Analisa Data

4.1 Analisa Data

4.1.1 Analisa Data Karakteristik Parkir

Sesuai dengan klasifikasi karakteristik parkir pada sub bab 3.4.1 Jenis data, maka karakteristik parkir dibagi menjadi tiga bagian yaitu;

1) Karakteristik parkir dimensional

2) Karakteristik parkir kualitatif

3) Karakteristik parkir kinerja kapasitas ruang parkir Karakteristik parkir dimensional dan kualitatif merupakan karakteristik yang

digunakan sebagai variabel dalam kuesioner. Sehingga, karakteristik parkir dimensional dan kualitatif merupakan parameter analisa kepuasan pengunjung. Oleh karena itu, sebelum melakukan analisa kepuasan pengunjung terlebih dahulu perlu adanya analisa mengenai karakteristik parkir dimensional dan kualitatif di lapangan. Berikut ini penyajian pembahasan mengenai data karakteristik parkir pada pengamatan di lapangan.

4.1.1.1. Karakteristik Dimensional

Perbandingan antara hasil pengamatan di lapangan dengan standar yang ada bertujuan untuk mengetahui kelayakan dari karakteristik parkir dimensional ruang parkir Hotel Sunan. Berikut ini penyajian pembahasan tentang karakteristik dimensional pada ruang parkir Hotel Sunan. Pada Gambar 4.1 (a) dan (b) merupakan gambar denah ruang parkir sebelum terjadi perubahan. Pada Gambar 4.2 (a) dan (b) merupakan gambar denah ruang

guna lahan.

Gambar 4.1(a) Denah Ruang Parkir Pelataran Hotel Sunan Sebelum Dilakukan Pengukuran.

Gambar 4.1(b) Denah Ruang Parkir Basement Hotel Sunan Sebelum Dilakukan Pengukuran.

Pelataran atas

Pelataran bawah

Pintu masuk Pintu keluar

Gambar 4.2(a) Denah Ruang Parkir Pelataran Hotel Sunan Setelah Dilakukan Pengukuran.

Basement II Pintu Keluar

Basement III

Basement I

Pintu masuk

Gambar 4.2(b). Denah Ruang Parkir Basement Hotel Sunan Setelah Dilakukan Pengukuran.

1) Satuan ruang parkir

Luas satu ruang parkir pada Hotel Sunan memiliki ukuran yang berbeda tergantung lokasinya. Tabel 4.1 menunjukkan ukuran luas satu ruang parkir pada Hotel Sunan.

Tabel 4.1 Ukuran Satuan Ruang Parkir pada Hotel Sunan

No. Panjang (m) Lebar (m) Luas (m 2 ) Letak Jumlah

1 4.15 2.6 10.79 Basement 22 kotak

2 4.15 2.7 11.205 Basement 2 kotak

3 4.15 3.6 14.94 Basement 2 kotak

4 5 2.6 21.1904 Basement 8 kotak

5 5 2.8 14 Pelataran 72 kotak

Pada Tabel 4.1 terdapat tiga ukuran luas satu ruang parkir pada basement belum memenuhi standar minimum yang disyaratkan yaitu 2,5 x 5 m untuk mobil penumpang golongan II (Dirjen perhubungan: 1996). Sebaliknya luas satu ruang parkir pada ruang parkir pelataran sudah memenuhi standar. Gambar 4.3 memuat presentase ukuran ruang parkir dan kesesuaian ruang parkir terhadap standar dirjen perhubungan. Meskipun beberapa ukuran ruang parkir tidak memenuhi standar namun secara umum pengunjung sudah merasa puas terhadap ukuran ruang parkir yang tersedia. Hal ini terbukti dari nilai kepuasan menurut pengunjung pada pembahasan 4.2.2.2 yang menunjukkan nilai pelayanan dan kepentingan dari variabel luas satu ruang parkir adalah baik.

