Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 terutama IK-4 dan IK-H2. Kak Ofik, Kak Indra, Kak Aan, Kak Adhin, De Fisa, dan De Gina yang Bagaimana Pemahaman Nilai-Nilai dari Budaya Organisasi Bagaimana Interpretasi Simbol dari Budaya Organisasi PI

ix

14. Handy Handyansyah Darmawan yang selalu memberikan doa, nasihat,

perhatian, kasih sayang, canda-tawa, dan dukungan selama peneliti menyusun skripsi ini. Terima kasih atas segala pengorbanan dan pengertiannya.

15. Teman-teman seperjuangan angkatan 2009 terutama IK-4 dan IK-H2.

Insya Allah kita lulus bersama tahun 2013.

16. Kak Ofik, Kak Indra, Kak Aan, Kak Adhin, De Fisa, dan De Gina yang

telah memberikan semangat dan membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. 17. Rekan-rekan Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Periode 2009- 2010, 2010-2011 dan 2011-2012.

18. Semua pihak yang telah membantu sebelum dan selama penelitian skripsi

yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu. Akhir kata peneliti ucapkan terima kasih banyak pada semua pihak yang telah membantu peneliti dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Maka peneliti selanjutnya berharap dan berterima kasih atas segala saran dan masukan dari pembaca. Serta menerima saran dan masukan tersebut dengan hati terbuka. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang berkepentingan. Amiiin.... Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Bandung, 20 Agustus 2013 Peneliti Ovi Wulandari NIM: 41809144 110 Daftar Pustaka Buku : Creswell, John W. 2010. Research Design Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sugiono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta. Hamidi. 2010. Metode Penelitian dan Teori Komunikasi. Malang: UMM Pers. Mulyana, Deddy. 2006. Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan. Jakarta: PT Bumi Aksara. Steers, Richard M. 1980. Terj: Magdalena Jamin. Efektivitas Organisasi. Jakarta: Erlangga. Hasibuan, Malayu S.P. 2010. Organisasi dan Motivasi Dasar Peningkatan Produktivitas. Jakarta: PT Bumi Aksara. Mulyana, Deddy. 2005. Ilmu Komunikasi suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong Uchjana. 1986. Dinamika Komunikasi. Bandung: Remadja Karya CV. Effendy, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Effendy, Onong Uchjana. 1997. Ilmu Komunikasi dalam Teori dan Praktek.. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Effendy, Onong Uchjana. 2000. Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Citra Aditya Bakti. Littlejohn, Stephen W., dan Karen A Foss. 2009. Terj: Mohammad Yusuf Hamdan. Teori Komunikasi “Theories of Human Communication”. Jakarta: Salemba Humanika. Sumber Lain : Sandy , Asep. 2011. Efektivitas Kegiatan Greeting oleh Customer Service PT. Pos Indonesia Bandung terhadap Kinerja Karyawannya. Universitas Komputer Indonesia: Bandung. Meiselly, Nines. 2012. Efektivitas Penggunaan Website Unikom www.unikom.ac.id Sebagai Sumber Informasi Akademik Terhadap Kepuasan Kebutuhan Informasi Akademik Pada Mahasiswanya. Universitas Komputer Indonesia: Bandung. Maulana, Syaid. 2013. Peranan Kepemimpinan Visioner dan Budaya Organisasi Dalam Membentuk Komitmen Karyawannya Pada Universitas Komputer Indonesia. Universitas Komputer Indonesia: Bandung. Arsip Badan Administrasi Umum BAU Universitas Komputer Indonesia UNIKOM 20122013 Company Profile Universitas Komputer Indonesia UNIKOM Website Universitas Komputer Indonesia UNIKOM: www.unikom.ac.id 1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Organisasi merupakan suatu sistem yang saling mempengaruhi satu sama lain, apabila salah satu dari sub sistem tersebut rusak, maka akan mempengaruhi sub-sub sistem yang lain. Sistem tersebut dapat berjalan dengan semestinya jika individu-individu di dalamnya mempunyai rasa memiliki sense of belonging terhadap organisasi tersebut, yang berarti selama anggota atau individunya masih memiliki loyalitas dan melaksanakan tanggungjawab sebagaimana mestinya maka organisasi tersebut akan berjalan dengan baik. Setiap individu dalam organisasi mempunyai sifat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Sifat tersebut dapat menjadi ciri khas bagi seseorang sehingga kita dapat mengetahui bagaimana sifatnya. Sama halnya dengan manusia, organisasi juga mempunyai sifat-sifat tertentu. Melalui sifat-sifat tersebut kita juga dapat mengetahui bagaimana karakter dari sebuah organisasi yang kemudian membentuk kepribadian organisasi. Kepribadian tersebut kita kenal dengan Budaya Organisasi Organization Culture. Budaya organisasi adalah sistem pengertian