Pembahasan Data

4.2 Pembahasan Data

4.2.1 Analisa Karakteristik Responden

Berdasarkan data karakteristik responden pada Tabel 4.6 contoh rekapitulasi hasil pengisian data diri (lampiran B) dapat dibuat grafik untuk menunjukkan karakteristik responden ruang parkir Hotel Sunan. Grafik karakteristik responden disajikan sebagai berikut;

Gambar 4.10 Grafik Tempat Parkir Responden

Gambar 4.10 di atas menunjukkan bahwa 95 % responden ruang parkir lebih memilih parkir pada ruang parkir pelataran daripada ruang parkir basement. Sementara itu responden yang parkir pada ruang parkir basement hanya sebesar 5%.

parkir luar parkir dalam

laki-laki wanita

Gambar 4.11 di atas menunjukkan bahwa pengunjung laki-laki sebanyak 88,75% dan pengunjung wanita hanya sebesar 11,25%.

Gambar 4.12 Grafik Usia Responden

Gambar 4.12 di atas menunjukkan usia 19-23 sebesar 2,5 %, usia 24-50 sebesar 86,25%, dan usia >50 sebesar 11,25%.

Gambar 4.13 Grafik Maksud Kunjungan Responden

Responden paling banyak datang untuk menghadiri acara seminar daripada menginap. Responden yang mengikuti seminar sebesar 42,5% sementara tamu menginap hanya 10%. Kegiatan bisnis dilakukan oleh 11,25% pengunjung. Para pengantar tamu datang sebesar 7,5%. Tamu yang datang untuk menikmati fasilitas

19-23 24-50 >50

50 Menginap Seminar

Bisnis Mengantar tamu Acara lain olahraga Mengambil Atm Bisnis Mengantar tamu Acara lain olahraga Mengambil Atm

Gambar 4.14 Grafik Intensitas Kunjungan Responden

Gambar 4.14 di atas menunjukkan 47,5% responden sering datang ke Hotel Sunan untuk berbagai keperluan. Responden yang pertama kali masuk ruang parkir Hotel Sunan sebesar 6,25% dan responden yang jarang datang ke Hotel Sunan sebesar 46,25%.

Gambar 4.15 Grafik Alasan Responden Memilih Tempat Parkir

sering Jarang Pertama kali

Praktis/cepat Nyaman Tidak ada tempat lain Teduh Aman mudah dicari segar dekat kran air

Sebesar 57,5% pengunjung memilih tempat parkir dengan alasan praktis/cepat. Biasanya pengunjung akan memilih tempat parkir di pelataran daripada basement. Untuk pengunjung yang memilih karena kenyamanan sebesar 28,75%. Pengunjung yang tidak dapat memilih tempat sebesar 6,25%. Untuk alasan tempat yang teduh sebesar 2,5%. Untuk keamanan, kemudahan pencarian, segar, dan dekat keran air, masing-masing 1,25%.

Analisa Gambar grafik 4.10 hingga 4.15 dapat menunjukkan karakteristik pengunjung secara menyeluruh. Gambar 4.10 menunjukkan bahwa karakteristik pengguna parkir Hotel Sunan lebih menyukai parkir di pelataran daripada di basement . Hal ini berhubungan dengan Gambar 4.15 alasan responden memilih tempat parkir karena praktis/cepat. Selain itu, alasan pengunjung memilih tempat parkir di pelataran karena ventilasi/pertukaran udara yang baik. Nilai kepraktisan pemilihan tempat parkir disebabkan jarak yang dekat antara ruang parkir dengan lobi.

Dalam pengamatan di lapangan, kebanyakan pengguna parkir adalah pengemudi pribadi maupun sewaan. Terkadang pengemudi pribadi maupun sewaan tersebut hanya mengantarkan pengunjung ke hotel kemudian pergi keluar Hotel Sunan, dan datang kembali ketika menjemput pengunjung. Fakta lapangan ini terbukti pada Gambar 4.14 yang menunjukkan bahwa banyak pengunjung sering datang ke Hotel Sunan. Aktivitas antar jemput tersebut menjelaskan Gambar 4.9 dimana banyak pengunjung parkir tidak lebih dari satu jam. Hal ini menjelaskan pula Gambar 4.10 dan 4.15, pengemudi pribadi maupun sewaan lebih memilih tempat parkir di pelataran karena praktis/cepat.