Gambar 4.3 Persentase Ukuran Ruang Parkir dan Kesesuaian Ruang Parkir Terhadap Standar Dirjen Perhubungan

2) Sudut parkir

Seluruh ruang parkir pada Hotel Sunan menggunakan sudut parkir 90 0 . Sudut parkir 90 0 membutuhkan tempat yang lebih luas untuk manuver. Oleh karena

itu, sudut parkir berkaitan erat dengan ukuran lebar gang parkir. Semakin lebar gang parkir maka semakin nyaman pergerakan manuver kendaraan.

3) Lebar gang parkir

Lebar gang parkir pada Hotel Sunan memiliki ukuran yang berbeda tergantung dari lokasinya. Tabel 4.2 menunjukkan ukuran lebar gang parkir yang terdapat pada Hotel Sunan.

Tabel 4.2. Ukuran Lebar Gang Parkir Hotel Sunan No. lebar Letak

1 5.5 Pelataran atas

2 5.8 Pelataran Bawah

3 6.7 Basement I

Persentase ukuran ruang parkir dan kesesuaian ruang parkir terhadap standar Dirjen Perhubungan

ukuran 4.15 x 2.6 = 20.75% ukuran 4.15 x 2.7 = 1.89%

ukuran 4.15 x 3.6 = 1.89%

ukuran 5 x 2.6 = 7,55% ukuran 5 x 2.8 = 67,92%

Tidak memenuhi standar =24%

Memenuhi standar = 76 %

Dari tabel di atas sebagian dari lebar gang parkir Hotel Sunan belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan dirjen perhubungan yaitu sebesar 6 m untuk lebar gang dengan jalan satu arah untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen perhubungan: 1996). Sehubungan dengan seluruh sudut

parkir adalah 90 0 , maka lebar gang parkir yang tidak memenuhi standar

merupakan salah satu faktor penghambat dalam melakukan manuver.

4) Kemiringan ramp

Proses pengukuran kemiringan ramp menggunakan alat Waterpass. Tabel 4.3 menunjukkan nilai kemiringan ramp pada gedung parkir Hotel Sunan. Sedangkan Gambar 4.4 menunjukkan posisi ramp yang ada di ruang parkir Hotel Sunan.

Gambar 4.4 (a) Gambar 4.4(b) Gambar 4.4 (c) Gambar 4.4 (d)

Gambar 4.4. Kemiringan Ramp pada Pelataran Parkir : (a) Pelataran 1 (b) Masuk Basement (c) Pelataran 2 (d) Pelataran 3

4 4.35 Basement II 5 5.5 Basement III

6 5 Pintu masuk, Pintu Keluar Hotel Sunan

Tabel 4.3 Presentase Kemiringan Ramp Ruang Parkir Hotel Sunan

Masuk Basement

Batas kemiringan menurut AASHTO 1992 sebesar 15%. Sehingga presentase kemiringan ramp pada pintu masuk basement belum memenuhi standar. Sedangkan untuk kemiringan ramp pelataran sudah memenuhi standar.

5) Lebar ramp

Proses pengukuran lebar ramp menggunakan meteran fiberglass tape merk maxi dengan panjang meteran sepanjang 30 m. Ukuran lebar ramp pada Hotel Sunan bermacam-macam seperti ditunjukkan pada Tabel 4.4. Lebar ramp pada pelataran belum memenuhi standar minimal yang disyaratkan dirjen perhubungan yaitu sebesar 6 m untuk lebar gang dengan jalan satu arah untuk mobil golongan II dan tanpa fasilitas pejalan kaki (Dirjen perhubungan: 1996). Akan tetapi lebar ramp ini sudah sesuai standar lebar ramp untuk satu arah yaitu minimum 3m (F.D.Hobbs:1979). Gambar 4.7 berikut ini menjelaskan tentang gambaran letak dan ukuran lebar ramp.

