Definisi Konseptual Variabel

2. Definisi Konseptual Variabel

a. Faktor Pelatihan (x)

Variabel bebas faktor pelatihan ini terdiri dari sub variabel:

1) Kurikulum (x 1 )

Menurut Notoatmodjo (1998:46) kurikulum dapat diartikan segala usaha dan kegiatan yang mempengaruhi Menurut Notoatmodjo (1998:46) kurikulum dapat diartikan segala usaha dan kegiatan yang mempengaruhi

2) Pelatih (x 2 ) Pengertian pemateri atau pelatih menurut Hamalik

(2001:144) pada hakikatnya pelatih adalah tenaga kependidikan, yang bertugas dan berfungsi melaksanakan pendidikan dan pelatihan. Pelatih adalah orang yang ditugaskan memberikan pelatihan dan diangkat sebagai tenaga fungsional, yang disebut widyaiswara.

3) Media (x 3 ) Pengertian media menurut Notoatmodjo (1998:66) adalah alat-alat yang digunakan oleh pendidik dalam menyampaikan bahan pendidikan atau pengajaran.

4) Metode pengajaran (x 4 )

Menurut Hamalik (2001:62) metode pelatihan adalah cara-cara dan teknik komunikasi yang digunakan oleh pelatih dalam menyajikan dan melaksanakan proses pembelajaran.

b. Prestasi Kerja (y) Menurut Panggabean (2002:72), penilaian prestasi kerja adalah suatu proses yang bertujuan untuk mengetahui atau memahami tingkat kinerja karyawan dibandingkan dengan tingkat kinerja karyawan lainnya atau dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan

B. Definisi Operasional Variabel

1. Kurikulum (X 1 ) Kurikulum merupakan pedoman bagi kegiatan belajar mengajar dalam rangka mengembangkan kemampuan sumber daya manusia atau sasaran pendidikan dan pelatihan. Pelatihan ini dapat berhasil baik bila ditunjang oleh kurikulum yang sangat menunjang. Kurikulum ini berisi tentang program-program pelatihan apa saja yang akan dilaksanakan untuk meningkatkan prestasi kerja karyawan.

Dasar pengukurannya adalah: – Program pelatihan sesuai dengan pekerjaan karyawan – Materi pelatihan sesuai dengan ilmu pengetahuan dan teknologi – Kegiatan pelatihan rutin dilaksanakan

2. Pelatih (X 2 ) Seseorang profesional yang harus dan hanya dilakukan oleh orang yang telah dipersiapkan, sehingga ahli sebagai pelatih dan memiliki dedikasi, loyalitas dan berdisiplin dalam melaksanakan tugas pekerjaannya. Sehingga seorang pelatih dituntut kemampuan sebagai tenaga profesional, yakni kemampuan dalam proses pembelajaran, kemampuan kepribadian dan kemampuan kemasyarakatan.

- Penguasaan materi pelatihan - Pelatih memandu dengan baik - Pelatih datang tepat waktu

3. Media (X 3 ) Media lebih sering disebut “alat peraga”, karena berfungsi untuk membantu dan memperagakan sesuatu dalam proses pendidikan dan pelatihan. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera.

Di dalam menggunakan alat peraga untuk memperjelas pesan-pesan yang disampaikan kepada sasaran, benda-benda yang sebenarnya mempermudah untuk mengerti serta memahaminya. Dasar pengukurannya adalah: - Kualitas media untuk kegiatan pelatihan - Penyediaan sarana dan prasarana - Fasilitas sesuai dengan materi pelatihan

4. Metode pengajaran (X 4 )

Metode pelatihan merupakan cara (strategi) yang digunakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan kurikulum pelatihan. Ini harus dilandasi oleh konsep dan prinsip-prinsip belajar mengajar, karena pada dasarnya pelatihan adalah memberikan kemudahan kepada peserta latihan untuk melakukan kegiatan belajar secara

Dasar pengukurannya adalah: - Metode pelatihan dapat diikuti dengan baik - Kesesuaian metode dengan pengajaran - Pengaruh metode terhadap cara penyelesaian pekerjaan

5. Prestasi Kerja (Y) Prestasi kerja adalah hasil dari kerja masing-masing

karyawan yang telah dilakukan penilaian. Penilaian tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah prestasi kerja karyawan tersebut mengalami kenaikan atau penurunan.

Dasar pengukurannya adalah kuantitas, kualitas hasil maupun ketepatan waktu dari hasil kerja karyawan.

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam pembahasan hasil penelitian penulis membatasi ruang lingkup penelitian ini dalam bidang manajemen sumber daya manusia, yang menyangkut masalah pelatihan kerja terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten.

D. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian pada Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten di Jalan Panglima Sudirman No.127 Klaten.

E. Populasi dan Sampel

Populasi didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian kita. Sedangkan sampel adalah bagian populasi yang menjadi perhatian kita.

1. Populasi Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah para pegawai Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten yaitu sejumlah 344 orang.

2. Sampel Peneliti dalam menentukan jumlah sampel dari populasi menentukan dengan landasan teori sebagai berikut: Menurut Sanusi (2003:77) ukuran sampel untuk penelitian

survei atau penelitian eksperimental bisa ditentukan berdasarkan alasan statistik dan alasan non statistik seperti biaya, waktu dan tenaga.