Selain itu, sistem antar-jemput yang singkat dapat menghindarkan penguna ruang parkir dari pembayaran tarif parkir. Oleh karena itu pada Gambar 4.13 karakteristik maksud kunjungan ke Hotel Sunan didominasi oleh tamu seminar dengan sebesar 42,5%. Tamu yang berkunjung untuk menginap hanya sebesar 10 %, sisanya memilih melakukan kegiatan lain. Kegiatan lain ini dapat berupa seminar, bisnis, olahraga, mengambil ATM, dan mengantarkan tamu.

Pengguna parkir lebih banyak berkelamin lelaki berusia antara 24-50 tahun. Hal ini mendukung bahwa responden dari pengunjung hotel adalah pengemudi pribadi maupun sewaan. Dari intensitas yang tinggi dan dominasi pengemudi lelaki, maka diketahui pengguna parkir terbiasa berkendara pada ruang parkir Hotel Sunan. Sehingga pengguna parkir tidak merasa kesulitan meskipun beberapa karakteristik ruang parkir tidak memenuhi standar. Hal ini menjadi latar belakang hasil kuesioner memiliki tingkat kepuasan yang cukup tinggi.

4.2.2 Analisa Kepuasan Pengunjung

4.2.2.1 Customer Satisfication Index

Pengukuran terhadap kepuasan pelanggan terhadap kinerja dan kepentingan secara umum dapat menggunakan rumus Customer Satisfication Index. Berikut langkah perhitungan Customer Satisfication Index pada penelitian ini:

Langkah pertama, menentukan Mean Importance Score/Mean Satisfication Score (MIS/MSS) sesuai dengan Rumus 2.3. Berikut contoh perhitungan Mean Importance Score/Mean Satisfication Score (MIS/MSS) pada variabel X1;

Contoh perhitungan pada variable X1 , MSS X1 =

1Ƽj

MSS X1 = 3,8625

MIS X1 =

MIS X1 = 4,1625

Langkah kedua, membuat Weight Factors (WF). Pembuatan Weight Factors (WF) menggunakan Rumus 2.4. Berikut contoh perhitungan Weight Factors (WF) pada variabel X1;

Contoh perhitungan pada variable X1 ,

WF X1= 0,059011

Langkah ketiga, membuat Weight Score (WS) dengan menggunakan rumus 2.5. Berikut contoh perhitungan Weight Score (WS) pada variabel X1;

Contoh perhitungan pada variable X1 , WS X1 = WF X1 x MSS X1 WS X1 = 0,059011 x 3,8625 WS X1 = 0.227931

Langkah keempat, menentukan Customer Satisfication Index (CSI) dengan menggunakan Rumus 2.6. Berikut contoh perhitungan Weight Score (WS) pada variabel X1;

Untuk mempermudah perhitungan maka digunakan tabel 4.15, sebagai berikut;

Tabel 4.15 Perhitungan Customer Satisfication Index (CSI)

Variabel MSI WF MSS WS

1 4.16 0.06 3.86 0.23

2 4.18 0.06 3.76 0.22

3 4.06 0.06 3.71 0.21

4 4.15 0.06 3.64 0.21

5 4.11 0.06 3.54 0.21

6 4.39 0.06 3.40 0.21

7 4.01 0.06 3.78 0.21

8 4.15 0.06 3.68 0.22

9 4.19 0.06 3.58 0.21

10 4.09 0.06 3.80 0.22

11 4.03 0.06 3.83 0.22

12 4.10 0.06 3.73 0.22

13 4.08 0.06 3.74 0.22

14 4.19 0.06 3.78 0.22

Perhitungan menunjukkan angka CSI 74,06%. Angka tersebut berarti bahwa tingkat kepuasan pengunjung tergolong pada kriteria puas karena berada di antara nilai 66% – 80%. Selain analisa CSI, tingkat kepuasan pengunjung dapat diukur dengan membuat diagram nilai rerata dari hasil kuesioner pandangan pengunjung mengenai tingkat kinerja dan kepentingan ruang parkir seperti pada Tabel 4.7 (a) dan (b). Langkah awal adalah mencari nilai rerata dari hasil kuesioner tingkat kinerja, Tabel 4.7 (a) dan hasil kuesioner tingkat kepentingan, 4.7 (b). Kemudian meletakkan nilai rerata (Tabel 4.7 (a)) pada x axis dan nilai rerata (Tabel 4.7 (b)) pada y axis dengan bantuan Microsoft Excel . Sehingga didapatkan Gambar 4.18 sebagai berikut;