Gambar 4.5 (a) Gambar 4.5 (b) Gambar 4. 5(c) Gambar 4.5. Lebar Ramp pada Pelataran Parkir : (a) Pelataran (b) Masuk Basement (c) Ramp dari basement ke pelataran

Tabel 4.4 Ukuran Lebar Ramp Ruang Parkir Hotel Sunan

Letak

Lebar ramp (m)

Pelataran

Masuk Basement

Ramp dari basement ke pelataran

6) Ketinggian antar lantai

Proses pengukuran ketinggian antar lantai menggunakan meteran fiberglass tape merk maxi dengan panjang meteran sepanjang 30 m. Ketinggian antar lantai pada Hotel Sunan adalah 3,1 m. Ketinggian antar lantai pada ruang parkir Hotel Sunan sudah memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 2,5 m untuk tinggi minimal ruang bebas lantai gedung (Dirjen perhubungan : 1996).

7) Tinggi Bebas (Cleareance)

Proses pengukuran ketinggian bebas (Cleareance) menggunakan meteran fiberglass tape merk maxi dengan panjang meteran sepanjang 30 m. Ketinggian bebas pada Hotel Sunan adalah 2,55 m. Tinggi bebas pada ruang Proses pengukuran ketinggian bebas (Cleareance) menggunakan meteran fiberglass tape merk maxi dengan panjang meteran sepanjang 30 m. Ketinggian bebas pada Hotel Sunan adalah 2,55 m. Tinggi bebas pada ruang

8) Jumlah ketersediaan ruang parkir

Hasil pengamatan di lapangan menunjukkan perbedaan dalam jumlah ketersediaan ruang parkir setelah pengamatan dengan denah awal ruang parkir (Gambar 4.1 (a) dan (b)). Melalui wawancara dengan pihak pengelola diketahui telah terjadi penambahan bangunan baru dan perubahan tata guna lahan. Tabel 4.5 menunjukkan jumlah ketersediaan ruang parkir sebelum, dan sesudah penambahan bangunan baru dan perubahan tata guna lahan.

Tabel 4.5 Jumlah Ketersediaan Ruang Parkir (Untuk Umum)

No.

Jumlah ketersediaan

ruang parkir (untuk

umum)

Letak Waktu

1 70 Basement

Sebelum (Sesuai denah perencanaan) 2 95

Pelataran atas, Pelataran Bawah

3 34 Basement Sesudah (Sesuai perhitungan di lapangan)

Pelataran atas, Pelataran Bawah

Standar ketersediaan ruang parkir pada hotel/tempat inap sebesar 0,2 -1 SRP/ kamar hotel (Naasra: 1988). Hotel Sunan memiliki 127 kamar, maka standar dari Hotel Sunan berkisar antara 25,4-127 ruang parkit. Perhitungan standar ketersediaan ruang parkir pada hotel/tempat inap menunjukkan bahwa jumlah ketersediaan ruang parkir sudah memenuhi standar dari ketersedian ruang parkir.

4.1.1.2. Karakteristik Kualitatif

Karakteristik kualitatif merupakan variabel karakteristik ruang parkir yang diukur berdasarkan kualitas. Sedangkan parameter kualitas dalam pandangan pengunjung berbeda-beda. Dalam karakteristik kualitatif tidak terdapat standar tertentu kecuali pandangan pengunjung secara umum terhadap variabel karakteristik kualitatif tersebut. Sehingga, nilai pandangan pengunjung yang paling dominan menjadi tolak ukur penilaian karakteristik kualitatif. Pembahasan mengenai karakteristik kualitatif terangkum dalam penjelasan berikut ini;

1) Ventilasi/ Pertukaran Udara Sirkulasi udara merupakan salah satu alasan pengunjung memilih tempat parkir di pelataran. Sirkulasi udara yang baik dapat membuat pengunjung merasa lebih nyaman. Pada ruang parkir pelataran sirkulasi udara lebih baik daripada sirkulasi pada ruang parkir basement. Ruangan terbuka, adanya taman, dan pepohonan membuat sirkulasi udara pada ruang parkir pelataran lebih baik.

2) Pencahayaan Menurut F.D Hobbs dalam buku perencanaan dan teknik lalu lintas menyebutkan bahwa untuk gedung parkir minimal digunakan lampu 40 watt. Pada ruang parkir basement, hotel Sunan menggunakan lampu neon 100 watt. Pada ruang parkir pelataran hotel Sunan menggunakan lampu gantung dan lampu sorot berwarna kuning sebesar 100 watt. Sehingga menurut pengunjung, pencahayaan pada hotel Sunan tergolong cukup.