yang diterima secara bersama, seperti budaya-budaya yang dimiliki oleh setiap suku bangsa memiliki sistem nilai dan norma dalam mengatur masing-masing anggotanya dari suku bangsa tersebut maupun orang yang berasal dari suku lain sehingga memiliki kesamaan pengertian dalam menjalani kehidupan sehari-hari, dengan demikian dapat dikatakan bahwa suatu organisasi juga memiliki budaya yang mengatur bagaimana anggota-anggotanya untuk bertindak. Karena setiap individu yang tergabung didalam sebuah organisasi memiliki budaya yang berbeda, disebabkan mereka memiliki latar belakang budaya yang berbeda, namun semua perbedaan itu akan dilebur menjadi satu dalam sebuah budaya organisasi, guna menjadi sebuah kelompok yang bekerjasama dalam mencapai tujuan organisasi sebagaimana yang telah disepakati bersama sebelumnya. Budaya memberikan identitas bagi para anggota organisasi dan membangkitkan komitmen terhadap keyakinan dan nilai yang lebih besar dari dirinya sendiri. Meskipun ide-ide ini telah menjadi bagian budaya itu sendiri yang bisa datang dimanapun organisasi itu berada. Suatu budaya organisasi berfungsi untuk menghubungkan para anggotanya sehingga mereka tahu bagaimana berinteraksi satu sama lain. Sehingga sebuah organisasi didirikan karena mempunyai tujuan yang ingin dicapai bersama. Dalam mencapai tujuannya setiap organisasi dipengaruhi oleh perilaku dan sikap orang-orang yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai tujuan tersebut tergantung kepada keandalan dan kemampuan anggota dalam mengoperasikan sistem kerja yang terdapat dalam organisasi tersebut, tujuan organisasi dapat tercapai hanya dimungkinkan karena upaya para pelaku yang terdapat dalam setiap organisasi. Dalam organisasi Sumber Daya Manusia SDM merupakan unsur yang strategis dalam menentukan sehat tidaknya suatu organisasi. Pengembangan SDM yang terencana dan berkelanjutan merupakan kebutuhan yang mutlak terutama untuk masa depan organisasi. Dalam kondisi lingkungan tersebut, manajemen dalam organisasi dituntut untuk mengembangkan cara baru untuk mempertahankan anggota pada produktivitas tinggi serta mengembangkan potensinya agar memberikan kontribusi maksimal pada organisasi. Masalah SDM yang kelihatannya hanya merupakan masalah intern dari suatu organisasi sesungguhnya mempunyai hubungan yang erat dengan masyarakat luas sebagai pelayanan publik yang diukur dari kinerja anggotanya. Manajemen SDM merupakan sarana untuk meningkatkan kualitas manusia, dengan memperbaiki SDM melalui penerapan nilai-nilai yang memang harus dimiliki oleh individu-individu sebagai anggota dalam organisasi, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan daya hasil organisasi, serta dapat mewujudkan SDM yang memiliki kinerja yang tinggi, maka diperlukan pula peran yang besar dari pimpinan organisasi. Dalam meningkatkan kinerja anggota diperlukan analisis terhadap faktor-faktor yang memperhatikan kebutuhan dari para anggota, diantaranya terbentuknya budaya organisasi yang baik dan terkoordinasi serta efektif. Kata efektif berasal dari bahasa Inggris effective artinya berhasil. Sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik. Robbins dalam Pabundu, 2010: 129 mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi baik dalam jangka pendek atau jangka panjang. Budaya organisasi yang terkoordinasi dengan baik akan efektif dalam meningkatkan kinerja dari anggotanya. Karena efektivitas dari budaya organisasi merupakan kemampuan untuk bertahan, menyesuaikan diri, memelihara diri dan tumbuh sesuai dengan tujuan yang dimiliki organisasi melalui kinerja anggotanya. Kinerja mempunyai arti penting bagi anggota organisasi, adanya penilaian kinerja berarti anggota mendapat perhatian dari atasan, disamping itu akan menambah gairah kerja anggota karena dengan penilaian kinerja ini mungkin anggota yang berprestasi dipromosikan, dikembangkan dan diberi penghargaan atas prestasinya, sebaliknya anggota yang tidak berprestasi mungkin akan didemosikan. Penilaian kinerja anggota organisasi perlu dilakukan dalam memastikan pemahaman para anggota dalam pencapaian prestasi setiap anggota tersebut, memastikan tercapainya skema prestasi yang disepakati, memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara skema kerja dan pelaksanaan, memberikan penghargaan maupun hukuman yang obyektif atas prestasi pelaksanaan yang telah disepakati, menjadikan sebagai alat komunikasi antara anggota dan pimpinan dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi, memastikan bahwa pengambilan keputusan dilakukan secara obyektif dan mengungkapkan