BAB III
DESAIN DAN PARAMETERNYA
3.1 Desain dan Scale-Up Reaktor
Diperlukan diameter reaktor yang cukup besar karena dalam reaktor ini terjadi aliran gas  yang  memiliki  laju  alir  yang  cukup  besar.  Sementara  itu,  tinggi  reaktor  yang  cukup
diperlukan untuk menghasilkan konversi yang besar. Namun, jika tinggi dan diameter reaktor terlalu  besar,  hal  ini  akan  menyulitkan  dalam  proses  operasi  reaktor.  Reaktor  gelembung  di
industri  umumnya  memiliki  rasio  panjang  terhadap  diameter  sebesar  5.  Dalam  industri biokimia, rasio tersebut berada pada rentang 2 dan 5.
Ada dua model operasi reactor gelembung, yaitu model semibatch dan model kontinu. Dalam  model  operasi  kontinu,  aliran  gas  dan  suspense terjadi  secara  searah  menaiki  kolom.
Suspensi  yang  meninggalkan kolom  akan di-recycle  menuju  tangki  umpan feed tank.  Laju superfisial cairan dijaga selalu lebih rendah daripada laju superfisial gas. Sementara pada model
operasi  semibatch,  suspensi  tidak  dialirkan  tidak  ada  aliran  cairan.  Pada  model  ini,  hanya aliran gas yang menaiki kolom.
Tiga  fenomena  utama  yang  mempengaruhi  desain  dan  scale-up  reactor  gelembung, yaitu : 1  Karakteristik transfer panas dan massa
2  Karakteristik pencampuran 3  Karakteristik sistem kinetika kimia
Parameter  hidrodinamik  yang  diperlukan  dalam  desain  reaktor  gelembung  adalah luas  kontak  gas-cairan  spesifik,  koefisien  dispersi  aksial  padatan,  diameter  gelembung
sauter  rata-rata, koefisien dispersi  aksial  gas  dan  cairan,  koefisien  panas  keseluruhan  antara slurry  dan  transfer  panas  internal,  koefisien  transfer  massa  semua  spesi,  gas  holdup,  sifat
fisikokimia  media  cairan.  Aliran  gas  dalam  kolom  diukur  dengan  rotameter  dan kecepatan  superfisial  gas  disesuaikan.  Gas  didistribusikan  dengan  gas  distributor  yang
memiliki  beberapa  bentuk  yaitu  tipe  ring,  plat  berlubang  atau  berbentuk  lengan  arm. Pemanas  elektrik  digunakan  untuk menjaga suhu konstan dalam reactor. Sistem pengukuran
tekanan  berupa  manometer  cair  atau  transduser  tekanan  digunakan  untuk  memperkirakan holdup gas dalam sistem reaktor.
3.2 Liquid HoldUp