Terjemahan : Pertama, sementara orang-orang muda tertentu yang berakhir sebagai
freeter mungkin tidak memeluk etos Jepang,…
Etos Jepang yang dimaksud merupakan budaya kerja masyarakat Jepang terdahulu yang berkarakter disiplin, kerja keras, rajin dan loyalitas tinggi terhadap
pekerjaannya. Berdasarkan uraian diatas penulis merasa tertarik untuk membahas
masalah freeter. Timbulnya beberapa permasalahan seperti dalam lingkungan sosial, resesi ekonomi Jepang yang berkepanjangan diawal dekade 1990an, dan
beberapa lainnya, menyebakan jumlah freeter melonjak cukup tajam. Hal inilah yang mendasari ketertarikan penulis dalam meneliti fenomena freeter. Yang
kemudian penulis tuang dalam skripsi ini dengan mengambil judul
“Fenomena Freeter
Dalam Masyarakat Jepang Dewasa Ini”.
1.2 Perumusan Masalah
Freeter merupakan fenomena yang terjadi di Jepang yang muncul diakhir tahun 1980an. Di samping itu ada pula perubahan pola pikir kaum muda Jepang
terhadap pekerjaan yang melatar belakangi kemunculan freeter. Istilah freeter dibuat untuk menggambarkan masyarakat muda Jepang yang bekerja secara tidak
tetap dan berpindah-pindah pekerjaan. Sebagian kaum muda Jepang memandang bekerja sebagai pekerja tetap dengan bekerja keras dan loyal terhadap perusahaan
dimana tempat mereka bekerja, hanya akan menghabiskan waktu dan tenaga. Seperti orang tua mereka terdahulu, yang bekerja keras dan loyal pada perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
namun tidak mendapatkan gaji yang setimpal dari apa yang telah diberikan. Sebagian masyarakat muda Jepang kemudian beralih memilih bekerja sebagai
freeter. Sebagian kaum muda Jepang lebih memilih menjadi freeter karena tidak
memiliki keterikatan dengan perusahaan tempat mereka bekerja, seperti yang dialami para pekerja tetap. Disamping itu, waktu bekerja yang singkat paruh
waktu juga menjadi pilihan sebagai freeter. Karena banyak dari para kaum muda Jepang yang sangat menekuni hobi mereka seperti cosplay, menonton anime,
mengoleksi manga, berolah raga, atau hobi-hobi unik lainnya. Ini menjadi alasan sebagian kaum muda Jepang lebih memilih bekerja sebagai freeter.
Hadirnya golongan freeter dalam masyarakat Jepang saat ini, memiliki berbagai dampak dan perubahan sudut pandang bagi kaum muda Jepang dengan
budaya pekerja Jepang sebelumnya. Perubahan pola pikir kaum muda Jepang yang memilih menjadi freeter, memiliki pandangan tersendiri bagi masyarakat
Jepang secara umum, dan bagi para masyarakat tua Jepang pada khususnya. Mereka menilai bahwa kaum muda Jepang saat ini mengalami penurunan
semangat juang hidup, berpikir menurut ego masing-masing, terlena dalam kesenangan sesaat seperti dalam dunia manga atau anime. Sangat berbeda dengan
kaum muda terdahulu yang berpikir maju dan bekerja keras untuk menjadikan perusahaan maju dan menjadi yang terbaik. Yang kemudian hari menjadikan
perekonomian Jepang lebih maju lagi. Sebagian kaum pekerja tetap Jepang menilai pola pikir freeter saat ini sebagai penyebab berkurangnya daya saing
masyarakat Jepang untuk maju dan berkurangnya semangat bushido yang sudah ada sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
Dari sudut pandang lingkungan sosial dampak yang paling nyata terlihat pada menurunnya angka regenerasi di Jepang. Menurunnya jumlah kelahiran bayi
disebabkan oleh keengganan para freeter untuk menikah. Para wanita Jepang juga memandang kaum pria dari golongan freeter tidak siap untuk melanjutkan
hubungan kejenjang yang lebih serius seperti dalam pernikahan. Mereka menilai penghasilan seorang freeter tidak cukup untuk membiayai kebutuhan ekonomi
keluarga. Berbagai dampak dan permasalahan dari kemunculan freeter dianggap
dapat mengurangi daya saing dalam hal ini sumber daya manusia dalam dunia bekerja merupakan hal serius. Untuk itu pemerintah Jepang pun mengambil
langkah-langkah untuk menekan jumlah freeter agar tidak terus bertambah. Salah satu langkah yang diambil yaitu dengan memberikan bimbingan mengenai
pekerjaan kepada pemuda diusia sekolah menengah, agar mereka lebih mempersiapkan diri saat memutuskan untuk masuk ke dunia kerja.
Dari permasalahan yang muncul mengenai freeter yang dikemukakan diatas, maka dalam bentuk pertanyaan permasalahan tersebut adalah sebagai
berikut : 1.
Apa yang menyebabkan munculnya freeter? 2.
Bagaimana fenomena freeter yang terjadi dalam masyarakat Jepang dewasa ini?
1.3 Ruang Lingkup Pembahasan