Tinjauan Tentang Prestasi Kerja

f. Metode penilaian prestasi kerja

Menurut Nawawi (2003 : 255), untuk keperluan mengungkapkan data atau informasi seperti disebutkan di atas, penilaian prestasi kerja memerlukan metode yang relevan. Tidak setiap metode dapat digunakan untuk semua maksud atau tujuan dalam penilaian prestasi kerja. Beberapa metode penilaian prestasi kerja:

1) Metode uraian ringkas Metode ini dilakukan dengan cara meminta atau memerintahkan kepada yang dinilai, untuk menguraikan secara ringkas mengenai segala sesuatu yang telah dikerjakan selama jangka waktu tertentu.

2) Metode rangking atau skala nilai dengan membandingkan

Metode ini dilakukan dengan menetapkan aspek-aspek yang hendak dinilai, diiringi dengan nilai berupa angka dari 1 sampai 7, yang diartikan bahwa semakin tinggi angkanya menunjukkan gejala (aspek) yang dinilai semakin baik/tinggi atau semakin efektif. Sebaliknya semakin kecil nilai atau angkanya berarti semakin buruk/rendah atau tidak efektif.

3) Metode daftar cek (check list) perilaku Daftar cek (check list) adalah sebuah daftar yang berisi sejumlah perilaku yang harus dilaksanakan dalam bekerja menurut pembidangan masing-masing di lingkungan sebuah perusahaan. Daftar itu digunakan untuk mengamati perilaku dalam bekerja, dengan memberikan tanda atau simbol tertentu bilamana perilaku yang dimaksud dilaksanakan, pada kolom yang sesuai dengan kualitasnya.

4) Metode distribusi atau penyebaran kemampuan Metode ini bermaksud untuk mengetahui semua aspek dalam kemampuan karyawan secara individual dengan menempatkannya di dalam grafik untuk mengetahui posisinya dalam sebaran atau distribusi kurve normal, atau kurve yang miring ke kanan (positif) atau kurve yang miring ke kiri (negatif).

5) Metode grafik skala nilai Metode ini menggabungkan antara metode skala nilai dengan metode sebaran kemampuan dalam bekerja. Dengan demikian banyak kelemahan yang menyebabkan masing-masing tidak efektif untuk suatu kepentingan dalam penilaian prestasi kerja dapat diatasi. Metode ini dapat digunakan secara efektif untuk mendapatkan umpan balik, baik bagi karyawan yang dinilai maupun manajer masing- masing.

6) Metode pencatatan kejadian penting Metode ini dilaksanakan dengan menyediakan lembaran kertas kosong, untuk mencatat sewaktu-waktu pelaksanaan pekerjaan oleh seorang dan setiap karyawan, yang

7) Manajemen berorientasi pada hasil (management by objective = MBO) Metode ini dilakukan dengan membandingkan antara hasil yang dicapai dalam pelaksanaan dan tujuan berupa sasaran atau target yang harus dicapai selama satu periode tertentu. Perbandingan itu tidak saja dari segi kuantitasnya, tetapi juga dari segi kualitas, yang terlihat dari kontinuitas atau kesinambungan pemasaran.

8) Metode penyusunan dan review perencanaan pekerjaan Metode ini sebenarnya berfokus pada proses, tidak pada hasil atau sasaran, dan cenderung pada penerapan yang mengendalikan mutu terpadu (Total Quality Management = TQM). Metode ini memerlukan jumlah (frekuensi) review yang berulang-ulang, menggunakan banyak waktu dan kerjasama yang insentif antara para supervisor dengan para karyawan bawahannya. Dalam menggunakan metode ini diperlukan teknik pengumpul informasi/data yang relevan. Beberapa teknik prestasi kerja adalah sebagai berikut:

a) Interview Teknik ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan lisan oleh penilai kepada karyawan yang dinilai.

b) Observasi Teknik ini dilakukan dengan mengamati karyawan pada saat melaksanakan pekerjaannya.

c) Review/diskusi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan c) Review/diskusi Teknik ini dilakukan dengan mengadakan pertemuan

d) Monitor komputer Dengan menggunakan komputer dapat dilakukan penilaian sesuai keperluan dengan mengolah data atau informasi-informasi yang telah tersedia dari pencatatan sehari-hari selama seseorang bekerja.

e) Rekaman video Selama periode penilaian prestasi kerja situasi kerja yang terlihat di monitor televisi dapat direkam ke dalam video kaset.