22 3.
Percepatan dan perlambatan = 1,5 mdet
2
; 4. Kendaraan berhenti melambat untuk meminimumkan tundaan, sehingga
menimbulkan hanya tundaan percepatan. Tundaan rata-rata dapat digunakan sebagai indikator tingkat pelayanan dari
masing-masing pendekat demikian juga dari suatu simpang secara keseluruhan.
II.4 Tingkat Pelayanan LOS-level of service
Tingkat pelayanan LOS-level of service untuk persimpangan berlalu lintas adalah ukuran kualitas kondisi lalu lintas yang dapat diterima pengemudi kendaraan.
Tingkat pelayanan umumnya digunakan sebagai ukuran dari pengaruh yang membatasi akibat dari peningkatan volume setiap ruas jalan yang dapat digolongkan
pada tingkat tertentu yaitu antara A sampai F. Apabila volume meningkat maka tingkat pelayanan menurun, suatu akibat dari arus lalu lintas yang lebih buruk dalam
kaitannya dengan karakteristik pelayanan. Hubungan tundaan dengan tingkat pelayanan sebagai acuan penilaian simpang, terlihat pada Tabel 2.3 di bawah ini.
Tabel 2.3 ITP pada persimpangan berlampu lalu lintas Indeks Tingkat Pelayanan
ITP Tundaan kendaraan detik
A ≤ 5,0
B 5,1 - 15,0
C 15,0 - 25,0
D 25,1 - 40,1
E 40,1 - 60,0
F ≥ 60
Sumber: Highway Caapcity Manual, Special Report 2009, TRB 1985
Universitas Sumatera Utara
23 Indeks Tingkat Pelayanan A, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan
tundaaan sangat rendah, yaitu kurang dari 5 detik tiap smp. Kondisi ini sangat baik, dimana mayoritas kendaraan melaju dengan kecepatan tertentu tanpa berhenti ketika
fase hijau di persimpangan. Waktu siklus yang singkat juga merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan tundaan yang singkat.
Indeks Tingkat Pelayanan B, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan tundaaan antara 5,1 - 15,0 detik tiap smp. Kondisi ini baik, dimana waktu siklusnya
lebih tinggi daripada ITP A, yang mengakibatkan tundaan lebih tinggi. Indeks Tingkat Pelayanan C, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan
tundaaan antara 15,0 - 25,0 detik tiap smp, dimana tundaan yang lebih tinggi dapat disebabkan karena waktu siklus yang lebih lama. Gerakan kendaraan mulai
melambat bahkan beberapa kendaraan mulai berhenti ketika waktu hijau pada level ini.
Indeks Tingkat Pelayanan D, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan tundaaan antara 25,1 - 40,1 detik tiap smp. Pada level ini, pengaruh kemacetan mulai
terlihat. Tundaan yang semakin lama disebabkan oleh kombinasi lalu lintas yang kurang baik, waktu siklus dan rasio vc yang meningkat.
Indeks Tingkat Pelayanan E, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan tundaaan antara 40,1 - 60,0 detik tiap smp. Kondisi ini dianggap sebagai batas
tundaan yang dapat diterima, dimana nilai tundaan yang tinggi secara umum disebabkan karena lalu lintas yang buruk, waktu siklus dan rasio vc yang tinggi, dan
kemacetan semakin terlihat pada level ini. Indeks Tingkat Pelayanan F, didefenisikan sebagai lalu lintas dengan
tundaaan lebih dari 60 detik tiap smp. Kondisi ini sudah tidak dapat lagi diterima
Universitas Sumatera Utara
24 oleh pengemudi, dimana kondisi ini sering terjadi dengan kondisi lewat jenuh, dan
arus lalu lintas yang melebihi kapasitas persimpangan. Lalu lintas yang sangat buruk dan waktu siklus yang sangat tinggi menjadi penyebab utama tundaan pada level ini.
II.5 Manual Kapasitas Jalan Indonesia MKJI