PENDAHULUAN Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kolaborasi Pada Siswa Kelas V SDN I Siboang | Funali | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3266 10136 1 PB

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 57 Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kolaborasi Pada Siswa Kelas V SDN I Siboang Moh. Funali Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako ABSTRAK Pendekatan pembelajaran sangat mempengaruhi tinggi rendahnya hasil belajar siswa. Di kelas V SDN 1 Siboang, mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS yang terlihat pada hasil belajar yang diperoleh siswa. Disamping itu dalam proses pembelajaran, motivasi siswa dalam belajar juga belum baik. Maka perlu penggunaan suatu model pembelajaran yang dapat membantu siswa dalam meningkatkan hasil belajar yang salah satunya adalah dengan penggunaan model pembelajaran kolaborasi dalam proses pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa kelas V SDN 1 Siboang. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 2 siklus, yang terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data yang diperoleh dalam penelitian ini meliputi hasil belajar siswa yang diambil dari pemberian soal tes pada akhir siklus, kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran yang diambil dari lembar observasi kegiatan guru, aktivitas siswa yang diambil dari lembar observasi kegiatan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dari 60,15 nilai rata-rata hasil belajar sebelum penelitian menjadi 69,12 siklus I dan 81,64 siklus II. Begitupun dengan ketuntasan klasikal meningkat dari ketuntasan 62,5 pada siklus I menjadi 87,5 pada siklus II. Demikian pula peningkatan daya serap klasikal dari 69,12 pada siklus I menjadi 81,64 pada siklus II.. Berdasarkan daya serap klasikal dan ketuntasan belajar klasikal pada kegiatan pembelajaran siklus II, maka dapat disimpulkan bahwa perbaikan pembelajaran dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V SDN 1 Siboang. Kata Kunci: Hasil belajar siswa, Mata pelajaran IPS, dan Model pembelajaran Kolaborasi

