BAB I GAMBARAN UMUM
1.1 Tinjauan Umum Reaktor
Pada dasarnya, reaktor gelembung adalah reaktor dua fasa, yaitu gas dan cairan, yang berbentuk vessel silinder dengan distributor gas sparger di bagian bawah reaktor.
Fluida berfasa gas didispersikan melalui sparger, sehingga terbentuk gelembung gas yang kemudian bergerak melalui fluida berfasa cair yang berada di dalam vessel. Pada
pengembangan reaktor gelembung selanjutnya, gelembung gas bergerak melalui suspensi yang merupakan campuran fluida berfasa cair dan padatan. Reaktor gelembung model
ini dinamakan dengan reaktor gelembung tiga fasa atau slurry bubble column reactor SBC.
Reaktor kolom gelembung diaplikasikan secara luas sebagai kontaktor dan reaktor mutifasa di industri kimia, biokimia, petrokimia, dan juga metalurgi material.
Reaktor ini memiliki keuntungan selama proses operasi dan perawatan seperti laju transfer panas dan massa yang tinggi, kepadatan yang tinggi, dan rendahnya harga operasi dan
perawatan reaktor. Reaktor kolom gelembung tiga fasa digunakan dan dioperasikan dalam teknik reaksi, yaitu dengan adanya katalis dan aplikasi biokimia di mana mikroorganisme
yang digunakan sebagai suspensi padat untuk menghasilkan bioproduk dalam skala industri. Investigasi parameter disain karakteristik untuk operasi dan peristiwa perpindahan dari
reaktor kolom gelembung telah menyebabkan pemahaman yang lebih baik tentang sifat hidrodinamika, mekanisme transfer massa dan transfer panas serta sifat aliran yang berjalan
selama proses operasi. Selain itu, saat ini terdapat beberapa studi ilmiah yang meneliti dan mengembangkan simulasi komputasi dinamika fluida dan model matematika untuk
menggambarkan fenomena yang terjadi pada reaktor kolom gelembung.
Gambar 1. Reaktor Kolom Gelembung
Sumber: Anil, 2007
Ada tiga kategori utama dari reaktor multifasa, yaitu trickle bed reactor fixed atau packed bed, fluidized bed reactor, dan reaktor kolom gelembung. Reaktor kolom
gelembung pada dasarnya adalah sebuah bejana berbentuk silinder dilengkapi dengan distributor gas pada bagian bawah. Gas tersebut disemprotkan dalam bentuk gelembung
menjadi baik fasa cair maupun suspensi cair-padat. Reaktor ini umumnya disebut sebagai reaktor kolom
gelembung “bubur” apabila terdapat fasa padat yang ada di dalamnya. Reaktor kolom gelembung tiga fasa diaplikasikan dalam proses industri
yang melibatkan reaksi seperti oksidasi, klorinasi, alkilasi, polimerisasi, dan hidrogenasi, dalam proses pembuatan bahan bakar sintesis dengan konversi gas serta fermentasi dan
pengolahan air limbah biologis dalam proses biokimia. Beberapa proses aplikasi kimiawi yang terkenal adalah proses Fischer-Tropsch yang merupakan proses pencairan batu bara
secara tidak langsung untuk menghasilkan bahan bakar tansportasi, sintesis metanol, dan pembuatan bahan bakar sintesis lainnya yang lebih ramah lingkunga dibandingkan dengan
bahan bakar turunan minyak yang ada. Aplikasi penting untuk reaktor kolom gelembung adalah penggunaannya sebagai
bioreaktor di mana mikroorganisme terlibat untuk menghasilkan produk industri seperti enzim, protein, antibiotik, dan lain sebagainya. Beberapa studi biokimia terbaru yang
menggunakan kolom gelembung sebagai bioreactor dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Aplikasi Biokimia Reaktor Kolom Gelembung
Produk Biokatalis
Thienamycin Streptomyces cattleya
Glukoamilase Aureobasidium pullulans
Asam Asetat Acetobacter aceti
Antibodi Monoklonal Hybridoma cells
Metabolit sekunder tumbuhan Hyoscyamus muticus
Taksol Taxus cuspidate
Asam Organik asetat, butirat Eubacterium limosum
Low Oxygen Tolerance Arabidopsis thaliana
Fermentasi Etanol Saccharomyces cerevisiae
Reaktor gelembung tiga
fasa memiliki
beberapa keuntungan apabila
diimplementasikan dalam dunia industri dalam proses operasinya dibandingkan: Keuntungan pertama yaitu reaktor jenis ini memiliki karakteristik transfer
panas dan massa yang lebih unggul, yang artinya koefisien transfer panas dan massa yang nilainya kekurangan bagian yang bergerak dan kepadatan;
durabilitas katalis dan material kemasan yang lain lebih lama. Kemampuan penambahan dan pengurangan katalis dan operasi yang bebas
penyumbat sebagai pilihan reaktor. Tidak membutuhkan proses pemisahan fasa solid dari fasa liquidnya
Meningkatkan konversi dan selektivitas. Lebih mudah dalam proses scale-up dikarenakan hidrodinamika-nya hanya
dipengaruhi oleh channel yang terbentuk dalam katalis. Cocok digunakan untuk reaksi-reaksi yang eksotermis karena slurry yang
melewati reaktor dapat berperan sebagai penyerap panas. Menghilangkan kemungkinan terjadinya hot spot dalam reaktor karena slurry
juga bisa berfungsi sebagai distributor suhu sehingga suhu dalam reaktor menjadi seragam.
