Kemampuannya itu muncul begitu saja D. PENUTUP
Kemampuannya itu muncul begitu saja D. PENUTUP
tanpa dipikir, tanpa dipola. Saat seorang Ameng Timbangan merupakan gerak bayi terlentang (Sunda: nangkarak ) dasar naluri manusia yang dianugrahkan kemudian nyangigir (posisi miring untuk Tuhan
manusia. Dalam mengubah ke posisi nangkub, telungkup) pemanfaatannya sebagai bela diri semua dan berakhir pada posisi nangkuban gerakannya mengalir apa adanya tanpa (telungkup) semuanya itu sarat dengan paksaan sebagaimana bayi dilahirkan. naluri. Siapa yang menggerakkan tubuhnya
kepada
Semuanya itu bergantung pada untuk bergerak? dari manakah sumber keyakinan dirinya atas kekuasan Tuhan. tenaganya? siapakah yang menumbuhkan Satu kalimat yang menggambarkan itu seorang bayi menjadi dewasa?
semua adalah kalimat hauqalah yakni Lā Seiring dengan perjalanan waktu haola wa lā quwwatailla billah „tidak ada melalui proses pertumbuhan manusia, akal daya dan kekuatan, kecuali Allah ‟. pikiran
kepasrahan dan Perkembangan akal pikiran selanjutnya keyakinan diri di hadapan Zat Yang Maha menutup peran naluri. Demikianlah akal Kuasa secara tidak langsung menghadirkan pikiran hingga dewasa berperan dan pula kemampuan naluri yang pernah menjadi penyaring dan “pedoman” dalam dimilikinya. beraktivitas. Baik dan buruk, benar dan
pun ikut
berkembang. Ketidakberdayaan,
Hubungan Ajaran dan gerak Ameng salah merupakan hasil pekerjaan akal Timbangan diibaratkan antara wadah dan dalam menarik simpulan. Akal menjadi isi. Wadah dalam hal ini wujud fisik pedoman untuk memutuskan berbagai berupa gerak merupakan pembuktian dari masalah, karena akal bertugas sebagai isi ajaran. Wadah dan isi merupakan penimbang, alat ukur, sedangkan naluri hubungan dualitas yang tidak dapat atau insting tidak banyak berperan. dipisahkan. Ajaran Timbangan merupakan Barangkali hanya sekadar lewat melalui pelajaran rohani atau batiniah sedangkan rasa.
Ameng Timbangan merupakan pelajaran Dalam pada itu Ameng Timbangan lahiriah. Pengolahan lahiriah dalam yang didasarkan pada kontemplasi, bentuk olah raga dan olah rasa merupakan perenungan atas sumber Ilahi mengarahkan upaya
memberikan ruang untuk pengikutnya untuk kembali pada fitrah. membangkitkan kemampuan dan kekuatan Mengenal diri pribadi untuk kemudian naluri bela diri. Kemampuan bela diri mengenal Tuhannya. Proses pengenalan dihadirkan melalui gerak aktivitas sehari- diri itu hakikatnya mengungkap dan hari dalam wujud leumpang (berjalan). membangkitkan kembali naluri yang Adapun kekuatan bela dirinya dihadirkan tertutup akal. Naluri ber-Tuhan. Oleh dengan membangkitkan tanaga indung. karena itu, dapat dipahami apabila gerak Ameng Timbangan sesuai dengan gerak naluri
leumpang DAFTAR SUMBER (berjalan),
manusia,
yakni:
nyangigir (berjalan
1. Makalah, Laporan Penelitian, Skripsi,
menyamping), maju (berjalan maju),
Tesis, dan Jurnal
mundur (berjalan
malik Adiwimarta, Sri Sukaesih. 1993. (berbalik), dongko (menunduk). Demikian
mundur),
Unsur-unsur Ajaran dalam Kakawin pula tenaga yang digunakannya sama
Disertasi. Jakarta: dengan tenaga bayi, tenaga bawaan.
Pārthayajňa.
Pascasarjana Universitas Tenaga ini kemudian disebut dalam istilah
Program
Indonesia.
146 Patanjala Vol. 10 No. 1 Maret 2018: 131-148 Darmana, Nana; Yudibrata, Karna; Saini,K.M.
Saleh,M. 1990.
1977 – 1978. Penelitian Aliran Pokok Pencak Silat di Aliran-aliran Pokok Pencak Silat Jawa
Bandung: Fakultas Barat .
Jawa
Barat .
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Pencatatan
Proyek Penelitian
dan
Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Departemen
Sufianto, Agustinus; Sugiato Lim; Andyni Kebudayaan. Khosasih. Akulturasi Unsur Kungfu
Fadilakusumah, A. Adil. 1996.
Dalam Pencak Silat Pencak
Tiongkok
Betawi dalam Lingua Cultura Vol.9 Peningkatan Sumber Daya Manusia
No.1 May 2015. Hlm 1-6. dalam Menyikapi Abad XXI . Makalah. Bandung: Balai Kajian Jarahnitra.
2. Buku
________. 2016. Abdullah, Edwin Hidayat. 2013. Penca Aliran Cimande . Disertasi.
Keajaiban Silat . Jakarta: Gramedia Bandung: Universitas Padjadjaran.
