II. METODOLOGI PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat
aktual, dan mengambarkan fakta-fakta terhadap masalah yang akan ditiliti dengan interprestasi yang rasional dan akurat. Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 19
Palu dengan subjek penelitian 3 orang Guru PKn dan Kepala Sekolah SMP Negeri 19 Palu. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: Observasi, wawancara, dan
dokumentasi. Data melalui tiga tahap yang terjadi secara bersamaan yang dikemukakan menurut teori Miles dan Huberman 1992:15 yaitu: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulanverifikasi.
III. HASIL PENELITIAN
Hasil observasi guru
1. Hasil obsevasi Bapak Yonif Penak, S.Pdmenunjukan bahwa kemampuan dalam
pengelolaan pembelajaran PKn yaitu kemampuan guru dalam pengelolaan pembelajaran PKn di kelas sudah baik hal ini ditunjukan dari skor perolehan 137
dengan skor rata-rata yaitu 62,27 dengan kategori baik. Kemampuan profesionalisme guru sudah cukup baik hanya saja masih terdapat beberapa
tindakan-tindakan yang belum dilakukan dengan maksimal misalnya pada kegiatan Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik yaitu melaksanakan
pembelajaran yang bersifat kontekstual dan melaksanakan pembelajaran belum sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan. Serta pemanfaatan sumber
belajarmedia dalam pembelajaran yaitu melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media pembelajaran yang belum terealisasi dengan baik hal ini
disebabkan SMP Negeri 19 Palu belum terfasilitasi dengan baik dalam media
pembelajaran.
2. Hasil observasi Ibu Yusrawati Amir, S.Pd menunjukan bahwa salah seorang guru
PKn di SMP Negeri 19 Palu menunjukan bahwa kemampuan pengelolaan
pembelajaran PKn di kelas sudah terbilang baik dengan skor perolehan 138 dengan skor rata-rata yaitu 62,72 dengan kategori baik. Kemampuan guru
dalam pengelolaan kelas sangatlah memberikan kontribusi yang besar dalam meningkatkan motivasi belajar siswa namun kemampuan tersebut masih belum
terlaksana dengan maksimal, misalnya pada kegiatan inti dalam penguasaan materi pelajaran yaitu guru masih belum mampu menyajikan materi secara
sistematis mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak dan pelaksanaan pembelajaran yang kontekstual serta guru kurang memperhatikan alokosi waktu
pelaksanaan pembelajaran sehingga guru terlambat masuk kelas. 3.
Hasil Observasi Bapak Moch. Basri, S.Pd.,M.A.P menunjukan bahwa kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran di SMP Negeri 19 Palu.
Dengan skor perolehan 133 dengan skor rata-rata yaitu 60,45 dengan kategori baik. Salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah
kemampuan profesional. Dalam pelaksanaan proses pembelajran guru PKn sudah baik namun ada beberapa aspek yang perlu ditingkatkan, misalnya pada kegiatan
inti dalam penerapan strategi pembelajaran yang mendidik yaitu belum terlaksananya pembelajaran yang sistematis dengan baik, pembelajaran
kontekstual, dan alokasi waktu pembelajaran yang belum berjalan sesuai dengan rencana dan pemanfaatan sumber belajarmedia pembelajaran yaitu kurangnya
pengunaan media pada proses pembelajaran.
IV. PEMBAHASAN
Kompetensi profesional guru dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 19 Palu
Setelah dikemukakan data-data hasil penelitian di atas, baik itu observasi maupun wawancara, maka pada tahap berikutnya dibahas permasalahan yang telah disebutkan
sebelumnya pada bab pendahuluan. Pembahasan difokuskan pada permasalahan yang diajarkan dalam penelitian.Bagaimana kompetensi profesional guru dalam
pembelajaran PKn di SMP Negeri 19 Palu.
Kegiatan pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru PKn yaitu meliputi 3 aspek yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup. Dari 3 aspek
tersebut 10 kriteria penilaian yang merupakan indikator atau aspek yang dinilai yaitu: 1.
Apersepsi dan motivasi Pada kegiatan ini guru PKn melakukan persiapan yang baik terhadap pembelajaran
yang akan dilaksanakan yaitu guru mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya, mengajukan pertanyaan
yang menantang dan menyampaikan manfaat materi pembelajaran yang akan dilaksanakan serta mendemonstrasikannya sehingga siswa memperoleh gambaran
umum terhadap temamateri yang akan diajarkan dan siswa termotivasi sacara langsung terhadap temamateri yang dipelajari.
2. Menyampaikan kompetensi dan rencana kegiatan pembelajaran.
Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai sangatlah penting dalam suatu proses pembelajaran kegiatan ini telah dilakukan dengan baik oleh guru PKn
menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta didik dan menyampaikan rencana kegiatan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah
disusun sebelumnya berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran sehingga siswa dapat memahami materi pembelajaran dan siswa dapat
bekerjasama antara siswa dengan siswa lainnya, siswa dan guru. Dan begitupula sebaliknya.