Gambar 4.16 Nilai Rerata Pandangan Pengunjung Berdasarkan Kuesioner dari

Skala Likert

ti

ti n

tingkat kinerja

variabel nilai tengah nilai tengah

Gambar 4.16 di atas menunjukkan bahwa tingkat pandangan pengunjung terhadap nilai kepentingan dan nilai kinerja sudah melewati nilai tengah pada skala likert yang ditetapkan. Skala likert yang digunakan memiliki nilai terendah 1 = tidak penting/ tidak nyaman dan nilai tertinggi 5 = sangat penting/ sangat nyaman. Sedangkan angka 3 pada grafik menunjukkan nilai tengah yang berarti penting/nyaman. Sehingga dapat dikatakan secara umum pengunjung sudah nyaman dengan pelayanan yang ada. Pengunjung juga menaruh nilai kepentingan terhadap variabel karakteristik parkir yang diteliti.

4.2.2.2 Importance Performance Analysis

Variabel tingkat kinerja dan kepentingan di analisa lebih mendalam dengan cara membagi grafik sesuai nilai rerata dari nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Cara analisa adalah membuat diagram nilai rerata sesuai Gambar

4.16. Perbedaan pada analisa kali ini terletak pada penentuan nilai tengah pada variabel tingkat kinerja dan tingkat kepentingan. Nilai tengah pada grafik kali ini berasal dari membagi rerata nilai rerata variabel kinerja dan kepentingan. Sehingga didapatkan nilai tengah dari nilai rerata pada variabel kinerja dan kepentingan. Tujuan dari membagi grafik pada nilai rerata masing-masing data agar data dapat terkelompok dalam empat kuadran. Sehingga dapat dilakukan analisa terhadap tingkat kepentingan dan tingkat kinerja sesuai dengan pandangan pengunjung. Dari data yang didapatkan nilai rerata dari tingkat kepentingan sebesar 4.2556 dan nilai rerata dari tingkat kinerja sebesar 3.7029. Nilai rerata dari tingkat kepentingan menjadi nilai tengah y axis sedangkan nilai rerata dari tingkat kinerja menjadi nilai tengah x axis. kemudian hasil pembagian kuadran dapat dilihat pada Gambar 4.17 sebagai berikut;

Gambar 4.17 Analisa Kuadran Variabel-variabel dalam kuadran menunjukkan pengertian sebagai berikut; Kuadran I, “Keep up the good work”. Variabel dalam kuadran I berarti bahwa

variabel tersebut memiliki kinerja pelayanan memuaskan dan dianggap penting oleh pengunjung parkir. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran I patut dipertahankan. Variabel yang berada pada kuadran I yaitu luas satu ruang parkir, jumlah ketersediaan ruang parkir, kebersihan, dan keamanan. Variabel yang terdapat dalam kuadran I tersaji dalam Tabel 4.16 sebagai berikut;

Tabel 4.16 Variabel dalam Kuadran I

Variabel

Karakteristik Parkir

P1

Luas satu ruang parkir

P2

Jumlah ketersediaan ruang parkir

tingkat kinerja

variabel

rata-rata tingkat kinerja

rata-rata tingkat kepentingan

Kuadran

IV

P12

P13

P3

P10

P11

P7

Kuadran

P15

P2 P1

P14

Kuadran

II

P6

P16

P9

P4 P8

Kuadran

III

P17

P5

Pada Variabel P2 meskipun sudah nilai nyaman dan penting bagi pengunjung, pengelola parkir perlu memperhatikan beberapa hal penting. Dalam pengamatan di lapangan, ketika acara seminar di mulai ataupun selesai maka kegiatan antar-jemput terjadi. Kendaraan pengunjung lalu lalang untuk menjemput atau mengantar tamu, maupun parkir. Tidak adanya petugas parkir di lapangan menyebabkan pengunjung memarkir kendaraan tidak sesuai dengan kotak parkir. Terdapat pula pengguna parkir yang memarkir kendaraan pada gang parkir sembari menunggu tamu keluar dari acara seminar. Hal ini menyebabkan keadaan ruang parkir terlihat ruwet dan tidak rapi.

