dengan  setengah  dari  jumlah  asam  kromat  yang  diperlukan.  Udara  disediakan  untuk meningkatkan  pencampuran  reaktan.  Asam  kromat  terpakai  dipisahkan  dari  hilir  lilin  dari
kolom  pertama  dan  kolom  kedua.  25  lainnya  dari  total  asam  yang  diperlukan  akan ditambahkan ke kolom kedua dan ketiga. Reaksi sebaiknya berlangsung pada 100-125
◦
C dan 1  -  5  bar,  dengan  waktu  tinggal  1-3  jam  untuk  seluruh  kaskade.  Entalpi  reaksi  dihilangkan
dengan  penguapan  parsial  dari  air  yang  terkandung  dalam  asam  kromat.  Setelah  keluar dari  kolom  gelembung  keempat,  produk  teroksidasi,  asam  terpakai,  dan off-gas dipisahkan
dalam dua pemisah.
Gambar 6. Oksidasi lilin montan dalam kolom gelembung kaskade a Cascade reaktor kolom gelembung, b
Separator c pemurnian Final oksidat lilin d pengolahan gas-Off Sumber: Zehner, 2005
2.2 Profil Kelengkapan Reaktor Gelembung 3 Fasa
Reaktor gelembung pada dasarnya  merupakan tabung  silinder dengan gas distributor di bagian bawah. Gas dilewatkan ke dalam kolom yang berisi fasa liquid atau campuran fasa
liquid dan padatan dalam bentuk gelembung. Reaktor fasa tiga gelembung yang mengandung fasa  solid  di  dalamnya  ini  biasa  disebut  juga  dengan  istilah  slurry  bubble  column  reactors.
Aliran  dari  faca  cair  atau  slurry  dalam  reaktor  gelembung  bisa  searah  ataupun  berlawanan arah  dengan  aliran  dari  fasa  gas.  Fasa  padat  yang  digunakan  biasanya  berukuran  antara  5
sampai 150 μm, dengan fraksi padatan sebesar 50 volume. Fasa gas mengandung satu atau lebih reaktan, sementara fasa liquid biasanya merupakan bagian yang mengandung produk.
Terkadang  zat-zat  yang  inert  juga  digunakan  sebagai  fasa  liquid  karena  fasa  liquid disini kebanyakan hanya berfungsi sebagai media pembawa saja. Sementara untuk fasa padat
biasanya merupakan  katalis  yang  akan  mempercepat  berlangsungnya  reaksi.  Penggambaran dari reaktor fasa tiga gelembung dapat dilihat pada Gambar berikut ini.
Gambar 7. Reaktor Gelembung Tiga Fasa
Sumber: www.metal.ntua.gr
Dapat  dilihat  bahwa  reaktor  gelembung  tiga  fasa  terdiri  dari  gas  distributor  atau  gas sparger  pada  bagian  bawah.  Sparger  ini  berfungsi  sebagai  pembentuk  gelembung  dan
penyebar fasa gas sehinga tersebar merata dalam reaktor. Penggunaan gas distributor ini lebih efektif  untuk  membuat  distribusi  gas  menjadi  seragam  jika  dibandingkan  dengan
penggunaan  mixer.  Selain itu, penggunaan sparger memungkinkan reaktor ini untuk bekerja secara kontinu.
Katalis  padat  yang  digunakan  dalam  reaktor  bisa  dimasukkan  dalam  dua  cara, yang pertama adalah dicampurkan dengan fasa liquid untuk kemudia dibawa oleh fasa liquid
bergerak melewati  reaktor.  Campuran  dari  fasa  liquid  dan  fasa  padat  ini  membentuk  slurry. Slurry  yang bergerak  ke  dalam  reator  kemudian  dikontakkan  dengan  gelembung  fasa  gas
yang  biasanya
merupakan reaktan. Kontak antara fasa gas dengan slurry dilakukan dengan melewatkan gas ke  dalam  sparger  kemudian  dilewatkan  ke  dalam  kolom  yang  berisi  slurry.  Karena
prosesnya adalah proses yang kontinu  sehingga  cukup dengan  menggunakan sparger saja proses  pencampurannya  bisa  menjadi  seragam.  Produk  hasil  reaksi  yang  dihasilkan  dan
terbawa oleh slurry dapat dipisahkan dari slurry karena adanya perbedaan densitas dimana produk  hasil  reaksi  yang  densitasnya  lebih  rendah  akan  keluar  kebagian  atas  reaktor
sementara  fasa  padat  atau  slurry  yang  densitasnya  lebih  tinggi  akan  kembali  ke  bagian bawah  reaktor  untuk  dialirkan  kembali.  Penggunaan  katalis  yang  dicampurkan  dengan
fasa liquid ini dapat dilihat dalam gambar.
Gambar 8. Penggunaan Katalis Padat yang Dicampurkan dengan Fasa Liquid
Sumber: www.metal.ntua.gr
Sementara  cara  lain  yang  digunakan  untuk  memasukkan  katalis  padat  dalam reaktor  adalah  dengan  menjadikan  katalis  padat  menjadi  fasa  diam  dalam  reaktor.  Fasa
diam  ini  bisa  dicapai  dengan  meletakkan  katalis  padat di  atas  tray-tray  yang  dipasang  di dalam  reaktor.  Selain  itu  bisa  juga  dengan  menempelkan  katalis  pada  dinding-dinding
reaktor. Namun demikian cara kedua ini ternyata kurang efektif jika dibandingkan dengan penggunaan  slurry.  Cara  kedua  ini  konversinya  akan  lebih  rendah  jika  dibandingkan
dengan  reaktor  yang  menggunakan  slurry  dikarenakan  pada  reaktor  yang  menggunakan slurry,  pencampuran  antara  fasa  padat,  fasa  gas,  dan  fasa  liquid  akan  menjadi  lebih
seragam  dan  kontak  yang  terjadi  diantara  ketiganya  juga  menjadi  lebih  sering  jika dibandingkan dengan menggunakan fasa padat sebagai fasa diam di ndalam reaktor.
Gambar 9. Penggunaan Katalis Padat sebagai Fasa Diam
Sumber: www.metal.ntua.gr
Pada  dasarnya,  penggunaan  katalis  padat  dalam  reaktor  gelembung  tiga fasa  bisa sebagai fasa diam maupun sebagai fasa bergerak yang dicampurkan dengan
fasa liquid. Dalam pengembangannya, beberapa orang melakukan modifikasi dalam bentuk reaktor dengan tujuan mendapatkan konversi  yang maksimum. Beberapa jenis
dari reaktor fasa tiga gelembung dapat dilihat pada:
Gambar 10. Jenis-Jenis Reaktor Gelembung Tiga Fasa
Sumber: www.metal.ntua.gr
BAB III
DESAIN DAN PARAMETERNYA
3.1 Desain dan Scale-Up Reaktor