Tujuan Penelitian Kontribusi Penelitian

menyambut baik. Namun kemudian yang terjadi kredit macet sebab kredit bank dipakai untuk kelompok usaha sendiri yang mengabaikan prinsip 3C atau 5R. Sehingga setelah krismon periode 1998-2002 banyak bank umum yang dipaksa “beku operasi” dan “take- over” oleh BPPN agen pemerintah. Sedangkan perusahaan konglomerat sebagai pemegang saham bank banyak melakukan restrukturisasi hutang dan efisiensi usaha. Fenomena perusahaan di BEJ sebelum dan sesudah krismon memberi pelajaran bahwa tidak mudah menerapkan suatu teori struktur modal. Sederetan teori POT, STT dan MTT masing-masing diharapkan memberi solusi potensial atas target leverage Tobing, 2007. Namun penetapan target leverage tidaklah bisa atas dasar judgment praktikal semata melainkan harus dari kajian empirik. Atas dasar hal tersebut penulis bermaksud melakukan pengujian market timing of capital structure di Indonesia. Ada dua motivasi penulis yakni pertama, rekonsiliasi debat teoritik MTT seperti pada studi Alti 2005 + Hogfeltd Oborenko 2005 yang kontra MTT dan Kayhan Titman 2005 + Wagner 2007 yang pro MTT. Kedua; penelitian MTT ternyata baru dilakukan dua kali di BEJ yakni masing-masing Kusumawati Danny 2006 yang menekankan efek persistensi struktur modal jangka panjang dengan metode MTT dan OCS optimal capital structureSTT Dahlan 2004 yang berfokus pada ada tidaknya indikasi kebijakan struktur modal di Indonesia akan mengarah pada MTT.

B. Tujuan Penelitian

Ada dua yakni tujuan umum dan khusus. Tujuan umum adalah penulis ingin membuktikan bahwa MTT bisa applicable di BEJ; sedangkan tujuan khusus 3 yakni: 1. Menganalisis pengaruh market to book ratio terhadap leverage. 2. Menganalisis pengaruh variabel lain variabel kontrol seperti net property, plant equipment; Earning After Tax dan Total Asset terhadap leverage.

C. Kontribusi Penelitian

Paling penting adalah adanya bukti indikasi MTT di BEJ, yakni nilai market to book ratio akan berpengaruh negatif terhadap leverage. Logikanya pada saat perusahaan mengalami pertumbuhan tinggi salah satu proxy-nya adalah market to book ratio; maka 3 Beberapa pengertian variabel pengindikasi MTT akan dijelaskan secara detail akan dibahas pada definisi operasional variabel. Khusus variabel leverage akan dipakai nilai buku dan nilai pasar seperti pada studi Huang Ritter 2005. perusahaan akan cenderung mengurangi penggunaan hutang salah satu proxy-nya adalah leverage. Hal ini karena saat itu investor di pasar modal akan menilai perusahaan secara over-valued sehingga cost of equity akan lebih kecil dari cost of debt. Dan biasanya kondisi ini akan terjadi saat perusahaan yang mengalami pertumbuhan tinggi melakukan IPO. Kontribusi lain terletak pada penemuan variabel kontrol MTT. Ada proxy yang dipakai di riset Baker Wurgler 2002 serta Huang Ritter 2005 seperti net property, plant equipment; Earning After Tax dan Total Asset. Peranan variabel tersebut dalam ikut mempengaruhi hubungan market to book ratio dan leverage menarik untuk dikaji. Sebab variabel market to book ratio tidak akan berdiri sendiri secara akunting. Kusumawati Danny 2006 menyatakan peran masing-masing sebagai proxy intensitas aktiva tetap, volatilitas earning dan ukuran perusahaan yang berpengaruh langsung pada tingkat pertumbuhan dengan proxy: market to book ratio.

D. Keterbatasan