Kuadran II, “Concretate here”. Variabel dalam kuadran II berarti bahwa variabel dalam kuadran II dianggap penting bagi pengunjung namun kinerja pelayanan kurang memuaskan. Kinerja pelayanan variabel dalam kuadran II perlu dievaluasi dan ditingkatkan kembali. Variabel yang berada pada kuadran

II yaitu, lebar gang parkir, tarif parkir, ketersediaan rambu, kemiringan ramp, lebar ramp, dan kemudahan parkir/aksesibilitas.Variabel yang terdapat dalam kuadran II tersaji dalam tabel 4.17 sebagai berikut;

Tabel 4.17 Variabel dalam Kuadran II

Variabel

Karakteristik Parkir

P4

Lebar gang parkir

P6

Ketersediaan rambu

P8

Kemiringan ramp

P9

Lebar ramp

P16

Kemudahan parkir/aksesibilitas

Pada variabel P4, lebar gang parkir ketidaknyamanan terjadi karena beberapa lebar gang parkir kurang memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 6m. Selain itu dipengaruhi juga oleh kepadatan ruang parkir. Minat tinggi pengguna pada ruang parkir pelataran menyebabkan pengguna parkir berkonsentrasi mendapatkan ruang parkir di pelataran. Tidak adanya sistem pengaturan parkir yang baik membuat distribusi ruang parkir tidak merata. Dalam pengamatan, beberapa pengunjung bahkan menggunakan gang parkir sebagai ruang parkir. Solusi yang tepat untuk permasalahan ini adalah memperbaiki sistem pengaturan ruang parkir agar penempatan ruang parkir terdistribusi dengan baik. Selain itu pengelola parkir perlu menerapkan sistem jalur satu arah agar lebar gang nyaman dan aman untuk dilewati. Pada variabel P6, ketersediaan rambu dirasakan pengunjung minim. Beberapa pengunjung mengatakan hampir tidak melihat rambu, khususnya rambu-rambu untuk mengarahkan pengunjung ke ruang parkir. Beberapa pengunjung mengaku penempatan rambu dirasa kurang tepat. Solusi dari masalah ini adalah penambahan rambu-rambu dan penempatan rambu-rambu di tempat yang tepat. Sehingga dapat mengarahkan pengunjung ke ruang parkir yang tersedia. Pada variabel P8, Kemiringan ramp, tidak banyak pengunjung yang mempermasalahkan. Namun beberapa pengunjung mengkhawatirkan pengemudi pemula ataupun pengemudi yang kurang lihai akan mengalami kendala ketika melewati geometri ramp pada kondisi tersebut. Kendala ketika melewati geometri ramp dapat menyebabkan kendaraan bergesekkan dengan dinding ataupun mundurnya kendaraan sehingga menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain dibelakangnya. Untuk itu pengelola parkir perlu mengatur antrian kendaraan agar kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir. Pada variabel P9, lebar ramp, tidak memiliki banyak keluhan. Lebar ramp oleh pengunjung dirasakan sudah cukup lebar, meskipun lebar ramp pada pelataran parkir Hotel Sunan juga belum memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu lebar gang sebesar 6m. Ketidaknyamanan akan muncul bagi pengemudi pemula ataupun kurang lihai. Intensitas kunjungan responden yang tinggi juga Pada variabel P4, lebar gang parkir ketidaknyamanan terjadi karena beberapa lebar gang parkir kurang memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu 6m. Selain itu dipengaruhi juga oleh kepadatan ruang parkir. Minat tinggi pengguna pada ruang parkir pelataran menyebabkan pengguna parkir berkonsentrasi mendapatkan ruang parkir di pelataran. Tidak adanya sistem pengaturan parkir yang baik membuat distribusi ruang parkir tidak merata. Dalam pengamatan, beberapa pengunjung bahkan menggunakan gang parkir sebagai ruang parkir. Solusi yang tepat untuk permasalahan ini adalah memperbaiki sistem pengaturan ruang parkir agar penempatan ruang parkir terdistribusi dengan baik. Selain itu pengelola parkir perlu menerapkan sistem jalur satu arah agar lebar gang nyaman dan aman untuk dilewati. Pada variabel P6, ketersediaan rambu dirasakan pengunjung minim. Beberapa pengunjung mengatakan hampir tidak melihat rambu, khususnya rambu-rambu untuk mengarahkan pengunjung ke ruang parkir. Beberapa pengunjung mengaku penempatan rambu dirasa kurang tepat. Solusi dari masalah ini adalah penambahan rambu-rambu dan penempatan rambu-rambu di tempat yang tepat. Sehingga dapat mengarahkan pengunjung ke ruang parkir yang tersedia. Pada variabel P8, Kemiringan ramp, tidak banyak pengunjung yang mempermasalahkan. Namun beberapa pengunjung mengkhawatirkan pengemudi pemula ataupun pengemudi yang kurang lihai akan mengalami kendala ketika melewati geometri ramp pada kondisi tersebut. Kendala ketika melewati geometri ramp dapat menyebabkan kendaraan bergesekkan dengan dinding ataupun mundurnya kendaraan sehingga menyebabkan tabrakan dengan kendaraan lain dibelakangnya. Untuk itu pengelola parkir perlu mengatur antrian kendaraan agar kemungkinan terjadinya kecelakaan dapat diminimalisir. Pada variabel P9, lebar ramp, tidak memiliki banyak keluhan. Lebar ramp oleh pengunjung dirasakan sudah cukup lebar, meskipun lebar ramp pada pelataran parkir Hotel Sunan juga belum memenuhi standar dirjen perhubungan yaitu lebar gang sebesar 6m. Ketidaknyamanan akan muncul bagi pengemudi pemula ataupun kurang lihai. Intensitas kunjungan responden yang tinggi juga