permasalahan yang terjadi. Kesulitan dalam menilai kinerja anggota organisasi terutama pada kinerja pelayanan publik karena tujuan dan misi organisasi publik seringkali tidak hanya sangat kabur, akan tetapi juga bersifat multidimensional karena stakeholders dari organisasi publik memiliki kepentingan yang berbeda satu dengan lainnya sehingga penilaian kinerja anggota organisasi publik di mata stakeholders juga berbeda-beda. Kinerja yang dimiliki oleh organisasi pada hakikatnya merupakan suatu akibat dari persyaratan kerja yang harus dipenuhi oleh anggota. Anggota akan bersedia bekerja dengan penuh semangat apabila merasa kebutuhan baik fisik dan non fisik terpenuhi. Kinerja organisasi sangat ditentukan oleh kinerja anggota yang menjadi ujung tombak organisasi tersebut. Kesadaran para anggota ataupun pimpinannya akan kontribusi budaya organisasi terhadap produktivitas organisasi akan memberikan motivasi yang kuat untuk mempertahankan, memelihara, dan mengembangkan budaya organisasi yang dimiliki, sehingga merupakan daya dorong yang kuat untuk kemajuan organisasi. Sebagaimana temuan Kotter dan Heskett, menunjukkan bahwa organisasi berprestasi karena ditopang budaya organisasi yang kuat. Obyek penelitian ini adalah Universitas Komputer Indonesia UNIKOM, dimana Dosen UNIKOM sebagai subjek penelitian yang merupakan salah satu unsur utama SDM mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pelayanan pendidikan. Sosok dosen yang mampu memainkan peran tersebut adalah dosen yang mempunyai kompetensi baik dari sikap dan perilakunya yang penuh dengan kesetiaan pada pendidikan, bermoral dan bermental baik, profesional, serta sadar akan tanggungjawabnya sebagai pengabdian kepada generasi muda untuk berbagi ilmu pengetahuan guna mencerdaskan anak Bangsa. Kesesuaian antara budaya organisasi dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh anggota organisasi akan menimbulkan kepuasan kerja, sehingga mendorong individu untuk bertahan pada satu organisasi dan berkarir dalam jangka waktu yang panjang. Oleh sebab itu, dalam melaksanakan aktivitas pelayanan, maka Universitas Komputer Indonesia diharapkan memiliki SDM yang memadai dari segi kuantitas maupun kualitas yang dijiwai budaya organisasinya melalui kinerja dosen sebagai salah satu bagian anggota organisasi. Budaya organisasi yang kuat dan sehat mencerminkan kepribadian dan mampu mengkomunikasikan pada anggota tentang tujuan organisasi dan identitas bersama yang pada akhirnya akan menjadi pedoman bagi pimpinan dan anggota organisasi. Hal tersebut sejalan dengan budaya organisasi yang diterapkan Universitas Komputer Indonesia dalam menuju arah pelayanan profesional, integritas, kualitas, teknologi informasi dan keunggulan yang tentunya bertanggungjawab. Sesuai dengan tuntutan yang menghendaki terwujudnya organisasi pendidikan yang bersih, berwibawa, transparan dalam menjalankan tugas pengabdian kepada generasi muda dengan tekad membangun kualitas pendidikan anak Bangsa. Universitas Komputer Indonesia melakukan peningkatkan kualitas dosen agar memiliki keunggulan kompetitif dan memegang teguh etika dalam memberi pelayanan yang sesuai dengan tingkat kepuasan dan keinginan masyarakat. Maka penerapan budaya yang antara lain dengan pemberian standar serta penerapan kode etik, diharapkan akan merubah dan membentuk budaya baru yang lebih baik. Dengan adanya budaya organisasi ini, kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh organisasi semakin meningkat, hal ini memunculkan kebutuhan organisasi akan budaya organisasi yang dapat mengarahkan dan mengembangkan dosen untuk mengelola dan mengendalikan organisasi agar tetap konsisten dengan visi dan misi organisasi. Pada dasarnya setiap organisasi pendidikan yang menjunjung budaya organisasi menginginkan adanya suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Sehingga diharapkan budaya organisasi Universitas Komputer Indonesia dapat menciptakan kinerja dosen yang memiliki professionalism yang berarti bekerja secara komitmen dan bertanggungjawab pada dunia pendidikan; integrity berarti dosen harus memiliki karakter yang baik, jujur serta berdedikasi dalam memberikan ilmu yang dimiliki; quality berarti memiliki kualitas dan mutu terbaik yang harus dijaga dan ditingkatkan agar tetap eksis dalam persaingan; information technology berarti penerapan teknologi informasi pada seluruh aktivitas sistem pendidikan; dan yang terakhir excellence berarti menjadi yang terbaik dari segi dosen ataupun mahasiswa yang dihasilkan oleh Universitas Komputer Indonesia. Sumber: Slide Presentasi PIQIE, 2012

