Madu Analisis Finansial Dan Pemasaran Usaha Lebah Madu (Apis mellifera)

Proses Pemanenan Produk Lebah Madu

1. Madu

Produksi madu di perusahaan ini memliki variasi jenis madu. Jenis madu disini ada tiga jenis, yaitu madu umum, madu royal jelly, dan madu pollen. Masing-masing dari ketiga jenis madu ini memiliki proporsi produksi yang berbeda, biasanya proporsi untuk madu umum sekitar 50, sedangkan proporsi untuk madu royal jelly dan madu pollen sekitar 25 : 25. Variasi jenis madu tersebut memiliki harga jual yag berbeda-beda tergantung dari proses pemanenan dan jumlah produksinya. Jenis madu umum biasanya dijual dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan jenis madu royal jelly dan madu pollen. Tingkat keuntungan dari jenis-jenis madu tersebut tergantung dari produksinya, dimana pendapatan pertahun biasanya untuk madu umum memilki jumlah yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis madu royal jelly dan pollen. Data untuk masing-masing pendapatan untuk ketiga jenis madu tersebut dapat dilihat pada Lampiran 1, namun untuk analisis finansial perusahaan ini, semua produk digabung menjadi satu pemasukan benefit. Proses pemanenan hingga proses pengemasan masing-masing jenis madu tersebut akan dijelaskan pada penjelasan berikut: a. Madu Umum Pemanenan madu dilakukan dengan menggunakan alat yang disebut eksakator, yaitu dengan cara diputar sehingga madunya keluar dan tidak merusak sarang lebahnya. Produksi lebah dapat dipanen sekitar 10-14 hari. Hal ini tergantung dari kondisi iklim dan musim bunga di sekitarnya sebagai bahan Universitas Sumatera Utara makanannya. Frekuensi panen madu pada saat paceklik terjadi sekali dalam setahun, panen terjadi 21-24 kali. Sedangkan pada saat paceklik terjadi dua kali dalam setahun, panen terjadi 6-12 kali. Dalam sekali panen, jumlah panen madu bisa mencapai 1kg dalam setiap stup kotak lebah. Rata-rata jumlah stup per tahun mencapai 40 stup. Jumlah panen ini tidak selalu tetap, tergantung dengan kondisi cuaca, dan produksi tanaman-tanaman di sekitar lahan pembudidayaannya. Hal ini sesuai dengan literatur yang dinyatakan oleh Apriari Pramuka 2003 bahwa jumlah dan kualitas madu dipengaruhi oleh ketersediaan pakan lebah penghasil nektar dan pollen bunga, cuaca, kelembaban dan temperatur udara, serta koloni lebah. Pengemasan madu dilakukan setelah panen madu, kemudian madu tersebut dikumpulkan dalam satu wadah kemudian disaring sehingga terpisah dari kotoran- kotoran yang menempel pada saat pemanenan madu dilakukan. Setelah dilakukan penyaringan, kemudian dilakukan pengemasan dengan botol yang telah di cuci bersih dengan beberapa proses pencucian, kemudian ditutup dan di segel serta di beri label kemasan hingga menarik dan siap untuk dipasarkan. Gambar 1. Madu kemasan 250 ml Gambar 2. Madu kemasan 600 ml Universitas Sumatera Utara Madu yang telah siap dipasarkan disajikan pada Gambar 1 dan Gambar 2. Dalam satu botol kemasan 250 ml, madu dipasarkan dari produsen seharga Rp. 35.000,- sedangkan pada botol madu yang kemasan 600 ml, madu dipasarkan dari produsen seharga Rp. 75.000,-. b. Madu Royal Jelly Madu royal jelly merupakan madu yang digabung langsung dengan royal jelly yang telah dipanen. Pemanenan royal jelly dilakukan seperti pembuatan ratu lebah, hanya saja pemanenan royal jelly ini dilakukan setiap 