kemudahan parkir. Sudut parkir 90 0 pada Hotel Sunan membutuhkan lebar gang yang besar untuk manuver. Tidak terdapatnya petugas parkir menjadikan beberapa pengunjung kesulitan untuk masuk ataupun keluar kotak parkir. Solusi dari permasalahan ini adalah menambah jumlah ketersediaan rambu dan petugas parkir. Jika pengelola tidak ingin menambah petugas parkir maka alternatif lain adalah memasang variabel message sign (VMS) yang dapat menginformasikan letak dan jumlah ruang parkir yang masih kosong.

Kuadran III, “Low Priority”. Variabel dalam kuadran III berarti bahwa pengunjung tidak terlalu merasa nyaman dengan kinerja pelayanan yang ada. Pandangan pengunjung terhadap variabel ini juga tidak dianggap terlalu penting. Variabel dalam kuadran III adalah estetika/keindahan, dan tarif parkir. Variabel yang terdapat dalam kuadran III tersaji dalam Tabel 4.18 sebagai berikut; Tabel 4.18 Variabel dalam Kuadran III

Variabel

Karakteristik Parkir

P5

Tarif Parkir

P17

Estetika/keindahan

Pada variabel P5, tarif parkir, pengunjung berkategori tamu merasa keberatan terhadap adanya tarif parkir. Kategori tamu merupakan kategori pengunjung yang tidak memesan kamar inap. Pengunjung berkategori tamu membayar tarif parkir sebesar Rp 3.000 sekali masuk sebelum lima menit pertama, dan

pengamatan di lapangan, adanya kegiatan antar-jemput menyebabkan pengunjung parkir berulang kali masuk-keluar Hotel Sunan. Oleh karena itu, pembayaran tarif parkir dilakukan berulang kali sesuai intensitas kedatangan. Hal tersebut memberatkan pengunjung berkategori tamu. Pengunjung menilai tingkat kepentingan tarif parkir rendah karena pengunjung merasa sebaiknya tarif parkir pada suatu hotel ditiadakan. Namun beberapa pengunjung berpendapat bahwa pemungutan tarif merupakan suatu hal penting. Pemungutan tarif bertujuan untuk mencegah pengunjung luar hotel menitipkan kendaraan berhari-hari tanpa diketahui oleh pihak pengelola parkir maupun pihak hotel. Selain itu, pemungutan tarif merupakan usaha menjaga kondisi ruang parkir agar ruang parkir tidak melebihi kapasitas. Pada variabel 17, estetika/keindahan menjadi variabel yang memiliki prioritas rendah bukan berarti kinerja pelayanan variabel ini buruk. Akan tetapi bagi pengunjung estetika/keindahan adalah suatu elemen wajib dalam suatu hotel. Sehingga pengunjung cenderung memberi nilai cukup nyaman pada variabel ini. Karakteristik estetika/keindahan menunjukkan bahwa variabel lain dianggap lebih penting daripada karakteristik estetika/keindahan.

