Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1. Tinjauan Tentang Komunikasi

2.1.1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi mempunyai peranan penting bagi kehidupan manusia. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, ia selalu memerlukan bantuan orang lain dalam keadaan atau situasi apapun. Dalam hal ini berkomunikasi. Komunikasi merupakan alat untuk menyampaikan pikiran atau maksud-maksud yang ada dalam pikiran kita kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengerti apa yang kita maksud.

Selain itu komunikasi berperan sebagai sarana dalam berbagai segi kehidupan manusia yaitu dalam hal hubungan orang dengan orang, orang dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok. Dengan demikian komunikasi merupakan unsur pokok dalam kehidupan manusia yaitu dalam mengadakan hubungan antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya.

Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Manusia tidak akan terlepas dari Komunikasi merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan manusia, baik sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial. Manusia tidak akan terlepas dari

Pada hakikatnya, komunikasi adalah proses pernyataan antara manusia,yang dinyatakan adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan mengunakan bahasa alat penyalurannya.

Dalam bahasa komunikasi, pernyataan dinamakan pesan (message), orang yang menyampaikan pesan disebut komunikator (communicator), sedangkan orang yang menerima pernyataan diberi nama komunikan (commucate). Untuk tegasnya, komunikasi berarti proses penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan.

Menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

 Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan;

 Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang;

 Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak

 Komunikan : Orang yang menerima pesan;  Efek

: Dampak sebagai pengaruh dari pesan. (Effendy, 2002 : 6)

Maksud dari kelima komponen komunikasi di atas dapat dijabarkan, sebagai berikut :

a. Komunikator (Pembawa Berita)

Komunikator, yaitu pemrakarsa komunikasi (pembawa berita), bisa individu, keluarga, maupun kelompok yang mengambil inisiatif dalam menyelenggarakan komunikasi. Komunikasi ini berlangsung antar individu atau kelompok lain yang menjadi sasarannya. Komunikator dapat juga berati tempat berasalnya sumber komunikasi.

b. Message (Pesan atau berita)

Message (Pesan) adalah berita yang disampaikan oleh komunikator melalui lambang-lambang, pembicaran, gerakan dan sebagainya. Message bisa berupa gerakan, sinar, suara, lambaian tangan, kibaran bendera atau tanda-tanda lain, dengan interpretasi yang tepat akan memberikan arti dan makna tertentu.

c. Channel (Media atau sarana)

Channel (saluran) adalah, sarana tempat berlalunya pesan yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan. Saluran tersebut meliputi :

a.i.1.

Pendengaran (lambang berupa suara)

a.i.2. Penglihatan (lambang berupa sinar, pantulan atau lambang) a.i.3.

Penciuman (lambang berupa wangi-wangian/ bau-bauan) a.i.4.

Rabaan (lambang berupa rangsangan rabaan). Jadi secara keseluruhan saluran bisa berupa radio, televisi, telephone, Koran, majalah dan lain-lain

Komunikan adalah, objek atau sasaran dari kegiatan komunikasi atau orang yang menerima pesan atau lambang. Dapat berupa individu, keluarga maupun masyarakat. e.Efek (Effect). Efek adalah tanggapan, seperangkat reaksi komunikan setelah menerima pesan.

Efek yang di harapkan timbul dari proses komunikasi dalam kegiatan coffee break ini adalah motivasi dari komunikan-komunikan sehingga akan dapat tercapai tujuan kegiatan maupun tujuan perusahaan itu sendiri dengan baik.

2.1.2 Proses Komunikasi

Menurut Onong Uchjana Effendy, proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap yaitu: “proses komunikasi secara primer” dan “proses komunikasi secara sekunder”.

Berikut ini adalah penjelasan mengenai proses komunikasi tersebut:

 Proses komunikasi secara primer adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan lambang kepada orang lain dengan menggunakan lambang

 Sedangkan proses komunikasi secara sekunder adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang

kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedua dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi. (Effendy, 2002 : 11-16)

2.1.3 Unsur-unsur Komunikasi

Adapun unsur-unsur komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy : • Sumber : dasar yang digunakan dalam menyampaikan pesan dan digunakan dalam

rangka memperkuat pesan itu sendiri. Sumber dapat berupa orang, lambang, buku, dokumen, ataupun sejenisnya.

• Sender : komunikator yang menyampaikan pesan kepada seseorang atau sejumlah orang.

• Pesan : keseluruhan atau seperangkat lambang bermakana dari apa yang disampaikan oleh komunikator.

• Media : saluran komunikasi tempat berlalunya pesan komunikator kepada komunikan. • Komunikan : sebelum melakukan proses komunikasi kita perlu tahu siapa saja yang menjadi sasaran komunikasi. Setelah itu tentukan tujuan

komunikan, tidak hanya sekedar mengetahui tetapi melakukan tindakan tertentu. ( Effendy, 2002 : 19)

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan. Tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, adalah :

1. Perubahan sikap (Attitude change)

2. Perubahan pendapat (Opinion change)a

3. Perubahan perilaku (Behavior change)

4. Perubahan sosial (Social change ). (Effendy, 1997 : 35) Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut itu, maka sebelumnya harus diteliti, apa yang menjadi tujuan dilakukannya komunikasi itu. Tujuan komunikasi menurut A.W. Widjaja, adalah :

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. Ini dimaksudkan apakah kita menginginkan orang lain mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini tentunya cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja

3. Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau agar mereka mau bertindak. (Widjaja, 1991 : 11)

Sedangkan tujuan komunikasi pada umumnya menurut Cangara Hafied adalah mengandung hal-hal sebagai berikut:

a. Supaya yang disampaikan dapat dimengerti. Seorang komunikator harus dapat menjelaskan kepada komunikan (penerima) dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang dimaksud oleh pembicara atau penyampai pesan (komunikator).

b. Memahami orang Sebagai komunikator harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya. Jangan hanya berkomunikasi dengan kemauan sendiri.

c. Supaya gagasan dapat diterima oleh orang lain Komunikator harus berusaha agar gagasan dapat diterima oleh orang lain dengan menggunakan pendekatan yang persuasif bukan dengan memaksakan kehendak.

Menggerakkan sesuatu itu dapat berupa kegiatan yang lebih banyak mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang kita kehendaki. (Hafied, 2002: 22)

2.1.5 Sifat Komunikasi

Sifat komunikasi ada beberapa macam, yaitu :

1. Tatap muka (face-to-face)

2. Bermedia (Mediated)

3. Verbal (Verbal) - Lisan (Oral) - Tulisan

4. Non verbal (Non-verbal) - Gerakan/ isyarat badaniah (Gestural) - Bergambar (Pictorial) (Effendy, 2002:7)

Dalam penyampaian pesan, seorang komunikator (pengirim) dituntut untuk memiliki kemampuan dan sarana agar mendapat umpan balik (Feedback) dari komunikan (penerima), sehingga maksud dari pesan tersebut dapat di penuhi dengan baik dan berjalan efektif. Komunikasi dengan tatap muka (face-to-face) dilakukan antara komunikator dengan komunikan secara langsung, tanpa menggunakan media apapun kecuali bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia dilakukan oleh komunikator kepada komunikan, dengan menggunakan media sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.

Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non verbal. Verbal di bagi ke dalam dua macam yaitu lisan (Oral) dan tulisan (Written/printed). Sementara non verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah (gesturual) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan sebagainya, dan menggunakan