4 hari sekali agar royal jelly yang ada di dalam tempat pembuatan ratu tidak habis kering dimakan oleh bakal ratu yang berada di dalamnya, karena royal jelly merupakan makanan bagi ratu lebah. Pengambilan royal jelly dengan menggunakan alat yang disebut grafting. Frekuensi panen royal jelly dapat dilakukan sebanyak 50 kali dalam setahun, karena di pengaruhi juga oleh pembuatan ratu lebah, sehingga pemanenan royal jelly tidak rutin dilakukan. Jumlah panen royal jelly tidak sebanyak seperti panen madu, panen royal jelly bisa menghasilkan 100 mlminggu jadi dalam setahun hanya menghasilkan sekitar 5.000 ml. Pemanenan royal jelly disesuaikan dengan pembuatan ratu lebah, jika petani lebah sedang ingin mengembangkan ratu lebah maka produksi royal jelly tidak terlalu tinggi, hal ini disebabkan karena royal jelly yang berada pada tempat pembuatan ratu lebah khusus disuplay untuk makanan ratu lebah agar pertumbuhan ratu lebah lebih cepat dan lebih baik. Pemanenan royal jelly dimulai pada tahun ke lima, hal ini dikarenakan pada tahun pertama hingga ke tiga peternak ingin mengembangkan bibit lebah terlebih dahulu, sehingga royal jelly lebih disuplay untuk makanan ratu lebah. Pengemasan dilakukan setelah pemanenan royal jelly yang kemudian ditempatkan pada wadah yang bersih, kemudian untuk pengemasan, biasanya royal jelly Universitas Sumatera Utara langsung dicampurkan ke dalam Madu, karena melihat harga royal jelly yang harganya sangat tinggi jika dijual secara langsung, tanpa dicampur dengan madu. Perbandingan royal jelly dengan madu adalah 1:42. Gambar 3. Madu royal jelly kemasan 250 ml Madu royal jelly yang telah siap dipasarkan disajikan dalam Gambar 3. Madu royal jelly dengan botol kemasan 250 ml dihargai Rp. 75.000,- sedangkan madu royal jelly kemasan 600 ml dihargai Rp. 150.000,- untuk permintaan khusus royal jelly murni 1 ons dihargai Rp. 150.000,-. c. Madu Pollen Madu pollen merupakan madu yang langsung dicampur dengan pollen. Pemanenan pollen dilakukan dengan memasang alat penjerat yang diletakkan di depan pintu masuk lebah madu Apis mellifera. Pemanenan dilakukan setiap hari yaitu dengan ketentuan jika pagi di panen, maka sore tidak boleh di panen karena sebagai cadangan makanan yaitu sebagai sumber protein bagi lebah. Hal ini sesuai dengan literatur yang dinyatakan oleh Sihombing 2005 bahwa Secara garis besar, pollen sebagai sumber Universitas Sumatera Utara protein dan nektar sebagai sumber karbohidrat bagi lebah. Jumlah panen pollen mencapai 1kgbulan. Pengemasan pollen tidak bisa langsung dikemas, karena pollen yang telah di panen harus di jemur dahulu kemudian pollen yang telah kering digiling hingga halus seperti tepung atau bubuk. Pengemasan pollen biasanya dicampur dengan madu, karena harga pollen yang mahal jika langsung dijual, selain itu konsumsi pollen lebih nikmat jika dicampur dengan madu. Pengemasan pollen biasanya langsung dicampurkan ke madu. Perbandingan pollen dan madu adalah 1:1,25. Madu pollen yang telah dikemas dan siap untuk dipasarkan disajikan pada Gambar 4. Gambar 4. Madu pollen kemasan 250 ml Madu pollen yang telah siap dipasarkan disajikan dalam Gambar 4. Dengan isi botol 250 ml, madu pollen tersebut dihargai Rp. 60.000,- sedangkan madu pollen isi botol 600 ml dihargai Rp. 140.000,-. Universitas Sumatera Utara

2. Bibit lebah