3) Ketersediaan Rambu Dalam pengamatan di lapangan, ketersediaan rambu belum mencukupi dari kebutuhan pengunjung. Minimnya ketersediaan rambu dan perletakkan yang kurang tepat kerap membingungkan pengguna parkir.

Gambar 4.6 berikut adalah contoh rambu yang terpasang pada parkir Hotel Sunan Surakarta;

Gambar 4.6 Contoh Rambu pada Ruang Parkir Hotel Sunan.

4) Kebersihan

Kebersihan parkir Hotel Sunan dilayani dengan baik. Beberapa tempat sampah telah disediakan pada titik-titik tertentu. Penjagaan kebersihan dilakukan setiap hari.

5) Keamanan Untuk keamanan parkir Hotel Sunan pihak keamanan menyediakan satu penjaga untuk berjaga di daerah pelataran dengan jadwal sesuai shift tertentu.

6) Estetika Pihak Hotel Sunan menyediakan taman-taman agar pemandangan lahan parkir indah. Keindahan pada ruang parkir dapat meningkatkan kenyamanan pengunjung.

Gambar 4.7 berikut ini merupakan pemandangan dari pelataran parkir Hotel Sunan;

Gambar 4.7 Contoh Pemandangan Pada Ruang Parkir Pelataran Hotel Sunan.

7) Kemudahan Parkir (Aksesibilitas) Kemudahan parkir (aksesibilitas) memiliki hubungan dengan ketersediaan rambu, lebar gang parkir, dan pengaturan tempat parkir. Pada Hotel Sunan kemudahan parkir dinilai kurang karena pengunjung kerap kebingungan dalam mencari tempat parkir.

Sudut parkir sebesar 90 0 membutuhkan lebar gang parkir yang besar untuk melakukan manuver. Sehingga pada kondisi ramai pengunjung dapat mengalami kesulitan dalam memarkir kendaraan. Selain itu, tiadanya pengelola parkir yang membantu di lapangan menjadikan pengunjung memarkir kendaraan tidak teratur. Sehingga pengunjung lain kesulitan dalam menyesuaikan ruang parkir yang tersedia.

8) Tarif Parkir Pihak pengelola parkir tidak memungut tarif pada tamu menginap. Namun pihak pengelola parkir menetapkan tarif parkir untuk umum sebesar Rp 3.000 sekali masuk sebelum lima menit pertama dan mengalami peningkatan 100% ketika melebihi satu hari parkir.

4.1.2 Analisa Data Hasil Kuesioner

4.1.2.1 Rekapitulasi data

1) Penentuan Jumlah Sampel

Data kuesioner dalam penelitian ini sudah mencukupi standar minimal pengambilan sampel di lapangan. Sesuai dengan rumus 2.7 didapatkan standar minimal pengambilan sampel di lapangan sebanyak 68,35 ~70. Sedangkan data hasil kuesioner terkumpul sebanyak 80 data sehingga memenuhi syarat kecukupan data. Rincian penentuan sampel dijelaskan sebagai berikut;

Dimana ; N = jumlah populasi, N pada penelitian ini berjumlah 216 yang merupakan jumlah pengunjung kendaraan roda empat dalam satu hari penelitian kecuali taksi. Hari penelitian merupakan hari yang dianggap paling sibuk sehingga dapat mewakili kenyataan di lapangan.

d 2 = presisi yang ditetapkan. Presisi pada penelitian ini adalah 0,1 artinya kesalahan dalam penelitian ini berkisar antara 0 – 10%. n = hasil perhitungan populasi maka;

n = 68,35 ~ 70 sampel

2) Karakteristik responden

Dalam pengambilan data kuesioner, peneliti mengajukan pertanyaan berupa data diri. Hal ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana karakteristik pengunjung yang mengisi kuesioner. Peneliti mengharapkan penelitian ini mendapatkan validitas data yang baik. Tabel 4.6 menunjukkan contoh rekapitulasi hasil pengisian data diri pada kuesioner, selengkapnya berada pada