1.2. RUMUSAN MASALAH

Untuk memberikan arahan yang benar dan jelas dalam melaksanakan lebih lanjut mengenai penelitian ini berdasarkan latar belakang yang telah peneliti kemukakan, maka peneliti mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1.2.1. Rumusan Masalah Makro

 Bagaimana Efektivitas Budaya Organisasi PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen?

1.2.2. Rumusan Masalah Mikro

1. Bagaimana Pemahaman Nilai-Nilai dari Budaya Organisasi

PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen?

2. Bagaimana Interpretasi Simbol dari Budaya Organisasi PIQIE

Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen?

3. Bagaimana Interpretasi Tindakan dari Budaya Organisasi

PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen? 1.3. MAKSUD DAN TUJUAN PENELITIAN 1.3.1. Maksud Penelitian Maksud dari penelitian ini adalah untuk dapat mendeskripsikan, menggambarkan, menjelaskan, dan menceritakan persoalan yang peneliti teliti mengenai “Efektivitas Budaya Organisasi PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen”.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui Pemahaman Nilai-Nilai dari Budaya

Organisasi PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen.

2. Untuk mengetahui Interpretasi Simbol dari Budaya Organisasi

PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen.

3. Untuk mengetahui Interpretasi Tindakan dari Budaya

Organisasi PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen. 1.4. KEGUNAAN PENELITIAN 1.4.1. Kegunaan Teoritis Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih bagi perkembangan studi Ilmu Komunikasi pada umumnya dan berhubungan dengan bidang Komunikasi Organisasi khususnya, sehingga dapat memperkaya kajian ilmiah yang perlu dijadikan bahan referensi dalam penelitian sosial lainnya yang saling berkaitan. Penelitian ini juga membuka wawasan dan pengetahuan baru bagi peneliti terhadap penerapan teori-teori komunikasi dan komunikasi organisasi.

1.4.2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan sebuah aplikasi ilmu yang telah diperoleh peneliti selama berkuliah dan diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan serta pengalaman baru bagi peneliti dalam bidang Komunikasi Organisasi terutama mengenai Budaya Organisasi.

b. Bagi Universitas

Harapan hasil penelitian ini secara praktis berguna bagi Universitas Komputer Indonesia sebagai bahan referensi, evaluasi, dan informasi bagi seluruh staff Dosen untuk menilai bagaimana efektivitas sebuah budaya organisasi yang telah dicanangkan dalam upaya meningkatkan kinerja dosen, khususnya melalui “Efektivitas Budaya Organisasi PIQIE Universitas Komputer Indonesia Dalam Meningkatkan Kinerja Dosen” . 12

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1. TINJAUAN TENTANG PENELITIAN TERDAHULU

Dalam tinjauan pustaka, peneliti mengawali dengan menelaah penelitian terdahulu yang berkaitan dan relevan dengan penelitian yang akan dilakukan peneliti. Dengan demikian, peneliti mendapatkan rujukan pendukung, pelengkap, pembanding dan memberi gambaran awal mengenai kajian terkait permasalahan dalam penelitian ini. Berikut ini peneliti temukan beberapa hasil penelitian terdahulu tentang penggunaan Efektivitas, Budaya Organisasi, dan Kinerja: Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Judul Penelitian Nama Peneliti Metode yang Digunakan Hasil Penelitian Perbedaan dengan Penelitian Skripsi ini 1 Efektivitas Kegiatan Greeting oleh Customer Service PT. Pos Indonesia Bandung terhadap Kinerja Karyawannya Asep Sandy 41807106 Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas UNIKOM Kuantitatif, metode survey dan teknik analisis deskriptif Penelitian menunjukan bahwa efektivitas kegiatan Greeting terhadap kinerja karyawannya adalah valid dan signifikan. Penelitian Asep Mengukur Efektivitas Kegiatan Greeting terhadap Kinerja Karyawannya sedangkan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Efektivitas Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Dosen melalui penelitian kualitatif. 