I. PENDAHULUAN

Pembelajaran sebagai perpaduan dari dua aktivitas, yaitu aktivitas mengajar dan belajar. Tujuan proses belajar mengajar secara ideal adalah agar bahan yang dipelajari dikuasai sepenuhnya oleh siswa. Pengajaran bisa dikatakan berjalan dan berhasil dengan baik bila guru mampu menumbuh kembangkan kesadaran peserta didik untuk belajar, sehingga pengalaman yang diperoleh peserta didik selama ia Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 58 terlibat di dalam proses pembelajaran dapat dirasakan manfaatnya secara langsung bagi perkembangan pribadi. Aktivitas pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah, dimana dilakukan antara guru dengan murid merupakan sebuah usaha untuk penerjemahan ilmu pengetahuan kepada siswa ajar, sehingga siswa ajar mampu menyerap ilmu pengetahuan yang disampaikan. Beragam metode dan usaha penyampaian materi pada proses pembelajaran tersebut merupakan cara untuk mentransformasi dari guru kepada murid, dengan tujuan mendapatkan metode yang tepat, sehingga murid dapat menyimak materi dengan baik dan maksimal. Dengan kata lain, melalui model pembelajaran Kolaborasi, siswa akan merasa materi yang diberikannya lebih jelas bila dibandingkan hanya dengan membaca buku atau mendengarkan penjelasan guru, suatu hal yang keliru apabila seorang guru mengajar hanya dengan cara mentransfer ilmu pengetahuan dari buku teks, tanpa memperhatikan penggunaan sumber belajar. Kemudian yang terjadi pada siswa kelas V SDN 1 Siboang, masih mengalami kesulitan dalam pembelajaran IPS yang terlihat pada hasil belajar siswa di kelas dengan perolehan rata-rata nilai 54, perolehan tersebut belum mencapai KKM yang ditetapkan disekolah yaitu 65, sedangkan untuk ketuntasan belajar siswa secara klasikal dari 16 orang siswa hanya 8 orang siswa yang tuntas atau 50. Kemungkinan hal itu bisa terjadi karena guru dalam mengajar kurang menggunakan berbagai media, metode yang bervariasi, strategi atau alat ukur yang digunakan kurang sesuai pula. Hal itulah yang mendorong penulis untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul, “Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS dengan menggunakan model pembelajaran kolaborasi pada siswa kelas V di SDN 1 Siboang”. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah melalui penerapan pembelajaran Kolaborasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas V di SDN 1 Siboang?”. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaram IPS di kelas V SDN 1 Siboang melalui pembelajaran Kolaborasi. Manfaat teoritis dalam penelitian ini yaitu untuk menumbuhkan rasa kerjasama antar siswa dalam kelompoknya, serta membangun pengetahuan siswa melalui dialog, saling membagi informasi sesama Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 59 siswa dan guru serta manfaat praktis sebagai bahan evaluasi dalam memperbaiki proses pembelajaran di kelas, membantu siswa untuk berpikir dan memahami materi yang diajarkan sehingga hasil mereka dapat meningkat, sebagai sumbangsih positif guna meningkatkan mutu pendidikan disekolah dan menjadi bahan kajian dalam mengembangkan kompetensi diri. Dalam proses pembelajaran sangat penting dilakukan evaluasi pembelajaran untuk mengetahui hasil belajar siswa. Dalam hal ini hasil belajar menjadi salah satu faktor penentu dalam menilai keberhasilan proses pembelajaran. Dimyati dan Mudjiono 2009:99 menjelaskan bahwa “hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi siswa dan dari sisi guru”. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar merupakan saat terselesaikannya bahan pelajaran. Menurut Hamalik 2009:87 hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti menjadi mengerti. Menurut Sadiharjo 2007:5 “Ilmu Pengetahuan Sosial IPS merupakan mata pelajaran yang mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial”. Abu Ahmadi 2007:7, mengemukakan bahwa “interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu atau lebih dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau mempengaruhi kelakuan individu lain atau sebaliknya”. Pembelajaran kolaboratif Colaborative Learning merupakan model pembelajaran yang menerapkan paradigma baru dalam teori-teori belajar Yufiarti dalam Sulhan, 2006:69. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai suatu model pembelajaran dengan menumbuhkan para siswa untuk bekerja sama dalam kelompok-kelompok kecil untuk mencapai tujuan yang sama. Pendekatan kolaboratif bertujuan agar siswa dapat membangun pengetahunnya melalui dialog, saling membagi informasi sesama siswa dan guru sehingga siswa dapat meningkatkan kemampuan mental pada tingkat tinggi. Model ini digunakan pada setiap mata Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 60 pelajaran terutama yang mungkin berkembangkan sharing of information di antara siswa. Peran guru dalam model pembelajaran kolaboratif adalah sebagai mediator. Guru menghubungkan informasi baru terhadap pengalaman siswa dengan proses belajar di bidang lain, membantu siswa menentukan apa yang harus dilakukan jika siswa mengalami kesulitan, dan membantu mereka belajar tentang bagaimana caranya belajar. Lebih dari itu, guru sebagai mediator menyesuaikan tingkat informasi siswa dan mendorong agar siswa memaksimalkan kemampuannya untuk bertanggung jawab atas proses belajar mengajar selanjutnya. Peran sebagai model dapat diwujudkan dengan cara membagi pikiran tentang suatu hal thinking aloud atau menunjukkan pada siswa tentang bagaimana melakukan sesuatu secara bertahap demonstrasi Sulhan, 2006:70-71 Di samping itu, menunjukkan pada siswa bagaimana cara berpikir sewaktu melalui situasi kelompok yang sulit dan melalui masalah komunikasi adalah sama pentingnya dengan mencontohkan bagaimana cara membuat perencanaan, memonitor penyelesaian tugas, dan mengukur apa yang sudah dipelajari. Salah satu ciri penting dari kelas yang menerapkan model pembelajaran kolaboratif adalah siswa tidak dikotak-kotakan berdasarkan kemampuannya, minatnya, ataupun karakteristik lainnya. Pengkotakan tersebut dinilai menghambat munculnya kolaborasi dan mengurangi kesempatan siswa untuk belajar bersama siswa lain. Dengan demikian, semua siswa dapat belajar dari siswa lain dan tidak ada siswa yang tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan masukan dan menghargai masukan yang diberikan orang lain. Menurut Sulhan 2006 bahwa tujuan dari pembelajaran kolaboratif adalah sebagai berikut: 1 Memaksimalkan proses kerjasama yang berlangsung secara alamiah di antara para siswa. 2 Menciptakan lingkungan pembelajaran yang berpusat pada siswa, kontekstual, terintegrasi, dan bersuasana kerjasama. 3 Menghargai pentingnya keaslian, kontribusi, dan pengalaman siswa dalam kaitannya dengan bahan pelajaran dan proses belajar. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 61 4 Memberi kesempatan kepada siswa menjadi partisipan aktif dalam proses belajar. 5 Mengembangkan berpikir kritis dan ketrampilan pemecahan masalah. 6 Mendorong eksplorasi bahan pelajaran yang melibatkan bermacam-macam sudut pandang. 7 Menghargai pentingnya konteks sosial bagi proses belajar. 8 Menumbuhkan hubungan yang saling mendukung dan saling menghargai di antara para siswa, dan di antara siswa dan guru. 9 Membangun semangat belajar sepanjang hayat Berikut ini langkah-langkah pembelajaran kolaboratif menurut Sulhan 2006: 1. Para siswa dalam kelompok menetapkan tujuan belajar dan membagi tugas sendiri-sendiri. 2. Semua siswa dalam kelompok membaca, berdiskusi, dan menulis. 3. Kelompok kolaboratif bekerja secara bersinergi mengidentifikasi, mendemontrasikan, meneliti, menganalisis, dan memformulasikan jawaban- jawaban tugas atau masalah dalam LKS atau masalah yang ditemukan sendiri. 4. Setelah kelompok kolaboratif menyepakati hasil pemecahan masalah, masing- masing siswa menulis laporan sendiri-sendiri secara lengkap. 5. Guru menunjuk salah satu kelompok secara acak selanjutnya diupayakan agar semua kelompok dapat giliran ke depan untuk melakukan presentasi hasil diskusi kelompok kolaboratifnya di depan kelas, siswa pada kelompok lain mengamati, mencermati, membandingkan hasil presentasi tersebut, dan menanggapi. Kegiatan ini dilakukan selama lebih kurang 20-30 menit. 6. Masing-masing siswa dalam kelompok kolaboratif melakukan elaborasi, inferensi, dan revisi bila diperlukan terhadap laporan yang akan dikumpulan. 7. Laporan masing-masing siswa terhadap tugas-tugas yang telah dikumpulkan, disusun perkelompok kolaboratif. 8. Laporan siswa dikoreksi, dikomentari, dinilai, dikembalikan pada pertemuan berikutnya, dan didiskusikan. Menurut Sulhan 2006: karakteristik dalam pembelajaran kolaboratif yaitu: Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 62 1. Siswa belajar dalam satu kelompok dan memiliki rasa ketergantungan dalam proses belajar, penyelesaian tugas kelompok mengharuskan semua anggota bekerja bersama. 2. Interaksi intensif secara tatap muka antar anggota kelompok. 3. Masing-masing siswa bertanggung jawab terhadap tugas yang telah disepakati. 4. Siswa harus belajar dan memiliki ketrampilan komunikasi interpesonal. 5. Peran guru sebagai mediator. 6. Adanya sharing pengetahuan dan interaksi antara guru dan siswa, atau siswa dan siswa. 7. Pengelompokkan secara heterogen. Kelebihan dan kekurangan kolaborasi menurut Sulhan 2006 yaitu: Kelebihan o Siswa belajar bermusyawarah o Siswa belajar menghargai pendapat orang lain o Dapat mengembangkan cara berpikir kritis dan rasional o Dapat memupuk rasa kerja sama o Adanya persaingan yang sehat Kelemahan o Padapat serta pertanyaan siswa dapat menyimpang dari pokok persoalan. o Membutuhkan waktu cukup banyak. o Adanya sifat-sifat pribadi yang ingin menonjolkan diri atau sebaliknya yang lemah merasa rendah diri dan selalu tergantung pada orang lain. o Kebulatan atau kesimpulan bahan kadang sukar dicapai. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa collaborative learning merupakan salah satu strategi pembelejaran yang digunakan untuk meningkatkan hasil belajar. Dalam strategi tersebut lebih memfokuskan bagaimana memaksimalkan partisipasi dan keaktifan dalam pembelajaran serta bagaimana siswa dapat mengkonstruksi sendiri ilmu pengetahuan untuk menjadi miliknya. Dalam strategi ini, peran guru cenderung menjadi fasilitator, motivator, dan membimbing menemukan alternatif pemencahan bila terjadi siswa mengalami kesulitan belajar. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 1 ISSN 2354-614X 63 Berdasarkan permasalahan di atas, maka dapat dikemukakan hipotesis penelitian ini adalah “penerapan model pembelajaran kolaborasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN 1 Siboang pada mata pelajaran IPS.

