KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisa dan pembahasan dari ketiga perusahaan kontraktor, maka dapat diambil kesimpulan bahwa :

PT. SABARITHA

PT. SINAR KASIH

No Keterangan PT. DIAN PERKASA

PERKASA ABADI

REINHARD

Pelaksanaan 1 Manajemen

Baik Waktu

dengan baik, dimana

dengan baik.

dengan baik.

semua aspek dalam

2. Monitoring : kurang 2. Monitoring :

penyusunan

baik, karena kurang

kurang baik, tidak

schedule sudah

koordinasi antara

melakukan

dilaksanakan.

pengawas dengan

pencatatan kinerja

2. Monitoring : kurang

pekerja.

dan produktivitas

pekerja. Evaluasi

baik, karena tidak

3. Analysis :

3. Analysis : Pelaksanaan

melakukan

dilaksanakan

dilaksanakan 2 Manajemen

pencatatan kinerja

dengan baik.

dengan baik. Waktu

dan produktivitas

4. Corrective Action :

pekerja.

dilaksanakan

4. Corrective Action :

3. Analysis :

dengan baik.

dilaksanakan dengan

dilaksanakan

5. Updating Schedule :

baik.

dengan baik.

dilaksanakan

5. Updating Schedule :

4. Corrective Action :

dengan baik.

diaksanakan dengan

dilaksanakan

baik.

dengan baik. 5. Updating Schedule : dilaksanakan dengan baik.

1. Monitoring : kurang 1. Monitoring :

1. Monitoring :

koordinasi atau

kurangnya

kurangnya

pengawasan antara

komunikasi antara

koordinasi antara

pengawas dengan

pelaksana

pengawas dengan

pekerja.

monitoring di

pekerja.

2. Analysis : 3 Hambatan

2. Analysis :

lapangan dengan

ketidakakuratan

pembuat schedule.

kekurangan dalam

informasi dari

2. Corrective action :

orang yang

monitoring.

kurangnya informasi

mampu melakukan

untuk melakukan

analysis dan

corrective action .

kurangnya informasi dari monitoring. 1. Sering mengadakan 1. Bahwa harus adanya 1. Sering

rapat antara level

keteraturan dalam

mengadakan rapat

executive

melakukan

antara pekerja di

management dengan

monitoring di

lapangan dengan

pekerja di lapangan.

lapangan, sehingga

level executive

managemnt, 4 Saran

2. Adanya tanya jawab

informasi yang di

serta dengar

dapat dari lapangan

sehingga dapat

pendapat untuk

dapat diterima

diketahui kendala-

menghindari miss

dengan baiak.

kendala serta

communication .

solusi yang tepat guna penangananya.

Dari kesimpulan diatas, maka secara umum atau garis besar dapat diambil kesimpulan bahwa :

1. Manajemen waktu yang dilakukan oleh perusahaan kontraktor di Medan

sudah dilaksanakan dengan baik hanya belum mampu dilaksanakan secara optimal dikarenakan adanya hambatan yang ditemui di dalam pelaksanaan sistem manajemen waktu. Hambatan yang sering ditemui biasanya terjadi pada aspek scheduling dan monitoring.

2. Pada scheduling terjadi kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pembuat schedule (level executive management) dengan para pelaksana di lapangan yang menganggap kurang pentingnya schedule terhadap pelaksana di lapangan sepanjang pekerjaan dapat diselesaikan pada waktunya dan 2. Pada scheduling terjadi kurangnya koordinasi dan komunikasi antara pembuat schedule (level executive management) dengan para pelaksana di lapangan yang menganggap kurang pentingnya schedule terhadap pelaksana di lapangan sepanjang pekerjaan dapat diselesaikan pada waktunya dan

3. Monitoring juga merupakan aspek tersulit untuk dilakukan secara akurat dan teliti dikarenakan harus adanya kerjasama yang kuat antara level executive management dengan para pelaksana yang ada di lapangan. Hal ini sangat penting untuk dilaksanakan sebab tidak digunakan di dalam sistem manajemen waktu khususnya bagi pelaksana di lapangan akaibat kurangnya koordinasi atau pengawasan yang akurat dan teliti antara pengawas dengan pekerja di lapangan, dan juga merupakan akibat yang ditimbulkan dari pelaksana schedule yang kurang baik terhadap pelaksanaan sistem manajemen waktu proyek konstruksi.