3. Penguasaan materi pelajaran
Kemampuan guru PKn dalam penguasaan materi dalam suatu proses pemebelajaran berpengaruh terhadap tingkat pemahaman siswa dalam memahami
materi yang akan diajarkan. Guru PKn telah memiliki kemampuan yang cukup baik dalam menyusuaikan materi dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan
sebelumnya RPP, mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan, perkembangan IPTEK dan kehidupan nyata, menyajikan pembahasan materi
pembelajaran yang tepat dan penyajian materi secara sistematis sehingga penyajian
materi pembelajaran berkelanjutan disetiap pertemuana dengan tujuan siswa dapat memahami dengan cepat dan benar.
4. Penerapan strategi pembelajaran yang mendidik
Strategi pembelajaran merupakan suatu rencana tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa dalam suatu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Kemampuan guru PKn sudah cukup baik dalam penerapan strategi pembelajaran yaitu melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan
dicapai, memfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi serta melaksanakan pembelajaran secara
continue
. Kegiatan pembelajaran di kelas menyangkut strategi pembelajaran. Bagaimana seorang guru menggunakan
metode dan strategi pembelajaran yang efektif serta menyenangkan hal ini berkaitan dengan kemampuan dan keterampilan yang harus dimiliki oleh guru.Pembelajaran
yang menyenangkan dapat mewujudkan pembelajaran yang dinamis dan demokratis. Namun terdapat beberapa aspek yang belum terlaksana secara maksimal yaitu
pelaksanaan pembelajaran yang bersifat kontekstual dan pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan alokasi waktu yang ditentukan.
5. Penerapan pendekatan
Scientific
Kegiatan Penerapan pendekatan
Scientific
yang dilakukan oleh guru PKn sudah cukup yaitu memberikan pertanyaan kepada siswa dan memberikan umpan balik
terhadap pertanyaan siswa sehingga tercipta komunikasi multi arah dalam pembelajaran. Namun pada realitasnya masih terdapat beberapa komponen yang
belum dilaksanan secara maksimal diantaranya memfasilitasi siswa untuk mencoba dan memfasilitasi siswa untuk mengamati hal ini disebabkan pengadaan sarana dan
prasarana yang belum sepenuhnya mendukung proses pembelajran dan tingkat kemampuan berfikir siswa yang bervasriasi.
6. Penerapan pembelajaran tematik terpadu
Penerapan pembelelajaran yang dilakukan oleh guru PKn secara tematik dan terpadu yaitu penyajian materi pembelajaran sesuai dengan tema, penyajian
pembelajaran PKn sesuai dengan kurikulum, menyajikan pembelajaran yang memuat
komponen karakteristik, dan penyajian yang bernuansa aktif dan menyenangkan. Dalam realitasnya masih cukup baik hal ini dikarenakan kurukulum yang digunakan
masih berbasis KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. 7.
Pemanfaatan sumber belajarmedia dalam pembelajaran Sumber dan media sangatlah penting dalam pembelajaran karena dapat membantu
pendidik dalam melakukan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kemampuan guru PKn dalam memanfaatkan sumbermedia pembelajaran
sudah cukup baik. Guru menunjukan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar, menghasilkan pesan yang menarik, dan melibatkan peserta didik dalam
memanfaatkan sumber belajar. Tetapi masih ada beberapa kompenen yang belum terlaksana dengan baik yaitu keterampilan penggunaan media pembelajaran, dan
melibatkan peserta didik dalam memanfaatkan media pembelajaran dikarenakan media yang digunakan masih terbatas, misalnya infokus, dan media elektronik lainya.
8. Melibatkan peserta didik dalam pembelajaran
Keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar siswa berperan aktif sebagai partisipan. Kamampuan guru PKn melibatkan siswa dalam pembelajaran dapat
dikatakan cukup baik. Guru menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi guru, peserta didik, sumber belajar, guru merespon positif partisipasi peserta
didik, guru menunjukan sikap terbuka terhadap respons pesrta didik, guru menunjukan hubungan terbuka terhadap pribadi yang kondusif, dan menumbuhkan
keceriaan atau antusiasme peserta didik dalam belajar. Namun pada dasarnya masih belum maksimal hal ini disebabkan siswa masih malu-malu dalam menbutarakan
pendapatnya dengan kata lain masih kurang percaya diri dan guru sulit menumbuhkan partisipasi aktif secara keseluruhan siswa karena tingkat kemampuan berfikir siswa
bervariasi. 9.
Penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran. Kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan siswa sangatlah dibutuhkan agar
dapat mentransfer informasi secara jelas dan benar kepada siswa. Kemampuan guru PKn dalam penggunaan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran sudah baik
yaitu penyampaian bahasa lisan secara jelas dan lancar dan menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar dalam proses pembelajaran.
10. Penutup pembelajaran
Kegiatan penutup pembelajaran tidak hanya dapat diartikan sebagai kegiatan akhir pembelajaran tetapi lebih untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi
dan usaha pemantapan penguatan kompetensi yang diharapkan. Diharapkan guru dapat mengetahui kompetensi yang telah dikusai atau belum dikuasai siswa.
Kemampuan guru PKn dalam melaksanakan kegiatan penutup pembelajaran sudah baik yaitu guru melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan kegiatan
selanjutnya atau tugas pengayaan. Akan tetapi ada beberapa komponen yang belum terlaksanan dengan maksimal yaitu guru melakukan refleksi atau membuat
rangkuman dengan melibatkan peserta didik, memberikan tes lisan atau tulisan, dan mengumpulkan hasil kerja siswa sebagai penilaian.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa realitas profesional guru PKn dalam melakukan proses pembelajaran di SMP Negeri 19 Palu sudah baik namun belum maksimal hal
tersebut disebabkan kurangnya media pembelajaran, seperti infokus. Hal tersebut dibuktikan dari hasil observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap
ketiga guru PKn di SMP Negeri 19 Palu, observasi dan wawancara yang dilakukan peneliti terhadap ketiga guru PKn di SMP Negeri 19 Palu, secara keseluruhan
mengenai persiapan apa saja yang mereka lakukan sebelum proses pembelajaran berlangsung, yang dipersiapkan yaitu sebelum proses pembelajaran berlangsung guru
mengajak siswa untuk berdoa, kemudian mengarahkan siswa untuk duduk tenang dan mempersiapkan alat tulis seperti buku tulis, pulpen dan lain sebagainya. Selain itu
juga yang perlu dipersiapkan adalah bahan ajar, RPP dan silabus yang digunakan dalam proses pembelajaran serta kesiapan siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran, RPP dan silabus digunakan sebagai pedoman guru dalam proses pembelajaran berlangsung karena bila tidak berpedoman pada RPP dan silabus proses
pembelajaran tidak sesuai yang diharapkan.
Kemudian mengenai metode yang digunakan dalam proses pembelajaran yaitu Tanya jawab, diskusi dan ceramah bervariasi. Karena sekolah masih menggunakan
KTSP 2006 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, jadi guru dalam melakukan penilaian mulai dari proses lebih menekankan pada aspek pengetahuan. Sehingga
guru harus lebih banyak menjelaskan dan juga menilai siswa dengan melihat sikap dan keterampilan siswa pada saat proses pembelajaran berlangsung agar lebih
kondusif dan guru mengajak siswa untuk tanya jawab antara siswa dengan guru, dan guru dengan siswa. Dalam KTSP 2006 penilaian lebih dominan pada aspek
pengetahuan, KTSP 2006 pada proses pembelajaran yang lebih ditonjolkan adalah aspek kognitifnya, psikomotor setelah itu baru afektif sehingga lebih cocok
menggunakan metode ceramah bervariasi. Namun untuk langkah kedepan sekolah telah mempersiapkan diri untuk penerapan kurikulum 2013 yang rencananya baru
akan diterapkan di SMP Negeri 19 Palu disemester depan, semua guru-guru sangat antusias untuk menghadapi kurikulum 2013.
Mengenai usaha-usaha yang dilakukan ketiga guru PKn untuk meningkatkan kompetensi profesional guru dalam pembelajaran PKn di SMP Negeri 19 Palu yaitu
dengan memberdayakan MGMP musyawarah guru mata pelajaran untuk melaksanakan rapat yang membahas tentang cara meningkatkan profesionalisme
guru, kemudian mengikuti Diklat pendidikan dan pelatihan, workshop, seminar, lokakarya, mengikuti pelatihan-pelatihan yang dilakukan baik internal maupun
disekolah dan mengharapkan mendapatkan fasilitas yang memadai agar proses pembelajaran lebih mudah dilakukan dan dipahami oleh siswa. Selain itu
kesejahteraan guru juga menjadi salah satu faktor yang menunjang guru untuk mengembangkan profesionalisme seorang guru. Kemudian juga untuk meningkatkan
kompetensi profesionalisme guru ada juga tim pemantau dari dinas yang datang untuk melihat guru-guru disekolah pada saat mengajar dan memberikan penilaian
terhadap guru serta memberikan arahan untuk meningkatkan kompetensi profesional guru PKn di SMP Negeri 19 Palu, guru-guru mengikuti diklat LPMP lembaga
penjaminan mutu pendidikan dan mendapatkan sertifikasi.
V. Kesimpulan dan Saran