II. METODE PENELITIAN

Dokumen yang terkait

Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PKn Melalui Penerapan Metode Kolaborasi Kelas V SDN 3 Parigi | Rabiah | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3069 9465 1 PB

0 0 9

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPS Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas V SDN Osan | Rudi | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3200 9907 1 PB

0 0 20

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Eksperimen Pada Materi Pesawat Sederhana Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V SDN No. 3 Siboang | Asmawir | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3285 10192 1 PB

0 0 16

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Sains Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas IV SDN Takibangke | Nangga | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3793 11995 1 PB

0 0 10

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Dengan Menggunakan Metode Diskusi di Kelas IV SDN 12 Biau | Afni | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3845 12204 1 PB

0 0 16

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang | Kamelia | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3916 12476 1 PB

0 0 14

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Example Non Example Kelas V SDN Unu Kecamatan Bulagi Selatan | Sunggudek | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3967 12660 1 PB

0 0 12

Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran PKn Melalui Metode diskusi Pada Siswa Kelas V SDN Manggalai | Aludin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3958 12624 1 PB

0 0 21

Meningkatkan Hasil Belajar Dalam Mata Pelajaran IPS Berbantukan Media Gambar Pada Siswa Kelas V di SDN Inpres Bobolon | Nurdin | Jurnal Kreatif Tadulako Online 3956 12616 1 PB

0 0 13

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran I Di Kelas V SDN Gindopo Dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Tandur | Sulianti | Jurnal Kreatif Tadulako Online 4057 13000 1 PB

0 0 11