4. Di dalam analisis yang menyebabkan ketidakoptimalan untuk dilakukan pada kontraktor di Medan dikarenakan kurangnya informasi yang didapatkan dari monitoring dan tenaga ahli yang mampu menganalisa hasil pekerjaan.

5. Corrective action merupakan tindakan yang dilakukan jika setelah melakukan analisis ditemukan keterlambatan pada proyek, tetapi hal ini berusaha untuk dihindarkan oleh para kontraktor di medan karena diperlukan biaya yang besar untuk melakukan hal tersebut dan minimnya informasi dari monitoring dan analisis menjadi kendala dalam melakukan corrective action

6. Masalah yang timbul dalam update schedule adalah harus merubah master schedule dan tanggal penyelesaian proyek apabila adanya perubahan milestone serta mengalami kesulitan pengadaan bahan/material terhadap lokasi proyek yang jauh akibat perubahan durasi aktivitas.

7. Hambatan yang juga dihadapi kontraktor di Medan adalah biaya yang sangat besar bila melakukan semua aspek system manajemen waktu yang baik terutama bagi skala atau ukuran proyek yang besar, selain itu juga dikarenakan factor kebiasaan yang dimiliki sebagai kontraktor besar dianggap sebagai pegangan utama dalam membangun sebuah proyek konstruksi sehingga dalam prakteknya di lapangan tidak selalu melakukan semua aspek kegiatan dalam system manajemen waktu yang ideal.

V.2 Saran

Setelah melihat kesimpulan yang ada, saya memberikan saran terhadap hambatan yang terjadi pada perusahaan kontraktor di Medan dalam melaksanakan manajemen waktu yang ideal dan baik yaitu:

1. Sering mengadakan rapat bersama antar level executive management dengan para pelaksana di lapangan tentang segala aktivitas di proyek, khususnya pelaksanaan system manajemen waktu. Sehingga keterlambatan yang akan terjadi berikutnya dapat dicegah ataupun diminimalkan.

2. Adanya Tanya jawab serta dengar pendapat merupakan salah satu langkah kongkret untuk menghindarkan adanya miss communication yang terjadi antara level executive management dengan para pelaksana di lapangan.

3. Berani mengeluarkan dana yang besar, sebagai biaya untuk melakukan semua aspek kegiatan dalam system manajemen waktu yang ideal.

4. Tidak hanya berpegang pada pengalaman yang telah dimiliki sebagai kontraktor besar, sehingga mengesampingkan terhadap beberapa aspek 4. Tidak hanya berpegang pada pengalaman yang telah dimiliki sebagai kontraktor besar, sehingga mengesampingkan terhadap beberapa aspek

5. Perusahaan kontraktor di Medan harus mengubah anggapan yang dimiliki dengan pemikiran bahwa pelaksanaan manajemen waktu yang ideal menjadi nilai lebih bagi terciptanya tujuan proyek konstruksi yaitu kesuksesan waktu, biaya, dan Kualitas.

6. Menyimpan data base dari proyek-proyek terdahulu untuk dapat menjadi acuan dan pengalaman, sehinga dalam melaksanakan proyek-proyek selanjutnya dapat mencapai hasil yang lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Soeharto, Iman. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Edisi 2, Cetakan 1. Jakarta : Erlangga, 1999.

Clough, Richard H. and Sears, Glenn A. Construction Project Management. Canada : John Willey & Sons Inc. 1991.

Soeharto, Iman. Manajemen Proyek : Dari Konseptual Sampai Operasional. Jakarta : Erlangga, 1995.

Ervianto, Wulfram. Teori-Aplikasi Manajemen Proyek Konstruksi. Edisi 1. Yogyakarta : Andi, 2004.

Kezner, H. Project Management for Executives. Van Nostrand Reinhold Company, 1982.

Project Management Institute. A Guide to the Project Management Body of Knowledge (PMBOK). United States: PMI Pulications, 1996.

Smith, Karl A. project Management and Teamwork. Minnesota : McGraw-Hill Inc, 2000.

Brandon. Dick H. and Gray. Max. Project Control Standards. New York : Brandon/System Press Inc, 1970.