Pustaka Utama. Heryana, Agus. 1995.
Asy‟arie, Azis,R.H. 2010. Pencak Silat Aliran Cimande di Jawa
Maenpo Cikalong R.H.O. Soleh . Barat . Laporan Penelitian. Bandung:
Malang: Buih Leba. Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung.
Maenpo Cikalong Gan Uweh. Bandung: ________.
Mizan.
“Naskah Ajaran Islam dalam Pencak silat Ameng Timbangan dalam
Danadibrata,R.A. 2006. Patanjala Volume 5 No. 2 Juni 2013.
Kamus Basa Sunda . Bandung: Kiblat Hlm1-21.
Buku Utama.
________. 2016. Direktorat Jenderal Nilai Budaya Seni dan Film Naskah Timbangan: Analisis Ajaran
Kepercayaan Terhadap Timbangan Sebagai Dasar Perwujudan
Diréktorat
Tuhan Yang Maha Esa.2010. Pencak Silat (Ameng) Timbangan .
Ensiklopedi: Kepercayaan Terhadap Disertasi.
Tuhan Yang Maha Esa . Padjadjaran.
Bandung:
Universitas
Hardjawinata, Sadeli. 1941. Iskandar, Taudin. 1962.
Pĕntja Soenda. Batavia: Bale Poestaka. Unsur-unsur
dalam Ikram, Achadiati. 1997. Olahraga. Suatu Case Study mengenai
Kebatinan
Filologia Nusantara . Jakarta: Pustaka Pembelaan Diri Timbangan . Thesis.
Jaya.
Bandung: Fakultas Pendidikan Jasmani Unpad.
Moleong, Lexy J. 2012.
Penelitian Kualitatif . IPSI.Tanpa tahun.
Metodologi
Bandung: Remaja Rosdakarya.. Sejarah dan Pengembangan Pencak Silat
Penelitian Naturalistik Indonesia Jawa Barat.
Makalah. Bandung: Ikatan Pencak Silat
Metode
Kualitatif . Bandung: Tarsito. Mardotillah, Mila; Dian Mochammad Zein.
Nourduyn, J. dan Teeuw, A. 2009. Silat: Identitas Budaya, Pendidikan,
Tiga Pesona Sunda Kuna . Jakarta: Seni Bela Diri, dan Pemeliharaan
Pustaka Jaya.
Departemen Pendidikan Antropologi .Vol. 18 (2) Desember
Kesehatan dalam Jurnal
2016. Hlm 121-133. Kamus Besar Bahasa Indonesia . Rauf, Abdur dan Rusman, Tabrizy M. 1990.
Departemen Pendidikan Cikalong . Makalah. Cianjur: Paguron
Jakarta:
Nasional.
Pusaka Cikalong Pusat Pasar Baru.
Pencak Silat Ameng Timbangan... (Agus Heryana) 147
Ratna,Nyoman Kutha. 2007.
5. Sumber Lisan/Informan
Penelitian Sastra . Yogyakarta: Pustaka Kang Aom (Ahmad Derajat). Putra Raden Pelajar.
Cucu Rd. Moezni Satjadibrata. 1950.
Muchyidin
Anggakoesoemah. Bandung 12 Januari Kamoes Soenda & Indonesia . Djakarta:
Balai Poestaka. Fadilakusumah, Adil. 2014. Praktisi dan ketua Subroto, Joko, Moh. Rohadi. 1996.
Padepokan Penca Daya Sunda Pueur. Kaidah-Kaidah Pencak Silat Seni yang
Wawancara , Bandung 4 April 2014. Tergabung dalam IPSI . Solo: Aneka. Sudjana, Nana. 2004.
6. Catatan Pribadi
Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar . Aming. 1986. Catatan Harian: Kumpulan Bandung: Sinar Baru Algensido Offset.
Kalimat yang Bermanfaat . Bandung.
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2006.
Metode Penelitian Pendidikan
Bandung: Remaja Rosda Karya.
Surakhmad, Winarno. 1982. Pengantar Penelitian Ilmiah . Bandung: Tarsito.
Tim Redaksi JABAL, 2008.
Shahih Bukhari Muslim . Bandung:
Jabal.
Zoetmulder,P.J.2004.
Kamus Jawa Kuna Indonesia . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
3. Surat Kabar dan Majalah
Pikiran Rakyat.4/1/1995. Silat Cimande Hasil
Istikharah dan Tahajud .
Bratakoesoemah, Ema. “Penca” Kudjang Taun V No. 254 Jumaah 25 Nopember 1960.
4. Internet
Hadits arbain.” Iman-Islam-dan-Ihsan”. diakses dari https://haditsarbain.wordpress.com /2007/06/09/hadits-2-iman-islam-dan- ihsan/tanggal 27-5-2015, Pukul 10:06 WIB.
albayyinatulilmiyyah . “Syarah Hadits Jibril” diakses
dari
https://albayyinatulilmiyyah. files.wordpress.com/2014/06/86-syarah- hadits-jibril-pdf.pdf tanggal 27-5-
148 Patanjala Vol. 10 No. 1 Maret 2018: 131-148