Tabel 4.6 Contoh Rekapitulasi Hasil Kuesioner Pengisian Data Diri

No. Jenis

Kelamin

Usia

Maksud Kunjungan

Intensitas

Alasan memilih tempat parkir

Kesan pesan 1

Praktis/cepat

Cukup Nyaman 2 Laki-laki

Praktis/cepat

Praktis/cepat

Pelayanan Bagus 4 Laki-laki

Acara lain: Golf

Pertama

kali

Praktis/cepat

Cukup Nyaman, aman , parkir luas 5 Laki-laki

24-50

Acara lain: Mengantar anak

renang

Sering

Praktis/cepat

Puas dan baik

Acara lain: Mengantar Tamu

Jarang

Praktis/cepat

- 77 Laki-laki

24-50

Acara lain: Mengantar Tamu

Sering

Deket keran

Praktis/cepat

Acara lain: Mengantar Tamu

Pertama

kali

Tidak ada tempat lain

Pelayanan baik

3) Pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja dan kepentingan

Penyusunan data dilakukan berdasarkan nilai pada tingkat kinerja dan nilai pada tingkat kepentingan oleh responden. Skala penilaian menggunakan teori skala likert dimana nilai terendah adalah 1 (Tidak Nyaman/Penting) hingga nilai tertinggi adalah 5 (Sangat Nyaman/Penting). Penyusunan dan pengolahan data menggunakan bantuan program Microsoft excel. Data-data dari kuesioner dimasukkan ke dalam tabel kemudian dicari rerata dan jumlah total perhitungan tiap variabel. Tabel 4.7 menunjukkan hasil penyusunan dan perhitungan data, selengkapnya berada pada lampiran C.

Tabel 4.7 (a) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap Tingkat Kinerja

Tabel 4.7 (b) Hasil Olah Data Kuesioner Pandangan Pengunjung Terhadap Tingkat Kepentingan

Variabel X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X15 X16 X17 total 1 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 3 72 2 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 78 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 74 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 75 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 76 6 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 76 7 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 77

X12 X13 X14 X15 X16 X17 total 1 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 3 3 72 2 5 4 5 4 5 5 4 4 4 5 5 5 5 4 5 5 4 78 3 4 5 4 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 4 74 4 4 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 4 4 75 5 5 4 4 4 5 5 4 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4 76 6 4 5 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 5 4 76 7 4 5 5 5 2 4 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 2 77

X1 = Luas satu ruang parkir X2 = Jumlah Ketersediaan ruang parkir X3 = Sudut Parkir X4 = Lebar gang parkir X5 = Tarif parkir X6 = Ketersediaan rambu

X9 = Lebar ramp X10 = Ketinggian antar lantai X11 = Tinggi bebas (cleareance) X12 = Ventilasi/pertukaran udara X13 = Pencahayaan X14 = Kebersihan X15 = Keamanan

4.1.2.2 Pengujian Data Hasil Kuesioner 4.1.2.2.1 Uji Validitas

Pengujian validitas data menggunakan rumus korelasi pearson product moment pada Rumus 2.8.

Perhitungan:

1) Membuat tabel perhitungan untuk mempermudah perhitungan data seperti

pada Tabel 4.8 berikut, selengkapnya berada pada lampiran D;

Tabel 4.8 Contoh Hasil Perhitungan Pengujian Validitas Data

2) Memasukkan hasil perhitungan pada tabel ke dalam rumus korelasi pearson product moment

佘Ƽ ʠj̜̜

1Ƽj ̜Ƽ1W

佘Ƽ ʠoʠ̜

1Ƽj

佘Ƽ 1oƼWj

̜Ƽ1W

r i = 8196/ 22489.35428

r i = 0,364

Dari hasil di atas dilakukan perbandingan dengan tabel r pada korelasi pearson Dari hasil di atas dilakukan perbandingan dengan tabel r pada korelasi pearson

Tabel 4.9 Perbandingan Uji Validitas Data Hasil Kuesioner Menggunakan

Perhitungan Manual Dengan Perhitungan SPSS16.0

Variabel Nilai

Nilai r hitung

SPSS 16.0 (Tingkat Kinerja)