Disain dan proses scale up reaktor gelembung tiga fasa, investigasi parameter hidrodinamik, dan parameter karakteristik operasi menjadi pertimbangan yang ada karena kepentingan
industri dan aplikasi yang luas dari reaktor jenis ini. Untuk merancang reaktor kolom gelembung, parameter hidrodinamika yang dibutuhkan
sebagai berikut : 1.
Luas antarmuka gas-cair tertentu. 2.
Koefisien dispersi padatan aksial 3.
Diameter gelembung rata-rata sauter. 4.
Koefisien dispersi aksial dari gas dan cair. 5.
Koefisien perpindahan panas menyeluruh antara lumpur dan transfer internal dari panas yang tercelup.
6. Koefisien perpindahan massa untuk semua spesi, gas yang tertahan, sifat fisika-kimia
Untuk memperkirakan
parameter-parameter disain
pada sistem,
studi eksperimental bermanfaat secara khusus dalam penghitungan alat dan aksesoris. Aliran gas
ke dalam kolom reaktor diukur melalui rotameter dan kecepatan superfisial gas disesuaikan. Gas kemudian didistribusikan oleh gas distributor yang memiliki berbagai
alternatif seperti jenis cincin, plat berlubang, atau distributor lengan. Sebuah pemanas listrik dapat dipasang untuk menjaga suhu konstan dalam kolom reaktor. Sistem pengukuran
tekanan dapat berisi cairan manometer atau pressure transducer pemancar tekanan. Pengukuran tekanan digunakan untuk memperkirakan penahanan gas dalam sistem.
Termokopel digunakan ketika variasi temperatur diperlukan untuk direkam. Sensor fluks panas dapat digunakan untuk memperkirakan fluks panas dan untuk mengukur koefisien
perpindahan panas yang sesuai antara objek panas yang tercelup dan lumpur atau lumpur dan dinding. Untuk control dan penyesuaian yang lebih baik, alat-alat yang ada biasanya
disertai dengan kontroler PID. Sistem akuisisi data dapat digunakan untuk investigasi parameter sesaat, misalnya untuk merekam fluktuasi tekanan dan estimasi penahanan gas
sesaat serta sifat gelembung. Salah satu ilustrasi dari aliran multifasa pada reaktor kolom gelembung adalah sebagai
berikut. Reaktor berisi dengan air dan gelembung gas yang dimasukkan dari bagian bawah reaktor. Karena adanya gaya apung, gelembung kemudian naik ke bagian atas
reaktor, menginduksi cairan yang bergerak secara bebas. Lebih jauh lagi, saat gelembung naik ke atas melalui air, gas akan terlarut dari gelembung ke dalam cairan.
Pada aliran multifasa dalam reaktor kolom gelembung, aliran yang masuk bersifat turbulen dan dapat menyebabkan pertukaran gas dengan cairan yang nilainya optimal.
Kolom reaktor dibangun dengan beberapa bentuk konstruksi. Proses pencampuran terjadi karena adanya semprotan gas dan membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan
dengan pengadukan mekanis. Cairan yang dimasukkan dapat berupa aliran sejajar atau aliran menyilang.
Reaktor kolom gelembung digambarkan dengan volume isi cairan yang nilainya tinggi dan permukaan perbatasan fasa. Reaktor kolom gelembung sangat berguna apabila
reaksi gas-cairan berjalan lambat yang berhubungan dengan laju absorpsi. Hal ini berlaku untuk reaksi gas-cairan yang harga bilangan Hatta Ha kurang dari 0,3.
Bilangan Hatta merupakan parameter tak berdimensi yang membandingkan antara laju absorpsi zat terlarut A dalam sistem reaktif N
A0
terhadap laju absorpsi dari zat terlarut A zat yang sama dalam kasus absorpsi fisis N
A0 phys
.
1.2 Fasa-Fasa pada Reaktor Gelembung Tiga Fasa