Panduan Program Pengabdian kepada masyarakat Tahun 2012 63
E. PROGRAM IPTEKS BAGI WILAYAH I
b
W 1.
LATAR BELAKANG
Program I pteks bagi Wilayah I
b
W merupakan jelmaan perluasan Program Sinergi Pemberdayaan Potensi Masyarakat SI BERMAS. SI BERMAS disusun, dirumuskan dan disosialisasikan pada tahun
2000-2001, diterapkan sebagai jawaban PT atas diterbitkannya kebijakan pemerintah tentang Otonomi Daerah. Realisasi program ke masyarakat yang tidak bersinergi pada saat itu, mendorong
Ditjen Dikti untuk turut berperan aktif mensinergikan semua pihak terkait di dalamnya. Salah satu luaran utama SI BERMAS sampai tahun 2008 adalah tersusunnya Renstra Pemkab atau Pemko mitra.
Pada saat renstra tidak lagi menjadi kendala dalam penyusunannya, dan persoalan Pemerintah Kabupaten Pemkab Pemerintah Kota Pemko tidak hanya terbatas pada
social needs
akan tetapi juga fisik kewilayahan, maka SI BERMAS dipandang perlu diperluas. Perluasan persoalan yang dapat
ditangani mendorong pembentukan program I
b
W. Program I
b
W juga dilatarbelakangi berbagai permasalahan yang eksis di masyarakat, antara lain: 1
ketidakmapanan sebagian besar masyarakat terhadap pembangunan kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat dalam era globalisasi,
2 I pteks perguruan tinggi belum secara sengaja ditujukan bagi kesejahteraan masyarakat,
3 potensi masyarakat maupun sumber daya alam lingkungannya belum termanfaatkan dengan
baik dan arif, serta 4
penatakelolaan fisik kewilayahan yang belum proporsional dan profesional. Misi program I
b
W adalah untuk meningkatkan kemandirian, kenyamanan kehidupan, sekaligus kesejahteraan masyarakat melalui keterlibatan aktif publik inisiatif dan partisipatif, Pemko Pemkab
berbasis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah RPJMD, non RPJMD dan perguruan tinggi kepakaran.
Tujuan program I
b
W adalah: 1
menciptakan kemandirian, kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat melalui sinergi kepakaran masyarakat perguruan tinggi PT, kemampuan dan kebijakan Pemko Pemkab seperti tertuang
dalam RPJMD,non RPJMD dan potensi masyarakat. 2
Menemukan solusi atas persoalan yang dihadapi Pemkab Pemko dan atau masyarakat serta secara langsung atau tidak langsung berpotensi mempengaruhi kenyamanan kehidupan
masyarakat. Proposal program I
b
W disusun bersama tiga pihak yang meliputi: Perguruan Tinggi Pengusul, Perguruan Tinggi Mitra dan Pemkab Pemko. Adanya PT Mitra dipertimbangkan untuk membangun
tradisi kebersamaan antar PT sekaligus dimaksudkan sebagai penyempurna jenis kepakaran yang diperlukan dalam pelaksanaan I
b
W. PT Mitra dapat dipilih dari PT se kota atau dari wilayah I
b
W yang ditetapkan Bupati Walikota. Acuan yang digunakan dalam menyusun proposal I
b
W tersebut adalah RPJMD Pemkab Pemko dan non RPJMD sesuai dengan wilayah yang ditargetkan. Hendaknya
dipahami masyarakat PT, bahwa program I
b
W diposisikan sebagai wujud kontribusi nyata PT dalam menyukseskan program kewilayahan yang diturunkan Pemkab Pemko dari RPJMD dan non RPJMD.
Pemahaman yang sebaliknya yaitu I
b
W menuntut dukungan Pemkab Pemko agar dihindari. Dengan demikian, sinergisme yang dibangun dalam I
b
W diwujudkan dalam bentuk kerjasama kepakaran, pengintegrasian, kebersamaan dalam pelaksanaan program maupun kontribusi
pendanaan. Kemampuan menyusun usulan bersama seringkali menyulitkan, khususnya bagi pengusul yang
kurang memahami teknik pengisian struktur dasar proposal. Oleh karena itu, penguasaan substansial program I bW, kemampuan mengintegrasikan program turunan RPJMD ke dalamnya, menjadi kriteria
utama keberhasilan usulan. Luasnya kegiatan yang tercakup dalam proram I bW, umumnya menuntut berbagai jenis kepakaran dalam pelaksanaannya. Usulan lintas kepulauan hanya dapat dilakukan di
wilayah yang memiliki banyak pulau dan dilakukan LPM-PT yang berpengalaman dibantu PT setempat di wilayah pelaksanaan I
b
W.
Panduan Program Pengabdian kepada masyarakat Tahun 2012 64
Luaran program I
b
W dapat berupa: 1 Jasa,
2 Metode, sistem 3 Produk Barang atau
4 Paten 5 Wilayah wisata
yang kesemua itu diharapkan mampu memberi dampak pada:
a.
up-dating
ipteks di masyarakat, b.
pertumbuhan ekonomi wilayah, c.
terbentuknya keamanan dan ketentraman masyarakat, d.
peningkatan atensi PT terhadap kawasan, e.
peningkatan mutu perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah, f.
peningkatan kegiatan pengembangan ilmu, teknologi dan seni di perguruan tinggi. Hasil program I
b
W wajib disebarluaskan dalam bentuk artikel dan dipublikasikan melalui Jurnal Majalah I nternasional.
Pelaksanaan program I
b
W didukung pendanaan yang bersumber dari 2 dua pihak, yaitu: APBD Pemko Pemkab dan DI PA DI T. LI TABMAS Ditjen DI KTI . Mengingat bahwa program I
b
W pada hakekatnya diposisikan sebagai pendukung realisasi RPJMD dan non RPJMD secara maksimal, maka
dana APBD disarankan lebih besar dibandingkan dana DI PA DI T. LI TABMAS. Program I
b
W terdiri dari berbagai program dan kegiatan selama 3 tiga tahun yang pelaksanaannya tidak perlu berturut-turut, atau dimulai pada tahun yang sama. Setiap kegiatan ditetapkan besaran
biaya yang diperlukan dan didistribusikan sesuai tahun pelaksanaannya. Alokasi dana DI PA DI T. LI TABMAS setiap tahunnya ditetapkan
maksimum
sebesar Rp. 100 seratus juta rupiah, dan dana Pemerintah Daerah
minimum
Rp. 100 seratus juta rupiah. Pencairan dana DI PA DI T. LI TABMAS dilakukan melalui dua tahapan, yaitu Tahap I 70 dan I I 30 . Tahap I I baru dicairkan jika Laporan
Tahunan atau Laporan Akhir sudah diterima DI T. LI TABMAS tepat waktu seperti tersebut dalam Kontrak Kerjasama.
No Nama Program
Tahun ke 1 2 3
1 A
Rp Rp
- 2
B -
Rp Rp
3 C
Rp Rp Rp Total
Rp Rp Rp Dana DI PA DI T.
LI TABMAS Rp
Rp Rp
Dana APBD Pemkab Pemko
Rp Rp Rp Peluang juga terbuka bagi lembaga mitra lain untuk bekerjasama dan atau membiayai kegiatan yang
dilaksanakan. Dana kemitraan lain dapat berupa bantuan lembaga perbankan, non-bank, hibah dalam atau luar negeri.
2. TAHAPAN PROSES REALISASI PROGRAM