Nilai r hitung manual (Tingkat Kepentingan)

Nilai r hitung SPSS 16.0 (Tingkat Kepentingan)

X1 0,364

X2 0,572

X3 0,509

X4 0,515

X5 0,444

X6 0,476

X7 0,578

X8 0,62

X9 0,477

0,455 X10

0,617 X11

0,551 X12

0,485 X13

0,495 X14

0,557 X15

0,552 X16

0,455 X17

0,425 Rata-rata

Dari hasil di atas dilakukan perbandingan dengan tabel r pada korelasi pearson product moment maka didapatkan angka untuk sampel berjumlah 80 dengan taraf signifikan 5 % adalah 0,222 dan taraf signifikan 1% adalah 0,286. Sehingga didapatkan perbandingan angka r pada tingkat kinerja sebagai berikut : 0,547 > 0,286 > 0,222 dan perbandingan angka r pada tingkat kepentingan

sebagai berikut : 0,480 > 0,286 > 0,222. Hasil nilai r pada tingkat kinerja dan tingkat kepentingan menunjukkan nilai lebih besar daripada taraf signifikan 5 % dan 1% tabel r pada korelasi pearson product moment, maka data memenuhi nilai validitas ( Prof. DR. Sugiyono: 2009).

4.1.2.2.2 Uji Reliabilitas

Pengujian data reliabilitas menggunakan rumus alpha cronbach, pada Rumus

2.9. Berikut merupakan contoh perhitungan dari uji realibilitas; Perhitungan:

1) Uji reliabilitas terhadap data tingkat kinerja

S t 2 = 1oƼWj

ഠ ̜Ƽ1W 佘Ƽ

S t 2 = 45,9725

S i 2 = ʠjƼ̜

佘Ƽ ഠ ʠj1 佘 佘Ƽ

S i 2 = 9,164375

ഠ j,ʠW1 ̜

̜,j o̜

r i = 0,8107

Hasil r i pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja menunjukkan nilai alpha cronbach sebesar 0,8107. Standar reliabilitas data adalah nilai r i > 0,7. Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja dapat diterima.

2) Uji reliabilitas terhadap data tingkat kepentingan

S t 2 = ƼƼƼ1Ƽ

ഠ ̜WƼ 佘Ƽ

S t 2 = 30,125

S i 2 = oƼ̜

S i 2 = 8,061

ഠ 佘,ƼWʠ 1Ƽ,ʠo̜

r i = 0,742

Hasil r i pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan menunjukkan nilai alpha cronbach sebesar 0,742. Standar reliabilitas data nilai r i > 0,7. Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan dapat diterima.

Selanjutnya melakukan uji reliabilitas data menggunakan SPSS.16.0 untuk membandingkan dengan hasil perhitungan uji reliabilitas manual. Tabel 4.10 berikut menunjukkan analisa reliabilitas data menggunakan SPSS16.0.

Tabel 4.10 Perhitungan Reliabilitas Data dengan Menggunakan SPSS16.0

Jenis Data

Nilai Reliabilitas (Alpha Cronbach) Data pandangan pengunjung terhadap

tingkat kinerja

Data pandangan pengunjung terhadap

tingkat kepentingan

Dari hasil di atas nilai realibilitas pada data pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja dan tingkat kepentingan melalui perhitungan dengan program SPSS 16.0 lebih dari 0,7. Sehingga data pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja dan tingkat kepentingan dapat diterima. Tabel 4.11 menunjukkan perbandingan uji reliabilitas perhitungan manual dengan uji

Tabel 4.11 Perbandingan Uji Reliabilitas Data Hasil Kuesioner Menggunakan Perhitungan Manual Dengan Perhitungan SPSS16.0

Jenis Data

Nilai Reliabilitas (Alpha

Cronbach ) perhitungan

manual

Nilai Reliabilitas (Alpha Cronbach ) dengan analisa SPSS 16.0 Data pandangan pengunjung terhadap tingkat kinerja

Data pandangan pengunjung terhadap tingkat kepentingan

4.1.3 Analisa Data Hasil Kinerja Kapasitas Ruang Parkir

4.1.3.1 Headway kendaraan

Data keluar-masuk kendaraan pengunjung dapat diolah berdasarkan rentang waktu kendaraan masuk/keluar (headway). Data headway dapat dihitung melalui pengurangan waktu kedatangan kendaraan ke n+1 dengan waktu kedatangan kendaraan ke n. Perhitungan headway bertujuan untuk mengetahui pola karakteristik pengunjung.