pengunjung merasa sangat puas dengan kinerja pelayanan yang ada. Namun pengunjung merasa variabel-variabel yang ada bukan variabel yang perlu diprioritaskan. Variabel yang berada pada kuadran IV yaitu sudut parkir, kemiringan lantai, ketinggian antar lantai, tinggi bebas, ventilasi/pertukaran udara, dan pencahayaan. Variabel yang terdapat dalam kuadran IV tersaji dalam Tabel 4.19 sebagai berikut;

Tabel 4.19 Variabel dalam Kuadran IV

Variabel

Karakteristik Parkir

P3

Sudut parkir

P7

Kemiringan lantai

P10

Ketinggian antar lantai

Variabel

Karakteristik Parkir

P12

Ventilasi/pertukaran udara

P13

Pencahayaan

Pada variabel, P3, sudut parkir, adalah 90 0 untuk semua sudut parkir. Kesamaan sudut parkir menyebabkan pengaruh pengunjung terhadap kinerja adalah sama yaitu nyaman. Sebaliknya, kesamaan sudut parkir justru menyebabkan variabel ini dianggap tidak terlalu penting. Pada variabel P7, kemiringan lantai, pengunjung sudah merasa nyaman. Kemiringan lantai pada ruang parkir Hotel Sunan sudah memenuhi standar F.D Hobbs yaitu tidak melebihi 5 %. Dalam pengamatan tidak terdapat pengunjung yang memarkir kendaraan pada kemiringan lantai yang curam. Oleh karena itu, variabel ini dirasa kurang penting dibanding variabel lain. Variabel P10, karakteristik ketinggian antar lantai memiliki nilai tingkat kepentingan rendah karena pengunjung jarang memarkir kendaraan pada ruang parkir basement. Dari Gambar 4.10 terlihat bahwa hanya 5% pengunjung menggunakan ruang parkir basement. Oleh karena itu dalam penelitian responden dibantu untuk membayangkan pelayanan pada variabel ketinggian antar lantai. Meskipun begitu karakteristik ketinggian antar lantai pada ruang parkir basement tetap dianggap nyaman oleh pengunjung. Hal yang sama juga berlaku pada variabel P11, tinggi bebas. Pada variabel P12, ventilasi/pertukaran udara merupakan karakteristik yang dipandang memuaskan. Oleh karena itu banyak pengunjung memilih ruang parkir pada pelataran. Meskipun begitu, beberapa pengunjung mengeluhkan pada siang hari udara menjadi sangat panas. Selain itu ketika hujan turun, pengunjung kesulitan mencapai lobi. Oleh karena itu, beberapa pengunjung menyarankan untuk menambah jumlah pohon yang ada agar teduh atau pemberian atap. Pada variabel P13, pencahayaan dinilai oleh pengunjung sebagai karakteristik parkir yang cukup nyaman. Namun pencahayaan menjadi tidak terlalu penting karena karakteristik lain lebih menjadi prioritas bagi pengunjung daripada

4.2.3 Analisa Kinerja Kapasitas Ruang Parkir

4.2.3.1 Data Kegiatan Ruang Parkir

Data kegiatan ruang parkir merupakan kegiatan masuk dan keluarnya kendaraan dalam satuan waktu. Selain Headway, dan durasi parkir data tersebut dapat digunakan untuk mendapatkan data intensitas masuk dan keluarnya kendaraan, akumulasi parkir, volume parkir, dan turn-over parking. Dalam penelitian ini data kegiatan ruang parkir dibagi ke dalam interval waktu satu jam. Untuk mempermudah perhitungan analisa maka digunakan Tabel

4.20 sebagai berikut; Tabel 4.20 Perhitungan Data Kegiatan Parkir Dari Pukul 06:00-Pukul 00:00

