekonomi juga akan membuat anak menjadi ketergantungan terhadap hadiah sehingga menyebabkannya kurang mendapatkan motivasi dari dalam dirinya sendiri. Oleh karena itu, sebelum memberikan program ini harus dipahami terlebih dahulu mengenai keadaan dan karakteristik anak. Dalam menerapkan token ekonomi, sangat penting untuk membangun motivasi dari dalam diri anak untuk melakukan perilaku yang diharapkan. Jadi dalam penerapanya token diberikan dengan disertai pujian terhadap anak, lalu secara bertahap token mulai dikurangi dan mulai digantikan dengan pujian saja, sehingga pada akhirnya anak terbiasa untuk tetap melakukan perilaku yang diharapkan tanpa mendapatkan token dan pujian, sehingga anak tidak lagi bergantung pada token yang merupakan motivasi dari luar dirinya untuk melakukan perilaku yang diharapkan.

C. Penggunaan Token Ekonomi Untuk Meningkatkan Percaya Diri dalam

Bermain pada Anak Percaya diri bukanlah merupakan hal yang dibawa anak sejak lahir, melainkan merupakan hasil dari proses belajar lingkungan. Jika lingkungan mendukung dan mengapresiasi anak untuk belajar mengembangkan potensi dan menghargai dirinya sendiri, maka anak akan tumbuh menjadi individu yang percaya diri.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN LKS UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI I DI SMU NEGERI I RAMBIPUJI JEMBER TAHUN AJARAN 2000/2001

0 4 73

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI DALAM BELAJAR PADA ANAK USIA DINI DI PAUD AN-NUR KECAMATAN KEMILING TAHUN PELAJARAN 2011/2012

8 119 100

PENGGUNAAN KONSELING SEBAYA DALAM MENINGKATKAN PENYESUAIAN SOSIAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XII SMA NEGERI 9 BANDARLAMPUNG TAHUN AJARAN 2011/2012

1 19 79

HUBUNGAN ANTARA KEPERCAYAAN DIRI DALAM BERKOMUNIKASI DENGAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS VII SMP TUNAS HARAPAN BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

1 11 89

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 5 77

PENGGUNAAN TOKEN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PERCAYAAN DIRI DALAM BERAKTIVITAS DI SEKOLAH PADA SISWA DI TK AT-TAQWA BANDAR JAYA BARAT TAHUN AJARAN 2014/2015

0 15 82

PENGGUNAAN LAYANAN KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KONSEP DIRI PADA SISWA KELAS XI DI SMK NEGERI 1 WAY TENONG LAMPUNG BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

1 8 70

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA MENGGUNAKAN METODE IMITASI DI TK FRANSISKUS 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2014/2015

1 24 55

HUBUNGAN KEGIATAN MERONCE DENGAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK DI TK AT-TAQWA LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015

23 160 68

PENGGUNAAN TOKEN ECONOMY UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI PADA ANAK USIA DINI DI PAUD SEHATI KECAMATAN WAY LIMA TAHUN PELAJARAN 2014/2015

7 25 85