Contoh perhitungan headway kedatangan : Waktu kedatangan kendaraan ke-1 = 6:01:32 Waktu kedatangan kendaraan ke-2 = 6:14:43

Jadi besarnya headway adalah 6:14:43 – 6:01:32 = 0:13:11 Sumber data berupa jumlah waktu kendaraan masuk-keluar selengkapnya dapat

dilihat pada lampiran E. Dari data headway tersebut dapat dibuat grafik untuk menunjukkan pola distribusi headway yang terjadi pada kinerja parkir satu hari, sebagai berikut:

Tabel 4.12 Distribusi Headway Kendaraan Masuk

Headway (menit)

26-30 31-35 Frekuensi kend

(lanjutan Tabel 4.12 Distribusi headway kendaraan masuk)

Headway (menit)

Frekuensi kend

Tabel 4.13 Distribusi Headway Kendaraan Keluar

Headway (menit)

26-30 31-35 Frekuensi kend

(lanjutan Tabel 4.13 Distribusi headway kendaraan keluar)

Headway (menit)

Frekuensi kend

Gambar 4.8 Grafik Distribusi Headway Kendaraan Masuk-Keluar

Headway (menit)

Headway kendaraan keluar parkir

headway kendaraan masuk parkir

Terlihat pada Gambar 4.8 dan Tabel 4.12 - 4.13 headway terbanyak pada lima menit pertama.

4.1.3.2 Durasi Parkir

Data keluar-masuk kendaraan pengunjung juga dapat diolah untuk menemukan durasi parkir kendaraan. Perhitungan data durasi parkir kendaraan melalui pengurangan waktu keluar kendaraan dengan waktu kedatangan kendaraan.

Contoh perhitungan :

Plat nomor kendaraan

: AD 8888 GA

Waktu masuk

: 7:05:04

Waktu keluar

: 6:01:32

Jadi lama parkir kendaraan adalah 7:05:04 - 6:01:32 = 1:03:32 atau 3812 detik.

Sumber data perhitungan lama parkir kendaraan selanjutnya dapat dilihat pada lampiran E. Data lama parkir kendaraan dapat dibuat grafik untuk menunjukkan pola distribusi lama parkir kendaraan yang terjadi pada kinerja parkir satu hari, sebagai berikut:

Tabel 4.14 Distribusi Durasi Parkir Kendaraan

Durasi Parkir

(lanjutan Tabel 4.14 Distribusi durasi parkir kendaraan)

Durasi Parkir

>10 jam Total

Frekuensi

1 3 1 1 1 216

Gambar 4.9 Grafik Distribusi Lama Parkir Kendaraan

Dari Tabel 4.14 dan Gambar 4.9 di atas dapat terlihat bahwa sebanyak 120 orang dari 216 pengunjung memarkir kendaraan dalam rentang waktu selama satu jam. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas pengunjung hotel memiliki keperluan yang singkat. Dalam pengamatan di lapangan kegiatan pengunjung didominasi oleh kegiatan seminar yang terbatas pada waktu tertentu. Data ini menunjukkan bahwa mayoritas karakteristik pengunjung hotel adalah tamu seminar ataupun acara lain selain menginap. Durasi parkir paling tinggi berada pada 30077 detik. Pengguna parkir tersebut menempati ruang parkir lebih dari 10 jam. Dari lamanya penggunaaan parkir dapat diasumsikan pengguna adalah tamu menginap.

Durasi Waktu Parkir Kendaraan (jam)

Durasi kendaraan parkir

Lama waktu kendaraan parkir