2 Efektivitas Penggunaan Website Unikom www.unikom.ac.id Sebagai Sumber Informasi Akademik Terhadap Kepuasan Kebutuhan Informasi Akademik Pada Mahasiswanya Nines Meiselly 41808067 Skripsi, Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas UNIKOM Kuantitatif, metode survey dan teknik analisis deskriptif Penelitian menunjukan adanya hubungan antara efektivitas terhadap kepuasan kebutuhan informasi akademik sebesar 0,701 adalah hubungan yang tinggi atau kuat, valid, searah dan signifikan. Penelitian Nines mengukur Penggunaan Website Unikom www.unikom.ac.id terhadap Kepuasan Informasi Mahasiswa sedangkan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Dosen melalui penelitian kualitatif. 3 Peranan Kepemimpinan Visioner dan Budaya Organisasi Dalam Membentuk Komitmen Karyawannya Pada Universitas Komputer Indonesia Syaid Maulana 21208095 Skripsi, Program Studi Manajemen UNIKOM Verifikasi, metode deskriptif Penelitian menunjukan terdapat hubungan antara kepemimpinan visioner dengan budaya organisasi dengan komitmen karyawan termasuk dalam katagori cukup kuat dengan arah positif, sisanya adalah faktor lain. Penelitian Syaid mengukur Peranan Kepemimpinan Visioner dan Budaya Organisasi Dalam Membentuk Komitmen Karyawannya sedangkan penelitian ini untuk mengetahui Efektivitas Budaya Organisasi dalam Meningkatkan Kinerja Dosen melalui penelitian kualitatif. Sumber: Catatan Peneliti, April 2013 2.2. Tinjauan Pustaka 2.2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.2.1.1. Definisi Komunikasi Organisasi Komunikasi Organisasi menurut Deddy Mulyana dalam buku yang berjudul “Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar”, yaitu: “Komunikasi organisasi terjadi dalam suatu organisasi, bersifat formal dan juga informal, dan berlangsung dalam suatu jaringan yang lebih besar daripada komunikasi kelompok. Komunikasi organisasi seringkali melibatkan juga komunikasi diadik, komunikasi antar pribadi dan ada kalanya juga komunikasi publik. Komunikasi formal adalah komunikasi menurut struktur organisasi, yakni komunikasi kebawah, komunikasi ke atas dan komunikasi horizontal, sedangkan komunikasi informal tidak bergantung pada struktur organisasi, seperti komunikasi antar sejawat, juga termasuk gossip.” Mulyana, 2005: 75 Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi, metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya, faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban bagi pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah yang selanjutnya menyajikan suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat komunikasi dilancarkan. Menurut Pace dan Faules dalam Deddy Mulyana menyatakan bahwa: “Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam hubungan- hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya dan berfungsi dalam suatu lingkungan.” Mulyana, 2005: 31 Definisi di atas memperlihatkan bahwa adanya pertunjukan dan pertukaran pesan antara unit-unit komunikasi. Pertunjukan dan pertukaran pesan merupakan penyampaian dan penerimaan informasi yang menurut Pace dan Faules, dalam penyampaian dan penerimaan informasi ke seluruh unit-unit organisasi merupakan salah satu tantangan besar dalam organisasi. Proses penyampaian dan penerimaan informasi berhubungan dengan aliran informasi. Komunikasi organisasi, dipandang dari suatu perspektif interpretif subjektif adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi. Proses interaksi tersebut tidak mencerminkan organisasi, ia adalah organisasi itu sendiri. Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses itu bertransaksi dan memberi makna atas apa yang sedang terjadi. Lebih jelasnya, komunikasi organisasi adalah proses penciptaan makna atas interaksi yang menciptakan, memelihara, dan mengubah organisasi.