Waktu

Waktu Masuk

Waktu Keluar

Turn Over

interval waktu

06:00-07:00 12 5 12 7 0.07 60 07:01-08:00

24 19 36 12 0.11 120 08:01-09:00

20 12 56 20 0.19 180 09:01-10:00

46 0.43 240 10:01-11:00

36 0.34 300 11:01-12:00

26 0.25 360 12:01-13:00

13 0.12 420 13:01-14:00

11 0.10 480 14:01-15:00

13 0.12 540 15:01-16:00

30 0.28 600 16:01-17:00

40 0.38 660 17:01-18:00

46 0.43 720 18:01-19:00

46 0.43 780 19:01-20:00

34 0.32 840 20:01-21:00

30 0.28 900 21:01-22:00

28 0.26 960 22:01-23:00

28 0.26 1020 23:01-00:00

28 0.26 1080 Jumlah

Data kendaraan masuk dan keluar tiap jam tersebut kemudian disajikan dalam Gambar 4.18 sebagai berikut;

Gambar 4.18 Grafik Intensitas Kendaraan Masuk-Keluar Per Jam

4.2.3.2 Akumulasi Parkir

Perhitungan akumulasi parkir berasal dari jumlah total kendaraan masuk dikurangi dengan jumlah total keluar kendaraan pada waktu tertentu.

Perhitungan: Akumulasi parkir = ∑k

i奸

bi ii i k奸 - ∑k

奸 i bi ii奸 ki Akumulasi parkir = 239 – 211 = 28 kendaraan

Dari perhitungan diketahui bahwa terdapat 28 kendaraan menginap pada ruang parkir Hotel Sunan. Dari data Tabel 4.19 di atas dapat dibuat Gambar grafik

4.19 akumulasi parkir kendaraan, sebagai berikut;

Waktu kendaraan masuk-keluar per jam

waktu masuk kendaraan

waktu keluar kendaraan

Gambar 4.19 Grafik Akumulasi Kendaraan Ruang Parkir Hotel Sunan

Dari Gambar 4.19 terlihat akumulasi tertinggi didapatkan diantara pukul 09:01- 10:00, 17:01-18:00, 18:01-19:00 yaitu sejumlah 46 kendaraan. Waktu tersebut secara berurutan, pada saat penelitian dilaksanakan, merupakan waktu acara pelantikan PU dimulai, waktu dimana pengunjung berdatangan untuk berolahraga, dll, dan waktu acara seminar lain dimulai. Hal ini berarti bahwa akumulasi tertinggi terjadi tergantung pada jadwal acara. Perhitungan akumulasi membuktikan bahwa karakteristik maksud kunjungan pengunjung adalah untuk mengikuti acara lain seperti seminar, dll.

Gambar 4.18 terlihat intensitas keluar-masuk kendaraan tertinggi terletak di antara pukul 09:00 – 14:00. Hal ini menyatakan bahwa aktivitas pada hotel seperti seminar, rapat, dll, turut mempengaruhi kegiatan di ruang parkir. Pernyataan tersebut sesuai dengan pengamatan di lapangan kegiatan hotel. Pada rentang waktu antara pukul 09:00 – 14:00 adalah acara pelantikan PU yang dimulai pada pukul 09:00 dan berakhir pada pukul 13:00.

Waktu kendaraan masuk per jam

akumulasi kendaraan

46 46 46

4.2.3.3 Volume Parkir

Perhitungan volume parkir berasal dari jumlah total kendaraan yang menggunakan ruang parkir pada satuan waktu tertentu. Dari tabel 4.19 dapat dibuat Gambar grafik 4.20 volume kendaraan, sebagai berikut;

Gambar 4.20 Grafik Volume Kendaraan Ruang Parkir Hotel Sunan

Gambar 4.20 menunjukkan volume tertinggi pada ruang parkir Hotel Sunan sebanyak 239 kendaraan.

4.2.3.4 Parking Turn Over (Tingkat Pergantian Parkir)

Parking Turn Over menunjukkan tingkat penggunaan ruang parkir. Perhitungan parking turn over merupakan pembagian antara volume parkir dengan luas ruang parkir untuk periode waktu tertentu. Perhitungan tingkat pergantian parkir dilakukan dengan menggunakan Rumus 2.1.

Contoh Perhitungan:

Tingkat pergantian ruang parkir =

Waktu kendaraan masuk per jam

volume kendaraan

Seluruh perhitungan Parking Turn Over dapat dilihat pada Tabel 4.19. Perhitungan dilakukan berdasarkan satuan waktu per jam. Berdasarkan hasil perhitungan parking turn over tertinggi berada pada angka 0,43. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kapasitas ruang parkir masih memadai dalam memenuhi kebutuhan pengunjung.