Ukuran sampel dilandaskan pada teori Gay dan Diehl (1996) yang diungkapkan oleh Sanusi (2003:83) yaitu untuk penelitian yang sifatnya menguji hubungan antara 1 variabel atau lebih (penelitian korelasional) minimal diambil 30 sampel.

Maka dengan alasan tersebut peneliti mengambil sampel sebanyak 40 responden. Sampel 40 orang ini diambil selain berdasarkan pendapat para ahli di atas juga dikarenakan 40 orang responden ini adalah jumlah keseluruhan pegawai yang pernah mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh dinas.

3. Teknik sampel dan cara penarikan sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah metode

simple random sampling, yaitu proses memilih satuan sampling sedemikian rupa sehingga setiap satuan sampling dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk terpilih kedalam sampel. Dengan demikian siapa saja pegawai Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten yang pernah mengikuti pelatihan dan bersedia mengisi kuesioner.

Untuk mengukur jawaban responden digunakan skala likert lima tingkatan:

a. Jawaban A menunjukkan sangat setuju, diberi nilai 5 (lima)

b. Jawaban B menunjukkan setuju, diberi nilai 4 (empat)

c. Jawaban C menunjukkan cukup setuju, diberi nilai 3 (tiga)

d. Jawaban D menunjukkan tidak setuju, diberi nilai 2 (dua)

e. Jawaban E menunjukkan sangat tidak setuju, diberi nilai 1 (satu)

F. Sumber Data

Adapun sumber data yang digunakan ada dua jenis yaitu sebagai berikut:

1. Data primer Yaitu data yang dikumpulkan atau diperoleh secara langsung dari perusahaan atau obyek penelitian, seperti sejarah berdirinya, juga data-data yang berhubungan dengan instansi Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten.

2. Data sekunder Yaitu data yang dikumpulkan secara tidak langsung dari obyek penelitian, melainkan dari pihak sebagai pengumpul data pencatat data tersebut.

G. Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk memperoleh data-data yang diperlukan adalah sebagai berikut:

1. Penelitian kepustakaan (library research) Adalah suatu cara penelitian untuk mengumpulkan data dengan cara mempelajari pendapat ilmuwan atau para ahli dalam literatur dan karya ilmiah khususnya yang mempunyai relevansi yang intens dengan judul penelitian.

2. Penyebaran angket atau kuesioner Kuesioner dimaksudkan untuk memperoleh data atau informasi secara tertulis berkaitan dengan prestasi kerja dari responden yaitu para pegawai Dinas Pertanian Dan Ketahanan Pangan Kabupaten Klaten yang telah ditetapkan sebagai sampel.

3. Wawancara (Interview) Yaitu mengadakan tanya jawab secara langsung pada pihak-pihak pimpinan dan staf yang menjadi sumber-sumber informasi atau data. Untuk mengetahui faktor-faktor pelatihan apa saja yang mempengaruhi peningkatan prestasi kerja pegawai pada

H. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji validitas Validitas menunjukkan sejauh mana alat pengukur mampu mengukur apa yang hendak diukur. Validitas diukur dengan korelasi product moment dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing item dengan skor totalnya. Bila skor item

berkorelasi secara signifikan pada tingkat kepercayaan 95% ( α = 0,05) atau nilai signifikan product moment < 0,05 maka dapat dikatakan item pertanyaan valid. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

n ( Σ xy )()() − Σ x Σ y r =

[ n ( x 2 Σ 2 ) − ( 2 Σ 2 x ) ] [n ( Σ y ) − ( Σ y ) ]

Dimana: r = Koefisien korelasi x = Skor item y = Total Skor n = Jumlah responden

2. Uji reliabilitas Reliabilitas adalah suatu alat ukur yang menunjukkan sejauh mana konsistensi hasil pengukuran. Adapun perhitungan reliabilitas menggunakan program SPSS for Windows. Hasil koefisien alpha dibandingkan dengan nilai r tabel pada tingkat kepercayaan 95% (α = 0,05), jika koefisien alpha lebih besar dari r tabel maka item

I. Teknik Analisis Data

1. Analisis distribusi frekuensi Untuk dapat memahami data dengan mudah, maka baik data kualitatif maupun data kuantitatif harus disajikan dalam bentuk yang ringkas dan jelas. Salah satu cara untuk meringkas data adalah dengan distribusi frekuensi, yaitu pengelompokan data kedalam beberapa kelompok (kelas) dan kemudian dihitung banyaknya data yang masuk kedalam tiap kelas.

2. Regresi linier berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh secara bersama-sama antara variabel kurikulum, pemateri/pelatih, media dan metode pengajaran terhadap variabel prestasi kerja. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

y =a+b 1 x 1 +b 2 x 2 +b 3 x 3 +b 4 x 4 +e

Dimana : y = Variabel prestasi kerja

x 1 = Kurikulum x 2 = Pelatih x 3 = Media x 4 = Metode pengajaran

a = Bilangan konstanta a = Bilangan konstanta