2.2.1.2. Arah Aliran Komunikasi Organisasi

Dalam komunikasi organisasi proses penyampaian informasi dapat berlangsung secara formal dari seseorang yang otoritasnya lebih tinggi kepada orang lain yang otoritasnya lebih rendah, secara informal dari seseorang yang otoritasnya lebih rendah kepada yang otoritasnya lebih tinggi, secara horizontal dari seseorang kepada orang lain yang mempunyai otoritas yang sama, dan secara lintas saluran dari mereka yang menempati bagian fungsional yang berbeda. Proses penyampaian informasi dalam komunikasi organisasi dapat dilihat dalam gambar 2.1 sebagai berikut: Gambar 2.1 Empat Arah Komunikasi Organisasi Pace and Faules dalam Deddy M ulyana, 2005: 184 Kom unikasi ke Baw ah Kom unikasi ke Atas Kom unikasi Horizontal Kom unikasi Lint as Saluran Kom unikasi ke Baw ah Berikut adalah penjelasan mengenai arah aliran informasi dalam Komunikasi Organisasi:

1. Komunikasi ke Bawah Downward Communication

Komunikasi ke bawah dalam sebuah organisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas lebih tinggi kepada mereka yang berotoritas lebih rendah. Disamping perintah dan instruksi, komunikasi ke bawah juga berisi informasi mengenai tujuan komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas, komunikasi lintas saluran, komunikasi horizontal organisasi, kebijaksanaan- kebijaksanaan perusahaan, peraturan, pembatasan, insentif, tunjangan, dan pengembangan rasa memiliki tugas sense of mission.

2. Komunikasi ke Atas Upward Communication