Proses Pembuatan Outline
D. Proses Pembuatan Outline
Secara sederhana, proses penyusunan outline umumnya melalui pentahapan sebagai berikut : Tahap I : Mencatat di atas sebuah kertas, segala gagasan yang timbul dari pikiran, atau yang dikumpulkan dari sumber-sumber yang ada hubungannya dengan topik yang ditentukan dan pokok pikiran yang dirumuskan.
Tahap II : Setelah dirasakan seluruh gagasan sudah ditulis, maka mulailah gagasan-gagasan diatur, diorganisir, dan disistimatisir. Hal-hal yang saling berhubungan dikelompokkan menjadi satu dan disejajarkan jika hal-hal tersebut yang sama kedudukannya.
Tahap III : Mengkaji sekali lagi gagasan-gagasan yang telah dikelompokkan dalam bab dan pasal-pasal. Jika ada yang terlalu sempit diperluas dan sebaliknya kalau ada hal-hal yang terlalu luas dipersempit. Bahkan ada bab yang perlu dipertukarkan susunannya.
Tahap IV : Membuat outline yang lengkap dan terperinci yang sudah bebas dari coretan-coretan dan penyempurnaan.
Contoh tahap I
“Menjadi mahasiswa bukan untuk menaikkan status sosial atau untuk tujuan lain, melainkan untuk belajar lebih banyak dan lebih intens sebagai bekal menghadapi masa depan bangsa .”
Dengan pokok pikiran ini, dimulai mencatat gagasan-gagasan yang timbul di benak. Katakanlah gagasan tersebut tertuang di atas kertas sebagai berikut :
- Nilai yang melekat pada diri mahasiswa - Status sosial mahasiswa, tinggi - Mengembangkan kemampuan diri - Asal tidak menganggur setelah tamat SLTA - Dunia perguruan tinggi berbeda dengan dunia
SLTA - Watak dan tradisi perguruan tinggi - Perguruan tinggi sebagai simbol peradaban
bangsa - Berusaha
belajar
lebih
baik dengan
mengenyampingkan hal-hal lain - Menyadari diri sebagai harapan bangsa.
122 | Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia
Contoh tahap II
Topik
Bermahasiswa yang benar
Pokok Pikiran Menjadi mahasiswa bukan untuk menaikkan
status sosial atau untuk tujuan lain, melainkan untuk belajar lebih banyak dan lebih intens sebagai bekal menghadapi masa depan bangsa. - Nilai yang melekat pada diri mahasiswa - Status sosial mahasiswa, tinggi - Mengembangkan kemampuan diri - Asal tidak menganggur setelah tamat SLTA - Dunia perguruan tinggi berbeda dengan
dunia SLTA - Watak dan tradisi perguruan tinggi - Perguruan tinggi sebagai simbol peradaban
bangsa - Berusaha belajar lebih baik dengan mengenyampingkan hal-hal lain - Menyadari diri sebagai harapan bangsa.
Contoh tahap III
Topik
Bermahasiswa yang benar
Pokok Pikiran Menjadi mahasiswa bukan untuk menaikkan status sosial atau untuk tujuan lain, melainkan untuk belajar lebih banyak dan lebih intens sebagai bekal menghadapi masa depan bangsa.
I. Motivasi masuk perguruan tinggi
A. Untuk memperoleh status sosial yang tinggi
B. Untuk menghindari menjadi penganggur
C. Untuk mengembangkan kemampuan diri
II. Karateristik perguruan tinggi
A. Antara perguruan tinggi dengan sekolah lanjutan
B. Perguruan tinggi sebagi simbol peradaban bangsa
III. Mahasiswa yang ideal
A. Selalu melipatgandakan hasil studi
B. Selalu melatih diri dalam keterampilan memimpin.
IV. Motivasi masuk perguruan tinggi Dasar dasar Memahami Bahasa Indonesia | 123
A. Untuk memperoleh status sosial yang tinggi
B. Untuk menghindari menjadi penganggur
C. Untuk mengembangkan kemampuan diri
V. Karateristik perguruan tinggi
A. Antara perguruan tinggi dengan sekolah lanjutan
B. Perguruan tinggi sebagi simbol peradaban bangsa
VI. Mahasiswa yang ideal
A. Selalu melipatgandakan hasil studi
B. Selalu melatih diri dalam keterampilan memimpin.
Contoh tahap IV
I. FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN MUTU MAHASISWA
A. Faktor Mahaiswa
1. Tentang sikap
a. Bersikap kritis, isiatif dan teliti
b. Menghargai prestasi
c. Menyadari minat dan bakat