Pembatasan Topik
D. Pembatasan Topik
Di atas telah dibicarakan bahwa yang pertama-tama harus diusahakan dalam penulisan karangan ialah pokok pembicaraan (topik) yang tegas, bukan judul yang menarik. Penulisan karangan harus dimulai dengan topik yang cakupannya terbatas dan mudah dipahami. Topik yang terbatas maksudnya bahwa topik itu tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit ruang lingkupnya.
Topik yang terlalu umum dan luas dapat mengakibatkan uraian menjadi kabur dan tidak terarah. Paling tidak, topik yang terlalu umum dan luas tidak memberikan kesempatan untuk membahasnya secara mendalam. Sebaliknya topik yang terlalu sempit akan bersifat sangat khusus dan tidak banyak manfaatnya, kecuali jika melaporkan hasil suatu studi kasus.
Pembatsan topik sekurang-kurangnya akan membantu penulis dalam beberapa hal, antara lain : Pertama ,
Memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan diri karena pokok persoalan itu benar-benar
112 | Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia 112 | Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia
Kedua, Pembatasan topik memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalah yang ditulis. Dengan pembatasan topik itu, penulis akan lebih mudah memilih hal-hal yang lebih mudah dikembangkan.
Membatasi ruang lingkup pokok pembicaraan (topik) dapat dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
Mengambil sebuah topik yang umum dan luas. Selanjutnya, memecahkannya menjadi bagian-bagian yang semakin kecil atau semakin terbatas. Contoh : Topik :
- Umum dan luas - Terbatas : - Cukup terbatas; - Sangat terbatas :
Menuliskan topik yang umum dan luas, kemudian membuat daftar aspek apa saja yang lebih khusus atau terbatas yang dapat digarap menjadi sebuah karangan. Contoh : Topik :
- Umum dan luas - Khusus/terbatas: - Khusus/terbatas : - Khusus/terbatas : - Dan seterusnya.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan mengenai topik yang umum dan luas, seperti : apa, siapa, di mana, kapan, dan bagaimana. Topik yang umum dan luas dapat dituliskan di atas, sedangkan di bawahnya disediakan kolom-kolom untuk pertanyaan itu.
Menggunakan diagram jam dan diagram pohon. Pembatasan topik dapat juga dilakukan melalui berbagai aspek
yang ada. Cara ini umum sifatnya dan dapat merangkum semua cara yang telah disebutkan di atas. Cara-cara yang dimaksud adalah :
Menurut tempat Pembatasan topik dengan cara ini dilakukan pertama-tama
mengambil topik umum dan luas. Kemudian pembatasanya dengan mengambil aspek tempat dari topik yang umum dan luas tersebut.
Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia | 113
Contoh : Topik : “Bahasa Bugis” dapat dibatasi lebih spesifik (khusus) “Bahasa Bugis Dialek Luwu”
Menurut waktu/periode/zaman Pembatasan ini dilakukan dengan cara mengambil lebih dahulu topik yang umum dan luas, kemudian dibatasi menurut aspek waktu/periode/zaman. Contoh : Topik :
“Kebudayaan Indonesia” dapat dibatasi atau dikhususkan menjadi “Seni Patung pada Zaman Kerajaan Hindu”.
Menurut hubungan sebab akibat. Topik umum dan luas merupakan sebab, sedangkan
kekhususannya sebagai akibat. Contoh : Topik :
“Dekadensi Moral di Kalangan Kaum Remaja” dapat dikhususkan menjadi “Beberapa Hal yang Mendorong Timbulnya Krisis Moral di Kalangan Remaja”.
Menurut aspek khusus umum Pembatasan topik menurut aspek khusus umum dapat bersifat individual dan dapat pula bersifat kolektif.
Contoh : Topik : “Pengaruh Komunisme Terhadap Masyarakat”
dapat dibatasi menjadi “Pengaruh Komunisme Terhadap Masyarakat Tani”.
Menurut bidang kehidupan manusia (politik, sosial, ekonomi, kebudayaan, agama, dan kesenian). Contoh : Topik :
“Pembangunan di Indonesia” dapat dibatasi menjadi “Pembangunan Di bidang Ekonomi dalam Tahap Pertama Pelita IV” atau dapat pula dibatasi menjadi “Pembangunan Politik Semasa Orde Baru”.
Menurut obyek material dan obyek formal. Obyek material ialah yang dibicarakan, sedangkan obyek formal ialah dari sudut/aspek mana bahan itu ditinjau. Contoh : Topik :
114 | Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia
“Karya Sastra Indonesia” (sebagai obyek material), dapat dibatasi menjadi “Karya Sastra Indonesia Ditinjau dari Sudut Gaya Bahasa” Pengkhususannya hanya dilihat dari sudut pandang yang difokuskan pada segi gaya bahasanya saja, tidak dilihat segi yang lainnya.